Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

BETON GEOPOLIMER ABU SERABUT KELAPA Setiawan, Andika; Risman, Arief Bayu; Juliyatna, Juliyatna; Fathurachman, Reza; Saputra, Silva Octaviani; Buwono, Haryo Koco
Konstruksia Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Beton sebagai bahan dasar dalam pembuatan gedung bertingkat dan juga perkuatan pada struktur gedung. Selain itu bahan penyusun beton yang mudah didapatkan yaitu semen, agregat halus dan kasar dan air. Tetapi penggunaan semen sudah menimbulkan masalah karena adanya gas karbon dioksida yang dilepaskan ke udara saat produksi semen. Hal ini menyebabkan pemanasan global. Untuk mengurangi penggunaan semen maka dibuat agregat atau geopolimer yang ramah lingkungan. Akan dilakukan penelitian mengenai geopolimer yang menggunakan abu serabut kelapa. Hasil kuat tekan geopolimer menunjukkan tidak adanya peningkatan mutu yang signifikan antara beton geopolimer dengan beton normal. Dengan penambahan geopolimer bisa meningkatkan kuat tekan beton tetapi jika penambahan abu serabut kelapa berlebihan maka menyebabkan penurunan mutu beton. Korelasi yang terjadi dengan persamaan f’c = -76838.x2 + 1388.x + 228.4Kata Kunci: geopolimer, abu serabut kelapa, beton
PROYEKSI KINERJA TUNDAAN PADA BUNDARAN MONUMEN SELAMAT DATANG, JAKARTA Andika Setiawan
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.1.128-136

