Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MADRASAH: SEJARAH KELAHIRANNYA HINGGA NIZAMIYYAH Muliadi, Erlan
EL-HIKMAH Vol 9, No 2 (2015): Desember
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam awal yang didirikan oleh Nizam Al Mulk pada masa pemerintahan Dinasti Saljuq. Madrasah sebagai sebuah institusi yang mampu mengantarkan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan selanjutnya berkontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Barat. Dalam sejarah berdirinya madrasah, terdapat dua teori yang menjelaskan tentang proses transformasi dari masjid ke madrasah. Teori pertama dari Ahmad Shalaby menyatakan bahwa proses transformasi madrasah terjadi secara langsung yaitu dari masjid ke madrasah, sedangkan George Makdisi menyatakan bahwa transformasi berlangsung melalui perantara masjid-khan kemudian menjadi madrasah. Terlepas dari pertentangan proses transformasi madrasah tersebut, dalam catatan sejarah bahwa madrasah merupakan lembaga par exellenxe. Madrasah berkembang menjadi sebuah lembaga pendididkan Islam yang mampu melahirkan tokoh-tokoh muslim dari zaman dahulu hingga sekarang.
Future-Oriented Education: The Contribution of Educational Philosophy in Facing Global Challenges Muliadi, Erlan; Nasri, Ulyan
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 4 (2023): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i4.1807

Abstract

Pendidikan berperan sebagai pilar utama dalam membentuk masa depan individu dan masyarakat, terutama dalam konteks globalisasi dan perubahan yang cepat. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk menjelaskan kontribusi filsafat pendidikan dalam mengatasi tantangan global. Melalui analisis literatur filsafat pendidikan, penelitian ini berusaha mengidentifikasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip esensial yang mendukung pendidikan dalam menghadapi perubahan global. Temuan utama mengungkapkan bahwa filsafat pendidikan memberikan dasar moral yang kuat, berfokus pada pengembangan karakter, dan mendorong pemikiran kritis serta kreativitas dalam pembelajaran. Selain itu, filsafat pendidikan menekankan hak asasi manusia, pluralisme, dan kesetaraan, yang sangat penting dalam mengatasi isu-isu global seperti konflik, ketidaksetaraan, dan masalah lingkungan. Penelitian ini juga menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai filosofis ke dalam kurikulum dan praktik pengajaran untuk mencapai pendidikan berorientasi masa depan. Oleh karena itu, filsafat pendidikan bukan hanya bersifat teoretis tetapi merupakan landasan penting yang membimbing transformasi pendidikan di tengah kompleksitas dunia kontemporer. Hasil penelitian ini menunjukkan kontribusi signifikan filsafat pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik untuk masa depan yang lebih baik. Pengembangan sistem pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai filosofis berpotensi menjadi tonggak penting dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan generasi yang cerdas, etis, dan adaptif di tengah perubahan dunia.
Menggali Kearifan Lokal: Pendidikan Nilai Dalam Permainan Tradisional Suku Sasak Muliadi, Erlan; Asyari , Akhmad
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.1922

Abstract

Traditional games of the Sasak tribe are an integral part of local wisdom and the culture of the Lombok community. However, currently, interest in these traditional games has declined, especially among children. This research aims to unearth local wisdom through the values education embedded in traditional Sasak tribal games. The research method involves introducing traditional games to children through direct play activities, enabling them to understand the meaning and values inherent in each game. Data collection techniques include participatory observation and interviews with traditional players and local community figures. The collected data are analyzed using a qualitative approach, detailing the moral, cultural, and social values found in traditional games. The results show that traditional games of the Sasak tribe encompass values of local wisdom, including team solidarity, precision, and a sense of responsibility. The implications of this research underscore the importance of preserving and integrating traditional games into values education as a means to conserve local culture and shape the character of children by appreciating the noble values of local traditions. This research is expected to make a positive contribution to the preservation of local wisdom and values education amid the ongoing tide of globalization.
Examining The Marriage Practices of Ahmadiyah at Transito Refugee Camp In Mataram: A Study of Khi and State Recognition Apip, Apipuddin; Padli, Erwin; Muliadi, Erlan; Aprillah, Ahmad
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 19 No. 2 (2023): Contemporary Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jpk.v19i2.9116

