Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

APLIKASI ALAT VACUM PROCESS PADA PENYADAPAN POHON KELAPA TERHADAP VOLUME NIRA YANG DIHASILKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PETANI GULA MERAH KABUPATEN BANYUWANGI Anam Chairul; Kurniasanti Alief Sandryas; Muzaka Khairul
ROTOR Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.508 KB) | DOI: 10.19184/rotor.v11i2.9340

Abstract

Banyuwangi has the advantage of being a coastal area including abundant coconut trees. The problem in the tapping process of this sap, especially coconut trees, is the clogging of the tapping area on the flower stem that occurs naturally. So far what has been done is by cleaning the blockage through thin cuts on the tapped part. This is a tiring routine that must be carried out every morning and evening, plus the tapping roomie is brought manually then the shelter is taken up to be reassembled on tapped flower bunches. Therefore it is necessary to have the best solution to the problem. The method of this research is a vacuum system that is applied to the tapping process of the sapper with the aim of finding a comparison of the effect of manual and vacuum methods on the volume of sap produced on coconut trees and the results of fluid obtained compared. The results showed that the tapping process of coconut sap namely the manual method achieved an average yield of 24.12 liters in the morning and 23.15 liters in the afternoon and by using vacuum averaged 24.33 liters in the morning and 23.70 liters in the afternoon. Keywords: Tapping of coconut trees, vacuum system, the volume of sap
PKM DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PESANGGARAN DALAM PENGAPLIKASIAN ALAT PEMECAH BUAH KAKAO Sandryas Alief Kurniasanti; Shinta Setiadevi; Chairul Anam
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.296 KB) | DOI: 10.34128/je.v5i2.79

Abstract

Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 yang berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantaban distribusi pangan, percepatan penganekaragaman pangan, dan pengawasan keamanan pangan segar. Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak perkebunan kakao, baik yang diusahakan oleh rakyat maupun perkebunan negara (PTPN XII). Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran merupakan daerah yang mayoritas penduduknya memiliki perkebunan kakao rakyat. Penanganan pasca panen dimulai dari proses panen, pemecahan buah kakao, fermentasi, dan pengeringan masih dilakukan secara manual. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra salah satunya adalah pemecahan buah kakao yang masih dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau sehingga selain membutuhkan waktu yang lama, juga dapat mengurangi kualitas biji kakao karena rusaknya biji oleh pisau. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini memberikan suatu inovasi alat pemecah buah kakao. Alat pemecah buah kakao ini nantinya diharapkan mampu menawarkan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani mitra. Aplikasi alat ini mampu menghemat waktu petani dalam memecah buah kakao dan menjaga biji agar tetap utuh sehingga akan lebih efisien dan kualitas biji dapat terjaga.
MEMPREDIKSI NILAI KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN BESARNYA GETARAN AMPLITUDO PADA GERAK CROSS FEED PROSES GERINDA DATAR DENGAN MATERIAL HARDENED TOOL STEEL SKD11 Chairul Anam; Dian Ridlo Pamuji
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.525 KB) | DOI: 10.34128/je.v4i1.3

Abstract

Proses gerinda merupakan bagian akhir dalam proses pemesinan, karena membutuhkan ketelitian dimensi tinggi dan tingkat kekasaran permukaan rendah.  Hubungan antara level getaran (g.rms) dan kekasaran permukaan (μm) digambarkan secara linier dengan determinasi sebesar 99.92%. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar kecepatan cross feed maka amplitudo dan kekasaran permukaan akan semakin naik sehingga kontribusi yang diberikan dapat memprediksi kekasaran permukaan dengan mengukur level getaran selama proses penggerindaan, tanpa harus melakukan pengukuran kekasaran permukaan.
Optimasi Kekasaran Permukaan Baja AISI H13 pada Proses Permesinan Elektro Kimia Skala Laboratorium dengan Metode Taguchi Galang Sandy Prayogo; Nuraini Lusi; Chairul Anam
J-Proteksion Vol 5, No 2 (2021): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v5i2.4226

Abstract

Pada umumnya ECM digunakan untuk membuat rongga cetakan atau bentuk yang kompleks dan benda kerja yang berukuran kecil dari material hardened tool steel dengan kekerasan yang tinggi (55HRC) dan tidak dapat diproses dengan metode permesinan konvensional. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang optimasi parameter proses permesinan ECM seperti voltage konsentrasi jenis cairan elektrolit dan gap width terhadap  respons kekasaran permukaan. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode Taguchi. Hasil didapatkan bahwa parameter proses yang memiliki nilai kontribusi terbesar dalam mempengaruhi variasi respons kekasaran permukaan adalah tegangan dengan nilai 75,24%. Konsentrasi elektrolit memberikan kontribusi sebesar 21,6%, dan untuk gap width memberikan kontribusi sebesar 1,74%. Parameter yang memiliki nilai P value yang signifikan adalah tegangan dan konsentrasi elektrolit masing-masing 0,005 dan 0,016. Kekasaran permukaan yang optimal adalah pada kondisi tegangan 48 Volt, konsentrasi elektrolit sebesar 20%, dan dengan gap width adalah sebesar 3 mm.  
Dermaga Apung Untuk Menunjang Budidaya Kepiting Masyarakat Desa IGNA Satria; Jangka Rulianto; Kanom Kanom; Sevriton Sevriton; Abdul Rohman; Abdul Wahid; Chairul Anam
Madaniya Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.702

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengintegrasikan dermaga apung sebagai infrastruktur pendukung bagi budidaya kepiting di Desa Pondok Nongko, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini memiliki potensi besar dalam budidaya kepiting, namun kurangnya sarana yang memadai seringkali menjadi hambatan bagi para petani kepiting untuk mengoptimalkan kegiatan budidayanya. Dalam kegiatan pengabdian ini, dilakukan perencanaan, pembangunan, dan implementasi dermaga apung sebagai fasilitas pendukung budidaya kepiting. Para petani kepiting juga dilibatkan dalam proses pelatihan terkait manajemen dan penggunaan dermaga apung untuk meningkatkan efisiensi dalam kegiatan budidaya kepiting mereka. Selain itu, penyuluhan mengenai keberlanjutan dan manfaat penggunaan dermaga apung sebagai sarana penunjang produksi kepiting juga diberikan kepada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan produktivitas budidaya kepiting melalui pemanfaatan dermaga apung. Para petani kepiting dapat mengoptimalkan pengelolaan kolam budidaya dan memperoleh hasil yang lebih baik. Selain itu, dermaga apung juga memberikan kemudahan dalam proses pemeliharaan dan pemantauan kepiting. Keberhasilan implementasi dermaga apung di Desa Pondok Nongko diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa sekitarnya dalam meningkatkan keberlanjutan usaha budidaya kepiting. Dengan adanya dermaga apung, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi kerugian, dan secara keseluruhan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal.