Aulia, Elsa Silvia Nur
Insitut Teknologi Bandung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TEKNOLOGI CRYPTOCURRENCY BITCOIN DALAM TRANSAKSI BISNIS MENURUT SYARIAT ISLAM Asep Zaenal Ausop; Elsa Silvia Nur Aulia
Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2018.17.1.8

Abstract

Cryptocurrency adalah uang virtual atau uang digital atau uang elektronik  yang berada di dunia maya yang tidak memiliki benda konkretnya, berbeda dengan uang fiat konvensional seperti rupiah, dollar atau rubble Rusia. Cryptocurrency ini amat banyak macamnya, antara lain Litecoin, Monero, Ether, Ripple, Ethereun, Qtum, Dash, Zcash, dan Bitcoin. Bitcoin adalah system jaringan consensus yang berfungsi sebagai system pembayaran baru melalui teknologi Blokchain. Blockchain adalah teknologi perangkat lunak yang mencatat semua transaksi keluar masuk uang secara life dan transparan melalui jaringan peer-to-peer (P2P) sehingga dapat diketahui oleh semua pengguna Bitcoin, sifatnya disentralisasi  yang sepenuhnya dikontrol oleh pengguna tanpa ada otoritas bank sentral. Akan tetapi di balik keistimewaan itu, ada kelemahan Bitcoin yaitu tidak memiliki underlaying asset, tak ada otoritas yang bertanggung jawab atas segala problema yang muncul,  pemiliknya  bisa pseudonymous bahkan anonymous sehingga rawan dijadikan sarana kejahatan seperti pencucian uang, juga fluktuasi nilai  Bitcoin sangat ekstrim, dan lebih didominasi oleh faktor publikasi opini marketing system. Itulah sebabnya penggunaan Bitcoin sebagai instrumen transaksi bisnis menimbulkan pro kotra di kalangan pakar ekonomi dan ulama.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran seputar teknologi Bitcoinnya sendiri, dan tentang keabsahannya penggunaan Bitcoin dalam transaksi bisnis menurut syari'at Islam. Teori yang digunakan adalah katagorisasi transaksi bisnis haram lidzatihi dan haram lighairihI dari ulama Salafi (tempo dulu) yang direkonstruksi oleh Adiwarman Abdul Karim Penelitian ini bersifat Liabrary Research. Pengumpulan data dilakukan melalui tinjauan pustaka dari  berbagai media.. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa teknologi Bitcoin dengan Blockchain memang bisa diakui sebagai teknologi revolusioner yang sangat baik, tetapi di dalamnya terdapat unsur gharar dan maysir sehingga dikatagorikan sebagai gambling transaction,  kedudukan hukumnya adalah  haram lighairihi. Cryptocurrency is a virtual money or a digital money or an electronic money in illusion world which has no any concrete thing, it's different with conventional money such as rupiah, dollar, or rubble Russia. This cryptocurrency has many varieties such as Litecoin, Monero, Ether, Ripple, Ethereun, Qtum, Dash, Zcash, and Bitcoin. Bitcoin is a consensus network system which has a function as a new payment through Blockchain technology. Bitcoin is a software technology which takes note for all transactions lively and transparency through peer to peer network then known by all Bitcoin users, it has decentralist features are controlled by users without any central bank authorities. In other hands, this Bitcoin has shortages are Bitcoin has no underlying assets, there is no responsibility for the problems appeared, the users can be pseudonymous or even anonymous so it use it for tool of wickedness such as money catharsis, the value of this Bitcoin fluctuation also can be extreme and dominated by public opinions about marketing system. Therefore, the usage of bitcoin as the transaction instrument can occur pro and contra among economical experts and ulama. This research is purposed to get a representation around Bitcoin technology its self and the validation for using Bitcoin in business transaction according to Islamic sharia. The used theory is categorization business transaction haram lidzatihi and haram lighairihi from Adiwarman Abdul Karim. The used method in this research is descriptive analysis method. The data is collected by theories contemplations from various digital media, books and etc. This research concluded that the technology of Bitcoin and Blockchain can be avowed as the good revolution of technology but there is gharar and maysir subtances then categorized as gambling transaction, and its position is haram lighairihi. 
KOMPETENSI PEDAGOGIK DOSEN DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTEGRATIF AGAMA DAN SAINS PADA PENGAJARAN AGAMA DAN ETIKA ISLAM UNTUK MENCAPAI ABET LEARNING OUTCOMES DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (2019-2020) Elsa Silvia Nur Aulia
Jurnal Sosioteknologi Vol. 19 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2020.19.1.10

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini adalah diawali dengan kebijakan dari Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Tinggi (Dikti) tentang mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) di PTU diajarkan menggunakan pendekatan integratif yakni perpaduan agama dan sains sehingga mahasiswa tidak hanya menangkap ajaran agama Islam secara doctrinal-normatif-subjektif tetapi menangkap pula sisi rasional-objektif-ilmiahnya, hal ini pula yang dituntut oleh pihak PTU. Pada kenyataannya di lapangan, upaya integrasi ini belum terlaksana dengan baik, pendidikan agama Islam yang diberikan masih cenderung doktrinal, bahkan lebih mengarah kepada pengajaran fiqih atau jurisprudensi Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi dosen Agama Islam di ITB dalam menggunakan pendekatan integratif guna mencapai ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) learning outcomes. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2019 "“ 2020, dosen agama Islam di ITB telah melakukan pendekatan integratif agama dan sains untuk mencapai ABET outcomes learning, namun hasilnya belum maksimal
Budidaya Tanaman Selada Junction dalam Menumbuhkan Skill dan Pengetahuan Masyarakat Kabupaten Banyuwangi tentang Pertanian Hidroponik Elsa Silvia Nur Aulia
Jurnal Al-Tatwir Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL AL-TATWIR
Publisher : Fakultas Dakwah IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/altatwir.v9i1.49

