Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI KOTA MAKASSAR Wunas, Shirly; Natalia, Venny Veronica
Jurnal Transportasi Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.571 KB)

Abstract

Abstract  Thriving city sporadically in suburban areas will form a mega urban. The condition occurs due to the construction of housing clusters spread and done without following land use policy and the development progress across intercity or inter-district administrative area. The purpose of this study is to identify and analyze the development of mega cities of the transport infrastructure network in suburban areas and to analyze the integration of urban development and the concept of transport infrastructure networks development. The location of this study is the development area of the City of Makassar, which is in the east and in the south of the city. Data were obtained through direct observation of various land use and development of road networks and transportation nodes. These studies found that the City of Makassar extends horizontally to the south and east with many low intensity buildings spread sporadically and form a mega urban without following the hierarchy of road network and without public transport services. Also, the development of the City of Makassar has caused high people mobility toward service centers in the city. Keywords: mega urban, land use, transport, road network, mobility  Abstrak Kota yang berkembang secara sporadis di wilayah suburban akan membentuk mega urban. Kondisi tersebut terjadi akibat pembangunan kluster perumahan yang menyebar dan dilakukan tanpa mengikuti kebijakan tata ruang, dan perkembangan pembangunan melintasi wilayah administratif antarkota atau antarkabupaten. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan kota mega terhadap jaringan prasarana transportasi di wilayah suburban dan menganalisis keterpaduan pengembangan kota terhadap konsep pengembangan jaringan prasarana transportasi. Lokasi penelitian ini adalah wilayah perkembangan Kota Makassar, yaitu di wilayah timur dan di wilayah selatan kota. Data diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap berbagai guna lahan dan perkembangan jaringan jalan serta simpul-simpul transportasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Kota Makassar meluas secara horizontal ke arah selatan dan timur dengan jumlah bangunan berintensitas rendah yang menyebar secara sporadis membentuk mega urban tanpa mengikuti hirarki jaringan jalan dan tanpa pelayanan angkutan umum. Selain itu perkembangan Kota Makassar yang ada menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk yang tinggi menuju ke pusat-pusat pelayanan di kota. Kata-kata kunci: mega urban, tata ruang, transportasi, jaringan jalan, mobilitas
TATA GUNA LAHAN PANTAI DAN RESIKO LALU LINTAS PADA KAB. BATAENG SULAWESI SELATAN Wunas, Shirly; Natalia, Venny Veronica
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultivating seaweed grow strong along the coast of Bantaeng Regency, mainly in Tappanjeng, Palantikang Letta, Lembang and Lamala Thus production centers are growing with working group of fishermen community. Activities are growing stronger in the arterial roadside along the coast and also in set back line. The impact is the risk of traffic accidents, caused by the activities such as: rope seed  and product carriage have to cross the arterial road. The purpose of this discussion is to analyse transport network and modes to seaweed activity. Datas obtained from interviews with seaweed Farmers/Fishermen who live along arterial roads. Also from Farmers/Fishermen who were drying seaweed production. The result showed arterial network capacity is still adequate in Bantaeng. Traffic volume is relatively low together with traffic accidents, although the accessibility of fishing is very strong on arterial road. In the future needs to arrange and develop river transport for seaweed farmer’s residential also to accommodate seaweed seed binding and drying activity in some watersheds, namely Kaili, Biyangloe, and others.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI KOTA MAKASSAR Wunas, Shirly; Natalia, Venny Veronica
Jurnal Transportasi Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.571 KB) | DOI: 10.26593/jt.v15i3.1753.%p

Abstract

Abstract  Thriving city sporadically in suburban areas will form a mega urban. The condition occurs due to the construction of housing clusters spread and done without following land use policy and the development progress across intercity or inter-district administrative area. The purpose of this study is to identify and analyze the development of mega cities of the transport infrastructure network in suburban areas and to analyze the integration of urban development and the concept of transport infrastructure networks development. The location of this study is the development area of the City of Makassar, which is in the east and in the south of the city. Data were obtained through direct observation of various land use and development of road networks and transportation nodes. These studies found that the City of Makassar extends horizontally to the south and east with many low intensity buildings spread sporadically and form a mega urban without following the hierarchy of road network and without public transport services. Also, the development of the City of Makassar has caused high people mobility toward service centers in the city. Keywords: mega urban, land use, transport, road network, mobility  Abstrak Kota yang berkembang secara sporadis di wilayah suburban akan membentuk mega urban. Kondisi tersebut terjadi akibat pembangunan kluster perumahan yang menyebar dan dilakukan tanpa mengikuti kebijakan tata ruang, dan perkembangan pembangunan melintasi wilayah administratif antarkota atau antarkabupaten. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan kota mega terhadap jaringan prasarana transportasi di wilayah suburban dan menganalisis keterpaduan pengembangan kota terhadap konsep pengembangan jaringan prasarana transportasi. Lokasi penelitian ini adalah wilayah perkembangan Kota Makassar, yaitu di wilayah timur dan di wilayah selatan kota. Data diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap berbagai guna lahan dan perkembangan jaringan jalan serta simpul-simpul transportasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Kota Makassar meluas secara horizontal ke arah selatan dan timur dengan jumlah bangunan berintensitas rendah yang menyebar secara sporadis membentuk mega urban tanpa mengikuti hirarki jaringan jalan dan tanpa pelayanan angkutan umum. Selain itu perkembangan Kota Makassar yang ada menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk yang tinggi menuju ke pusat-pusat pelayanan di kota. Kata-kata kunci: mega urban, tata ruang, transportasi, jaringan jalan, mobilitas
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DI KOTA MAKASSAR Shirly Wunas; Venny Veronica Natalia
Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 3 (2015)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.571 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v15i3.1753.%p

Abstract

Abstract  Thriving city sporadically in suburban areas will form a mega urban. The condition occurs due to the construction of housing clusters spread and done without following land use policy and the development progress across intercity or inter-district administrative area. The purpose of this study is to identify and analyze the development of mega cities of the transport infrastructure network in suburban areas and to analyze the integration of urban development and the concept of transport infrastructure networks development. The location of this study is the development area of the City of Makassar, which is in the east and in the south of the city. Data were obtained through direct observation of various land use and development of road networks and transportation nodes. These studies found that the City of Makassar extends horizontally to the south and east with many low intensity buildings spread sporadically and form a mega urban without following the hierarchy of road network and without public transport services. Also, the development of the City of Makassar has caused high people mobility toward service centers in the city. Keywords: mega urban, land use, transport, road network, mobility  Abstrak Kota yang berkembang secara sporadis di wilayah suburban akan membentuk mega urban. Kondisi tersebut terjadi akibat pembangunan kluster perumahan yang menyebar dan dilakukan tanpa mengikuti kebijakan tata ruang, dan perkembangan pembangunan melintasi wilayah administratif antarkota atau antarkabupaten. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan kota mega terhadap jaringan prasarana transportasi di wilayah suburban dan menganalisis keterpaduan pengembangan kota terhadap konsep pengembangan jaringan prasarana transportasi. Lokasi penelitian ini adalah wilayah perkembangan Kota Makassar, yaitu di wilayah timur dan di wilayah selatan kota. Data diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap berbagai guna lahan dan perkembangan jaringan jalan serta simpul-simpul transportasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Kota Makassar meluas secara horizontal ke arah selatan dan timur dengan jumlah bangunan berintensitas rendah yang menyebar secara sporadis membentuk mega urban tanpa mengikuti hirarki jaringan jalan dan tanpa pelayanan angkutan umum. Selain itu perkembangan Kota Makassar yang ada menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk yang tinggi menuju ke pusat-pusat pelayanan di kota. Kata-kata kunci: mega urban, tata ruang, transportasi, jaringan jalan, mobilitas
Pengaruh Urban Heat Island Terhadap Aktivitas Fisik di Kota Makassar Asfan Mujahid, Laode Muh.; Natalia, Venny Veronica; Akrim, Andi Ahmad Dzaky
Jurnal Linears Vol 6, No 1 (2023): Jurnal LINEARS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v6i1.9021

Abstract

Kota Makassar sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memiliki potensi terjadinya fenomena Urban Heat Island (UHI). Laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar yang terus meningkat berdampak pada peningkatan aktivitas perkotaan yang secara tidak langsung berdampak akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan eksploitasi ruang terbuka hijau yang mempengaruhi suhu permukaan. Peningkatan suhu ini akan memberikan kerugian lingkungan dan penurunan kesehatan dan kenyamanan. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian UHI dan upaya mitigasi yang berkelanjutan dan terencana dalam menurunkan suhu permukaan di Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas perkotaan apa saja yang berpotensi meningkatkan suhu permukaan, memetakan pola sebaran spasial UHI terhadap struktur ruang Kota Makassar, serta merumuskan rekomendasi mitigasi UHI berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Lokasi penelitian berada di Kota Makassar. Penginderaan jauh merupakan salah satu pendekatan yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan berupa metode systematic literature review, analisis spasial, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 10 aktivitas perkotaan yang dapat meningkatkan temperatur antara lain operasional kendaaran, eksploitasi ruang terbuka hijau, pembangunan lahan terbangun, serta aktivitas dari sektor industri, permukiman, komersil, pariwisata, perkantoran, pendidikan, dan persampahan. Intensitas UHI Kota Makassar berkisar 0°C hingga 7,25°C dimana pola sebaran UHI dominan menjalar di daerah suburban. Mitigasi UHI yang dilakukan berupa upaya penurunan gas emisi dan penghijauan kondisi vegetasi dengan memperhatikan potensi UHI kedepannya.
Sosialisasi Penataan Ruang dalam Mendukung Sistem Transportasi Multimoda Sulawesi Selatan Natalia, Venny Veronica; Mandasari, Jayanti; Abduh, Andi Munawarah; Patandianan, Marly Valenti; Rasyid, Abdul Rachman; Nur, Dewi Sagita Alfadin; Wunas, Shirly; Sutopo, Yashinta Kumala Dewi
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.513

