Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis) DI PEMBIBITAN Yulistiati Nengsih
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 15, No 4 (2015): Desember
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.25 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v15i4.132

Abstract

Relying on amount  inorganic fertilizer in a last period on agricultural farming had given amount of disadvantage impacts for our environment and living thing. Organic farming system which is emphasis on a natural farming system that minimize  the inorganic fertilizer usenessis one of the way in order to against these impacts. Applying an organic fertilizer is a good way alternative to replace inorganic fertilizer. This research had been held on March to September 2015 in Arang-arang Village, KumpehUlu Sub-district, Muaro Jambi District .The completely randomized factorial design was used with two kinds of treatment. The first treatment was two kinds of growing media (M1: Soil+compost TKKS (2:1) and M2: Soil+compost TKKS (1:2)). While the second treatment was  four different levels of inorganic fertilizer e.g. NPK (Po: control; P1: 7,5 g; P2: 15 g and P3: 22,5 g). There are eight kind combinations between the two treatment above e.g. M1Po, M1P1, M1P2, M1P3, M2Po, M2P1, M2P2, and M2P3. There are there time repetitions on each combination, so it had 24 block combinations. Beside there are there plants in each block,  then    it had been took two plants from each block as a sample.The result of this research showed that  the combinations between growing media  and inorganic fertilizer (NPK) had significant interaction on  Plant height of oil palm plant. However NPK as an individual application showed no significant effect on it plant height. Keywords: Growing media, NPK fertilizer, TKKS
PERANAN SLURRY TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BIBIT KAKAO (Theobroma cacao. L) SAAT PINDAH TANAM KE POLIBAG Yulistiati Nengsih
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 13, No 4 (2013): November
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.419 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v13i4.327

Abstract

Transplanting cocoa seedlings susceptible to deactivation system is a fast and inexpensive way. However, these systems are vulnerable to the decline in seedling resistance due to stress. Slurry application is an alternative to overcome the stress of cocoa seedlings when transplanting. Experiments have been carried out in the Balai Benih Induk Hortikultura, Muaro Jambi in November 2012 until January 2013. Experiment using a completely randomized design with a treatment composition of slurry (a mixture of soil and water) with the following composition: S0: Without Slurry, S1: Soil Slurry Composition 1 kg + 250 cc water, S2: Soil Slurry Composition 1 kg + 500 cc water, S3 : Soil Slurry Composition 1 kg + 750 cc Water, S4: Soil Slurry Composition 1 kg + 1000 cc Water and S5: Soil Slurry Composition 1 kg + Water 1250 cc. Each treatment was repeated three times. The experimental results showed that the composition of the soil slurry composition with 1 kg + 500 cc water (S2) can reduce the mortality rate of cocoa seedlings when transplanting from the nursery to polybag. But do not differ statistically significantly with other treatments because it is thought to value coefficient variation (CV) is high.Keywords: Water stress, seedling vigor, and cacao
PENGGUNAAN OSMOTIKUM DALAM MENUNDA KERUSAKAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao. L) Yulistiati Nengsih
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 14, No 3 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.264 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v14i3.265

Abstract

Cacao seeds are recalcitrant seeds quickly lose its growing when not immediately dikecambahkan after the last of the parent plant. Cocoa seeds can not be dried below the critical water and not tolerant of low temperatures. Shipping cocoa seeds for long distances requires packaging and storage of seeds baikuntuk maintain its growth or seed viability remains high until the time comes for planting.This research has been carried out in the Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Batanghari Basics about 3 months from February 2014 until June 2014.This study used a completely randomized design environment consisting of a single factor, with the provision of treatment osmoticum PEG-6000 in the cocoa seeds are packaged in HDPE plastic ventilated 10%, with the level of brand osmoticum PEG-6000 as follows: P0 Without osmoticum packed in ventilated plastic 10 %, P1, osmoticum concentration of 15% in ventilated plastic containers in 10%, 30% P2 osmoticum concentration in ventilated plastic containers in 10%, 45% P3 osmoticum concentration in ventilated plastic containers in 10%.Treatment osmoticum PEG-6000 with 45% concentration can inhibit seed germination until day 21 of 9.67 and viability of seeds stored and vigornya still in good condition. Osmoticum PEG-6000 treatment with several concentrations of the cocoa seed parameters significantly affect the percentage of seed germination and the percentage of moldy seed in storage, but no real effect on germination percentage, vigor index and germination rate after storage.Keyword:  Osmotikum, rekalsitran, cocoa
PEMANFAATAN SERASAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN KOMPOS Rudi Hartawan; Yulistiati Nengsih; Edy Marwan
Jurnal Vokasi Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.94 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v1i2.681