Abstract

This research focuses on two main objectives. Firstly, it aims to evaluate the marriage of Ahmadiyah in accordance with the provisions in the Compilation of Islamic Law. Secondly, it aims to identify the form of support and the role of the state in providing legal certainty to the marriage of Ahmadiyah refugees in Transito Mataram. This study employed a qualitative-descriptive research design with a phenomenological approach. The findings indicate that Ahmadiyah refugees in Transito Mataram conducted marriages in accordance with the provisions of KHI, which suggests that their marriages were valid under Islamic law. The role of the state in the marriage of Ahmadiyah Refugees in Transito Mataram is evident through the existence of marriage registration for Ahmadiyah Refugees and the Prospective Bride Course provided to prospective couples by the Office of Religious Affairs which represents the presence of state.
Examining Perang Topat in Lombok: The Intersection of Islamic Education, Cultural Tradition, and Social Harmony Muliadi, Erlan; Abd. Karim, Aishah Hanim; Nasri, Ulyan
Didaktika Religia Vol. 12 No. 2 (2024): December
Publisher : Postgraduate Program, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/didaktika.v12i2.3509

Abstract

This research examines the historical and cultural aspects of the Perang Topat ritual in Lombok, Indonesia, with a particular focus on the role of Islamic education in the preservation of this local tradition. This study examines the impact of Islamic teachings on the ritual, elucidating the interconnection between religion and culture. The study employs a qualitative methodology, encompassing ethnographic fieldwork, interviews and document analysis with key informants, including religious leaders and cultural practitioners. The findings indicate that Perang Topat is reflective of cultural and religious diversity, with participation from both Muslim and Hindu communities. The ritual is firmly embedded in the historical context of an agrarian society and serves to promote values of gratitude, togetherness and mutual respect. It can be seen that Islamic education plays a pivotal role in influencing the younger generation’s comprehension of the ritual and in guaranteeing its cultural significance is maintained. While this research is focused on a single cultural site, further studies in other regions could extend these findings and provide deeper insights into the interplay between religion and tradition in Muslim communities.
Telaah Pemikiran Muhammad Abdul Rauf & Fazlur Rahman Tentang Insider Dan Outsider Dalam Studi Islam Muliadi, Erlan
Fikroh: (Jurnal Studi Islam) Vol. 6 No. 1 (2022): Juni: Fikroh Jurnal Studi Islam
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/fikroh.v6i1.704

Abstract

Problem outsider dan insider dalam studi-studi agama memiliki persoalan yang pelik, yaitu mengenai siapa yang paling kompeten untuk bicara mengenai Islam, sarjana muslim sendiri (insider) atau sarjana Barat dan para orientalis (outsider)? Menjawab persoalan ini, Muhammad Abdul Rauf mencoba membangun jembatan penghubung antara pengkaji Islam dari Barat dan dari kalangan Muslim sendiri. Rauf memberikan catatan bahwa banyak prasangka dan bahaya dalam studi Islam yang dilakukan oleh Barat. Misalnya analisis studi Islam yang didasarkan pada prasangka budaya, agama, dan prasangka intelektual yang didasarkan pada supremasi budaya. Berbeda dengan Abdul Rauf, Fazlur Rahman ingin menjelaskan maksud pendirian Abdul Rauf secara lebih tepat. Rahman berpendapat bahwa laporan outsider tentang pernyataan insider mengenai pengalaman agamanya sendiri bisa sebenar laporan insider sendiri. Yang paling penting adalah kejujuran akademis dalam memahami Islam. Sehingga, hasil kajian Islam dari para outsider menyumbangkan gagasan-gagasan besar ilmiah yang memicu gerakan intelektual dalam peradaban Islam.