Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Terapi Kombinasi (Candesartan Dengan Amlodipine) dan (Candesartan Dengan Nifedipine) Pada Pasien Hipertensi Di RS Lavalette Malang Permata, Agung; Azzahra, Putri; Mardianto, Rudy; Prasetiyo, Bagus Dadang
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 4 No 1 (2025): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v4i1.26603

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas kombinasi candesartan dengan amlodipine dan candesartan dengan nifedipine dalam menurunkan tekanan darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik kuantitatif dengan desain komparatif, melibatkan 36 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dari rekam medis selama tiga bulan (Maret-April 2025). Hasil menunjukkan bahwa pada bulan pertama, penurunan tekanan sistolik rata-rata untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine adalah 19.89 mmHg diastolik 13.11 mmHg, sedangkan untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine sistolik 17.11 mmHg diastolik 15.50 mmHg. Di bulan kedua, penurunan sistolik menjadi 18.92 mmHg diastolik 20.33 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine dan sistolik 18.08 mmHg diastolik 7.66 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine. Pada bulan ketiga, penurunan sistolik mencapai 20.50 mmHg diastolik 14.77 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan amlodipine dan sistolik 16.78 mmHg diastolik 10.77 mmHg untuk kombinasi candesartan dengan nifedipine. Dapat disimpulkan kombinasi kedua terapi sama-sama  efektif. Hasil statistik tidak ditemukan perbedaan signifikan antara keduanya (p > 0.05).
Analisis Penggunaan Antibiotik pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit “X” Malang Mardianto, Rudy; Yulia, Rika; Herawati, Fauna
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12202

Abstract

Antibiotics are used to treat co-infection in COVID-19 patients during the pandemic. Research data show that cases of bacterial co-infection in COVID-19 patients are 5%. Uncontrolled use of antibiotics will accelerate bacterial resistance. Accurate selection of antibiotics, dosage, frequency of use and duration of administration are needed to avoid nosocomial infections of resistant bacteria and reduce treatment costs. The purpose of this study was to determine the quality of antibiotic use in COVID-19 patients at dr. Soepraoen Malang. This study is a retrospective descriptive with a cross-sectional approach. Data were obtained from medical records and drugs from pharmacy installations. The population is hospitalized patients with confirmed COVID-19. Samples were hospitalized patients with confirmed COVID-19 who met the inclusion and exclusion criteria. The sample size was 258 patients selected by purposive sampling method during October 2019 to March 2020. The results of the study were patients 46-55 years old = 41%, male patients = 64%, female = 36%; moderate disease degree = 17%, severe = 83%; patients recovered = 95%, died = 5%. Choice of antibiotics, iv azithromycin; levofloxacin iv; azithromycin p.o; levofloxacin p.o is 100%. Meropenem iv 86.05%; moxifloxacin p.o 14.37%; ceftriaxone iv 10.08%; cefixime p.o 3.49%; moxifloxacin iv 2.71%; cefotaxime iv 1.94%; cefadroxil p.o 0.39%; doxycycline p.o 0.39%. The accuracy of the dose of azithromycin (iv; p.o) 100%, levofloxacin (iv; p.o) 100%, the accuracy of the frequency of use of azithromycin (iv; p.o) 100%, levofloxacin (iv; p.o) 100%. The accuracy of the administration of iv azithromycin injection was 99.57%, levofloxacin iv 98.34%, azithromycin p.o. 89.29%; levofloxacin p.o 100%. The conclusion of this study is that the use of antibiotics in COVID-19 patients has met the correct 4 criteria, namely the right selection of drugs, the right dose, the right frequency of use and the right duration of administration.Keywords: COVID-19; antibiotics; 4 rightABSTRAK Antibiotik digunakan untuk mengatasi ko-infeksi pada pasien COVID-19 di masa pandemi. Data penelitian menunjukkan bahwa kasus ko-infeksi bakteri pada pasien COVID-19 adalah <5%. Penggunaan antibiotik yang tidak terkendali akan mempercepat resistensi bakteri. Ketepatan pemilihan antibiotik, dosis, frekuensi penggunaan serta lama pemberian, diperlukan untuk menghindari infeksi nosokomial bakteri resisten serta menurunkan biaya pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 di rumah sakit dr. Soepraoen Malang. Penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Dta diperoleh dari rekam medis dan obat dari instalasi farmasi. Populasi adalah pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19. Sampel merupakan pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Ukuran sampel adalah 258 pasien yang dipilih dengan metode purposive sampling selama bulan Oktober 2019 sampai Maret 2020. Hasil penelitian pasien 46-55 tahun = 41%,  pasien laki-laki = 64%, perempuan = 36%;  derajat penyakit sedang = 17%,  berat = 83%;  pasien sembuh = 95%, meninggal = 5%. Pemilihan antibiotik, azithromycin iv; levofloxacin iv; azithromycin p.o; levofloxacin p.o adalah 100%. Meropenem iv 86,05%; moxifloxacin p.o 14,37%; ceftriaxone iv 10,08%; cefixime p.o 3,49%; moxifloxacin iv 2,71%; cefotaxime iv 1,94%; cefadroxil p.o 0,39%; doxycycline p.o 0,39%. Ketepatan dosis azithromycin (iv; p.o) 100%, levofloxacin (iv; p.o) 100%, ketepatan frekuensi penggunaan azithromycin (iv; p.o) 100%, levofloxacin (iv; p.o) 100%.  Ketepatan lama pemberian injeksi azithromycin iv 99,57%, levofloxacin iv 98,34%, azithromycin p.o 89,29%; levofloxacin p.o 100%. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 telah memenuhi kriteria 4 tepat, yaitu tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat frekuensi penggunaan dan tepat lama pemberian.Kata kunci: COVID-19; antibiotik; 4 tepat
UJI AKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus L) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Mardianto, Rudy; Siwi, Salsabilla Exacta
Journal Medicine And Clinical Pharmacy Vol. 1 No. 1 (2024): MedClip Vol 1 No 1, 2024
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/medclip.v1i1.5