Abstract

Hasil sampingan dalam produksi benih kedelai adalah serasah. Pembuatan kompos dari serasah diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Percobaan bertujuan untuk mendapatkan kompos dengan kualitas terbaik pada berbagai lama pengomposan dan dosis starter. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari Januari sampai dengan Maret 2017. Kegiatan lapangan dilaksanakan di Kebun Penelitian Balai Benih Induk Sebapo di Jambi. Bahan yang digunakan adalah serasah batang dan polong dari kegiatan produksi benih. Bahan-bahan lain yang digunakan adalah starter dan pupuk kandang (kotoran ayam) yang siap pakai. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah split plot dengan tiga ulangan. Rancangan perlakuan adalah lama pengomposan dan dosis starter. Petak utama adalah dosis starter (E, ml 10 kg Serasah-1) yaitu P1 = 150, P2 = 300, dan P3 = 450. Anak petak adalah lama pengomposan (H, hari) yaitu H1 = 30, H2 = 60 dan H3 = 90. Pengomposan dilakukan dengan metode wind row sistem yang dilakukan sebagai berikut: Serasah disusun dan pada bagian atas disusun kotoran ayam. Lapisan ini dibuat berulang. Tinggi tumpukan 0,75 m dan lebar tumpukan 2 m. Tumpakan bahan ditutup dengan plastik. Pengadukan dilakukan secara berkala setiap 15 hari. Lama pengomposan disesuaikan dengan perlakuan. Peubah yang diamati adalah pH, rasio C/N, kandungan nitrogen, posfor, kalium dan kadar air. Hasil percobaan menunjukkan bahwa serasah dari produksi kedelai dapat dijadikan kompos dengan kualitas yang memenuhi Standar SNI pupuk organik No. 19-7030-2004. Kualitas terbaik didapat dari perlakuan 450 mL EM4 per 10 kg serasah dengan lama pengomposan 60 hari.Kata kunci : nir sampah, kompos, serasah kedelai
MENINGKATKAN POLA PANGAN HARAPAN MASYARAKAT DESA BETUNG MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Yulistiati Nengsih; Rudi Hartawan; Ridawati Marpaung
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v3i1.107

Abstract

Pola konsumsi pangan desa-desa di Muaro Jambi terdapat ketimpangan.Pemanfaatan sumber pangan lokal seperti umbi, jagung dan sayuran masih rendah.Pengembangan konsep rumah pangan lestari di Desa Betung perlu dilakukan. Beberapa permasalahan hasil identifikasi awal yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan sumber daya lokal dan sayuran oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Betung adalah: Dasa Wisma dan Kelompok wanita Tani (KWT) tidak akrif, tidak ada pemanfaatan pekarangan, dan nilai pola pangan harapan (PPH) yang rendah. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat aktif melaksanakan konsep RPL, mengurangi pengeluaran rumah tangga, dan meningkatkan skor PPH. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di RT 06 dan RT 07 Desa Betung. Organisasi masyarakat yang menjadi target adalah kelompok Dasa Wisma dan KWT. Pelaksanaan pengabdian pada Bulan Januari sampai Oktober 2018. Kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa: pengaktifan kembali Dasa Wisma dan KWT, pembuatan Kebun Bibit Desa, Kebun Demplot, Rumah Kompos, dan Rumah Pangan Lestari. Kegiatan pemberdayaan dievaluasi untuk mengetahui dampak ekonomi, nilai PPH, dan persepsi kooperator terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selama masa pengabdian, masyarakat aktif mengikuti penyuluhan dan diskusi serta kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi penghematan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp. 150.000 sampai Rp. 200.000, peningkatan nilai PPH dari 78,5 menjadi 82,09, serta persepsi yang sangat setuju terhadap kegiatan pengabdian yang dilaksanakan.
KADAR AIR DAN KARBOHIDRAT BERPERAN PENTING DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS BENIH KARET Rudi Hartawan; Yulistiati Nengsih
Agrovigor Vol 5, No 2 (2012): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v5i2.326

