This Author published in this journals
All Journal GeoEco
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

JANGKAUAN PELAYANAN SMP NEGERI PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR Muh Zainudin; Heribertus Soegiyanto; Mohammad Gamal Rindarjono
GeoEco Vol 2, No 2 (2016): GeoEco Juli 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the region of Bojonegoro regency, the educational facilities related to the Junior Secondary School service level are not distributed evenly so that many Primary School graduates are not accommodated in Junior Secondary Schools. To improve the access and even distribution of the Junior Secondary Schools’ services affordable to all of the population needs to be done through formal education.The objective of this research is to study the coverage of services of State Junior Secondary School 1 of Padangan as a middle educational facility in rural area. This research is expected to answer the question “How is the coverage of services of State Junior Secondary School 1 of Padangan as a middle educational facility in rural area?” This research used the descriptive qualitative method. Its data included primary and secondary data. The results of the research are as follows: the coverage of services of State Junior Secondary School 1 of Padangan as the educational facility in Bojonegoro regency has reached the region of Padangan sub-district and beyond the sub-district. The result of the nearest neighbor analysis shows that the value of the nearest neighbor (T) of Primary Schools is 0.50 meaning that the spread of Primary Schools in Padangan sub-district tends to be clustered because the index of the nearest neighbor (T) is less than 1. Similarly, the spread of Primary Schools in Padangan sub-district tends to be clustered because the index of the nearest neighbor (T) is 0.48. Based on the results of the research, recommendations are proposed as follows: 1) the educational facilities in Padangan sub-district particularly for the level of Junior Secondary Schools need to be improved by adding the number of classes so as to accommodate the exceeding number of Primary School graduates. 2) educational alternatives and new school units in Padangan sub-district should be established as to fulfill the community’s need. 3) The improvement of quality and facilities of Junior Secondary Schools as a whole is an alternative for the spread of the coverage of school services.Keywords: Coverage of Junior Secondary school services, educational facilities, the nearest neighbor analysis, Padangan sub-district, and Bojonegoro regency.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGRI 1 JATINOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Syahril Lukman; Mohammad Gamal Rindarjono; Puguh Karyanto
GeoEco Vol 2, No 2 (2016): GeoEco Juli 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang penelitian ini adalah seiring dengan perkembangan zaman proses pembelajaran saat ini memerlukan sebuah strategi belajar mengajar baru yang lebih menekankan pada partisipasi siswa (student oriented). Maka diperlukan model pembelajran yang inovatif dan menyenangkan dimana siswa dituntut untuk belajar secara mandiri serta mampu mengkonstruksi kognitifnya, hingga mampu meningkatkan hasil belajar Geografi. Tujuan Penelitian : (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara siswa yang diberi Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan siswa yang diberi model pembelajaran STAD, (2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, (3) Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar Geografi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negri 1 Jatinom Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negri 1 Jatinom Klaten, dari populasi tersebut diambil 68 siswa sebagai sampel, yang terdiri dari 34 siswa kelas VIII-G sebagai kelas eksperimen-1 diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan kelas VIII-F sebanyak 34 siswa sebagai eksperimen-2 diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Teknik analisis data digunakan Analisis variansi dua jalan. Hasil penelitian ini adalah 1) penerapan model pembelajaran STAD dan Jigsaw terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, dengan diperoleh F observasi = 43.956 hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3.991, karena F observasi > F tabel atau 43.956 > 3.991 maka H0 ditolak, 2) terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, dengan diperoleh F observasi = 6.324 hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3.991, karena F observasi > F tabel atau 6.324 > 3.991 maka H0 ditolak, 3) terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar, dengan diperoleh F observasi = 4.234 hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 3.991, karena F observasi > F tabel atau 4.234 > 3.991 maka H0 ditolak. Kata Kunci : model pembelajaran Jigsaw dan STAD, motivasi belajar.
