Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

DESAIN PESAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM TEORI PEMROSESAN INFORMASI Munawaroh, Isniatun
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2010): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2010
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.374 KB)

Abstract

Delivering text simultaneously in written and spoken form is common in multimedia resentations.Nevertheless, the assumption that simultaneous presentations of written and auditory text is beneficial maybe erroneous. From a theoretical perspective, it is suggested that it persons are required to coordinate and stimultaneously process redundant material are such as written and spoken text, an excessive working memory load is generated. Working memory may be overburdened if instruction involves excessiveelements of novel information processed simultancously. The common instructional procedure (particularly in multimedia instructional) of presenting identical spoken and written material simultancously may need tobe avoided.
VIRTUAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH Munawaroh, Isniatun
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2495.69 KB)

Abstract

Perkembangan Teknologi dalam bidang infonnasi membawapengaruh terhadap berbagai bidang tennasuk dalam bidangpendidikan khususnya dalam pengembangan mediapembelajaran. Sistem pembelajaran dalam pieinbelaj~.jarakjauh yang mengandalkan penggunaan media dalampenyampaian materinya mau tidak mau harus ditinjau kembalikeefetifannya. Penerapan konsep Virtual Learning dalam sistemPembelajaran Jarak Jauh akan menjadi trend teknologipembelajaran masa depan. Pemanfaatan teknologi infonnas: ·dB.lam hal ini adalah internet telah dimulai di sejumlah institusipendidikan. Secara konseptual Virtual lesming memiliki poterisiyang tidak sederhana daJam meningkatkan kualitaS. pendidik8ri; ·.diantaranya potensi dalam membCrikan peluang berkomunika$i\antara peserta belajar dan penyelenggara/pengajar sertakomunikasi antar peserta belajar, bahan belajar yang tidakterikat oleh ruang dan waktu. Selain itu kelas Virtual dapatmemberikan sajian bahan belajar yang menarik sehingga pesertabelajar termotivasi untuk belajar. namun dilain pihak, VirtualLeaming dalam proses pembelajaran jarak jauh terdapatbeberapa kelemahan diantaranya mahalnya biaya yang harusdikeluarkan. Oleh karena itu pener:apan Virtual learning dalarnpembelajaran jarak jauh perlu dlsesiiaikan dengan kemampuan ·pengguna program, pembelajaran jaralc jauh tersebut.
NEUROSCIENCE DALAM PEMBELAJARAN Munawaroh, Isniatun; Haryanto, Haryanto
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 1 (2005): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Mei 2005
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2661.265 KB)

Abstract

Konsep Neuro Science merupakan pemaparan tentang otak ·manusia yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Otak manusiaterdiri dari triliunan sel otak dan setiap sci otak tampak sepertiGurita kecil yang begitu komplek. Set otak memiliki sebuah pusatdengan banyak cabang dan setiap cabang memiliki banyakkoneksi. Tiap-tiap set otak tersebuat jauh lebih kuat dan canggihdaripada kebanyakan komputer di dunia ini. Setiap set tersebutberhubungan dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu set yanglain dan mereka sating bertukar informasi. Dari triliunan sel otaktersebut, sekitar sepersepuluhnya berisi neuron atau sel saraf aktifyang mampu membuat hingga 20.000 koneksi yang berbedadengan sel-sel lain. Otak manusia memiliki empat bagian pada tigatingkatan yang berbeda dari atas batang otak dan yang keempatterselip di bagian belakang. Otak manusia juga memiliki dua sisiyang setiap sisinya mengontrol fungsi yang berbeda danmemproses informasi dengan cara yang berbeda pula. Konsep tigaotak dalam satu kepala ( otak triune) memberikan pemahamantentang cara kerja otak dalam hubungannya dengan prosespembelajaran. Proses pembelajaran yang memaksimalkan fungsiotak berarti tidak hanya memberdayakan saru belahannya saja,tetapi mengupayakan pemaksimalan keduanya. Sehinggamenghasilkan siswa yang tidak hanya mampu berfikir berurutandan terstruktur tetapi juga mampu berfikir secara divergen, globaldan kreatif.
MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK Munawaroh, Isniatun
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN No 2 (2009): Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Oktober 2009
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultivate skills think critical since the age of the Primary School is really enabled, considering skills to think about being when humankind is born. These skills can be provided in education especially in the process pembelajaran take place. One of the models pembelajaran that can be integrated to cultivate skills think critical in the Primary School am pembelajaran thematic. Lerning thematic is learning pack the material, learning him in the form of the theme and the flexible in his implementation. Meaning that giving the opportunity to use heterogenous the method and the media that are aimed to activate the student in studying. Learning thematic that is aimed to cultivate skills think critical am by using the discussions strategy and consultations, the child teaches the child or peer teachin, the show and direct sample, the exercise is led and the free.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH TERINTEGRASI NILAI KARAKTER UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI YOGYAKARTA - Suyantiningsih; Isniatun Munawaroh; Sisca Rahmadona
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1857.355 KB) | DOI: 10.21831/jk.v46i1.9571

Abstract

DEVELOPING LEARNING MULTIMEDIA BASED SCIENTIFIC APPROACH INTEGRATED WITH CHARACTER VALUES FOR ELEMENTARY SCHOOL’S STUDENTS IN YOGYAKARTA  This study was aimed at developing a learning multimedia based scientific approach integrated with character values for elementary students’ in Yogyakarta. The approach usedin this study was Research and Development (R D) which was adopted from development model of Borg and Gall. Subjects consisted of teachers and students at first grade in elementary school of Yogyakarta. Data was collected using questionnaire, observation, and documentation study, supported with focus group discussion (FGD) and also logbook.Data was analysed using through descriptive quantitative and qualitative. The results were including: (1) Based on preliminary research it can be found that character education has not been implemented effectively; (2) Focus Group Discussion (FGD) indicates that the integration of character education into subject matters is  significant and  a must; and (3) A prototipe of learning multimedia was developed and produced; and the multimedia had been validated by experts (media and material). 
ESENSI “MENGHIDUPKAN” RUANG KELAS BAGIPENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN EFEKTIF Isniatun Munawaroh
MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran Edisi Khusus 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.133 KB)

