Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IMPLEMENTASI SENTRA MAIN PERAN DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK DAN INTERPERSONAL ANAK (Studi Kasus di TK Aisyiyah Nuraini Ngampilan Yogyakarta) Nia Kurniasari
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 2, No 1 (2020): April 2020
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v2i1.93

Abstract

MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING UNTUK ANAK USIA DINI nia kurniasari
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 1, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36768/qurroti.v1i2.40

Abstract

ABSTRAKAnak usia dini (0-6 tahun) berada pada tahapan usia emas dan mengalami perkembangan otak yang sangat pesat. Pendidikan anak usia dini berguna sebagai wadah yang dapat menumbuhkembangkan segala aspek perkembangan anak. Dalam pembelajaran anak usia dini diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan anak. Otak merupakan organ sangat penting bagi manusia yang berfungsi sebagai pusat syaraf, pengendali seluruh tindakan, berfikir, mengolah informasi, menganalisis dan menyimpan memori. Perkembangan otak anak mencapai 80% pada usia 0-8 tahun, sehingga disebut the golden ages. Oleh karena itu pemberian rangsangan pendidikan, ketrampilan, bimbingan moral dan agama, sangat tepat diberikan pada usia ini. Pembelajaran berbasis otak, berdasarkan teori Triune (mengaktifkan 3 bagian otak), mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak dan pemberdayaan. Selain itu dengan desain pembelajaran dan lingkungan yang kondusif, anak dapat belajar dengan mudah dengan cara yang menyenangkan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak luar. Brain Based Learning berorientasi pada potensi otak anak sehingga pembelajaran mengarah ke active learning. Berdasarkan prinsip Brain Based Learning, pembelajaran dapat diaplikasikan di PAUD menggunakan model pembelajaran konstruktivistik, quantum teaching, multiple intelegence, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif.Kata kunci : pembelajaran berbasis otak, brain based learning, anak usia dini
IMPLEMENTASI ASSESMEN AUTENTIK DI TK AN-NUR 3 YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Nia Kurniasari
QURROTI : JURNAL PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI Vol 2, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.526 KB) | DOI: 10.36768/qurroti.v2i2.136

Abstract

Peran Bank Sampah dalam Pengelolaan Sampah di Desa Karang Raharja Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Rivaly Tafsir Ulya; Nia Kurniasari
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.258 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i2.3969

Abstract

Abstract. The Gatot Kaca BUMDes in Karang Raharja Village is an example of the village government's efforts towards the environmental, social and economic quality of the community. BUMDes formed a waste management unit, namely the Srikandi Garbage Bank and the Gatot Kaca 10 Waste Bank with the aim of improving the community's economy. As well as empowering human resources to care for the surrounding environment. This study aims to identify the factors that influence the role of waste banks in waste management, map the actors who play a role in waste management and identify how the role of waste banks in management in Karang Raharja Village, North Cikarang. In this study using descriptive methods, MICMAC and MACTOR, which function to solve the problem that becomes the formulation of the problem, between actors and factors that influence waste banks in waste management in Karang Raharja Village. Factors that are very influential in waste management in waste banks, and actors who have an important role in waste management are Srikandi Garbage Bank and Gatot Kaca Garbage Bank 10. Abstrak. BUMDes Gatot Kaca di desa Karang raharja merupakan contoh upaya keperdulian pemerintah desa terhadap kualiatsa lingkungan hidup, sosial dan ekonomi masyarakat.. BUMDes membentuk unit pengelolaan sampah yaitu Bank Sampah Srikandi dan Bank Sampah Gatot Kaca 10 bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Serta memberdayakan Sumber daya manusia untuk perduli terhadap lingkungan hidup sekitar .Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor yang berpengaruh terhadap peran bank sampah dalam pengelolaan sampah,memetakan aktor aktor yang berperan dalam pengelolaan sampah dan mengidentifikasi bagaimana peran Bank Sampah dalam pengelolaan sampahdi Desa Karang Raharja Cikarang Utara.Dalam penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, MICMAC dan MACTOR, yang berfungsi untuk memecahkan persoalan yang menjadi rumusan masalah, antara Aktor dan Faktor yang berpengaruh terhadap bank sampah dalam pengelolaan sampah di Desa Karang Raharja.hasil analisis dalam penelitian ini Kinerja BUMDes dalam pengelolaan bank sampah mejadi faktor yang sangat berpengaruh dalam pengelolaan sampah pada bank Sampah,dan Aktor yang memilki peran penting dalam pengelolaan sampah yaitu Bank Sampah Srikandi dan Bank Sampah Gatot Kaca 10.
Pengaruh Keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terhadap Ekonomi Makro Kabupaten Majalengka Muhammad Abdillah Azis; Nia Kurniasari
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8160

