Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Ny. H dengan Berat Badan Lahir Rendah Rifani, Rifani; Istiqamah, Evi; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 2 (Desember 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.26 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.180

Abstract

Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO) tahun 2017, melaporkan Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi BBLR terbanyak di dunia. Data yang diperoleh dari rekam medik di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah pada tahun 2017 dari 4.829 bayi yang lahir hidup terdapat 375 (7,76%) bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah, tahun 2018 dari 4.940 bayi yang lahir hidup terdapat 430 (8,70%) bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah, sedangkan tahun 2019 dari 5.479 bayi yang lahir hidup terdapat 485 (8,85%) bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. “H” dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSIA Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah sesuai wewenang bidan. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2.500 gram. Istilah BBLR sama dengan prematuritas. Namun, BBLR tidak hanya terjadi pada bayi prematur, juga bayi yang cukup bulan dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. Karakteristik bayi prematur atau BBLR diantaranya: Berat badan <2.500 gram dengan lingkar kepala <33 cm, lingkar dada <30 cm, panjang badan <45 cm, otot masih hipotonis dengan gerakan yang kurang aktif, umur kehamilan <37 minggu. Pasien yang dikaji dalam laporan tugas akhir ini adalah Bayi Ny. ”H” 36 Tahun, Nikah 2x, Suku Makassar, Agama islam, Pendidikan SMP, Pekerjaan IRT, Alamat Jl. Salemo lr. 159 No. 19a. Berdasarkan studi kasus pada Ny”H” dengan berat badan lahir rendah ditemukan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus berdasarkan data ibu mempunyai riwayat hipertensi saat hamil. Setelah penulis mempelajari teori dan pegalaman langsung di lahan praktek melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny ”H”. Hasil tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka telah diuraikan dan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan pustaka serta upaya yang dilakukan berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab bidan.
Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. J dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II Muntia, Wa Ode; Hardianti Saputri, Linda; Karuniawati, Nia; Sundari, Sundari; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.216 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.241

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia dengan angka kejadian yang beragam mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di China, 0.9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Turki, serta di Amerika serikat, prevalensi hiperemesis gravidarum adalah 0,5-2%. Sedangkan angka kejadian hiperemesisis gravidarum di Indonesia adalah mualai dari 1-3% dan seluruh kehamilan (Masruroh R, 2016).Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat hiperemesis gravidarum yang dirasakan Ny”J” di RS Bhayangkara Makasasar tahun 2019. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Menyusun Rencana, Melaksanakan Secara Menyeluruh Asuhan Kebidanan serta Mengevaluasi Keberhasilannya.Dari kasus Ny”J” yaitu Hiperemesis Gravidarum Tingkat II belum teratasi namun ibu dapat beradaptasi dengan keadaanya saat ini, tidak terdapat tanda-tanda hiperemesis gravidarum tingkat III.Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah. Kata kunci : Antenatal care;hiperemesisi gravidarum tingkat II.
Manajemen Asuhan Kebidanan Ny. N dengan Akseptor Tubektomi Jan Jan, Wa Ode Kurniati; Masnilawati, Andi; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 1 (Juni 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.837 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.285

Abstract

Penggunaan kontrasepsi di dunia menurut WHO lebih dari 100 juta wanita menggunakan kontrasepsi yang memiliki efektifitas, dengan penggunaan kontrasepsi hormonal lebih dari 75% dan 25% yang menggunakan non hormonal. Sulawesi Selatan jumlah akseptor KB tahun 2017 sebanyak 890.131 akseptor. Untuk pemakaian kontrasepsi tertinggi adalah pengguna adalah kontrasepsi suntikan 166.424 orang (18,69%), pengguna pil sebanyak 135.061 orang (15,17%), pengguna kondom sebanyak 50.234 orang (5,64%), pengguna implant sebanyak 21.60 orang (2,42%), pengguna IUD sebanyak 9.036 orang (1,01%), pengguna Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 2.776 orang (0,31%), pengguna Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 505 orang (56,73%) (BKKBN,2017).Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami Asuhan Kebidanan Akseptor KB Pada Ny. “N” Di RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2019 menurut manajemen Varney. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa actual, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya dari kasus Ny”N” yaitu tanda-tanda vital dalam batas normal serta operasi ibu berjalan baik dan lancar. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.
Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi pada Ny. R dengan Kista Ovarium K. Soom, Hildayani; Istiqamah, Evi; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.113 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.562

