Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DESAIN DAN MANUFAKTUR MINI CIRCULATING WATER CHANNEL TANK UNTUK PENGUJIAN PROTOTYPE KAPAL GUNA MENGETAHUI KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA LAMBUNG KAPAL DAN PERILAKU GERAKAN KAPAL Yeddid Yonatan Eka Darma; Galang Sandy Prayogo; Anggra Fiveriati
Jurnal Kelautan Vol 13, No 2: Agustus (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i2.6243

Abstract

ABSTRACTAs a coastal area, Banyuwangi has a variety of marine potential that can be harness, both in terms of tourism and in terms of fishing. This certainly must be equipped with ships that the design are in accordance with the conditions of the Banyuwangi sea, and the special purpose of the ship. So it is become necessary to test hydrodynamic characteristic of the ship hull. Hydrodynamics testing is one of the engineering subject in the field of naval architecture technology. This field, studies the behavior of the object motion or ships hull that are in the water. The existence and movement of objects in water create a boundary layer where if the boundary layer is wider the consequence is resistance will increase, so that the ship's fuel consumption also increases. The hydrodynamic analysis in this study is based on the observation method of water flow generated by the ship's prototype, and the ship's maneuver conditions. For this reason, in this research, an experimental test equipment for fast boat (tourism) and fishing boat needs to be designed. The equipment is a Mini Circulating Water Channel Tank, this experimental device can help the design stages of fast boats and fishing boats before fabrication, so it is able to minimize design failure. Mini Circulating Water Channel Tank is designed with a length of about 3 meters and a height of 2 meters with a maximum flow speed of 4 m / s and in the upper position will be given a special suspension clamp to provide a feasible simulation of ships sailing on the high seas, so as to provide data accurate regarding the condition of the hull and the behavior of the ship's movements.Keywords: Mini Circulating Water Channel Tank, Hydrostatic Test. ABSTRAK Sebagai daerah pesisir, Banyuwangi memiliki berbagai macam potensi laut yang bisa dimanfaatkan, baik itu dari segi pariwisata maupun dari segi penangkapan ikan. Hal ini tentu harus di lengkapi dengan kapal-kapal dengan desain yang sesuai dengan kondisi laut Banyuwangi dan tujuan khusus kapal tersebut. Sehingga diperlukannya pengujian hidrodinamis terhadap lambung kapal. Hidrodinamika atau pengujian hidrodinamis merupakan ilmu keteknikan di bidang teknologi perkapalan. Bidang ilmu ini mempelajari perilaku gerakan benda atau kapal yang berada di air. Keberadaan dan pergerakan benda di air menimbulkan apa yang disebut lapisan batas atau boundary layer dimana jika boundary layer semakin lebar maka konsekuensinya adalah besarnya hambatan tenaga penggerak sehingga konsumsi bahan bakar kapal meningkat. Analisa hidrodinamika pada penelitian ini didasarkan pada metode observasi aliran air yang di hasilkan oleh prototype kapal, dan kondisi manuver kapal. Untuk itu dalam penelitian ini, perlu dirancang sebuah peralatan eksperimen pengujian untuk kapal cepat (pariwisata) dan kapal nelayan. Peralatan tersebut adalah Mini Circulating Water Channel Tank, piranti percobaan ini dapat membantu tahap desain kapal cepat dan kapal nelayan sebelum fabrikasi, sehingga dapat meminimalkan kegagalan desain yang disebabkan oleh cacat pada lambung kapal. Mini Circulating Water Channel Tank dirancang dengan ukuran panjang sekitar 3 meter dan tinggi 2 meter dengan kecepatan aliran maksimal 4 m/s dan di posisi atas akan di berikan penjepit bersuspensi khusus untuk memberikan simulasi layak nya kapal berlayar di lautan lepas, sehingga mampu memberikan data yang akurat mengenai kondisi lambung kapal dan perilaku gerakan kapal. Kata Kunci: Mini Circulating Water Channel Tank, Uji Hidrodinamika Kapal.
Pemberdayaan Kelompok Usaha Gula Semut Prima Tani Melalui Aplikasi Teknologi Vacuum Evaporator Galang Sandy Prayogo; Nuraini Lusi; Zulis Erwanto
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 1 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i1.4360