HUBUNGAN KONDISI INTERNAL INDIVIDUAL DAN AKSESIBILITAS SISWA SMP NEGERI 3 KRADENAN GROBOGAN TERHADAP KEPUTUSAN MELANJUTKAN SEKOLAH RITA AGUS SULISTYAWATI; Puguh Karyanto; Mohammad Gamal Rindarjono
GeoEco Vol 2, No 1 (2016): GeoEco Januari 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana pengaruh kondisi internal individual siswa terhadap motivasi siswa melanjutkan sekolah, 2. Bagaimana pengaruh aksesibilitas siswa SMP Negeri 3 kradenan terhadap motivasi siswa melanjutkan sekolah. Unit analisis dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Kabupaten Grobogan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi sebagai analisis statistik inferensial. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung melalui kuesioner. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah probabiliti sampling. Analisis ANOVA data dilakukan untuk menentukan apakah hubungan antara variabel signifikan secara statistik. Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan pengujian hipotesis, maka penelitian ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi internal individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan siswa melanjutkan sekolah. 2. Aksesibilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan siswa melanjutkan sekolah.Kata Kunci: Aksesibilitas, Motivasi, Prestasi Akademik, Keputusan Melanjutkan Sekolah.
PROSES KERUANGAN PELESTARIAN SAUJANA BUDAYA KOTA (URBAN HERITAGE) DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 (Kajian Pelestarian Cagar Budaya Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta) Dhi Bramasta; Mohammad Gamal Rindarjono; Sarwono Sarwono
GeoEco Vol 1, No 1 (2015): GeoEco Januari 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Perkembangan teknologi dan kebutuhan ruang yang semakin meningkat seiring berkembangnya waktu berakibat menggeser peninggalan sejarah dan budaya misalnya perubahan tampilan bangunan serta pengalihfungsian guna lahan sehingga kondisi dan keberadaan warisan sejarah semakin terpinggirkan. Dalam perubahan tersebut, bangunan, kawasan, maupun obyek budaya yang perlu dilestarikan menjadi rawan hilang atau hancur. Permasalahan : Bagaimana persebaran dan pola keruangan Saujana Budaya Kota (urban heritage) di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta? bagaimana proses keruangan pelestarian Saujana Budaya Kota (urban heritage) dimensi kewaktuan tahun 2000, 2005 dan 2013 di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta? bagaimana manajemen pengelolaan pelestarian Saujana Budaya Kota (urban heritage) di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta? Tujuan : Mengetahui persebaran dan pola keruangan Saujana Budaya Kota (urban heritage) di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, mengetahui proses keruangan pelestarian Saujana Budaya Kota (urban heritage) di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dimensi kewaktuan tahun 2000, 2005 dan 2013, mengetahui manajemen pengelolaan pelestarian Saujana Budaya Kota (urban heritage) di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Jenis Penelitian : Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan. Sampel dalam penelitian ini adalah pemilik dan pengelola bangunan/situs cagar budaya. Populasi penelitian ini adalah seluruh bangunan/situs cagar budaya yang sudah ada penetapan berdasarkan SK Walikota Surakarta Nomor 646/116/1/1997 tentang penetapan bangunan dan kawasan bersejarah di Kota Surakarta serta berdasarkan survey lapangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data penelitian dengan survey lapangan, wawancara, obervasi, Citra dengan serial kewaktuan tahun 2000, 2005 dan 2013. Hasil Penelitian : Persebaran bangunan/situs cagar budaya Kecamatan Laweyan adalah dispersed/seragam tersebar di 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Laweyan 11 bangunan/situs, Kelurahan Pajang 3 bangunan/situs, Kelurahan Penumping 1 bangunan/situs, Kelurahan Sriwedari 1 bangunan/situs, Kelurahan Sondakan 1 bangunan/situs dari 11 Kelurahan yang ada. Berpola mengikuti alur sungai. Disebabkan Sungai Jenes sebagai jalur lalu lintas untuk perdagangan lawe (bahan baku tenun) pada masa Kerajaan Pajang, didukung dengan adanya Pasar Laweyan sebagai pusat perdagangan lawe (bahan baku tenun). Perubahan yang terjadi pada tahun 2000, Rumah Persinggahan Sementara KH Samanhudi renovasi atap bangunan, Makam Kyai Ageng Henis pemugaran lantai, atap, penggantian kayu pendapa, Makam Kyai Adipati Djangrono II pemugaran lantai dan atap makam. Pada tahun 2005, Rumah Persinggahan Sementara KH Samanhudi renovasi atap bangunan, Masjid Laweyan pembangunan pagar masjid. Pada tahun 2013, Rumah Persinggahan Sementara KH Samanhudi renovasi atap bangunan, Rumah Yang Masih Memiliki Bunker beralih fungsi sebagai tempat tinggal pribadi dan dikontrakkan. Untuk manajemen pengelolaan pelestarian Saujana Budaya Kota (Urban heritage) Kecamatan Laweyan masih kurang optimal. Hal ini terlihat di beberapa bangunan/situs yang tidak jelas pihak yang bertanggung jawab untuk mengelolanya mengakibatkan bangunan/situs kurang terpelihara. Keteraturan perawatan bangunan/situs rata-rata tidak teratur. Dalam pengelolaan pelestarian rata-rata hambatan yang dialami adalah minim dana perawatan serta pemanfaatan yang kurang tepat. Selain itu faktor kepentingan pemilik atau pengelola (bangunan/situs yang bersifat milik pribadi) yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman juga ikut berpengaruh terhadap pengelolaan bangunan/situs yang mengakibatkan terjadinya alih fungsi dan perubahan terhadap bangunan/situs. Pemerintah sudah berperan dalam usaha pengelolaan pelestarian, namun masih kurang optimal hal ini juga ikut mendukung keberlangsungan pelestarian bangunan/situs. ]Kata Kunci : Proses Keruangan Pelestarian Saujana Budaya Kota (Urban Heritage), Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
