Mahmuddin
Program Studi Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH BELL SIPHON TERHADAP VOLUME RESAPAN AIR HUJAN Hardiyanto Ahmad; Aslina Aris; Andi Rahmat; Mahmuddin Mahmuddin; Andi Bunga Tongeng
TEKNIK HIDRO Vol 15, No 2 (2022): Teknik Hidro Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v15i2.9166

Abstract

Secara umum proses resapan air tanah ini terjadi melalui 2 proses berurutan, yaitu infiltrasi (pergerakan air dari atas ke dalam permukaan tanah) dan perkolasi yaitu gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh ke dalam zona jenuh air. Daya infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum yang mungkin, yang ditentukan oleh kondisi permukaan tanah. Daya perkolasi adalah laju perkolasi maksimum yang mungkin, yang besarnya ditentukan oleh kondisi tanah di zona tidak jenuh. Laju infiltrasi akan sama dengan intensitas hujan jika laju infiltrasi masih lebih kecil dari daya infiltrasinya. Perkolasi tidak akan terjadi jika porositas dalam zona tidak jenuh belum mengandung air secara maksimum. dari uraian tersebut di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimental yang mengkombinasikan terasering dengana,alat Bell Siphon. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui pengaruh Bell Siphon dan tanpa menggunakan Bell Siphon terhadap volume resapan pada kemiringan lereng dan Untuk mengetahui pengaruh Bell Siphon dan tanpa menggunakan Bell Siphon terhadap debit resapan pada kemiringan lereng. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu, instrument model flume (Uji Laboratorium). Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis metode yaitu, metode dengan menggunakan Bell Siphon dan metode tanpa menggunakan Bell Siphon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume air yang meresap yang terjadi pada metode pertama dengan menggunakan Bell Siphon Pada durasi hujan 5 menit debit resapan yang didapat sebesar 0,97 ml/det dengan kemiringan lereng datar, pada durasi hujan 5 menit debit resapan yang didapat 0,6 ml/det dengan kemiringan lereng 150, pada durasi hujan 5 menit debit resapan yang didapat 0,17 ml/det.
Evaluasi kinerja Bendung Bettu Kabupaten Bulukumba M Jamir; Taufiq Al Hidayat; Mahmuddin Mahmuddin; Fithriyah Arief Wangsa
Jurnal Teknik Sipil MACCA Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil MACCA Februari 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Bettu merupakan satu dari beberapa bendung di DAS Sungai Bialo, Desa Dampang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Bendungan Bettu merupakan bangunan bendung yang dibangun melintang di atas sungai Bialo untuk mengaliri Daerah Irigasi Bettu (DI) seluas 1.817 Ha dan panjang saluran irigasi untuk alur utama 1.007 m dengan 3 saluran sekunder dengan panjang 11.000 m dan saluran tersier 940 m. Sumber air utama yang digunakan untuk mengairi Daerah Irigasi Bettu berasal dari Bendungan Bettu yang mengairi lima desa dan satu desa di desa Dampang, Barombong, Bialo, Paenre lompoe, Bontosunggu dan Caile. Menganalisis kriteria evaluasi operasi dan kondisi bendungan dengan menggunakan bangunan. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode penentuan yang dikembangkan oleh Prof. Thomas L. setuju. Metode Proses Hirarki Analitik (AHP). Komponen kinerja bendungan sebagai indikator kesehatan bendungan dibagi menjadi tujuh bagian yaitu debit, sedimen, air laut, bangunan pemulihan, bangunan pembilas, kantong lumpur dan bangunan drainase. Dari ketujuh komponen bendungan tersebut bobot kondisi bendungan sebesar 25,33% dan kondisi bendungan rusak sedang. Operasi bendungan 65,40% dan keberfungsian bendung dalam Kondisi Cukup.
Pengendalian Aliran pada Permukaan Lahan Miring dengan Menggunakan Metode Rorak Sulkifli Sulkifli; Muh Ali Sadikin; Ma'rufah Ma'rufah; Mahmuddin Mahmuddin; Andi Rahmat
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.9359

Abstract

Kegiatan konservasi pada tanah dilakukan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan memilih arah produktifitas tanah. Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar limpasan aliran permukaan dilahan miring dan mengetahui efektivitas metode rorak dalam mengendalikan laju aliran permukaaan. Metode penelitian REENdata yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium hidrologi universitas muhammadiyah makassar. pada intesitas curah hujan 3,67 L/m 3 dengan kemiringan 13 ⁰ dan 20⁰ lahan yang tidak menggunakan rorak masing-masing memperoleh besar limpasan permukaan sebesar 4,14 L/menit dan 9,63 L/menit , sedangkan lahan yang menggunakan rorak masing-masing -masing-masing diperoleh limpasan permukaan sebesar 3,70 L/menit dan 8,41 L/menit. . pada intesitas curah hujan 3,99 L/m 3 dengan kemiringan 13 ⁰ dan 20⁰ lahan yang tidak menggunakan rorak masing-masing memperoleh besar limpasan permukaan sebesar 8,52 L/menit dan 13,17 L/menit , sedangkan lahan yang menggunakan rorak masing-masing -masing-masing diperoleh limpasan permukaan sebesar 7,06 L/menit dan 11,43 L/menit. Pemberian rorak di lahan miring dapat menurunkan kecepatan aliran permuakaan.
Tinjauan Perencanaan Check Dam Bonto Cani Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan Berni Satria Gemilang; Mohamad Munawir; Nurnawaty Nurnawaty; Fausiah Latief; Syafa’at S. Kuba; Mahmuddin Mahmuddin; Andi Bunga Tongeng Anas
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7315

