Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Studi Pemasangan Damping Reaktor untuk Mengatasi Feroresonansi pada Incoming 20 kV GIS Tandes Satria Seventino Simamora; I Made Yulistya Negara; Daniar Fahmi
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.213 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9499

Abstract

Pada studi ini, dilakukan simulasi pemasangan damping reaktor sebagai salah satu teknik mitigasi feroresonansi dengan menggunakan ATP Draw. Damping reaktor sebagai teknik mitigasi feroresonansi menggunakan elemen resistor yang dipasang di sisi primer transformer. Hasil dari simulasi pemasangan damping reaktor yang diperoleh berupa respon arus dan respon tegangan yang berubah terhadap waktu yang menunjukkan apakah feroresonansi dapat diredam atau tidak. Dari hasil simulasi pemasangan damping reaktor pada studi ini diperoleh bahwa feroresonansi dapat diredam dengan pemasangan nilai damping yang tepat. Sehingga dalam studi ini akan dibahas mengenai sejauh mana keefektifan dari pemasangan damping untuk meredam feroresonansi.
Pengaruh Bentuk Dan Material Elektrode Terhadap Partial Discharge Wildan Rahadian Putra; I Made Yulistya Negara; IGN Satriyadi Hernanda
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.309 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i1.8753

Abstract

Partial discharge (peluahan sebagian) merupakan suatu fenomena yang terjadi pada tegangan tinggi. Secara definisi, partial discharge adalah terjadinya pelepasan muatan bunga api listrik yang terjadi pada isolasi suatu bahan. Partial discharge merupakan peristiwa peluahan listrik yang terjadi sebagian kecil sehingga menghubungkan dua elektrode yang seharusnya tidak terhubung. Hal ini apabila dibiarkan dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan isolasi. Partial discharge dapat terjadi pada bahan isolasi padat, bahan isolasi cair maupun bahan isolasi gas. Pada penulisan Tugas Akhir ini penelitian partial discharge akan dilakukan pada isolasi gas yaitu udara bebas dengan menggunakan elektorde yang berbentuk jarum, silinder tumpul, dan datar. Sedangkan bahan jenis yang digunakan antara lain kuningan, baja, dan aluminium. Dari serangkaian pengujian yang sudah dilakukan maka didapatkan nilai tegangan pra-peluahan dan nilai arusnya untuk masing-masing elektrode. Kombinasi elektrode yang paling cepat mencapai tegangan pra-peluahan untuk kesemua jenis bahan adalah elektrode jarum dan datar. Hal itu disebabkan karena tingkat ketidakseragaman medan kedua elektrode yang tinggi dibandingkan kombinasi elektrode yang lain. Setelah pengujian maka tahap selanjutnya adalah pengambilan foto SEM. Foto SEM dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tegangan pra-peluahan terhadap pengikisan ujung elektrode jarum diameter 1 mm. Dari hasil foto SEM maka dapat diketahui bahwa elektrode jarum berbahan jenis aluminium mengalami pengikisan yang paling besar pada ujungnya. Sedangkan elektrode jarum berbahan jenis baja menjadi elektrode yang mengalami pengikisan paling kecil.
Demagnetisasi Arus Inrush pada Transformator Satu Fasa 1 kVA Menggunakan Metode Pengurangan Sisa Medan Magnet dengan Menggunakan Sumber Tenaga Berfrekuensi Sangat Rendah Dicky Wahyu Darmawan; I Made Yulistya Negara; Dedet Candra Riawan
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.36 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16044