Abstract

Kepadatan atau kemacetan di DKI Jakarta merupakan isu yang sampai saat ini belum terselesaikan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat tundaan yang terjadi di bundaran tersebut. PTV VISSIM melakukan simulasi dengan memasukkan data volume kendaraan dan lainnya. Program tersebut dapat digunakan juga untuk memproyeksikan sampai 5 tahun kedepan untuk mengetahui dampak dari lalu lintas di bundaran tersebut. Nilai pertumbuhan lalu lintas persetiap tahun nya sebesar 1%. Dalam menganalisis pada kondisi eksisting dengan menggunakan PTV VISSIM, perlu dilakukan kalibrasi dan validasi. Pada bundaran di monumen selamat datang didapat tundaan rata-rata sebesar 102,15 detik. Setelah menganalisa kondisi eksisting maka selanjutnya dilakukan proyeksi sampai 5 tahun ke depan dengan nilai pertumbuhan sebesar 1% pertahun. Proyeksi dan alternatif yang dibuat yaitu pelebaran dan underpass. Berdasarkan proyeksi dan alternatif yang dilakukan maka di dapat tundaan. Hasil analisa dengan proyeksi dan alternatif tersebut maka dengan alternatif underpass untuk tundaan rata-rata sebesar 34,47 detik dan tundaan pada alternatif pelebaran jalan sebesar 177,29 detik. 
PERBANDINGAN BIAYA ANTARA DESAIN STRUKTUR SIPIL BERBASIS PENUTUP LAGOON DAN SISTIM TANGKI PLT BIOGAS POME 700 KW DI PTPN V RIAU Samdi Yarsono; Lan Marrakup TN; Ika Wulandari; Eva Nur Septinia; Giman Giman; Mohammad Imamuddin; Juda Suwandi; Basit Al Hanif; Andika Setiawan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi terbarukan di Indonesia sangatlah penting, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) merupakan pembangkit listrik energi terbarukan. Pengembangan energi terbarukan untuk pembangkit listrik ini mendukung program pemerintah dalam meningkatkan peran energi terbarukan dalam terbauran mix-energy nasional, dimana saat ini sumber energi terbarukan porsinya relatif kecil. BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dalam kegiatannya melakukan pembangunan pilot plant 700 kW berkerjasama dengan PTPN V (PT. Perkebunan Nusantara V) dengan sistim penutup lagoon dimana area yang dibutuhkan 225x83m. RistekDikti melalui programnya Insinas Flagship nya memberikan anggaran penelitian selama 3 tahun untuk melakukan kegiatan pembuatan pilot plant 700 kW dengan sistim tangki yang dikerjakan oleh peneliti BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dimana area yang dibutuhkan sekitar 60x34m lebih kecil dari sistim penutup lagoon. Optimal dalam desain struktur sipil menjadi fokus dalam makalah ini. Desain struktur sipil PLT Biogas dengan sistem Tangki adalah solusi untuk mengurangi kebutuhan lahan, dimana kebanyakan reaktor yang dipakai dalam sistim lagoon adalah menggunakan kolam yang relatif sangat banyak membutuhkan lahan yang luas dan pekerjaan juga sangat relatif lama karena terpengaruh terhadap kondisi cuaca dan tanah. Desain struktur sipil PLT Biogas sangat penting untuk direncanakan, dimana terdiri dari desain struktur bawah dan desain struktur atas. Perbandingan biaya struktur sipil antara sistim berbasis penutup lagoon dengan sistim berbasis tangki dari segi biaya nya tidaklah berbeda jauh karena nilai atas tanah tidak di perhitungkan, dimana sistim penutup lagoon Rp. 2,987,106,111 sedangkan sistim tangki 2,976,380,000.
PERBANDINGAN DINDING PREFAB CEMENT WALL DENGAN BATA KONVENSIONAL PADA BANGUNAN RUMAH Trijeti Trijeti; Sevina Yasti Putri; Andika Setiawan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bata merah digunakan sebagai dinding pembatas/pemisah ruangan dalam proses pembangunan rumah. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan ukuran 5x11x20cm. Saat ini mulai berkembang penggunaan dinding dengan teknologi terbaru yang dapat membuat proses pembangunan lebih cepat dan berkualitas baik. Rumah prefabrikasi (disingkat prefab) adalah rumah yang konstruksi pembangunannya cepat karena menggunakan modul hasil fabrikasi industri (pabrik). Komponen-komponennya dibuat oleh pabrik (off site) dan dapat langsung diaplikasikan. Dengan membandingkan analisa terhadap biaya dan durasi untuk masing-masing pekerjaan dinding,  maka dapat diketahui bahwa analisa untuk satuan pekerjaan per m2 mengunakan dinding prefab cement wall dengan bata konvensional. Perbandingan untuk mengetahui mana yang lebih ekonomis pada keseluruhan pekerjaan dinding mengunakan prefab cement wall dengan  mengunakan dinding bata (konvensional). Perbandingan juga ditinjau dari segi durasi pekerjaan, mana yang lebih cepat dan efektif pengunaan metode dinding cement wall dengan  mengunakan dinding bata konvensional. Dari hasil penelitian dinding menggunakan prefab cement wall lebih murah 4.72% dibanding bata konvensional untuk luasan rumah 156 m2. Durasi pekerjaan prefab cement wall lebih cepat 6 minggu dibanding bata konvensional.
EVALUASI PEMBANGUNAN RUSUNAWA PASCA KONSTRUKSI DI JAKARTA Trijeti Trijeti; Andika setiawan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) pasca konstruksi diJakarta diperlukan untuk mendapatkan gambaran kondisi dan permasalahan yang terjadi, sehinggadapat menjadi acuan untuk membuat perbaikan teknis dan non-teknis dalam pelaksanaanpembangunan. Untuk kelancaran kegiatan pembangunan Rusunawa diperlukan kesiapan tanah secaraclear and clean. Pada pelaksanaan pembangunan Rusunawa di Jakarta, persyaratan teknis danekologis harus diperhatikan, begitu juga persyaratan administratif. Dalam kegiatan evaluasi ini datayang memadai terkait dengan pengendalian waktu dan mutu pekerjaan didapatkan melalui wawancaradengan pemilik bangunan. Kualitas hasil konstruksi terutama yang terkait dengan finishing, instalasiair bersih dan system instalasi air kotor dapat menunjukkan mutu bangunan dan ditinjau langsungkelokasi Rusunawa. Hasil penelitian yang didapat mengenai kesiapan tanah yang digunakan untukpembangunan Rusunawa berupa tanah matang atau siap bangun. Persyaratan pembangunan sudahmemenuhi persyaratan teknisdan ekologis, tetapi pemenuhan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) barudiurus selama proses pembangunan. Pelaksanaan konstruksi terutama berkaitan dengan ketepatanwaktu pelaksanaan masih belum memenuhi, sedangkan kualitas hasil konstruksi dari mutu pekerjaanyang dapat terlihat dari pekerjaan finishing, instalasi air bersih dan system instalasi air kotor masihada beberapa yang kurang. Agar dapat dimanfaatkan secara baik, Rusunawa harus didukung olehketersediaan prasarana, sarana dan utilitas lingkungan secara memadai.Kata kunci: evaluasi, konstruksi, rusunawa
PEMODELAN POLINOMIAL KECEPATAN KENDARAAN RINGAN PADA BUNDARAN Haryo Koco Buwono; Andika Setiawan; Octavia Damarwulan
AGREGAT Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v7i1.13297

