Dina Naemah
Faculty of Forestry, Lambung Mangkurat University, Banjarbaru

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINGKAT KEMERATAAN JENIS GULMA DI AREAL HUTAN SKUNDER Naemah, Dina; Fitriani, Adistina; Rachmawati, Normaela; Payung, Damaris
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 3 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 3 Edisi September 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i3.20559

Abstract

Undergrowth and weeds function as soil cover, prevent erosion, and provide habitat for various small fauna. The presence of these plants also affects the nutrient cycle and soil quality. Undergrowth have an important role in maintaining the balance of the forest ecosystem. Variations in undergrowth species and density can be influenced by factors such as light intensity, soil moisture, and interactions with other plants. This research underscores the importance of undersgrowth conservation as part of a sustainable forest management strategy. Research was carried out in secondary forests that were established for specific purposes. Data collection was carried out through field surveys involving direct observation, vegetation sampling. Analysis was carried out to identify the type and level of mastery of each type based on the density and frequency of the types that appeared in the observation plots. Apart from inventorying weed types, this research aims to see the diversity and evenness values in the observation area. The findings show that the undergrowth and weeds in secondary forests, in this case the sengon plant (Paraserianthes falcataria) have 17 types belonging to 7 families, the diversity value (H') is 2.35 and the evenness index (E) is 0.83.
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN AGROFORESTRI BALSA (Ochroma pyramidale) ) dengan PISANG (Musa paradisiaca L) dan KOPI (Coffea robusta) di DESA HINAS KIRI Kec. BATANG ALAI TIMUR Maulana, Akhmad Gilang; Hafizianor, Hafizianor; Naemah, Dina
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 5 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 5 Edisi Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i5.8780

Abstract

Balsa merupakan salah satu tanaman kehutanan yang yang dikembangkan di Desa Hinas Kiri sebagai tanaman agroforestri. Analisis perkembangan tanaman balsa dari sudut silvikultur perlu dilakukan lebih dalam guna mengetahui pertumbuhan tanaman pada tanaman balsa tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap beberapa parameter yaitu  pertumbuhan tinggi tanaman dan diameter batang pada tanaman balsa. Penelitian ini menggunakan metode sensus pada seluruh tanaman balsa yang berada pada lokasi penelitian serta wawancara dengan pengelola terkait mengenai budidaya tanaman balsa tersebut. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman  balsa dengan umur tanam ± 2 tahun sebanyak 273 batang tanaman balsa adalah 15,2 m dan diameter 13,6 cm Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman balsa yang ditanam dalam sistem agroforestri dapat memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman balsa yang ditanam dalam sistem monokultur. Contoh penelitian yang dilakukan Vilchec et al pada tahun 2015 di Kosta Rika menunjukkan bahwa tanaman balsa yang ditanam dalam sistem agroforestri dengan kakao dan kopi memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman balsa yang ditanam dalam sistem monokultur. Hal ini terlihat dari peningkatan tinggi tanaman dan diameter batang tanaman yang ditanam di area agroforestri. Selain itu, ketersediaan hara dan suhu tanah di area agroforestri juga lebih baik, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem agroforestri dapat digunakan sebagai alternatif yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman balsa di daerah tropis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peluang keberhasilan pertumbuhan balsa dengan menganalisis pola tanam dan pertumbuhan tanaman balsa dengan menggunakan sistem agroforestri.
Analisis Vegetasi Hutan Mangrove di Taman Wisata Alam Pulau Burung Kabupaten Tanah Bumbu Dewi, Aita Nasya Agna; Naemah, Dina; Basir, Basir
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 6 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 6 Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i6.9792

Abstract

ABSTRACT. Mangrove forest are coastal or estuarine forest that are influenced by the tidal movements of the combination of river and sea water, inundated at high tide and free from inundation at low tide, and whose communities are salt-tolerant. This study aims to analyze the existing vegetation types using Index of Important Value (INP) and calculating the species diversity index in the rehabilitation block. The metode used in this study is a systematic plot line with the determination of the starting point by purposive sampling. The length of the observation path is 100 m with an observation plot size of 20 × 20 m including the growth stage of seedlings, saplings, poles, and trees. The result obtained from this study state that the dominant species in both research blocks are bakau laki (Rhizophora apiculata), bakau bini (Rhizophora mucronata) and api-api (Avicennia marina) with a value of H’ > 3 which is categorized that the diversity of species is abundant.Keywords: Vegetation analysist; MangroveABSTRAK. Hutan mangrove adalah hutan pantai atau estuaria yang dipengaruhi oleh pergerakan pasang surut kombinasi air dan laut, tergenang pada saat air pasang dan bebas dari genangan pada saat air surut, dan komunitasnya toleran terhadap garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis vegetasi yang ada dengan menggunakan INP dan menghitung indeks keanekaragaman jenis pada blok rehabilitasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur berpetak sistematis dengan penentuan titik awal secara purposive sampling. Panjang jalur pengamatan adalah 100 m dengan ukuran petak pengamatan 20 m × 20 m yang meliputi tingkat pertumbuhan semai, pancang, tiang dan pohon. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa jenis yang mendominasi pada blok penelitian adalah bakau laki (Rhizophora apiculata), bakau bini (Rhizophora mucronata), dan api-api (Avicennia marina) dengan nilai H’ > 3 yang dikategorikan keanekaragaman jenisnya melimpah.Kata kunci: Analisis vegetasi; Mangrove