POLA KERUANGAN BUDAYA MERARIQ MASYARAKAT LOMBOK TIMUR (Implementasinya Sebagai Pengayaan Pembelajaran Geografi Kelas XI Pada Pokok Bahasan Budaya Nasional dan Interaksi Global) Susiana Minawati; Mohammad Gamal Rindarjono; Sarwono Sarwono
GeoEco Vol 3, No 1 (2017): GeoEco Januari 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the spatial pattern merariq culture, public perception of merariq culture, trends merariq cultural change, and the implementation of research results as enrichment materials on thesubject of national culture and global interaction. Field work in the district are still often do merariq which is in District Sakra and rarely do merariq in District Aikmel, using descriptive qualitative method. The sampling technique using snowball sampling and random sampling. Data were collected through documentation, in-depth interviews (depth interview) in order to obtain information about the distributionand trends of cultural change merariq and questionnaires are used to obtain information about the public perception of culture merariq and to obtain student feedback on the implementation of the research resultsas a material for enrichment. The data has been analyzed using interactive techniques, conducted since the beginning of the study and during the study process is implemented. The results showed that people'sperceptions of the fundamental principles of doing merariq (elope), the public perception of the implementation merariq, and the public perception of the procession merariq most communities in the District Aikmel perception cons so that the downward trend in culture merariq higher, while in District Sakra have the perception that pro so that the tendency of decrease in the low merariq culture. Subdistrict Community Sakra most have royalty notch group so that they often do merariq, spread in the village Sakra, Suangi village, village news, Sakra village south, Rumbuk Village East Village East Village Suangi Moyot. people who rarely do merariq is Keselet Village and Village Rumbuk. While in the District Aikmel majority of communities have rarely do merariq because most of the people included in the group of students that emphasizes the line of Islam, spread in the village Aikmel, Village Aikmel East Village Aikmel West Village Aikmel North, Village Toya, Village Bagiq Nyaka Pupils, Village Kalijaga, Village Kalijaga East, Central Kalidjaga village, village Lenek Kalibambang, Lenek Village, Duren Lenek village, village and village Kembangkerang Sukarema. As well as residents who often do merariq (elope) is located in the village of Lenek power, Kembang Kerang Power, New Kalidjaga Village, Village Lenek Lauk, New Lenek Village and Village Lenek Pesiraman. Student and teacher responses to the indicators content / material, linguistic indicators and indicators presentation mode high values obtained on the criterion strongly agree (SS) and agree (S). With these criteria that the spatial patterns of material culture Aikmel merariq in the District and in the District of Sakra can support students' horizons in understanding the subject matter of the national culture and global interaction.Keywords: Merariq, Spatial Pattern, Perception, Enrichment
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMI DAN JAGAD RAYA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN 2013 Suparmi Suparmi; Sarwono ,; Mohammad Gamal Rindarjono
GeoEco Vol 1, No 1 (2015): GeoEco Januari 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar geografi materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya. (2). pengaruh motivasi belajar geografi terhadap hasil belajar geografi materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya. (3). Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar geografi terhadap hasil belajar geografi materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya. Penelitian ini menggunakan Metode eksperimen semu dengan desain postes. Data penelitian diperoleh melalui tes hasil belajar geografi bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dan angket motivasi belajar geografi dengan rating scale dengan 5 alternatif jawaban. Analisis data menggunakan teknik analisis varians faktorial 2 x 2. Hasil penelitian adalah (1). Model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) lebih efektif dibandingkan dengan model ceramah dalam pembelajaran geografi materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya. (2). Motivasi belajar geografi berpengaruh positif terhadap hasil belajar geografi materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya. (3). Tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar geografi terhadap hasil belajar geografi pada materi sejarah pembentukan muka bumi dan jagad raya .Kata Kunci: model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), model pembelajaran ceramah, motivasi belajar geografi , hasil belajar geografi.
