Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH BESARNYA SEDIMENTASI TERHADAP KECEPATAN ARUS SUNGAI DI MUARA SUNGAI JENEBERANG Gaffar, Farida; Hamdi, Fauzan
PERSPEKTIF: JURNAL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : PERSPEKTIF: JURNAL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai adalah saluran ilmiah di permukaan bumi yang menampung dan menyalurkan air  hujan dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan akhirnya bermuara di laut.  Didalam proses pelapukan dan erosi  menghasilkan materi yang bisa tersangkut oleh aliran air maupun kekuatan angin, material ini dapat berupa, pasir, lumpur, maupun tanah. Materi yang tersangkut tersebut akan mengendap di suatu tempat sesuai  dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air deras, ataupun kekuatan angin sangat kencang, maka materi akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal terjadinya erosi maupun pelapukan.    Pengendapan berlangsung secara bertahap sehingga membentuk sedimen yang berlapis-lapis. Proses seperti inilah yang turut membentuk muka bumi. Periaran  pesisir Sungai Jeneberang mempunyai peranan yang penting sebagai jalur tranportasi umum bila ditinjau dari aktifitas ekonomi. Saat ini dibagian hilir Sungai Jeneberang terjadi pendagkalan.penutupan muara sungai oleh sedimentasi. Sedimentasi di hilir sungai Jeneberang akan berdampak pada pembangunan Kota .Makassar.   Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa angkutan sedimen pada muara Sungai Jeneberang bervariasi. Kecepatan aliran  dan bentuk penampang sungai sangat berpengaruh terhadap jumlah angkutan dan pengendapan sedimen. Hasil penelitian ini yaitu distribusi ukuran butir 1 sampai titik 8 dimana dari grafik distribusi ukuran butir  didapatkan presentase pada titik 1 sebesar 66,70%, pasir berlanau sebesar 30%, dan lempung sebesar 3,3%
Degradasi Mekanik Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar Hamdi, Fauzan; Zainuddin, Muh Amir; Gaffar, Farida
Semesta Teknika Vol 21, No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.212230

Abstract

Research on the effect of temperature on concrete is still a hot topic. The effect of temperature was measured on its mechanical properties and analyzed using descriptive statistical analysis. The desire of researchers to know accurately the shape, description, and influence of temperature on concrete is something that still needs further research. The researchers began to research by making concrete test objects which were then burned directly in the furnace. After that, testing is done on the test object in the form of compressive strength. The research that was carried out was the remains of a burning building. But so far the assessment research has not yet found a strong starting point. Broadly speaking, the problem examined in this study is that researchers want to know the magnitude of high quality concrete mechanical degradation after being burned at a certain temperature and compared with high quality concrete that is not burned. These results are expected to provide a basis for the repetition of buildings that use high quality concrete that has been burned. The results of the mechanical degradation test reviewed were the average compressive strength of high quality concrete at a normal temperature of 53.46 MPa, a temperature of 100oC of 34.93 MPa, a temperature of 300oC of 29.76 MPa, a temperature of 600oC of 25.57 MPa.
PERUBAHAN PENAMPANG SALURAN PADA BELOKAN AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER ALIRAN Djunur, Lutfi Hair; Gaffar, Farida; Kasmawati, Kasmawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.861

Abstract

Perubahan morfologi saluran dapat terjadi secara alami karena kondisi alam yang tidak dapat dihindarkan seperti adanya tikungan pada saluran. Aliran yang melengkung dan menelusuri dinding saluran bagian luar akan mempengaruhi material dinding saluran yang disebut erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter aliran terhadap gerusan dibelokan pada sisi dalam dan sisi luar belokan saluran dan menganalisa kedalaman serta volume gerusan yang terjadi di sekitar belokan sungai.Penelitian dilakukan dengan uji model eksperimental di laboratorium dengan menggunakan 4 variasi debit (Q) dan 1 variasi belokan saluran yaitu 300 dan 4 variasi waktu pengaliran yaitu 15, 30, 45 dan 60 menit dengan tinggi aliran air h = 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume gerusan yang terjadi di belokan saluran akibat peningkatan debit aliran diakibatkan oleh meningkatnya kecepatan aliran yang berbanding lurus terhadap debit aliran. Volume terjadinya gerusan pada jarak melintang dari pusat (x1 = 20 cm) paling besar terjadi gerusan dan (x3 = 70 cm) paling besar terjadi endapan, hal ini diakibatkan oleh kecepatan aliran ditikungan akan bergerak kearah luar belokan, setelah melewati pertengahan belokan kecepatan transversal menelusuri lengkung luar belokan.
Degradasi Mekanik Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar Hamdi, Fauzan; Zainuddin, Muh Amir; Gaffar, Farida
Semesta Teknika Vol 21, No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.212230