Abstract

Pada geometrik jalan khususnya di bundaran belum adanya standar kecepatan kendaraan. Pada tujuan penelitian ini untuk mendapatkan kecepatan kendaraan dengan kondisi sebelum masuk ke bundaran. Kecepatan kendaraan di jalur bundaran dan kecepatan kendaraan setelah keluar bundaran juga menjadi tinjauan dari penelitian. Dengan data tersebut akan dibuat pemodelan polinomial untuk mengetahui rumus dan untuk digunakan pada bundaran tersebut. Metode penelitian yang digunakan dengan 3 titik survei yaitu pada lurus sebelum bundaran, di jalur bundaran dan lurus setelah bundaran. Data yang dikumpulkan pada setiap titik survei tersebut sebanyak 100 kendaraan. Untuk keseluruhan data tersebut dilakukan pengujian dengan standar deviasi dan kurva normal. Data yang telah dilakukan dengan kedua pengujian tersebut setelahnya dilakukan pemodelan dengan polinomial. Hasil dari pengujian polinomial pada kecepatan rata-rata kendaraan lurus sebelum bundaran didapat 11,62 km/jam dengan pemodelan matematika y = 0,0697x2 - 0,4063x + 12,761. Sedangkan untuk kecepatan rata-rata kendaraan di jalur bundaran didapat 12,04 km/jam dengan pemodelan matematika y = 3,0065x2 – 11,507x + 21,027. Untuk kecepatan rata-rata kendaraan lurus setelah bundaran didapat 22,56 km/jam dengan pemodelan matematika y = 0,2318x2 – 0,4571x + 22,391.
KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL BERDASARKAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN RAYA MABES HANKAM – JALAN RAYA SETU, JAKARTA TIMUR Harwidyo Eko Prasetyo; Andika Setiawan; Agus Pradana
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.135-145

Abstract

Meningkatnya pembangunan pada wilayah desa maupun perkotaan berdasarkan jumlah populasi penduduk pada wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan moda transportasi di wilayah desa maupun perkotaan semakin meningkat. Salah satu hal yang penting dalam mendesain jalan raya adalah merencanakan persimpangan, permasalahan lalu lintas seperti kecelakaan dan kemacetan umumnya terjadi di simpang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pada simpang dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Penelitian ini dilakukan pada simpang empat tak bersinyal Mabes Hankam dengan pengumpulan data lalu lintas yang dilakukan pada pagi (06.00-09.00), siang (11.00-14.00) dan sore (16.00-20.00). Pengambilan data lalu lintas dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan yang melewati simpang tiap 15 menit. Dari hasil pengumpulan data diperoleh data primer berupa kondisi geometrik, data lalu lintas, kondisi lingkungan dan data sekunder berupa data jumlah penduduk. Analisis dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisis disimpang tak bersinyal diperoleh derajat kejenuhan (DS) pada kondisi eksisting sebesar 1,36. Setelah dilakukan rekayasa lalu lintas berupa penerapan ganjil genap menunjukkan nilai derajat kejenuhan mengalami penurunan yaitu sebesar 1,06. Berdasarkan hal tersebut, maka penerapan dari ganjil genap dapat mereduksi nilai derajat kejenuhan.
PROYEKSI PANJANG ANTRIAN PADA BUNDARAN KELAPA GADING DENGAN MENGGUNAKAN PTV VISSIM Harwidyo Eko Prasetyo; Andika Setiawan; Irnanda Satya Soeratmodjo; Pungky Tarsiah Pamungkas
Konstruksia Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.1.122-130

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bundaran di kelapa gading, Jakarta. Secara prinsip akan dilakukan simulasi pada kondisi eksisting untuk mengetahui nilai kepadatan lalu lintas yang terjadi. Pada penelitian dilakukan proyeksi sampai tahun ke-5 untuk melihat panjang antrian yang akan terjadi pada bundaran tersebut. Pada pelaksanaan penelitian ini dibutuhkan survei yang mendetail berkaitan dengan volume kendaraan yang akan ditinjau. Dalam survei akan dibentuk 4 tim survei dengan beranggotakan masing-masing 3 orang. Sebelum melakukan proyeksi pada tahun ke-5 di bundaran kelapa gading, maka dilakukan terlebih dahulu analisa pada kondisi eksisting. Analisa kondisi eksisting dengan menggunakan PTV VISSIM perlu melakukan validasi dan kalibrasi. Fungsi dari validasi dan kalibrasi adalah untuk menyamakan volume kendaraan antara hasil survei dengan keluaran volume dari PTV VISSIM. Nilai validasi dengan regresi didapat sebesar 0,9949. Dengan nilai tersebut maka dapat dilihat untuk output panjang antrian dengan panjang 0 m. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan PTV VISSIM dapat dilihat bahwa tidak terjadi panjang antrean akibat volume kendaraan yang memasuki bundaran tersebut. Dengan data kondisi eksisting yaitu panjang antrean maka pada kondisi eksisting masih dalam kondisi sangat layak. Berdasarkan simulasi pada tahun ke-5 didapat kepadatan lalu lintas sampai berhenti. Pada tahun ke-5 dilakukan alternatif berupa Electronic Road Pricing (ERP) Pada alternatif berupa ERP dibuat 2 kondisi reduksi yaitu 10% dan 30%. Dengan panjang antrian pada reduksi 10% didapat panjang antrian rata-rata sebesar 34,95 m.Dengan panjang antrian pada reduksi 30% didapat panjang antrian rata-rata sebesar 0 m.
GAP-ACCEPTENCE DAN PERSAMAAN EMPIRIS PREDIKSI KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP JARAK PENDEKAT PADA BUNDARAN Haryo Koco Buwono; Andika Setiawan; Trijeti Trijeti
Konstruksia Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.1.71-78