EFEKTIVITAS PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT BAGI RUMAH TANGGA SASARAN DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 Agus Sudiro; Mohammad Gamal Rindarjono; Sigit Santosa
GeoEco Vol 1, No 2 (2015): GeoEco Juli 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this research are: (1) to investigate the dispersion of poor families in Tanon sub-district, Sragen regency in 2013; (2) to investigate the dispersion of targeted households receiving temporary direct cash assistance in Tanon sub-district, Sragen regency in 2013; (3) to investigate the effectiveness of temporary direct cash assistance distribution in Tanon sub-district, Sragen regency in 2013; (4) to investigate the benefit of temporary direct cash assistance for the targeted households in Tanon sub-district, Sragen regency in 2013; and (5) to arrange the learning materials of Geography on the basic competency of Analyzing the Dynamics and Problems of Population and Human Resources in Indonesia for Development. This research used the qualitative research method with spatial approach. Its population was all of the targeted households receiving temporary direct cash assistance in Tanon sub-district, Sragen regency. The samples of research were taken by using the proportional random sampling technique and the simple random sampling technique. They consisted of 100 targeted households. The data of research were gathered through field observation, in-depth interview, and documentation. The results of research are as follows: 1) Of 17,686 households in Tanon sub-district, Sragen regency, 7,793 are poor families. The largest number of poor families, namely: 830 is found in Bonagung village, and the smallest number, that is 279, is found in Suwatu village. 2) Of 7.793 of poor families, 5,588 are the recipients of the temporary direct cash assistance. 3) Through the consideration of 14 criteria of poverty, 37 targeted households are eligible to receive the temporary direct cash assistance, and through the calculation of calorie adequacy, 76 targeted households are eligible to get the temporary direct cash assistance. Thus, the distribution of the temporary direct cash assistance to its recipients in Tanon subdistrict, Sragen regency in 2013 is effective with the percentage of 76%. 4) Through the consideration of income, rice price, and life style variables, the targeted households can feel the benefit of the program. The level of benefit in term of income and rice-purchasing ability is 91%, and that of benefit in term of life is 89%. 5) The result of this research is a supporting one to the learning material in Geography for Grade XI, Semester I of the 2013 curriculum on the on the basic competency of Analyzing the Dynamics and Problems of Population and Human Resources in Indonesia for Development.Keywords: Poor families, targeted households, effectiveness of temporary direct cash assistance distribution, and benefit
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS XI IPS SMAN 1 SIANTAN Nunung Juniarti; Mohammad Gamal Rindarjono; Peduk Rintayati
GeoEco Vol 3, No 2 (2017): GeoEco Juli 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research are to know: (1) To determine differences in student learning outcomes in material resources between students and teaching methods for a field trip with students who use the lecture method, (2) To determine the influence of a caring attitude environment students both high and low the learning outcomes in the matter of natural resources, (3) To understand the interaction between the learning method field trip and a caring attitude to the environment students student learning outcomes in natural resource materials. This research used experimental method with 2 x 2 design factor. This research was conducted in August 2016 with student of Junior High School in Siantan as the population. The sampling technique used is Cluster Random Sampling. The sample taken are 68 students consisting of 34 students of class XI IPS 2 as the experiment class and 34 students of class XI IPS 5 as the control class. The data is collected by means of the questionnaires to obtain the students’ attitude data, and class test is used to get the students’ learning outcome. The validity of the instrument is tested by using point validity technique and by using the pearson product moment. Instrument realibility is tested by using Alpha Cronbach. The data analysis technique used is the two-way Variance Analysis with 5% of significance level. The results of this research show that: (1) Method of learning field trip yield the same learning with the learning method lecture in the presentation of material natural resources in class XI IPS SMAN 1 Siantan, (2) attitude is environmentally students on the classification of high using field trip better than the lecture method in influencing student learning outcomes, (3) There is no interaction between the method of field trip and environmentally conscious attitude toward student learning outcomes in natural resource materials on student class XI IPS SMAN 1 Siantan. Keywords: Field Trip Method, Results Learning, Environmental Attitude
