Umar Bin Abd Aziz
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PASANG SURUT HUBUNGAN ACEH - JAKARTA PASCA MOU HELSINKI Ajidar Matsyah; Umar bin Abdul Aziz
Jurnal Adabiya Vol 23, No 2 (2021): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v23i2.10539

Abstract

Aceh merupakan salah satu wilayah konflik terlama di Asia Tenggara. Konflik Aceh-Jakarta memakan waktu 60 (enam puluh) tahun lamanya, sejak Indonesia berproses mendapatkan kemerdekaan penuh dari kolonial Belanda dan berakhir dengan lahirnya perundingan MoU Helsinki tahun 2005 di Aceh. Dalam rentang waktu tersebut, hubungan Aceh-Jakarta telah mengalami pasang surut dengan empat kali perundingan damai dan empat kali pemberian otonomi khusus sebagai solusi penyelesaian konflik Aceh-Jakarta. Tulisan ini mengkaji alasan-alasan yang mendasari terjadinya konflik masa lalu Aceh-Jakarta dan faktor-faktor yang menyebabkan hubungan Aceh-Jakarta pasca MoU Helsinki 2005 mengalami pasang surut. Metode yang digunakan dalam kajian ini ialah deskriftif-kualitatif dengan teknik observasi partisipatif, yaitu observasi dan partisipasi langsung pada objek kajian yang sedang berlaku di Aceh. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengkhianatan dan ketidakjujuran pemerintah di Jakarta pada setiap perundingan penyelesaian Aceh adalah akar konflik Aceh-Jakarta sepanjang masa, seperti pembatalan Qanun Bendera dan Lambang Aceh, pemaksaan penundaan Pilkada Aceh dari 2022 ke 2024, sehingga hubungan politik Aceh-Jakarta pasca MoU Helsinki belum begitu stabil dan harmonis seperti yang dicita-citakan masyarakat Aceh
Pembelajaran Jarak Jauh dan Pengaruhnya Terhadap Implementasi Standar Kurikulum Pendidikan Tinggi Umar Bin Abd Aziz
Jurnal Adabiya Vol 24, No 1 (2022): JURNAL ADABIYA
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/adabiya.v24i1.12532

Abstract

The implementation of social distancing policy as one of prevention strategies for Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) has been directly impacted public services such as education services. During the social distancing period, the government implemented distance learning policy for schools and higher education as regulated by four Join Miniterials Decree. The shift from classroom learning method to distance learning method influences the Learning Process Standard specifically the Semester Learning Plan. Of eight national standards provided for higher education by Permenristek Dikti No. 44 /2015 regarding National Standard for Higher Education, the standard (c) Learning Process Standard and its component of Semester Learning Plan were significantly affected by the change of the method. By using six distance learning models provided in this investigation, it is discovered that not all the learning plan components affected by the change, depend on the learning model choosen. Significant adjustment are needed for subjects contain practices, laboratory exercise and skill-oriented lessons. While the normative components of the learning plan such as name of department, name of lecturer/teacher, general output and list of reference materials may not need any adjustment.
Aplikasi TikTok sebagai Alternatif Perkembangan Anak Usia Dini Kholida Munasti; Sigit Purnama; Winarti Winarti; Mutmainnah Mutmainnah; Rahmatun Nessa; Dewi Fitriani; Umar bin Abd Aziz; Saptiani Saptiani; Rosmiati Rosmiati; Rahmi Rahmi
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.2981

Abstract

Revolusi industri 4.0 sangat mendukung kecanggihan teknologi komunikasi, salah satunya smartphone. Smartphone memiliki fitur media sosial dan yang paling populer adalah TikTok. Penggunaan aplikasi TikTok dapat menjadi media alternatif  yang membantu perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan baru terhadap aplikasi TikTok yang sering di gambarkan buruk  terhadap anak ternyata memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis seluruh hasil observasi peneliti dengan apa adanya serta pengumpulan data di ambil melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi TikTok memiliki peran dalam membantu perkembangan anak, antara lain nilai agama dan moral melalui bersabar, fisik motori dengan melatih otot melalui gerakan, kognitif melalui penghafalan, bahasa dengan bertambahnya pembendaharaan kata, sosial emosional melalui pengekspresian wajah sesuai dengan suasana hati serta tampil percaya diri dan seni dengan mengembangkan bakat terpendam anak
Persepsi Calon Guru PAUD terhadap Kurikulum Berbasis Pendidikan Mitigasi Bencana Kholida Munasti; Khamim Zarkasih Putro; Dewi Fitriani; Umar bin Abd Aziz; Rosmiati Rosmiati; Rahmi Rahmi
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i1.2905

Abstract

Aceh merupakan daerah rawan bencana dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban sehingga pengetahuan kebencanaan perlu diberikan sedini mungkin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi calon guru PAUD terkait penambahan pendidikan mitigasi bencana kedalam kurikulum PAUD. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.  Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara via Google Formulir (GForm) yang dibagikan pada mahasiswa calon guru PAUD sebanyak 75 orang di Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para calon guru PAUD setuju jika pendidikan mitigasi bencana dimasukkan kedalam kurikulum PAUD karena akan menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh dan siap siaga bencana