Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia

Perbedaan Self-Efficacy Menyusui Ibu Hamil dengan Pengalaman Mendapatkan Edukasi dan Tidak Nova Fajri; Nurul Khadijah Kamal; Tutia Rahmi; Dini Mulyati
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 8 No 1 (2024): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v8i1.7632

Abstract

Breastfeeding Self-efficacy merupakan prediktor pemberian ASI eksklusif. Rendahnya self-efficacy menyusui akan sangat berpengaruh pada angka pemberian ASI. Pemberian ASI yang tidak Eksklusif dapat berdampak pada tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan bayi, rendahnya imunitas, dapat lebih mudah terjangkit berbagai penyakit infeksi yang berlanjut pada kematian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan self-efficacy menyusui pada ibu hamil yang mendapatkan dan tidak mendapatkan edukasi tentang laktasi di Kota Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner breastfeeding self-efficacy (BSES) yang diisi dengan metode self-report. Jumlah responden kelompok yang mendapatkan edukasi menyusui yaitu 66 orang dan yang tidak memdapatkan edukasi menyusui sejumlah 72 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa self-efficacy menyusui pada ibu hamil di Kota Banda Aceh yang pernah mendapatkan edukasi yaitu dengan median skor 71(56-100),  sedangkan ibu yang belum pernah mendapatkan edukasi laktasi dengan median skor 63(46-100). Dengan demikian, ibu yang pernah mendapatkan edukasi laktasi memiliki self-efficacy menyusui yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang belum pernah mendapatkan edukasi laktasi. Diharapkan kepada petugas pelayanan kesehatan agar dapat mengadakan edukasi rutin tentang laktasi kepada pasangan suami-istri sejak sebelum kehamilan, trimester II kehamilan, dan dilakukan lebih rutin selama masa kehamilan.