Abstract

Pada penelitian ini akan membahas tentang pembuatan sebuah alat yang dirancang untuk menghilangkan fluks sisa pada inti transformator satu fasa 1 kVA. Tujuan utama dari menghilangkan fluks sisa pada transformator yaitu untuk mengurangi lonjakan arus inrush ketika transformator dienergisasi, dan meningkatkan keandalan dari transformator tersebut, hal ini lebih dimaksudkan untuk mengurangi rugi – rugi yang terjadi akibat adanya fluks sisa. Saat ini ada banyak metode yang digunakan untuk mereduksi besarnya arus inrush. Diantaranya adalah menggunakan metode shunt kapasitor, variable frequency – constant voltage (VFCV), dan variable voltage – constant frequency (VVCF). Menggunakan metode variable frequency – constant voltage, alat demagnetisasi yang dibuat pada penelitian ini merupakan sebuah rangkaian saklar semikonduktor yang dirangkai dengan input sumber tegangan DC dan output yang dihubungkan dengan belitan primer tranformator. Alat ini berkerja dengan cara membolak-balik polaritas sumber tegangan DC sesuai pengaturan waktu yang telah ditentukan, sehingga frekuensinya berubah dari frekuensi rendah menjadi frekuensi tinggi. Setelah dilakukan proses demagnetisasi menggunakan alat demagnetisasi tersebut, besarnya nilai arus inrush bisa berkurang hingga lebih dari 50%. Sebagai perbandingan, proses demagnetisasi yang dilakukan menggunakan alat dengan metode yang lain, yaitu VVCF, hanya mampu mengurangi arus inrush sebesar 37,3%. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses demagnetisasi menggunakan metode VFCV hanya 1,46 detik saja atau 1 detik lebih cepat daripada metode VVCF.
Analisis Persebaran Medan Listrik Pada Lightning Arrester 20kV Menggunakan Finite Element Method A A Gd Dharma Putera; I Made Yulistya Negara; Daniar Fahmi
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.481 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16107

Abstract

Lightning Arrester adalah perangkat semikonduktor yang digunakan dalam sistem tenaga listrik untuk melindungi peralatan terhadap petir dan switching tegangan lebih. Alat pelindung terhadap gangguan petir ini berfungsi melindungi peralatan sistem tenaga listrik dengan membatasi tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah. Arrester tidak akan bekerja pada keadaan normal melainkan akan bekerja pada saat adanya tegangan impuls yang datang pada arrester. Dalam penggunaanya arrester ini akan menimbulkan medan pada permukaan arrester. Pada tugas akhir ini dilakukan pemodelan untuk menganalisa persebaran medan listrik pada arrester tersebut. Analisa pemodelan medan listrik membantu dalam mengetahui pengaruh dari itensitas medan maksimum dalam arrester baik dalam kondisi normal maupun transien. Metode yang digunakan adalah simulasi yang berbasis pada FEM (finite element method). Serta membandingkan kondisi medan listrik pada permukaan arrester dalam keadaan normal, terkontaminasi air garam, saat terdapat rongga udara dan terkontaminasi debu. Nilai medan listrik yang didapatkan pada saat diberi arus impuls sangat kecil dibandingkan dengan saat diberikan tegangan nominal karena saat terkena arus impuls tegangannya sangat kecil atau mendekati nol.
Pemodelan Arus Arcing Tegangan Rendah pada Kabel Fleksibel (Serabut) menggunakan Elman Neural Network Liga Primabaraka; Dimas Anton Asfani; I Made Yulistya Negara
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.336 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.16265

Abstract

Penggunaan listrik dapat menyebabkan bahaya jika tidak diperlakukan dengan baik. Salah satu bahaya yang dapat terjadi adalah kebakaran akibat dari adanya arc flash yang berasal dari peristiwa hubung singkat. Maka dari itu, diperlukan sebuah analisa bahaya listrik pada tegangan rendah sehingga keamanan pada sisi pelanggan dapat tetap terjaga. Arus Arc flash pada tegangan rendah memiliki karakteristik berupa bentuk gelombang yang nilainya tinggi, namun durasi yang relative singkat. Hal ini berakibat pada tidak bereaksinya alat pengaman dalam mengatasi gangguan ini. Dalam tugas akhir ini, penulis akan membuat sebuah pemodelan terhadap arus arcing pada tegangan rendah. Tujuan dari melakukan pemodelan adalah untuk memudahkan analisa terhadap fenomena arc flash pada tegangan rendah sehingga nantinya ditemukan solusi untuk mengatasi bahaya yang dapat diakibatkan oleh fenomena arc flash itu sendiri. Pemodelan ini menggunakan metode Elman Neural Network yang berfungsi untuk membentuk karakteristik dari bentuk arus arc flash dengan menentukan nilai hambatan pada tempat terjadinya arcing. Pemodelan dilakukan berdasarkan kasus arc flash pada kabel fleksibel dengan jumlah serabut yang berbeda-beda. Keluaran dari tugas akhir ini adalah sebuah arus arcing pemodelan yang bentuknya mirip dengan arus arcing hasil percobaan. Hasil yang didapatkan adalah arus arcing pemodelan memiliki bentuk yang mirip dengan arus arcing percobaan.
Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Winanda Riga Tamma; I Made, Yulistya Negara; Daniar Fahmi
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.533 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21216