Abstract

Abstract. The presence of West Java International Airport (BIJB) Kertajati is expected to have a significant impact on the economy of Majalengka Regency in particular and West Java Province in general. Economic driving infrastructure such as the airport is a new hope for the people of Majalengka Regency as a new growth center and new economic potential. BIJB Kertajati has several problems that have reduced the interest of visitors to come to BIJB Kertajati as the main choice of airport. The methodology used in this study is a primary survey such as field observations, interviews and documentation, while a secondary survey through institutional surveys, journal reviews and related literacy. The economic impact of Majalengka Regency with the presence of BIJB Kertajati needs to be further studied by identifying demographic data (population and workforce projections) of Majalengka Regency, regional economic data (GRDP, PAD, APBD), economic potential, economic vulnerability, prospects for economic development (PDRB projections ) Majalengka Regency in the future. The conclusion that was obtained, the presence of BIJB Kertajati had various impacts on the regional economy such as a shift in the economic structure of Majalengka Regency from the dominant agricultural sector to the processing industry sector during the post-development of BIJB Kertajati. Even though at this time BIJB Kertajati has not had a significant economic impact, BIJB Kertajati is projected to have an impact on the economy of Majalengka Regency in the next 20 years. Prospects for economic development can also take advantage of the realization of Kertajati Aerocity and the emergence of new industries around the BIJB area so as to create new jobs. Abstrak. Kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diharapkan memberikan dampak yang signifikan untuk perekonomian Kabupaten Majalengka pada khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya. Infrastruktur pendorong perekonomian seperti Bandara menjadi harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Majalengka sebagai pusat pertumbuhan baru dan potensi perekonomian baru. BIJB Kertajati memiliki beberapa permasalahan yang menyebabkan berkurangnya minat pengunjung untuk datang ke BIJB Kertajati sebagai pilihan utama bandara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey primer seperti observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi, sedangkan survey sekunder melalui survey instansional, review jurnal dan literasi terkait. Dampak perekonomian Kabupaten Majalengka dengan hadirnya BIJB Kertajati perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut dengan mengidentifikasi data kependudukan (proyeksi penduduk dan angkatan kerja) Kabupaten Majalengka, data perekonomian wilayah (PDRB,PAD,APBD), potensi perekonomian, kerentanan ekonomi, prospek perkembangan perekonomian (proyeksi PDRB) Kabupaten Majalengka di masa yang akan datang. Kesimpulan yang didapatkan, hadirnya BIJB Kertajati memberi dampak beragam terhadap perekonomian wilayah seperti pergeseran struktur perekonomian Kabupaten Majalengka dari sektor pertanian yang dominan tergeser oleh sektor industri pengolahan pada saat pasca pembangunan BIJB Kertajati. Meskipun pada saat ini BIJB Kertajati belum memberikan dampak perekonomian yang signifikan, BIJB Kertajati diproyeksikan akan memberi dampak terhadap perekonomian Kabupaten Majalengka di 20 tahun yang akan datang. Prospek perekmbangan perekonomian juga dapat memanfaatkan realisasi Kertajati Aerocity dan munculnya industri baru di sekitar kawasan BIJB sehingga terciptanya lapangan kerja baru.
Peran Stakeholder dalam Pengendalian Lahan di Sub-DAS Citarik Hulu Kawasan Cekungan Bandung Nida Nabilah Faza; Nia Kurniasari
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsurp.v3i2.8921