Abstract

Check Dam atau Dam Penahan adalah suatu bangunan yang dibangun di lembah sungai yang cukup dalam untuk menahan, menampung dan mengendalika sedimen agar jumlah sedimen yang mengalir menjadi lebih kecil atau sebagai sarana untuk usaha melestarikan sumber-sumber air dan pengendalian sedimen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar debit banjir rencana yang terdapat pada check dam Bonto Cani dan mengetahui kondisi eksisting bangunan check dam Bonto Cani.Langka awal dalam perencanaan check dam ini yaitu analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana digunakan 3 stasiun data pencatatan curah hujan, dimana stasiun Pallattae, stasiun Camba, dan stasiun Malino, dengan masing-masing data yang digunakan 30 tahun dimulai dari tahun 1991 sampai tahun 2020. Hasil analisa debit banjir rencana selanjutnya digunakan untuk analisis hidrolis check dam dan struktur check dam yang meliputi tinggi Main dam, panjang lantai, dan Subdam. Luas DAS Bonto Cani 459,26 km2, Panjang sungai Utama ± 69,169 km
Sistem Antrian dan Pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU Studi Kasus : SPBU 74.921.17 Sungguminasa Kab. Gowa Israil Israil; Muh Amir; Mahmuddin Mahmuddin; Fithriyah Arief Wangsa
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i2.8406

Abstract

Kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan sepeda motor dan mobil membuat pihak manajemen SPBU 74.921.17 Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan harus bisa meningkatkan pelayanan terhadap customernya dalam upaya mengurangi antrian panjang didalam sistem transaksi pengisian bahan bakar minyak. Tujuan penelitian ini adalah membuat model simulasi antrian pengisian bahan bakar dan memberikan alternatif simulasi mengurangi waktu antrian. Metoda yang digunakan adalah melakukan eksperimen model antrian jalur tunggal dan jalur berganda. Hasil yang diperoleh adalah tingkat kedatangan 34,1 kendaraan/jam sedang tingkat pelayanan 33,9 kendaraan/jam. Rata-rata kendaraan dalam sistem adalah 1,0308 permenit (61,85/jam) dimana model antrian jalur berganda yang lebih efektif dalam hal waktu yang digunakan dalam sistem maupun panjang antriannya.
Perencanaan Bangunan Free Intake di Rantemario pada Tikungan Sungai Tomoni Kab. Luwu Timur Muh. Fathir Mz.; Alma Yulianti; Mahmuddin Mahmuddin; Agusalim Agusalim
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.9298

Abstract

Bangunan Free Intake adalah bangunan sadap tampa bendung tempat  masuknya air dengan segala bangunan kelengkapannya, Di Kabupaten Luwu Timur tepatnya pada Kecematan Tomoni di desa Rantemario terdapat sebuah lahan tambang galian C yang berjalan pada berapa tahun terakhir, mengakibatkan lahan-lahan masyarakat bekas tambangan yang telah usai di tambang  terbengkalai, dimana luasan lahan yang terbatas dan letak geografis area persawahan di desa ini terisolir dari pusat distribusi air  yang terdapat pada daerah tersebut, dan di tinjau pada faktor-faktor yang ada di dalam (Modul-08 Perencanaan bangunan utama, tahun 2016) area persawahan di desa Rantemario tidak memenuhi kreteria  pembangunan Bendung, menjadikan area lahan ini sulit  mendapatkan batuan dalam pengembangannya, yang mengharuskan area lahan persawahan tersebut mendapatkan sumber distribusi airnya sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa kebutuhan air di sawah, menganalisa debit andalan dan merencanakan bangunan free intake. Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu menggambarkan dan menganalisa data yang bergantung pada kemampuan untuk menghitung data secara akurat yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkaan keadaan yang nyata, maka penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah inovasi dan inofatif  mengenai suatu masalah dalam menemukan solusi atau alternative dalam pengembangan lahan yang kurang optimal. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah survey dan pengamatan secara langsung yang dapat di gunakan dalam perencanaan bangunan Free Intake. Metode analisa data pada penilitian ini mengunakan Metode Aljabar,Gumbel dan Rasional pada anilasa Hidrometorologi, Metode Penma Modivikasi  dan Fj.Mock pada anlisa Ketersediaan air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air disawah (NFR) pada Desa Rantemario 1.52 lt/dt/ha, dengan debit rencana pada bangunan free intake 0.34 m3/dtk, Bangunan free intake di rancang dengan 2 pintu pengambilan bertipe pintu sorong, 1 pilar tengah dan kantong lumpur sepanjang 24 m.
Perencanaan Bendung Paenre Kabupaten Bantaeng (Studi Kasus) Rahmat Nur Hidayat; Rusli Ibrahim; Mahmuddin Mahmuddin; Lutfi Hair Djunur
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.10135