Abstract

The transportation system and land use have a reciprocal relationship. Therefore, the construction of the Trans Sulawesi railway will significantly impact the surrounding land use. Additionally, the introduction of rail-based alternative transportation modes will inevitably influence future demand for the movement of people and goods. Therefore, coordination among various stakeholders is essential to integrate rail-based transportation services and development with spatial planning. The objective of this activity is to conduct outreach to policymakers and implementers to integrate the rail-based transportation system with spatial planning. The research method employed involves participatory socialization and discussions with relevant stakeholders. The output of this activity shows an increase in stakeholder understanding and awareness of the importance of integration between transportation systems and land use. The increase in the number of participants who understand the importance of spatial planning in supporting the South Sulawesi multimodal transportation system increased from 77.52% to 91% after the socialization.
Sosialisasi Strategi Kebijakan Perencanaan Wisata Pesisir Berkelanjutan Tanjung Bira dan Lemo-lemo di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Bulukumba Ali, Mukti; Rasyid, Abdul Rachman; Arifin, Mimi; Akil, Arifuddin; Wunas, Shirly; -, Ihsan; Natalia, Venny Veronica; Osman, Wiwik Wahidah; Ekawati, Sri Aliah; Patandianan, Marly Valenti; Sastrawati, Isfa; Dewi, Yashinta Kumala; Wahyuni, Sri; Irfan, Muhammad; Lakatupa, Gafar; Muh Asfan Mujahid, Laode; -, Irwan; Yanti, Suci Anugrah; Mandasari Andi Munawarah Abduh, Jayanti Mandasari Andi Munawarah Abduh; Sagita Alfadin Nur, Dewa
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2024): Kolaborasi yang Kuat untuk Kekuatan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i2.534

Abstract

Bulukumba Regency is one of the regencies that offers diverse natural and cultural potential. The beauty of the beach panorama is one of the attractions in Bulukumba Regency, including located in the Tanjung Bira Beach Area to Lemo-Lemo Beach. The great potential tourism must continue to be preserved and sustainable. Sustainable coastal tourism planning is a concept that emphasizes environmental, economic and social/cultural aspects. Sustainable tourism planning in Bulukumba Regency, especially in the Tanjung Bira and Lemo-lemo tourism areas, must be supported by stakeholders including the Tourism, Youth and Sports Office. The purpose of the implementation of this activity is to provide strategies or directions in ensuring the sustainability of the Tanjung Bira and Lemo-lemo tourist areas with the concept of sustainable coastal tourism planning. The targets of this activity were the Head, Secretary, Staff at the Tourism, Youth and Sports Office as tourism policy makers in Bulukumba Regency. Evaluation was carried out before and after the activity to measure the achievement of the activity by identifying stakeholder knowledge about sustainable coastal tourism planning policies. Activities were carried out through socialization and explanation of research results and policy directions that can be carried out in ensuring the sustainability of tourism in Tanjung Bira and Lemo-lemo, Bulukumba Regency accompanied by visualization in October 2024. The results showed that 50% did not know about sustainable coastal tourism policies, 6.3% answered undecided and 43.8% already knew. After socialization, the results showed that 87.5% already knew and 12.5% still did not understand this policy
Preferensi Pengguna Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi di Kota Makassar Musu, Zean Amadeus; Natalia, Venny Veronica; Caroles, Lucky
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i4.57585

Abstract

Transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab mengalami perkembangan pesat di kota-kota besar Indonesia termasuk di Kota Makassar. Layanan ini menawarkan layanan antar-jemput yang fleksibel dan disesuaikan dengan permintaan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi pengguna transportasi berbasis aplikasi berdasarkan karakteristik sosial ekonomi mereka. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif melalui tabulasi silang dan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengguna adalah perempuan, berusia 18-29 tahun, berpendapatan menengah, serta berpendidikan tinggi atau sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Preferensi utama dalam memilih moda transportasi ini adalah kemudahan layanan, diikuti oleh efisiensi waktu perjalanan. Di sisi lain, faktor harga tidak menjadi prioritas utama, bahkan bagi pengguna dari kelompok pendapatan terendah. Selain itu, pengguna di Kota Makassar cenderung menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi terhadap layanan transportasi berbasis aplikasi, khususnya terkait dengan aspek kemudahan mendapatkan layanan ditawarkan.