Abstract

Abstract. Problems around the Upper Citarik Sub-watershed are caused by the conversion of land from agricultural land so that people open agricultural land around the upstream. This increases the erosion hazard, causing flooding during the rainy season and drought during the dry season. The purpose of this study was to examine the relationship between actors in land tenure in the Upper Citarik Sub-watershed in the Bandung Basin Region. The MACTOR analysis method is an analysis of the strengths between actors or stakeholders by looking for agreements and differences in problems and goals to be achieved. In this research technique used to determine respondents using a purposive sample, so that a sample of respondents whose representatives can be mapped from Stakeholders, namely BBWS Citarum, Public Works Office for Spatial Planning for Bandung Regency, Public Works Office for Spatial Planning for Sumedang Regency, Bappeda for Bandung Regency, Bappeda for Sumedang Regency, Bappeda for West Java Province, community leaders and academics. The sub-watershed has an area of 4,315.41 hectares which are located in five villages, namely Dampit Village, Tanjungwangi Village, Cimanggu Village, Sindulang Village and Tegalmanggung Village. MACTOR analysis results show that the most important actor is Bappeda Kab. Bandung, BBWS Citarum and Bappeda Kab. Sumedang. Abstrak. Permasalahan di sekitar Sub-DAS Citarik Hulu disebabkan oleh alih fungsi lahan dari lahan pertanian sehingga masyarakat membuka lahan pertanian di sekitar hulu. Hal ini meningkatkan bahaya erosi, menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan hubungan antar aktor dalam pengendalian lahan di Sub-DAS Citarik Hulu Kawasan Cekungan Bandung. Metoda analisis MACTOR yang merupakan analisis kekuatan antar aktor atau Stakeholder dengan mencari kesamaan dan perbedaan pada permasalahan dan tujuan yang akan dicapai. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penentuan responden menggunakan purposive sample, sehingga dapat diambil sampel responden yang dapat dipetakan perwakilannya dari Stakeholder yaitu BBWS Citarum, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kabupaten Bandung, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Sumedang, Bappeda Kabupaten Bandung, Bappeda Kabupaten Sumedang, Bappeda Provinsi Jawa Barat, Tokoh Masyarakat dan Akademisi. Sub-DAS memiliki luas sebesar 4.315, 41 Ha, berada di lima desa yaitu Desa Dampit, Desa Tanjungwangi, Desa Cimanggu, Desa Sindulang, dan Desa Tegalmanggung. Hasil analisis MACTOR terpetakan bahwa aktor yang paling berperan yaitu Bappeda Kab. Bandung, BBWS Citarum dan Bappeda Kab. Sumedang.
STUDI KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA: Studi Kasus: Desa Alamendah, Kabupaten Bandung-Indonesia dan Desa Peruas, Pahang-Malaysia AHLUNNAZA PANDU RAHARJO; NIA KURNIASARI
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 14 No. 2 (2014)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jpwk.v14i2.278

Abstract

The growth of urban areas very rapidly raises significant issues that take effect in the development of rural areas. The strategic issues of rural development in Indonesia and Malaysia are poverty, unemployment, and economic vulnerability of rural communities; limited availability of public services and the minimum basic service, low empowerment of rural communities, not optimal village governance and institutional role of the village in the planning and development of the village, not optimal spatial arrangement of rural areas, natural resource management and environmental environment, the limited availability of infrastructure in the open isolation of rural areas and encourage linkages Rural- Urban. This study is intended to determine how the rural development planning process in Indonesia dan Malaysia. This study used qualitative research methods with a qualitative descriptive design format to describe the condition of the various phenomena that exist in the community that the object of research, and pull it to the surface of reality as a feature, character, nature, model or description of the condition or phenomenon particular. Data was collected through structured and in-depth interviews, and studies in the literature that focused on the exploration of related literature. Data analysis is done by using the method of triangulation and interpretative. Triangulation method rests on the validity of the findings and the level of confidence. Data analysis is inductive, meaning is the result of research rather than generalizations. Stages of Rural Development Planning in Indonesia and Malaysia are basically not much different, the two countries each have the characteristics and traits of its own in the formulation of rural development planning in the country. Based on the Minister Regulation Number 114 of 2014 on Guidelines for Rural Development, Indonesia defines the planning of rural development in the form of Mid Term Development Plan Rural (Rural Development Plan). Malaysia defines the rural development plan according to Act 172 About Design City and Village act 1976 in the form Slowly Rural (PTD). The results of this research can be used as a model for the analysis of policy makers both at the central and regional governments.
Perancangan Kawasan Perdagangan dan Jasa Koridor Jalan Sultan Agung Bandar Lampung Azriel Al-Faridzi; Nia Kurniasari
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpwk.v4i1.3614

Abstract

Abstract. Bandar Lampung City has a strategic position as the gateway to Sumatra, functioning as a transit area between Sumatra Island and Java Island. This supports the growth and development of Bandar Lampung as a trade and service center, so that it is designated as a National Activity Center (PKN) in accordance with Article 10 letter a of Lampung Province Regional Regulation Number 12 of 2019 concerning the Lampung Province Spatial Plan. PKN in Bandar Lampung aims to serve the Province, Southern Sumatra, national and international regions. However, the existing condition of the Sultan Agung road corridor is still not well organized, facing problems such as the absence of pedestrian paths, minimal roadside vegetation, less organized building facades, uneven street lighting, and lack of parking lots. This research aims to identify the characteristics of the Sultan Agung road corridor and develop the design of the trade and service area in the corridor. The methodology used is a mixed method approach, analysis of the area and planning area, and analysis of community-based development. The results of the research are expected to be in the form of formulation and development of design and investment plans in the planning area. Abstrak. Kota Bandar Lampung memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Sumatera, berfungsi sebagai daerah transit antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Hal ini mendukung pertumbuhan dan pengembangan Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan dan jasa, sehingga ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sesuai dengan Pasal 10 huruf a Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2019 tentang RTRW Provinsi Lampung. PKN di Bandar Lampung bertujuan melayani wilayah Provinsi, Sumatera Bagian Selatan, nasional, dan internasional. Namun, kondisi eksisting koridor jalan Sultan Agung masih belum tertata baik, menghadapi masalah seperti tidak adanya jalur pedestrian, vegetasi tepi jalan minim, fasad bangunan kurang tertata, penerangan jalan tidak merata, serta kurangnya tempat parkir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik koridor jalan Sultan Agung dan menyusun perancangan kawasan perdagangan dan jasa di koridor tersebut. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan mix method, analisis kawasan dan wilayah perencanaan, serta analisis pengembangan berbasis peran masyarakat (community- based development). Hasil penelitian diharapkan berupa rumusan dan pengembangan perancangan serta rencana investasi pada kawasan perencanaan. .
Kajian Penyimpangan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara di Kabupaten Bandung Barat Zahwa Fadilla; Nia Kurniasari
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpwk.v4i2.4751