Abstract

Kelompok pengrajin gula semut “Prima Tani’ memproduksi gula semut dan  dijual melalui pengepul ke berbagai daerah dan dapat memproduksi gula semut sekitar 20 Kg/hari, hasil produksi tersebut masih kurang memenuhi permintaan pasar dikarenakan setiap tahapan proses produksi masih dilakukan secara tradisional (manual) dengan peralatan konvensional sehingga menyebabkan proses produksi gula semut kurang efektif dan efisien. Hal itu juga memberikan dampak terhadap kualitas dan kuantitas gula semut yang dihasilkan kurang baik dan tidak mampu bersaing dengan produk gula yang lain. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi para perajin gula semut agar dapat meningkatkan usaha dan dapat menjadi usaha yang produktif  dan dapat bersaing tidak hanya di pasar lokal. Metode yang digunakan adalah implementasi teknologi dan pendampingan dari tim pelaksana, penyuluhan/edukasi tentang peningkatan kualitas mutu produk, pelatihan pembuatan gula semut herbal, pembuatan desain label dan packaging, dan pendaftaran ijin produk industri rumah tangga (PIRT). Hasil dari kegiatan ini yaitu bantuan alat vacuum evaporator untuk mengolah gula semut dengan kapasitas 50 liter. Pemahaman mitra tentang mutu produk juga meningkat melalui penyuluhan kemanan pangan dari dinas kesehatan kabupaten Banyuwangi.
Optimasi Parameter Kincir Air Tipe Undershot Dengan Metode Taguchi Dian Ridlo Pamuji; Galang Sandy Prayogo; Mohamad Dimyati Ayatullah
Majamecha Vol. 4 No. 1 (2022): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v4i1.1827

Abstract

Air merupakan sumber energy yang melimpah di Indonesia yang didalamnya tersimpan energi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) adalah kincir air yang berfungsi merubah energy mekanik menjadi energi listrik. Untuk mendapatkan output dari kincir air seperti daya yang optimal, maka diperlukan pengaturan parameter-parameter kincir air yang tepat. Hal ini bertujuan meminimalkan waktu dan biaya yang diakibatkan oleh proses coba-coba. Penelitian tentang penentuan pengaturan kombinasi parameter kincir air tipe undershot yang tepat untuk mendapatkan respon optimal telah dilakukan. Parameter-parameter kincir air yang divariasikan adalah jenis sudu (lurus dan sudut), kedalaman pencelupan (2 cm, 5 cm, dan 7 cm) dan Berat flywheel ( 3 kg, 5 kg dan 8 kg). Parameter respon yang diamatai adalah daya output generator. Matrik orthogonal yang digunakan adalah L18 dan metode optimasi yang digunakan adalah Taguchi. Hasil peneltian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan respon yang berupa daya output generator yang optimal, maka bentuk sudu dipilih dengan menggunakan bentuk lurus, kedalaman pencelupan diatur sebesar 7 cm dan berat berat flywheel diatur seberar 8 Kg.
Optimasi Kekasaran Permukaan Baja AISI H13 pada Proses Permesinan Elektro Kimia Skala Laboratorium dengan Metode Taguchi Galang Sandy Prayogo; Nuraini Lusi; Chairul Anam
J-Proteksion Vol 5, No 2 (2021): J-Proteksion
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jp.v5i2.4226

Abstract

Pada umumnya ECM digunakan untuk membuat rongga cetakan atau bentuk yang kompleks dan benda kerja yang berukuran kecil dari material hardened tool steel dengan kekerasan yang tinggi (55HRC) dan tidak dapat diproses dengan metode permesinan konvensional. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang optimasi parameter proses permesinan ECM seperti voltage konsentrasi jenis cairan elektrolit dan gap width terhadap  respons kekasaran permukaan. Metode eksperimen yang digunakan adalah metode Taguchi. Hasil didapatkan bahwa parameter proses yang memiliki nilai kontribusi terbesar dalam mempengaruhi variasi respons kekasaran permukaan adalah tegangan dengan nilai 75,24%. Konsentrasi elektrolit memberikan kontribusi sebesar 21,6%, dan untuk gap width memberikan kontribusi sebesar 1,74%. Parameter yang memiliki nilai P value yang signifikan adalah tegangan dan konsentrasi elektrolit masing-masing 0,005 dan 0,016. Kekasaran permukaan yang optimal adalah pada kondisi tegangan 48 Volt, konsentrasi elektrolit sebesar 20%, dan dengan gap width adalah sebesar 3 mm.  
IbM Pemberdayaan Kelompok Ternak Sapi Perah Melalui Pelatihan Dan Pendampingan Dalam Produksi Pakan Ternak Di Desa Taman Sari Farisqi Panduardi; Endi Sailul Haq; Galang Sandy Prayogo
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i2.3363