Abstract

Di Indonesia bundaran yang modern memiliki beberapa karakteristik yang jelas seperti diameter pulau tengah yang kecil, kendaraan yang masuk ke kendaraan yang bersirkulasi, penyimpangan kendaraan yang masuk, dan pulau yang terbelah antara pintu masuk dan keluar. Kemacetan muncul jelang memasuki bundaran karena kendaraan membutuhkan waktu untuk memutuskan apakah akan memasuki bundaran atau menunggu di ujung tepinya. Philbrick mengusulkan metode regresi linier, yang terutama digunakan di Inggris sedangkan metode regresi eksponensial (Brilon dan Stuwe, 1993) didasarkan pada banyak data survei di antara laju aliran masuk jenuh dan laju aliran yang bertentangan, geometri, dan lain-lain. Teori gap-acceptence, beberapa parameter harus ditentukan termasuk distribusi headway kendaraan yang bersirkulasi, celah kritis, dan celah berikut meskipun variabel tersebut bervariasi terhadap geometri dan kondisi lalu lintas bundaran yang berbeda. Kendaraan setiap memasuki bundaran dengan menggunakan celah aliran sirkulasi dan kapasitasnya dapat diterima terutama dalam menentukan laju aliran sirkulasi dan distribusi headway. Model empiris terhadap teoritis dalam kaitannya dengan model kapasitas bundaran merupakan review yang sederhana. Model sebagian memiliki dasar teori dan empiris dalam perilaku lalu lintas yang hampir sama. Namun, istilah model empiris memiliki kecenderungan berdasarkan analisis statistik data lapangan tanpa dasar langsung dalam teori lalu lintas. Area penelitian berdasarkan permasalahan bundaran dilakukan pada simpang Hotel Harris Summarecon Bekasi, dengan tipe bundaran satu lajur, dengan peluang konflik yang besar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menyatakan bahwa persamaan polinomial orde 2 dapat dijadikan model empiris dan prediksi kecepatan kendaraan terhadap jarak pendekat di bundaran.
THREE ARM UNSIGNALIZED INTERSECTION ON JALAN PERJUANGAN – JALAN KALIABANG BABELAN, NORTH BEKASI Ardhan Rizakdy Fauzan; Harwidyo Eko Prasetyo; Andika Setiawan; Irnanda Satya Soeratmodjo
International Journal of Civil Engineering and Infrastructure Vol 1, No 2 (2021): IJCEI Volume 1 No. 2
Publisher : University Of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.911 KB) | DOI: 10.24853/ijcei. 1. 2. 54-61

Abstract

The intersection of Jalan Perjuangan - Jalan Kaliabang Babelan, North Bekasi is experiencing high traffic flow. It is because the intersection area is a shopping area and a residential area so that traffic jams often occur during busy traffic jams. This research aims to see the degree of saturation and delay at the research location. This research was conducted using a method based on MKJI 1997. The results of the analysis in the morning, the maximum flow that occurs on weekdays is 5533.7 pcu / hour, the minimum flow on holidays is 3982.2 pcu / hour with the degree of saturation on working day in the morning is equal to 1.18, and the degree of saturation in morning on holidays is 1.30 with a delay in morning in holidays is 36.1 sec / pcu, the delay in morning on working day is 5.7 sec / pcu. The results of the analysis during the day that the maximum flow occurs on holidays is 3905.6 pcu / hour, the minimum flow on working day is 3551.9 pcu / hour with the degree of saturation on holiday is 1.11, the degree of saturation on weekdays in the afternoon is 0.83 with a delay on holiday is 26.97 sec / pcu, a delay on working day is 13.48 sec / pcu. The results of the analysis in the afternoon the maximum flow occurs on weekdays of 6304.8 pcu / hour, the minimum flow on holidays is 5869.1 pcu / hour with the degree of saturation on working day is 1.84, the degree of saturation on holidays is 1.55 with a delay on working day is 0.74 sec / pcu, and delay on holidays is 1.08 sec / pcu