Abstract

Data World Health Organization (WHO) 2015 di seluruh dunia terdapat 23.400 wanita yang terdiagnosis kista ovarium dan sekitar 53,40 % meninggal. Di Amerika Serikat pada tahun 2015 diperkirakan jumlah penderita kista ovarium sebanyak 32.680 wanita dengan angka kematian sebesar 54,57 % ( WHO 2015). Sebagai gambaran Rumah Sakit yang terdeteksi kista ovarium terbesar di indonesia antarnya di RSU Dharmais, ditemukan kira-kira 300 pasien setiap tahun, RSUD Cipto Mangunkusumo terdata pada tahun 2008 ada 428 kasus pasien kista endometriosis setiap tahun. Sedangkan pada tahun 2009 terjadi peningkatan tajam di RSUD Cipto Mangunkusumo terdata 768 kasus pasien kista ovarium dan 25% diantaranya meninggal dunia 70% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga. Kista ovarium menempati urutan pertama pada kasus terbesar di RSUD Cipto Mangunkusumo dan RSU Dharmais menempati urutan ke dua dari seluruh Rumah Sakit terbesar yang ada di Indonesia (Nasdaldy 2009). Di sumatera pada tahun 2008-2009 angka kejadian kista ovarium sebanyak 47 orang dan pada tahun 2010-2015 terjadi peningkatan kista ovarium sebanyak 116 kasus. Pada tahun 2014 ditemukan 35 kasus dan tahun 2015 ditemukan 47 kasus sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 89 kasus kista ovarium (Nasdaldy 2009). Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dari bulan Januari sampai Desember 2010 yaitu umur 12-24 sebayak 146 orang penderita penyakit genekologi dan 31 penderita kista ovarium (21,2%), umur 25-44 tahun sebayak 124 penderita penyakit genekologi dan sebayak 42 penderita kista ovarium (33,8%) umur 45-64 tahun penderita genekologi sebanyak 134 orang sedangkan penderita kista ovarium 19 orang (14,1%) dan umur 65 tahun ke atas tidak ditemukan penderita kista ovarium (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2010).Rumah Sakit Bhayangkara Makassar adalah satu dari sekian banyak rumah sakit milik pemerintah Provinsi Kota Makassar.Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada tahun 2019 (Data Rumah Sakit Bhayangkara Makassar di Akses Tahun).
PENGARUH DIVIDEN TUNAI DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP PERILAKU INVESTOR Ria, Ni Made; Husnah, Nurul
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 3, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim o f this research is to identify the relationship between the decision about how often the investor doing the transaction (transaction frequency) on a company share with the amount of cash dividend, using proxy dividend per share and dividend yield, and the size o f company with the differences in manufacturing industry sector as a control variabel. This research using logit model. The result for dividend cash variabel is not supporting the hypothesis. The result is the lower the dividend per share, the more frequently investor to do the transaction. For the size o f the company, the result is supporting the hypothesis, that is the probability o f investor to do the transaction is higher in a company with higher capitalization value. The difference sector between manufacturing industry also influence the in­ vestor frequency in doing the transaction. The investor in consumables goods and chemistry of manufacturing industry have more opportunity to do the transaction more frequently.
Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny. R dengan Nyeri Luka Perineum Iffah Zahirah A; Hardianti Saputri, Linda; Husnah, Nurul
Window of Midwifery Journal Vol. 5 No. 1 (Juni, 2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wom.vi.1635

Abstract

Masa nifas adalah masa setelah melahirkan dimulai lahirnya bayi, plasenta dan selaputnya yang membutuhkan waktu pemulihan selama kurang lebih 6 minggu. Terjadinya robekan perineum disebabkan oleh proses persalinan ketika bayi lahir secara spontan dengan alat atau tindakan. Menurut data World Health Organization terdapat 2,9 juta kasus robekan perineum pada ibu melahirkan dan diperkirakan akan meningkat menjadi 6,8 juta di tahun 2050. Di Indonesia 75 persen dari 100.000 wanita yang melahirkan yaitu 75.000 wanita mengalami robekan perineum. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSIA Masyita Makassar pada bulan Januari sampai Desember 2022 jumlah keseluruhan ibu nifas yang melahirkan normal sebanyak 623 orang tidak disertai rupture 230 orang dan disertai rupture 393 orang. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah memberikan asuhan kebidanan postpartum pada Ny. R dengan nyeri luka perineum menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang bidan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode kasus 7 langkah Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP. Adapun hasil dari penelitian ini  tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan studi kasus yang diperoleh dari lahan praktek dan studi kasus Ny. R dengan nyeri luka perineum di RSIA Masyita Makassar.
Muhammad Abduh's Perspective on Polygamy in the Indonesian Social Context Husnah, Nurul; Fauzi, Ahmad; Arafah, Siti
Khuluqiyya: Jurnal Kajian Hukum dan Studi Islam Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah 2