Abstract

Research on the effect of temperature on concrete is still a hot topic. The effect of temperature was measured on its mechanical properties and analyzed using descriptive statistical analysis. The desire of researchers to know accurately the shape, description, and influence of temperature on concrete is something that still needs further research. The researchers began to research by making concrete test objects which were then burned directly in the furnace. After that, testing is done on the test object in the form of compressive strength. The research that was carried out was the remains of a burning building. But so far the assessment research has not yet found a strong starting point. Broadly speaking, the problem examined in this study is that researchers want to know the magnitude of high quality concrete mechanical degradation after being burned at a certain temperature and compared with high quality concrete that is not burned. These results are expected to provide a basis for the repetition of buildings that use high quality concrete that has been burned. The results of the mechanical degradation test reviewed were the average compressive strength of high quality concrete at a normal temperature of 53.46 MPa, a temperature of 100oC of 34.93 MPa, a temperature of 300oC of 29.76 MPa, a temperature of 600oC of 25.57 MPa.
PERUBAHAN PENAMPANG SALURAN PADA BELOKAN AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER ALIRAN Lutfi Hair Djunur; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.861

Abstract

Perubahan morfologi saluran dapat terjadi secara alami karena kondisi alam yang tidak dapat dihindarkan seperti adanya tikungan pada saluran. Aliran yang melengkung dan menelusuri dinding saluran bagian luar akan mempengaruhi material dinding saluran yang disebut erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter aliran terhadap gerusan dibelokan pada sisi dalam dan sisi luar belokan saluran dan menganalisa kedalaman serta volume gerusan yang terjadi di sekitar belokan sungai.Penelitian dilakukan dengan uji model eksperimental di laboratorium dengan menggunakan 4 variasi debit (Q) dan 1 variasi belokan saluran yaitu 300 dan 4 variasi waktu pengaliran yaitu 15, 30, 45 dan 60 menit dengan tinggi aliran air h = 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume gerusan yang terjadi di belokan saluran akibat peningkatan debit aliran diakibatkan oleh meningkatnya kecepatan aliran yang berbanding lurus terhadap debit aliran. Volume terjadinya gerusan pada jarak melintang dari pusat (x1 = 20 cm) paling besar terjadi gerusan dan (x3 = 70 cm) paling besar terjadi endapan, hal ini diakibatkan oleh kecepatan aliran ditikungan akan bergerak kearah luar belokan, setelah melewati pertengahan belokan kecepatan transversal menelusuri lengkung luar belokan.
STUDI PERUBAHAN DASAR SUNGAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR DI HILIR SUNGAI JENELATA KAB. GOWA Farida Gaffar; Indriyanti Indriyanti; Fauziah Latif
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4214

Abstract

Sungai Jenelata yang memiliki peran penting dalam pengendalian banjir Kota Makassar dan Kabupaten Gowa memerlukan perhatian khusus terutama setelah terjadinya longsor di hulu sungai ini yaitu di Gunung Sorong yang memiliki volume longsor 235 juta m3 lumpur dan pasir yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2004. Pasir dan lumpur yang terdapat pada bagian hulu sungai akan terbawa di sepanjang sungai yang dapat mempengaruhi  karakteristik aliran dan perubahan dasar sungai  di sepanjang sungai Jenelata. Daerah bagian hilir sungai Jenelata yang mengalami perubahan karakterstik aliran akan berdampak pada perubahan dasar sungai yang dimana material – material sungai seperti halnya lumpur, pasir, batuan maupun kotoran yang tidak mampu lagi dibawah oleh aliran sungai yang dimana dulunya aliran sungai tersebut cepat  menjadi sangat lambat  sehingga mendorong terjadinya pengendapan sedimen yang dimana dapat merubah permukanan dasar sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik aliran di sungai Jeneleta dan mengetahui pengaruh perubahan dasar sungai terhadap karakteristik aliran pada bagian hilir sungai Jenalata.Hasil penelitian menunjukkan karakteristik aliran berupa angka Froude menunjukkan pada bagian hilir sungai Jenelata, pada kondisi muka air minimum Fr : 0.067, muka air normal Fr : 0.069 dan muka air maksimum Fr : 0.073 dan Berdasarkan konfigurasi dasar sungai bahwa pada bagian hilir sungai Jenelata berbentuk  Anti Dunnes dengan dasar bentuk gelombang yang tidak simetris dimana nilai k  0,01 meter
ANALISIS GENANGAN BANJIR SUNGAI PADDANGENG KABUPATEN SOPPENG Indriyanti Indriyanti; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.263 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2463