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Pakan sangat penting bagi kesuksesan usaha peternakan, karena biaya pakan menduduki urutan pertama, biasa produksi dapat mencapai 60-80 persen. Pada  sapi perah, makanan yang bergizi merupakan salah satu faktor pentin agar menghasilkan kualitas susu yang terbaik. Pemberian pakan sapi perah juga harus tepat waktu, hal ini dikarenakan sapi perah sangat sensitive terhadap lingkungan sekitar. Apabila makanan dan waktu pemberian pakan berubah sedikit, maka produksi susu setiap hari akan menurun. Makanan yang paling baik untuk sapi perah di kelompok peternak sapi perah “Ijen Makmur” adalah menggunakan pohon jagung sekaligus dengan bonggol jagungnya atau rumput gajah yang dicampur dengan konsentrat. Kondisi pada mitra saat ini dalam memberikan pakan dengan cara konvensional yaitu mencacah pohon jagung secara manual dengan ukuran tertentu. Lalu potongan-potongan pohon jagung tersebut dicampur dengan konsentrat pakan sapi secara manual. Kegiatan ini membuuthkan waktu yang sangat lama dan hasilnya tidak maksimal. Mengingat jumlah sapi perah yang dimiliki oleh mitra sangat banyak. Dari permasalahan mitra tersebut, maka dibuatlah sebuah mesin pencacah pohon jagung dan mesin pencampur untuk mencampurkan hasil potongan pohon jagung dengan konsentrat sebagai pakan ternak sapi. Setelah mesin pencacah atau perajang rumput (Chopper) dan mesin pengaduk (mixer) selesai dibuat sesuai dengan desain sebelumnya, maka dilanjutkan dengan ujicoba dan penerapan. Selama ujicoba mesin perajang ini mampu mencacah berbagai jenis tanaman seperti rumput gajah,  pohon jagung, jerami dan pakan ternak lainnya menjadi ukuran yang lebih kecil dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan untuk mesin pengaduk ini memang dirancang khusus untuk mencampur aneka jenis bahan berbentuk rajangan rumput, potongan jerami bahkan kosentrat sekaligus. Dari hasil pengujian didapatkan hasil pakan ternak yang tercampur dengan baik dan tentu saja hal ini membuat mitra sangat puas karena dengan bantuan mesin pencacah dan pengaduk pakan sapi ini bisa meempersingkat persiapan pakan sapi perah dan mempermudah pekerjaan untuk menyiapkan pakan ternak dengan cepat  
Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pengepres dan Pemotong Tahu di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Dian Ridlo Pamuji; Galang Sandy Prayogo; Mohammad Nur Shodiq
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 3 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i3.4846