Abstract

Abstrak. Kawasan Bandung Utara ditetapkan sebagai kawasan konservasi Provinsi Jawa Barat karena kawasan ini mempunyai potensi resapan air yang tinggi. Pasokan air tanah untuk wilayah cekungan Bandung sekitar 60% berasal dari wilayah Bandung Utara. KBU berfungsi sebagai cekungan air tanah, cadangan air baku, dan menjaga iklim mikro. Peningkatan pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU) menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan. Koefisien wilayah terbangun telah melampaui 70%, menyebabkan kerusakan lingkungan dan dampak ekologis yang signifikan. Terjadinya peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Bandung barat pada tahun 2018 - 2022 mengalami peningkatan sebesar 6,5% dari 5 tahun terakhir menjadi pengaruh terhadap terjadinya alih fungsi lahan. Pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU) tidak sesuai dengan kondisi fungsional hidrologis dan fungsi lindung kawasan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyimpangan pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara (KBU) di Kabupaten Bandung Barat terhadap RTRW Kabupaten Bandung Barat. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis spasial berupa digitasi dan overlay. Berdasarkan hasil studi, indikasi penyimpangan pola pemanfaatan ruang Kawasan Bandung Utara di Kabupaten Bandung barat sebesar 27% dengan pemanfaatan ruang terbesar oleh semak belukar dan lahan terbangun. Abstract. The North Bandung area is designated as a conservation area because it has high water catchment potential. Around 60% of the groundwater supply for the Bandung basin area comes from the North Bandung area. KBU functions as a groundwater basin, raw water reserve, and micro-climate maintenance. Increased development in the North Bandung Area (KBU) shows an alarming situation. The coefficient of built-up area has exceeded 70%, causing significant environmental damage and ecological impacts. The increase in population in West Bandung Regency in 2018-2022 has increased by 6.5% from the last 5 years, influencing land use change. Development in the North Bandung Area (KBU) is not in accordance with the hydrological functional conditions and protected functions of the area. This study aims to identify deviations in the spatial utilization of the North Bandung Area (KBU) in West Bandung Regency against the West Bandung Regency RTRW. The analysis method used in this study is a spatial analysis method in the form of digitization and overlay. Based on the results of the study, indications of deviations in the pattern of spatial utilization of the North Bandung Area in West Bandung Regency amounted to 27% with the largest space utilization by shrubs and built-up land.
Pemetaan Peran Stakeholder dalam Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Fadhila Nur Amalia; Weishaguna; Nia Kurniasari
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota (JRPWK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpwk.v4i2.4935

Abstract

Abstrak. Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni menjadi fokus pembangunan di Kabupaten Purwakarta, tercantum dalam Peraturan Bupati No 48 Tahun 2022, Rencana Strategis Dinas Tata Ruang dan Permukiman 2018-2023, dan Peraturan Daerah No 03 Tahun 2021. Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa pelaksanaan program Rutilahu menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya koordinasi, minimnya sosialisasi, keterbatasan sumber daya manusia, peran swadaya masyarakat yang belum optimal, banyaknya rumah tidak layak huni, dan sasaran program yang tidak tepat. Desa Bojong Barat dipilih sebagai sampel karena penerapan prinsip Ta'awun, keteraturan, dan ketertiban oleh stakeholder, serta relevansi dengan Perdes No. 13 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa 2021-2026. Tujuan studi ini, yaitu terpetakannya peran stakeholder dalam Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Desa Bojong Barat dengan menggunakan metode purposive sampling dan teknik pengumpulan data primer serta sekunder. Analisis data dilakukan menggunakan metode analisis MACTOR. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pemetaan peran stakeholder dalam Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Desa Bojong Barat Kabupaten Purwakarta berdasarkan analisis MACTOR Matrix of  Direct and Indirect Influences (MDII) didapat 4 tipologi komposisi. Abstract. The Repair of Uninhabitable Houses program is the focus of development in Purwakarta Regency, listed in Regent Regulation No. 48 of 2022, the Strategic Plan of the Spatial Planning and Settlement Office 2018-2023, and Regional Regulation No. 03 of 2021. Several previous studies have shown that the implementation of the Rutilahu program faces various obstacles, such as lack of coordination, lack of socialization, limited human resources, the suboptimal role of community self-help, the large number of uninhabitable houses, and inappropriate program targets. Bojong Barat Village was chosen as a sample due to the application of the principles of Ta'awun, order and regularity by stakeholders, as well as relevance to Perdes No. 13 of 2021 concerning the 2021-2026 Village Medium-Term Development Plan. The purpose of this study is to map the role of stakeholders in the Improvement Program for Non-Habitable Houses in West Bojong Village using purposive sampling method and primary and secondary data collection techniques. Data analysis was conducted using the MACTOR analysis method. The results of the analysis show that mapping the role of stakeholders in the Uninhabitable House Repair Program in West Bojong Village, Purwakarta Regency based on the MACTOR Matrix of Direct and Indirect Influences (MDII) analysis obtained 4 typologies of composition.