Abstract

Untuk menghindari pembahasan yang luas serta memudahkan dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dilakukan untuk membuat peta zona genangan banjir sungai Paddangeng Kab.Soppeng, Sulawesi Selatan. Analisis menggunakan simulasi aliran permanen (steady flow) data yang diolah menggunakan software HEC-RAS untuk menghasilkan simulasi genangan Sungai Paddangeng. Telah Dilakukan perhitungan debit kala ulang menggunakan Metode Distribusi Log Pearson Tipe III. Diperoleh hasil genangan pada kala ulang 2 Tahun debit 417.50 m3/det seluas 1353 Ha, kala ulang 5 Tahun nilai debit 503.38 m3/det seluas 1407 Ha, kala ulang 10 Tahun nilai debit 554.87 m3/det seluas 1430 Ha, kala ulang 25 Tahun nilai debit 615.42 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 50 Tahun nilai debit 657.90 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 100 Tahun nilai debit 698.44 m3/det seluas 1501 Ha, dan kala ulang 200 Tahun dengan nilai debit 737.85 m3/det seluas 1507 Ha. Pola genangan yang dihasilkan berada di 2 Kecamatan. Pertama Kecamatan Donri-donri tepatnya di Desa Kessing, Desa Leworeng, dan Desa Tottong. Kedua di Wilayah Kecamatan Marioriawa tepatnya di Desa Patampanua. Daerah yang memiliki genangan terluas berada di Kecamatan Donri-donri , Desa Kessing dikarenakan daerah tersebut memiliki aspek topografi yang relatif landai.Kata Kunci : Aliran Permanen, Debit, HEC-RAS. 
Analisis Pengaruh Hambatan Plat Segitiga Terhadap Distribusi Aliran di Saluran Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati; Indriyanti Indriyanti
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.128 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1542

Abstract

Pada saluran terbuka selalu berkaitan dengan permukaan bebas dan gesekan di sepanjang saluran yang mengakibatkan terjadinya pembagian kecepatan yang tidak sama di penampang saluran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kondisi hidrolik yaitu melihat perubahan distribusi kecepatan aliran sebelum dan sesudah adanya hambatan plat segitiga di saluran terbuka. Percobaan dilakukan pada saluran flume dengan Panjang 700 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Untuk kemiringan saluran yang digunakan 0,005%. menggunakan 3 (tiga) variasi debit inlet (Q), hambatan yang digunakan berbentuk plat segitiga dengan variasi tinggi plat yang ditentukan berdasarkan besarnya rata-rata kecepatan maksimum yang terjadi yaitu 0,6D. Pada pengukuran distribusi kecepatan aliran dengan hambatan, dilakukan pengukuran di daerah hulu dan hilir dari struktur, dimana hambatan diletakkan pada jarak x = 400 cm. Setiap pengukuran masing-masing dilakukan pada jarak x = 350 cm ; x = 425 cm ; x = 450 cm ; x = 500 cm dan x = 550 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi kecepatan aliran sebelum ada hambatan kecepatan rata-rata LQ1S0 = 23,338 cm/dtk, LQ2S0 = 26,048 cm/dtk , LQ3S0 = 28,905 cm/dtk, kecepatan minimum terjadi di dasar saluran atau dikedalaman 0,2 d dan kondisi tersebut sama pada setiap jarak pengukuran. Pada hambtan plat segitiga tinggi 6 cm kecepatan aliran menurun pada kedalaman 0,2 d dan kecepatan aliran pada hambatan plat segitiga tinggi 9 cm menurun pada kedalaman ≤0,2 d. karakteristik aliran sebelum dan setelah adanya hambatan tidak berubah yaitu menunjukkan jenis aliran subktritis
Analisis Perbandingan Debit Banjir Rencana Menggunakan Metode Empiris Dan Simulasi Aplikasi HEC-HMS Di Das Maros Farida Gaffar; Nasrah Nasrah; Adelia Adelia; Farouk Maricar
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i2.9546

Abstract

DAS yang terletak di kabupaten Maros disebut juga DAS Maros dengan luas ±659,78 km2 dan panjang sungai utama adalah 69 km. Daerah aliran sungai Maros secara administrasi terletak di wilayah Maros tepatnya berada di Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Tanralili dan Camba. Sungai Maros dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan lahan pertanian, lalu lintas nelayan menuju laut, serta kegiatan lainnya. Tingkat rawan banjir di DAS Maros terdapat 3 kelas yaitu : tidak rawan, rawan dan sangat rawan. Curah hujan di wilayah DAS Maros cukup tinggi karena curah hujan berkisar 2000 hingga 4000 mm/thn. Curah hujan tersebut tersebar dibagian tengah hingga hulu DAS Maros, meliputi wilayah kecamatan Bantimurung bagian selatan, Simbang bagian timur, dan Tompobulu Oleh karena itu, perhitungan dan permodelan besarnya debit banjir rencana perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya debit banjir rencana yang akan terjadi selama periode waktu tertentu di DAS Maros dengan menggunakan pemodelan debit hujan dan perbedaan perhitungan menggunakan software HEC-HMS dan perhitungan manual menggunakan HSS Nakayasu. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros menggunakan metode HSS Nakayasu pada kala ulang 5 tahun sebesar 686,2099 m3/s, 10 tahun sebesar 832,4823 m3/s, 25 tahun sebesar 1000,2864 m3/s, 50 tahun sebesar 1123,9443  m3/s, 100 tahun sebesar 1245,7978 m3/s, 200 tahun sebesar 1366,3281 m3/s. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros dengan simulasi HEC-HMS pada kala ulang 5 tahun sebesar 747,1 m3/s, 10 tahun sebesar 971,2 m3/s, 25 tahun sebesar 1261,9 m3/s, 50 tahun sebesar 1495,5  m3/s, 100 tahun sebesar 1740,0 m3/s, 200 tahun sebesar 1994,1 m3/s.
Analisis Perbandingan Debit Banjir Rencana Menggunakan Metode Empiris Dan Simulasi Aplikasi HEC-HMS Di Das Maros Farida Gaffar; Nasrah Nasrah; Adelia Adelia; Farouk Maricar
TEKNIK HIDRO Vol 15, No 2 (2022): Teknik Hidro Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v15i2.9547

Abstract

DAS yang terletak di kabupaten Maros disebut juga DAS Maros dengan luas ±659,78 km2 dan panjang sungai utama adalah 69 km. Daerah aliran sungai Maros secara administrasi terletak di wilayah Maros tepatnya berada di Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Tanralili dan Camba. Sungai Maros dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan lahan pertanian, lalu lintas nelayan menuju laut, serta kegiatan lainnya. Tingkat rawan banjir di DAS Maros terdapat 3 kelas yaitu : tidak rawan, rawan dan sangat rawan. Curah hujan di wilayah DAS Maros cukup tinggi karena curah hujan berkisar 2000 hingga 4000 mm/thn. Curah hujan tersebut tersebar dibagian tengah hingga hulu DAS Maros, meliputi wilayah kecamatan Bantimurung bagian selatan, Simbang bagian timur, dan Tompobulu Oleh karena itu, perhitungan dan permodelan besarnya debit banjir rencana perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya debit banjir rencana yang akan terjadi selama periode waktu tertentu di DAS Maros dengan menggunakan pemodelan debit hujan dan perbedaan perhitungan menggunakan software HEC-HMS dan perhitungan manual menggunakan HSS Nakayasu. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros menggunakan metode HSS Nakayasu pada kala ulang 5 tahun sebesar 686,2099 m3/s, 10 tahun sebesar 832,4823 m3/s, 25 tahun sebesar 1000,2864 m3/s, 50 tahun sebesar 1123,9443  m3/s, 100 tahun sebesar 1245,7978 m3/s, 200 tahun sebesar 1366,3281 m3/s. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros dengan simulasi HEC-HMS pada kala ulang 5 tahun sebesar 747,1 m3/s, 10 tahun sebesar 971,2 m3/s, 25 tahun sebesar 1261,9 m3/s, 50 tahun sebesar 1495,5  m3/s, 100 tahun sebesar 1740,0 m3/s, 200 tahun sebesar 1994,1 m3/s.