Abstract

Tahu adalah makanan yang berbahan utama kedelai, dan juga merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia baik kalangan bawah sampai kalangan atas. Selain harganya murah, tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 16%. Tahu juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium; serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Mengingat semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok yang ada sekarang ini, banyak masyarakat yang melakukan usaha kecil menengah demi memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Salah satunya adalah dengan usaha produksi tahu. Sekarang banyak sekali ditemukan usaha kecil menengah masyarakat yang memproduksi tahu, salah satunya adalah di Dusun Timurejo Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Kabupaten banyuwangi. Besar kecilnya kapasitas produksi usaha produksi tahu ditentukan pada saat pengepresan dan pemotongan tahu. Dengan semakin banyaknya hasil pengepresan dan pemotongan tahu dengan waktu yang singkat, maka tahu yang dihasilkannya pun semakin banyak. Saat ini proses pengepresan dan pemotongan tahu yang dilakukan oleh usaha mikro kecil menegah (UMKM) Produksi Tahu Desa Gitik selama ini masih secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat-alat yang masih sangat tradisional. Berdasarkan hasil diskusi dan identifikasi masalah bersama mitra, mitra sangat membutuhkan alat atau mesin yang dapat memudahkan dan mempercepat proses pengepresan dan pemotongan tahu. Tahap awal kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan melakukan studi literatur untuk mendapatkan solusi atas permasalahan mitra. Setelah solusi permasalahan mitra didapatkan, langkah selanjutnya melakukan perancangan dan pembuatan komponen-komponen alat pengepres dan pemotong tahu semi otomatis. Alat yang dibuat dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas produksi tahu dibandingkan dengan proses manual atau tradisional. Selain itu, dengan adanya alat ini waktu produksi dapat dipersingkat dan pendapatan masyarakat meningkat.
PENINGKATAN KUALITAS KOPI TELEMUNG KHAS BANYUWANGI DENGAN PENGGUNAAN PULPER DOUBLE LAYER DAN METODE PENGOLAHAN KOPI HONEY PROCESS Dwi Ahmad Priyadi; Galang Sandy Prayogo; Kurniawan Muhammad Nur
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14266

Abstract

ABSTRAKDesa Telemung merupakan salah satu sentra penghasil kopi di Kabupaten Banyuwangi, dengan sebagian besar penduduknya memiliki lahan perkebunan kopi. Biji kopi segar di desa Telemung memiliki kualitas yang bagus, akan tetapi pengolahan yang masih sederhana menyebabkan harga jual biji kopi di daerah Telemung memiliki harga yang relatif rendah. Tujuan dari pengabdian ini ialah untuk mengenalkan dan memberikan pelatihan mengenai metode pengeringan biji kopi dengan metode honey process kepada petani kopi di Desa Telemung. Biji kopi hasil metode ini akan meningkatkan harga jual sebesar dua kali lipat. Pengabdian ini menggunakan metode berpa workshop dengan melibatkan 15 orang petani kopi tradisional di Desa Telemung, Banyuwangi. Evaluasi program dilakukan dengan melakukan perbandingan nilai pre-test dan post-test sebelum dan setelah pelatihan. Workshop dilakukan secara intensif dalam dua hari, yang berfokus pada penerapan prinsip pasca panen yang biak dan penggunaan alat produksi utama dengan teknologi terbaru (pulper double layer), tahapan-tahapan pengolahan honey process, dan evaluasi rasa biji kopi (cupping) yang dihasilkan. Hasil pre dan post-test menunjukkan bahwa petani sudah mengetahui metode honey process secara umum, ditunjukkan dengan skor rata-rata mencapai 75 poin. Sedangkan penggunaan alat pulper teknologi baru terbukti meningkatkan kapasitas produksi (109%). Antusias petani tinggi terhadap metode honey process, terbukti dari intensitas diskusi yang terjadi. Hal ini menunjukkan peluang adopsi teknologi yang tinggi terhadap metode ini. Kata kunci: honey process; kopi; desa telemung; pulper kopi; banyuwangi. ABSTRACTTelemung Village is one of the coffee-producing centers in Banyuwangi Regency, with the majority of its farmers owning coffee plantations. Fresh coffee beans in Telemung village are of good quality, however simple processing causes the selling price of coffee beans in the Telemung area to be relatively low. The purpose of this community development is to introduce and provide training on the honey drying method for coffee farmers in Telemung Village. The coffee beans produced by this method will double the selling price. This community development program uses a workshop method involved 15 traditional coffee farmers from Telemung vilage, Banyuwangi. For evalution purpose, before and after the training, farmers' understanding of the honey process method was tested using a pre-test and post-test. The workshop was conducted intensively in two days, which focused on post harvest handling and the use of the main production equipment with the latest technology (pulper double layer), the stages of processing the honey process, and evaluating the taste of the coffee beans (cupping) produced. The pre and post-test results show that farmers already know the honey process method in general, indicated by an average score of 75 points. Training has been shown to increase farmers' understanding by increasing by 11.5 points, while the use of new pulper technology has been shown to increase production capacity (109%). Farmers' high enthusiasm for the honey process method was evident from the intensity of the discussions that took place. This shows a high chance of technology adoption of this method. Keywords: honey proces; coffee; telemung village; coffee pulper; banyuwangi.