Abstract

Rimpang Jeringau merupakan tanaman yang tumbuh liar di daerah rawa. Masyarakat secara tradisional menggunakan rimpang jeringau untuk mengobati diare, disentri dan cacingan. Rimpang Jeringau memiliki kandungan berupa alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tannin, steroid, resin dan glikosida. Berdasarkan kandungan tersebut, maka rimpang jeringau diduga memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui daya aktivitas ekstrak rimpang jeringau pada bakteri Escherichia coli. Ekstraksi rimpang jeringau dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Pengujian aktivitas antibakteri rimpang jeringau menggunakan metode difusi cakram. Kontrol positif yang digunakan adalah DMSO 10%. Alat yang digunakan untuk pengukuran zona hambat adalah jangka sorong. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakam dengan replikasi sebanyak 2 kali. Media diisi dengan hasil ekstrak dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Diameter zona hambat yang terbentuk kemudian diukur dengan menggunakan jangka sorong. Hasil uji antibakteri pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak rimpang jeringau memiliki aktivitas terhadap bakteri Escherichia coli.
TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN OBAT TRADISIONAL APOTEK BARENG DI KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG Aditya Ayuning Siwi, Mayang; Mardianto, Rudy
Journal Medicine And Clinical Pharmacy Vol. 1 No. 2 (2024): MedClip Vol 1 No 2, 2024
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/medclip.v1i2.7

Abstract

A pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmaceutical practice is carried out by pharmacists. Consumer satisfaction means that the performance of a service is at least the same as expected or exceeds what is expected. This research was conducted to determine the level of satisfaction of traditional medicine consumers at pharmacies. This research uses a non-experimental quantitative method with a descriptive approach, with a population of pharmacy consumers and 100 samples, and an accidental sampling technique. The level of consumer satisfaction can be measured using variables, reliability, responsiveness, confidence, physical evidence and empathy. Satisfaction level measurement was carried out using a questionnaire and 5 quality measurement variables. The results obtained on the variable reliability 80.07% level of satisfaction, responsiveness  80.1% level of satisfaction, confidence 74.4% level of satisfaction, empathy 78.8% level of satisfaction and tangible  73.88% satisfaction level. And an average satisfaction value of 77.45% consumer satisfaction was obtained from 5 variables, which means consumers felt satisfied