Abstract

Determination of the main variables of seed quality is very important that the control variables can be done to the fullest. This issue has been addressed through a trial that aims to determine the main variables that affect the quality of the rubber seeds in storage. Experiment was conducted from April to August 2012 at the Basic Laboratory, The Batanghari University, Jambi and Center for Post Harvest Research and Development,  The Ministry of Agriculture, Bogor. The experimental design used was completely randomized design. The treatment were storage time as follows: S0 = control, 0 days of storage, S1 = 3 days of storage, S2 = 6 days of storage, S3 = 9 days of storage, and S4 = 12 days of storage, S5 = 15 days of storage, and S6 = 18 days of storage. Each treatment was repeated three times so that there are 21 experimental plots. In this study, experimental plots considered a seed lot. Each lot contained 60 of rubber seed. The results showed that 80% germination can only be maintained until day 9 with indicators respiration rate of 3.68 ml CO2 hr-1, water content of 40.25%, protein 23.45%, carbohydrate 23.15%, fat 24.76 %, and electric conductivity 80 μS cm-1 g-1. The main variables that maintain seed quality in storage is the water content and carbohydrate. Efforts to maintain the water content remains high should be done at a temperature of about 20oC due to low temperature will reduce the rate of respiration.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PINANG (Areca caatechu L.) PADADAERAH PASANG SURUT AIR LAUT DAN DAERAH PASANG SURUT AIR TAWAR Jessica Jessica; Yulistiati Nengsih; Rudi Hartawan
Jurnal Media Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.585 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v4i2.81

Abstract

Difference in Growth and Production of Areca Fruit (Areca caatechu L.) Tidal Area of Freshwater and Tidal Areas, the purpose of this study was to determine the differences in growth and production of tidal arecaea and freshwater tidal areas. This research was carried out in two different areas, namely freshwater tidal land in Sialang Village, Tungkal Ilir District, Tanjung Jabung Barat Regency and freshwater tidal land in Sungai Beras Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency from January to February 2019 using the method survey of several sample farmers. Data analysis was performed by static analysis with descriptive methods in the form of tabulations and inference methods using the -z test on each parameter starting from planting distance, stem height, stem circumference, age of production start, productivity of freshwater tidal areca fruit, fruit productivity areca palm tides, water pH, salt content, and pH of water. The z-test results in this study indicate that the influence of tide and freshwater has significant differences in the growth and productivity of areca nut. On freshwater tidal land the most productive land and produce physical data of plants are plant distance (2.95 m), stem height (10.52 m), stem circumference (48.66 m), age of production start (4 years) , productivity (15.87 tons / ha), soil pH (4.9), salinity (0.1 ppt), and pH of water (4.0).Keywords: productivity, growth, tidal land, freshwater tidal land AbstrakPerbedaan Pertumbuhan Dan Produksi Buah Pinang (Areca caatechu L.) Daerah Pasang Surut Air Laut Dan Daerah Pasang Surut Air Tawar, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi buah pinang lahan pasang surut air laut dan daerah pasang surut air tawar. Penelitian ini di laksanakan didua daerah berbeda yaitu lahan pasang surut air tawar berada di Desa Sialang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan lahan pasang surut air tawar di Desa Sungai Beras Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari bulan Januari sampai Februari tahun 2019 menggunakan metode survey dari beberapa petani sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis statiska dengan metode deskriptif dalam bentuk tabulasi dan metode inferensi menggunakan uji – z pada tiap-tiap parameter mulai dari jarak tanam, tinggi batang, lingkar batang, umur mulai produksi, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air tawar, produktivitas buah pinang lahan pasang surut air laut, pH tanah, kadar garam, dan pH air. Hasil uji – z dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh air pasang surut air laut dan air tawar terdapat perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas pinang. Pada lahan pasang surut air tawar menjadi lahan produktivitas terbanyak dan menghasilkan data fisik tanaman yaitu jarak tanaman (2,95 m), tinggi batang (10,52 m), lingkar batang (48,66 m), umur mulai produksi (4 tahun), produktivitas (15,87 ton/Ha), pH tanah (4,9), kadar garam (0,1 ppt), dan pH air (4,0).Kata kunci : produktivitas, pertumbuhan, lahan pasang surut air laut, lahan pasang surut air tawar
Kandungan Pospor-tersedia Pada Berbagai Kondisi Lahan Yang Berbeda danProduktivitasKelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)Afdeling IV Rimsa PTPN VI Persero Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Jambi Nasamsir Nasamsir; Yulistiati Nengsih; Hadi Pranata Purba
Jurnal Media Pertanian Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v7i1.142

Abstract

This study aims to determine the content of available P in Ultisol soil with various land conditions and its relationship with oil palm productivity. The research was carried out at the Afdeling IV Rimsa PTPN VI Persero Oil Palm Plantation in Pematang Sapat Village, Rimbo Bujang District, Tebo Jambi Regency, and soil analysis in the Jambi BLHD laboratory. The plants used are 16 years old. The study was carried out from May to June 2021. The environmental design used was a 1 (one) factor randomized block design, with the treatment design being land conditions (k) consisting of: k1 = flat land (slope < 5%) , k2 = sloping land (slope >10 % ), and k3 = land that is inundated when it rains. Each treatment was repeated 3 times, so that 9 research units were obtained. Each research unit has 3 observation sample points so that the number of observation sample points is 27 points. Parameters observed include; P-available, Al–dd, Fe, pH, soil characteristics, and productivity of oil palm plants. Plant productivity data were analyzed by analysis of variance and continued with further test of DNMRT 5% and data of available P, Al–dd, Fe, pH, soil characteristics were analyzed descriptively and tabulated. The results showed that there were differences in soil texture, soil color, available P, Al–dd, Fe, and soil pH from the 3 observed land conditions. There were differences in oil palm productivity on slopes <5% (k1) (27,756 tons- 1ha-1th-1) with land productivity with a slope of > 10% (k2) which is 19,032 tons-1ha-1th-1. The productivity of oil palm land that is inundated when it rains (k3) is 30.804 tons-1ha-1th-1, which is not significantly different from land with a slope of <5%. Keywords: oil palm land, P-available 
KERAGAMAN JENIS SERANGGA HAMA KELAPA SAWIT SISTEM PENANAMAN SISIPAN DAN TUMBANG TOTAL DI DESA PANCA MULIA KECAMATAN SUNGAI BAHAR TENGAH KABUPATEN MUARO JAMBI Hayata Hayata; Yulistiati Nengsih; Holil Aswan Harahap
Jurnal Media Pertanian Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.225 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v3i1.47

Abstract

Upaya percepatan pengembangan perkebunan sawit rakyat salah satunya adalah peremajaan pada tanaman yang sudah tua, yang dilakukan melalui dua sistem  yaitu sistem penanaman sisipan dan sistem penanaman tumbang total. Pola pertanaman ini membentuk ekosistem yang berbeda dan akan mempengaruhi keberadaan serangga hama. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2017  di areal penanaman sisipan dan tumbang total kelapa sawit masing-masing seluas 1 ha, di Desa Panca Mulya Kecamatan Sungai Bahar Tengah Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Metode penelitian menggunakan pendekatan observasi dengan pengamatan secara langsung di lapangan. Lokasi pengambilan sampel ditentukan menggunakan metode sampling acak terpilih. Jumlah dan keragaman jenis serangga yang tertangkap pada sistem penanaman tumbang total ditemukan 11 Spesies dengan jumlah 128 ekor, yang paling banyak kupu kupu coklat 56 ekor, dan yang paling sedikit laba laba 3 ekor. Pada Penanaman sisipan ditemukan 8 spesies dengan jumlah 24 ekor, yang paling banyak jangkrik 14 ekor, paling sedikit lipas 1 ekor. Serangga yang berada pada kebun sawit yang diremajakan melalui sistem  tumbang total lebih beragam dibandingkan dengan kebun sawit yang diremajakan melalui sistem sisipan.Kata kunci : Keragaman serangga, tumbang total, sisipan
Daya Kecambah dan Kekuatan Tumbuh Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada Berbagai Media Simpan Yulistiati Nengsih; Yuza Defitri; Trisna Levia
Jurnal Media Pertanian Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1928.532 KB) | DOI: 10.33087/jagro.v5i1.91

Abstract

Benih kakao tergolong benih rekalsitran dengan kadar air tinggi dan peka terhadap penurunan kadar air. Daya tumbuh cepat menurun sampai benih tersebut mati dalam penyimpanan. Penurunan kadar air di bawah titik kritis merupakan masalah,  benih mudah berkecambah, dan mati bila disimpan pada suhu rendah. Adanya media simpan yang baik diharapkan benih dapat disimpan lebih lama serta mempertahankan daya kecambah dan kekuatan  tumbuh benih. Penelitian bertujuan mendapatkan media yang tepat untuk penyimpanan benih kakao dan secara bersamaan mempertahankan daya kecambah dan kekauatan tumbuhnya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu penggunaan media simpan yang berbeda dengan 4 jenis media yaitu  serbuk gergaji (P1), cocopeat (P2), arang sekam padi (P3), dan serbuk arang kayu (P4), setiap jenis media diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 petak percobaan yang masing- masing berisi 40 benih kakao. Peubah yang diamati adalah : kadar air media simpan, kadar air benih, persentase daya kecambah dalam penyimpanan, persentase benih berjamur, identifikasi jamur, persentase daya kecambah, kecepatan berkecambah, dan panjang kecambah.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan uji Duncan pada taraf α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media arang sekam padi dapat mempertahankan kualitas benih kakao dengan indikator benih berjamur selama 12 hari penyimpanan sebesar 0,92%. Setelah 12 hari disimpan, daya kecambah sebesar 64,20%, kecepatan berkecambah  2,1 etmal-1, dan panjang kecambah 6,82 cm. Jamur yang teridentifikasi selama penyimpanan adalah jamur Aspergilus. spp