ANALISIS PERUBAHAN PERMUKIMAN DAN KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH AKIBAT ABRASI DAN INUNDASI DI PESISIR KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2003 – 2013 Siti Asiyah; Mohammad Gamal Rindarjono; Chatarina Muryani
GeoEco Vol 1, No 1 (2015): GeoEco Januari 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bencana abrasi dan inundasi di Pesisir Kecamatan Sayung menjadikan permukiman di desa pesisir ini mengalami perubahan dan penurunan kualitasnya, bahkan sebagian permukiman rusak akibat bencana abrasi. Proses inundasi (inundation process) mempercepat penuaan permukiman (ageing process) sehingga mempercepat permukiman menjadi kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui perubahan permukiman yang hilang akibat abrasi dan inundasi di Pesisir Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Tahun 2003 – 2013; 2) Mengetahui karakteristik permukiman kumuh di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak akibat abrasi dan inundasi Tahun 2013; 3) Mengetahui persebaran permukiman kumuh di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak akibat abrasi dan inundasi Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Pesisir Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tepatnya di Desa Sriwulan, Desa Bedono, Desa Timbulsloko, dan Desa Surodadi. Penelitian ini merupakan penelitia deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif model Milles & Huberman dan analisis spasial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa :1) Terjadi perubahan permukiman di Pesisir Kecamatan Sayung, perubahan tersebut disebabkan permukiman hilang akibat abrasi dan inundasi, sebanyak 221 unit permukiman hilang dari Pesisir Kecamatan Sayung selama kurun waktu 10 tahun, 2) Karakteristik permukiman kumuh di Pesisir Kecamatan Sayung adalah dinding bangunan, lantai rumah, jalan, dan sarana dan prasarana yang rusak dan menjadi kumuh karena abrasi dan inundasi, 3) Persebaran permukiman kumuh di Pesisir Kecamatan Sayung menyebar di seluruh dusun yang terdapat di permukiman berbatasan langsung dengan laut dan bantaran sungai – sungai disekitar desa. Sebanyak 83 permukiman kumuh karena abrasi dan 2.036 permukiman kumuh karena inundasi.Kata Kunci : perubahan permukiman, permukiman kumuh, abrasi, inundasi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Teguh Patliyati; Mohammad Gamal Rindarjono; Sarwono ,
GeoEco Vol 1, No 2 (2015): GeoEco Juli 2015
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model ceramah; (2) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah; (3) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan model Problem Based Learning dan model ceramah; (4) Perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas rendah dengan model ceramah; (5) Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kreativitas pada Kompetensi dasar Mengidentifikasi Permasalahan Penduduk pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain factor 2 x 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2013 dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik Cluster Random Sampling. Jumlah sampel sebanyak 50 siswa, yang terdiri dari 29 siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Kebumen sebagai kelas eksperimen dan 29 siswa keas VIIIC SMP Negeri 5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket untuk mendapatkan data berupa kreativitas siswa, dan test untuk mendapatakan data berupa hasil belajar IPS. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan teknik validitas butir dengan rumus pearson product moment. Reliabilitas instrument diuji dengan Alpha Cronbach. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi (Anava) dua jalan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian ini adalah: (1) Model pembelajaran Problem based learning lebih baik daripada model ceramah dalam penyampaian materi mengidentifikasi permasalahan kependudukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen; (2) Kreativitas siswa pada klasifikasi kreativitas tinggi lebih baik daripada kreativitas siswa pada klasifikasi rendah dalam mempengaruuhi hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen; (3) Kreativitas siswa pada klasifikasi tinggi dengan menggunakan model Problem based learning tidak lebih baik daripada model ceramah dalam mempengaruhi hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen; (4) Kreativitas siswa pada klasifikasi rendah dengan menggunakan model Problem based learning lebih baik daripada kreativitas rendah dengan menggunakan model ceramah mempengaruhi hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen; (5)Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar IPS pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Permasalahan Kependudukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Kebumen. Kata Kunci : Hasil Belajar IPS, Problem Based Learning, Kreativitas