Abstract

Hampir semua sayuran yang dijual di pasar, terutama pasar tradisional, diproduksi pada lahan pertanian konvensional yang menggunakan tanah sebagai media tanam. Dan petani juga masyarakat membutuhkan tanah yang luas untuk dapat memulai usaha sayur-sayuran. Bukan hanya lahan tetapi kendala lama nya dan juga hama yang didapati ketika masyarakat memulai usaha argobisnis. Selain itu Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menjadi salah satu penyebab kenaikan konversi lahan pertanian menjadi perumahan dan industri, sehingga luas lahan pertanian semakin berkurang. Maka hal ini yang dilakukan oleh pengusaha FIR FARM yang dapat membantu perekonomian masyarkat karena usaha tersebut mengajak masyarakat untuk menjadi petani mitra di pertanian hidroponik miliknya. Dengan adanya UMKM ini masyarakat jadi dapat mengetahui bagaimana cara pembudidayaan hidroponik. Pendapatan Masyarakat kurang lebih dalam dua minggu adalah 630kg x 200 = 1.26o.ooo Usaha dari pengusaha FIR FARM juga dapat membantu perekonomian masyarkat karena usaha tersebut mengajak masyarakat untuk menjadi petani mitra di pertanian hidroponik miliknya. Dengan adanya UMKM ini masyarakat jadi dapat mengetahui bagaimana cara pembudidayaan hidroponik. Adapun hasil dari yang dilakukan oleh pengusaha FIRM FARM ini adalah warga memahami cara bertanam Hidroponik serta mampu mempraktekan nya. Hasil dari program ini terbentuk kebun hidroponik di Kecamatan Genteng Banyuwangi ini adalah tanaman selada juction hidroponik di rumah warga.
Analisis Manajemen Supply Chain dalam Pengembangan Produk Export untuk Kerajinan Tangan Rotan di Cirebon Elsa Silvia Nur Aulia
Jurnal Sosioteknologi Vol. 21 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2022.21.3.7

Abstract

This research is motivated by the fact that in Cirebon West Java, which is the largestrattan craftsman area in Indonesia, was found that there are many unresolved obstaclesin the development of rattan craft products that will be exported to several countries.The obstacles include the supply chain or the availability of raw materials, the lackof capital for small and medium industry (IKM) stakeholders, and the lack of humanresources management (HRM) as a form of regeneration for rattan craft craftsmen.This study used a qualitative approach where data were collected through observation,documentation, and interviews. The results of this study show that the problems facedby rattan handicraft producers are: 1) a lack of availability of raw materials caused bylong shipping distances, such as from Sulawesi and Kalimantan to Cirebon; 2) a lackof capital that can be absorbed by small entrepreneurs to continue to be able to run thisrattan craft business because of the lack of attention given to small entrepreneurs fromboth the government of Cirebon and the World Bank. 3) the lack of human resourcemanagement for rattan handicraft producers due to the lack of interest from the youngergeneration and the lack of a training platform for the younger generation to continuethis rattan craft relay from time to time.
The Use of Artificial Intelligence Technology in the Teaching Process in East Belitung City Shohib Khoiri; Ziaul Haq, Sansan; Siregar, Qoriah; Silvia Nur Aulia, Elsa
ENGAGEMENT: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): Community Empowerment and Services
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/engagement.v3i4.125

Abstract

This study aims to examine the influence of artificial intelligence (AI) technology on human life. Based on the research conducted, AI has an influence on every sector of their lives, including health, transportation, work activities, and education. In general, AI has a positive impact, namely convenience and efficiency in several sectors. Because of this positive impact, the use of AI is currently very massive. For the education sector, AI has spread its use in many regions in Indonesia, one of which is East Belitung City in Banka-Belitung Province. Based on the results of the research conducted, it was concluded that teachers in East Belitung City already know and use AI in their teaching process. This research was conducted using qualitative and quantitative methodologies. Qualitative methodology is used to examine the influence and role of AI in human life in general, while quantitative methods are used to record the use of AI by teachers in East Belitung City, begins by providing materials related to AI, with training in its use.
Chatbot Menjadi Nutriosionis; Mengexplor Potensi AI untuk Meningkatkan Konsultasi Nutrisi di Indonesia Nur Aulia, Elsa Silvia; Jati, Gumawang; Wibowo, Indra; Muhammad, Hubbi Nashrullah; Saepudin, Epin
Jurnal Sosioteknologi Vol. 23 No. 3 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2024.23.3.2

Abstract

Stunting, a significant public health issue in Indonesia, adversely affects both child development and the country's economic well-being. This study investigates how AI- powered chatbots could enhance dietary advice and lower Indonesia's stunting rates. Owing to the restricted availability of certified nutritionists and the pervasiveness of mobile devices, chatbots present a scalable and convenient means of providing customized dietary advice. To properly study this topic and provide a comprehensive understanding of the situation, this study employs a quantitative approach using surveys and statistical analysis. The results suggest that chatbots driven by AI have the potential to resolve nutritional counseling issues in Indonesia; 80% of participants have prior experience utilizing chatbots. However, user needs, cultural context, and technology constraints must all be carefully considered for successful implementation. These findings indicate that implementing AI-powered chatbots is a promising strategy to significantly reduce stunting rates in Indonesian children in the process. Future research should concentrate on the development and evaluation of culturally appropriate andevidence-based chatbot interventions for potential use.