Abstract

Upaya menghidupkan ruang kelas dalam rangka prngelolaan kelas yang efektifyang diarahkan pada tercapainya tujuan pendidikan memerlukan penyikapanyang simultan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses belajar, tertutamaguru dan peserta belajar. Guru dituntut dapat secara leluasa mengembangkankreativitasnya untuk menciptakan suasana yang kondusif yang memungkinkanpeserta belajar dapat berekspresi dengan leluasa, menyenangkan dan penuhantusiasme serta dapat menangkap esensi berbagai hal yang mereka pelajari. Dipihak lain, peserta belajar juga harus disiapkan untuk terbiasa dalam situasiyang mengandalkan kemandirian dan penuh dengan inovasi sehingga merekatidak lagi secara pasif menunggu dan menyikapi instruksi dari guru. Tanpaperubahan sikap seperti ini dapat dipastikan proses belajar akan tetap tidakberkembang. Di samping itu, aktivitas guru dalam mengelola kelas perlu jugadidukung secara institusional oleh sekolah sebagai lembaga penyelenggaranpendidikan dalam bentuk kebijakan-kebijakan, kemudahan akses informasi,dan dukungan fasilitas belajar yang memadai. Sinergi seluruh komponen inilahyang akan menyuburkan suasana pembelajaran yang aktif dan bermakna dansebagai kunci sukses pengelolaan kelas.
Kurikulum yang Mencerdaskan Isniatun Munawaroh
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII, Nomor 3, September 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v18i4.44384

Abstract

Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia hampir dipastikan diiringi dengan “kegaduhan” dan kegelisahan para guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum. Beragam pelatihan dan sosialisasi seakan belum mampu memahamkan kemana arah perubahan dari kurikulum baru yang dimaksud sehingga yang banyak terjadi adalah resistansi terhadap suatu perubahan kurikulum. Hal ini disebabkan setiap perubahan tidak atau belum membawa perubahan dalam implementasi kurikulum yang sesungguhnya.
The Role of Teachers and Islamic Activities In Developing The Character of Students Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4468

Abstract

The purpose of this study is to investigate the role of the teacher who serves as a role model for developing the character of students at the junior high school level. The research method used is descriptive qualitative research. The participants involved in this study were school principals, deputy principals, teachers of Islamic religious education and PKN, guidance and counseling teachers, homeroom teachers, and students from three junior high schools in Bandung. Data is collected through several techniques, namely interviews, observation and documentation. Data were analyzed using an interactive model from Miles & Huberman which includes the steps of: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings show that several aspects of the teacher's personality that can be role models in developing student character are the use of language, behavior, and personality. The values that can be learned from the teacher's example are honesty, responsibility, courtesy, tolerance, discipline, and caring. There are several factors that become inhibiting and supporting. Several supporting factors in developing student character include curriculum content standards, leadership, commitment, and togetherness. Factors that become obstacles to developing student character are the low level of parental concern, the apathy of teachers and students, and the use of funds that are not optimal.
KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) ANTARA IDEALIS DAN DILEMATIS Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 02 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.33 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i02.22

Abstract

KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) ANTARA IDEALIS DAN DILEMATIS Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 02 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i02.22

Abstract

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Salah satu faktor utama rendahnya kualitas SDM ini tentu berhubungan dengan dunia pendidikan nasional. Program pendidikan nasional yang telah dirancang diyakini belum berhasil menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun masa depan. Padahal, dunia pendidikan nasional perlu dirancang agar mampu melahirkan generasi atau SDM yang memiliki keunggulan pada era globalisasi.Di sisi lain, era globalisasi ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional (ASEAN) maupun tingkat internasional. Oleh karena itu, tidak hanya potensi sumber daya alam semata yang diperhatikan, tetapi juga dibutuhkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara lain.Fakta-fakta tersebut mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan pendidikan berstandar internasional yang berbasis teknologi informasi maupun pembelajaran dengan metode bilingual. Salah satu realisasinya adalah dengan dikeluarkannya kebijakan pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) guna meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum internasional. Kebijakan SBI merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional melalui kerjasama dengan negara-negara maju yang memiliki keunggulan, khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan negara maju lainnya.Di sisi lain, penyelenggaraan SBI dapat melahirkan konsep pendidikan yang diskriminatif, dimana pada realitasnya sekolah ini hanya mampu dijangkau oleh siswa yang memiliki kemampuan/kecerdasan unggul dan cenderung ekslusif. Layanan pendidikannya juga seakan diperuntukan bagi anak orang kaya atau kaum “the have”, dan sangat berpotensi terjadinya komersialisasi pendidikan. Dalam makalah ini, penulis mencoba mendeskripsikan secara global salah satu isu kritis dalam pendidikan, yakni seputar penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional tersebut yang masih ditanggapi pro dan kontra oleh banyak kalangan, termasuk para pemerhati dunia pendidikan dan lebih-lebih oleh para orang tua siswa. Pemerintah menuai banyak pujian dan juga kritikan, seakan konsep dan penyelenggaraan SBI dinilai belum dikaji secara mendalam.  Keywords : international school, teknologi informasi, analisis, public policy, idealist and dilematis