Abstract

Penelitian ini bertujuan unutk mempelajari Langkah awal dalam perencanaan bendung, pertama ialah analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dimana digunakan data curah hujan yang terdiri dari 3 stasiun pencatatan curah hujan yaitu curah hujan stasiun DAS Allu, curah hujan stasiun DAS Moti, dan curah hujan stasiun DAS tino toa dengan masing-masing stasiun curah hujan selama 10 tahun mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2018. Hasil analisis debit banjir rencana selanjutnya digunakan untuk analisis hidrolis dan struktur bendung yang meliputi perencanaan dimensi bendung, mercu, kolam olak, dan lantai depan bendung. Setelah perencanaan hidrolis bendung, dilakukan kontrol stabilitas bendung terhadap guling, geser, eksentrisitas dan amblas. Luas DAS sungai Panaikang adalah ±312,90 km2, panjang sungai utama ±39,468 km. Dengan perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode Hidrograf satuan sintetik Nakayasu diperoleh debit banjir rencana dengan periode kala ulang Q100 tahun sebesar 1258,51 m3/det. Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan hidrolis bendung Paenre yaitu bendung tetap dengan tinggi bendung (P) 2,50 m, lebar total Bendung 108,00 m, pintu penguras 3 buah dengan ukuran masing-masing (3 m x 3.25 m), tipe mercu bulat, kolam olakan USBR Tipe III dengan panjang 14 m, dan panjang lantai depan bendung 24,00 m.
Pengendalian Aliran pada Permukaan Lahan Miring dengan Menggunakan Metode Rorak Muh. Ali Sadikin; Sulkifli Sulkifli; Ma'rufah Ma'rufah; Mahmuddin Mahmuddin; Andi Rahmat
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.10123

Abstract

Kegiatan konservasi pada tanah dilakukan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan memiliharah produktifitas tanah. Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar limpasan aliran permukaan dilahan miring dan mengetahui efektivitas metode rorak dalam mengendalikan laju aliran permukaaan. Metode penelitian REENdata yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium hidrologi universitas muhammadiyah makassar. pada intesitas curah hujan 3,67 L/m3 dengan kemiringan 13 ⁰ dan 20⁰ lahan yang tidak menggunakan rorak masing-masing diperoleh besar limpasan permukaan sebesar 4,14 L/menit dan 9,63 L/menit , sedangkan lahan yang menggunakan rorak masing-masing diperoleh limpasan permukaan sebesar 3,70 L/menit dan 8,41 L/menit. . pada intesitas curah hujan 3,99 L/m3 dengan kemiringan 13 ⁰ dan 20⁰ lahan yang tidak menggunakan rorak masing-masing diperoleh besar limpasan permukaan sebesar 8,52 L/menit dan 13,17 L/menit , sedangkan lahan yang menggunakan rorak masing-masing diperoleh limpasan permukaan sebesar 7,06 L/menit dan 11,43 L/menit. Pemberian rorak pada lahan miring dapat menurunkan kecepatan aliran permuakaan. 
Pengaruh Perubahan Bentuk Bangunan Peralihan Saluran Terbuka Terhadap Energi Spesifik dan Kehilangan Energi Andi Ulfa Mutiah; Nirwana Nilan Ramdhani; Fauzan Hamdi; Nurnawaty Nurnawaty; Nenny Karim; Mahmuddin Mahmuddin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.10155

Abstract

Saluran terbuka adalah saluran dimana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung berhubungan dengan udara luar. Pada saluran teruka sangat umum dijumpai banguna peralihan dan penyempitan, peralihan bangunan dan penyempitan akan membuat tinggi muka air, kecepatan, debit dan energi berubah. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait energi spesifik dan kehilangan energi pada 3 bentuk bangunan peralihan yakni segitiga, segiempat dan streamline. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu uji laboratorium dengan menggunakan 3 variasi debit pada masing-masing bentuk bangunan peralihan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu energi spesifik terbesar pada bangunan peralihan segiempat sedangkan yang terkecil pada bangunan peralihan streamline. Lalu titik tinjauan untuk kehilangan energi terbesar ada pada daerah peralihan ke penyempitan pada setiap bentuk peralihan. Dan dari tiga bentuk bangunan peralihan tersebut, dapat disimpulkan besar debit sangat menentukan nilai energi spesifik maupun kehilangan energi.