Abstract

Sistem pentanahan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan ke tanah maupun gangguan hubung singkat. Pada sistem pentanahan yang baik, resistansi pentanahan harus bernilai dibawah lima ohm. Resistansi pentanahan bergantung pada berbagai aspek antara lain yaitu struktur tanah, kelembapan tanah, dan kandungan yang ada dalam tanah itu sendiri. Dalam pengujian pada penelitian ini akan dilakukan perbaikan pada tanah dengan mencampurkan bentonite ke dalam tanah sebagai media pentanahan. Pencampuran bentonite bertujuan agar mendapatkan nilai resistansi pentanahan yang baik sesuai dengan standar sistem pentanahan. Pengujian dilakukan menggunakan elektroda batang dan alat earth resistance tester dengan metode tiga titik dimana elektroda utama atau elektroda pengukuran diberikan treatment sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Diharapkan pada pengujian ini akan diketahui dampak dari bentonite terhadap penurunan nilai resistansi pentanahan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan mencampurkan bentonite pada media pentanahan, resistansi pentanahan menjadi lebih baik. Meskipun tidak terlalu signifikan, rata-rata penurunan dari setiap masing-masing treatment adalah sebesar 2 ohm.
Analisis Medan Magnetik terhadap Operator yang Bekerja di Saluran Transmisi Menggunakan 3D Metode Elemen Hingga Aditya Dwi Nugraha; I Made Yulistya Negara; Arif Musthofa
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.363 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21146

Abstract

Pemakaian tegangan tinggi selain untuk mengurangi rugi-rugi daya, juga menghasilkan medan magnet di sekitar kawat penghantar. Medan magnet di sekitar kawat penghantar menimbulkan dampak merugikan bagi operator maupun penduduk yang bertempat tinggal di dekat saluran transmisi Untuk menganalisis distribusi medan magnet pada saluran transmisi di gunakan perangkat lunak berbasis FEM (Finite Element Methode). Ide dasar dari FEM adalah membagi struktur, badan (body), atau daerah yang dianalisis menjadi jumlah yang sangat besar dari suatu elemen hingga (finite element). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mensimulasikan saluran transmisi 500kV dan pengaruhnya terhadap sekitar (operator) untuk mendapatkan medan magnet yang di hasilkan. Penelitian ini akan menggunakan perangkat lunak CST Studio berbasis FEM untuk melakukan simulasi distribusi medan magnet yang di hasilkan oleh saluran transmisi dan terhadap manusia.
Desain dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis LabView Azmi Wicaksono; Dimas Anton Asfani; I Made Yulistya negara
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.21 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21997

Abstract

Busur api listrik tegangan rendah timbul saat terjadi hubung singkat dan memicu kebakaran. Fenomena hubung singkat terjadi saat peralatan pengaman tidak dapat mendeteksi gangguan yang terjadi, meskipun nominal arus saat terjadi hubung singkat sangat tinggi namun durasi hubung singkat sangat cepat sehingga peralatan pengaman konvensional seperti fuse dan circuit breaker (CB) tidak dapat mendeteksi gangguan tersebut, hal inilah yang menimbulkan kebakaran karena hubung singkat. Pada Penelitian ini akan dilakukan pendeteksian arcing pada tegangan rendah dengan mengamati karakteristik arus busur api yang meningkat secara signifikan pada durasi waktu tertentu. Sinyal arus yang masuk akan ditransformasikan menggunakan wavelet. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan 3 kondisi yaitu kondisi normal, penambahan beban (switching) serta arcing. Terdapat 2 batas (threshold) yang digunakan sebagai parameter pendeteksian. Threshold pertama adalah nilai arus high frequency maksimum 2A dan yang kedua adalah jumlah titik gangguan sebanyak 7. Berdasarkan hasil pendeteksian, indikator normal akan “ON” selama threshold pertama dan kedua tidak terlampaui, indikator switching “ON” saat threshold pertama terlampaui namun threshold kedua tidak, sedangkan indikator arcing “ON” saat kedua threshold terlampaui.