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56593/khuluqiyya.v6i1.115

Abstract

This article aims to delve into Muhammad Abduh's views on polygamy, evaluate its relevance in the social context of Indonesian society, and offer a broader understanding and potential solutions for Indonesian society to perceive the practice of polygamy. The research method employed is a qualitative approach focusing on literature review. This approach is designed to comprehend and analyze Muhammad Abduh's perspectives and thoughts regarding the practice of polygamy, especially within the Islamic teachings and its impact on social dynamics in Indonesia. The research findings indicate that Muhammad Abduh consistently displayed a critical stance towards polygamy. He consistently highlighted the importance of justice, equality, and well-being for all parties involved in such contexts. The relevance of Muhammad Abduh's thoughts in the Indonesian context, which encompasses a diverse society, lies in the urgency of recognizing the values of humanity and justice in applying Islamic teachings, particularly in sensitive issues like polygamy. Essentially, Abduh's viewpoints offer a perspective that considers the welfare and protection of individual rights in interpreting Islamic teachings, aligning with the social diversity present in Indonesia. Amir and Rahma argue that Tasir Al-manar has a significant and enduring influence on the formation and development of modern Islam in Indonesia.    
Pelatihan Kader Posyandu di Desa Pa’dinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar S, Suryanti; Akbar, Nurlina; Avnalurini Sharief, Suchi; Sundari, Sundari; Karuniawati, Nia; Husnah, Nurul
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 01 (2024): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v4i01.263

Abstract

Posyandu merupakan salah satu strategi efektif dalam memberdayakan masyarakat, dimana pelaksanaannya mencerminkan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat, dengan dukungan aktif dari tenaga kesehatan. Kader memiliki peran penting pada pelaksanaan posyandu, yang bertindak sebagai perpanjangan tangan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Desa Pa’dinging, yang terletak di Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi pusat kegiatan posyandu dengan melibatkan 20 orang kader posyandu. Kegiatan posyandu di desa ini dijalankan secara rutin melalui kerjasama antara petugas kesehatan dan kader yang telah menjalani pelatihan. Pentingnya pengetahuan mengenai tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, dan nifas tidak dapat diabaikan, karena tanda-tanda tersebut mencerminkan potensi risiko yang dapat dihadapi oleh ibu dan bayi. Oleh karena itu, pengetahuan segera mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan. Kader, sebagai individu yang memiliki kedekatan dengan masyarakat dan berfungsi sebagai perwakilan mereka, menjadi jembatan penting yang mendukung tenaga kesehatan dalam menyampaikan penyuluhan kesehatan terkait ibu dan anak. Salah satu aspek kritis yang perlu ditekankan adalah pemahaman mengenai tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas. Melalui analisis situasi di lokasi mitra, dilakukan sosialisasi teknik penyuluhan terkait tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas kepada para kader. Latihan penyampaian informasi mengenai tanda bahaya tersebut dilakukan oleh kader posyandu, dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Sebanyak 24 orang kader turut serta dalam kegiatan ini, terdiri dari 20 orang kader posyandu dan 4 orang kader kesehatan. Dari hasil pre- test dan post-test yang dilakukan, terdapat peningkatan signifikan dalam pengetahuan para kader mengenai materi tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas.
Representation of Muslim Women in Youtube Media: Laïcité Policy and Human Rights in France Husnah, Nurul; Ulinnuha, Roma
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 4 No. 6 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities (September-October 2024)
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v4i6.588

Abstract

This study focuses on the representation of Muslim women in France within France24's YouTube content, particularly concerning Laïcité policy and human rights issues. It analyzes perspectives from politicians, historians, and members of the Muslim community to understand the impact of Laïcité on Muslim women's rights. Muslim women in France face tensions between secular values and their religious identities, often resulting in feelings of isolation and marginalization. The research employs the Netnography method with a content analysis approach to explore this topic on France24's YouTube channel. Findings indicate that France24 plays a central role in presenting diverse perspectives and complex situations. The coverage highlights the effects of Laïcité on Muslim women's individual rights, emphasizing potential limitations on their religious identities. The public's understanding of Laïcité and its influence on Muslim women is analyzed based on the presented content. This provides a comprehensive depiction of how views on Laïcité policy are reflected in media platforms and how it affects the perception and individual human rights, particularly for Muslim women in France.
Pendidikan Safety Riding Pada Tingkat Pelajar dalam Membentuk Generasi Cerdas Tertib Berlalu Lintas Di SMP Negeri 19 Makassar kadir, Hamdan; Husnah, Nurul; Irwan, Muh. Agil Farham; Lestaluhu, Fadel Machmud
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i02.387

Abstract

Pendidikan safety riding merupakan langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang cerdas dan disiplin dalam berlalu lintas. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Makassar bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang keselamatan berkendara serta memberikan pemahaman dasar mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) khususnya dikalangan pelajar. Program ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk penyampaian materi edukasi, distribusi buku saku terkait pendidikan safety riding, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil pre-test menunjukkan tingkat pemahaman awal siswa sebesar 43,4%, sedangkan hasil post-test mengalami peningkatan signifikan hingga 98,4%, mencerminkan efektivitas metode pengajaran yang diterapkan. Selain itu, siswa diajarkan mengenai pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas untuk meminimalkan risiko kecelakaan di jalan raya serta pengenalan terkait rambu dan marka jalan yang biasa ditemui dijalan raya. Selain itu, terdapat juga materi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang memberikan keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat di jalan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoretis tetapi juga mendorong siswa untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini diharapkan dapat menanamkan budaya keselamatan dan kepatuhan berlalu lintas sejak dini serta menjadi model pendidikan yang dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lainnya. Dengan pendekatan yang komprehensif, program in