Sulasmini Sulasmini
Unknown Affiliation

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KELURAHAN JATIMULYO KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Sindi Muthiah Utami; Esti Widiani; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1995

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan posyandu tidak lepas dari peran aktif kader sebagai pelaksananya. Keaktifan kader dipengaruhi banyak faktor diantaranya pengetahuan, informasi tentang posyandu, sikap, nilai budaya, kepercayaan, motivasi dan sosial ekonomi. Faktor yang dominan dalam keaktifan adalah motivasi, baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara motivasi dengan keaktifan kader posyandu lansia di Wilayah Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian terdiri atas 89 responden. Teknik cluster random sampling digunakan dalam pengambilan sampel, sehingga didapatkan sampel sebanyak 73 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2018 di posyandu Kelurahan Jatimulyo Malang dengan meggunakan kuesioner, selanjutnya dianalisis dengan uji kolmogorov-smirnov dengan α=0,05. Analisis data didapatkan sebagian besar kader memiliki motivasi cukup baik dan aktif (54,79%). Hasil kolmogorov-smirnov didapatkan p value = (0,000), kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan motivasi dengan keaktifan kader posyandu lansia di Wilayah Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang. Diharapkan peneliti lain dapat mengobservasi langsung sebelum, saat dan setelah pelaksanaan posyandu. The success of posyandu implementation cannot be separated from the active role of cadres as executors. Cadre activeness is influenced by many factors including knowledge, information about posyandu, attitudes, cultural values, trust, motivation and socio-economic. The dominant factor in activity is motivation, both internally and externally. This study aims to analyze the relationship between motivation and activeness of elderly posyandu cadres in Jatimulyo Urban Village, Lowokwaru Malang District. This study uses adesign cross sectional. The study population consisted of 89 respondents.technique Random cluster sampling used insampling, to obtain a sample of 73 respondents. Data collection was conducted in August 2018 at the Posyandu Malang Jatimulyo Village using a questionnaire, then analyzed by thetest Kolmogorov-Smirnov with α = 0.05. Data analysis showed that most cadres had good and active motivation (54.79%). The results of Kolmogorov-Smirnov was obtained p value = (0.000), then it can be concluded that there is a relationship of motivation with the liveliness of cadres Posyandu in Urban Village Jatimulyo Lowokwaru District Malang. It is expected that other researchers can observe directly before, during and after the implementation of posyandu. Keywords: Activity, Cadre, Motivation , Posyandu of Elderly.
HUBUNGAN KEBIASAN KONSUMSI SUSU FORMULA DIWAKTU TIDUR DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU BALITA KELURAHAN JATIMULYO KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Aydah Cahayanik; Rachmat Chusnul Choeron; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2060

Abstract

Sisa makanan yang terdapat di mulut dapat menyebabkan karies gigi. Anak usia toddler sebagian besar memiliki riwayat kebiasaan minum susu diwaktu tidur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi susu formula diwaktu tidur dengan kejadian karies gigi pada anak usia toddler di Posyandu Balita Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang. Desain pada penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak usia toddler diposyandu Balita Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang yang berjumlah 600 anak. Besar sampel sebanyak 240 anak dengan teknik pengambilan sampel cluster sampling. Kebiasaan konsumsi susu formula sebagai variabel independen dan kejadian karies gigi sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi square dengan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar anak usia toddler terbiasa mengkonsumsi susu formula diwaktu tidur yaitu sebanyak 156 anak (65%), sebagian besar anak usia toddler mengalami karies gigi yaitu sebanyak 151 anak (62,9%), dan terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan konsumsi susu formula diwaktu tidur dengan kejadian karies gigi pada anak usia toddler di Posyandu Belita Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Malang (p=0,000; OR=132,0). Orang tua harus merubah kebiasaan anak dalam mengkonsumsi susu formula dan memperhatikan kebersihan mulut. The remaining food in the mouth can cause dental caries. Most toddlers have a history of drinking milk during sleep. The purpose of this study was to determine the relationship between the consumption habits of formula milk at bedtime and the incidence of dental caries in toddler age children in Posyandu Balita, Jatimulyo Subdistrict, Lowokwaru District, Malang City. The design in this study uses a case control design. The population in this study was all toddler age children in Posyandu Balita, Jatimulyo Subdistrict, Lowokwaru District, Malang City with totaling 600 children. The sample size is 240 children with simple cluster sampling. The habit of consuming formula milk as an independent variable and the incidence of dental caries as the dependent variable. Data was collected using a questionnaire. Data were analyzed using Chi square test with α = 0.05. The results showed that most toddlers were accustomed to consuming formula milk during sleep (65%), most toddlers had dental caries (62.9%), and there was a significant relationship of formula milk consumption habits at bedtime with the incidence of dental caries in toddler age children in Posyandu Balita, Jatimulyo Subdistrict, Lowokwaru District, Malang City (p = 0,000; OR = 132,0). Parents must change the habits of children in consuming formula milk and pay attention to oral hygiene. Keywords: toddler age; dental caries; habit of consuming formula milk
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN Oktavianus Plewan Tanapuan; Swito Prastiwi; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.454 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1503

Abstract

Tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas semakin berkembang sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan serta pendidikan dan pendapatan masyarakat. Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh faktor komunikasi terapeutik yang terdiri atas dua jenis yaitu komunikasi verbal dan non-verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi pasien tentang komunikasi verbal dan non-verbal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di puskesmas Dinoyo Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional desain cross sectional. Populasi dalam penelitianiniadalah semua pasien rawat jalan di puskesmas Dinoyo kota Malang pada bulan Februari 2017 sebanyak 304 orang dan sampel penelitian menggunakan random simple sampling yaitu sebanyak 75 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan persepsi pasien tentang komunikasi verbal dan non-verbal perawat hampir seluruhnya dikategorikan baik yaitu sebanyak 74 orang (98,7%), kepuasan pasien hampir seluruhnya dikategorikan sangat puas yaitu sebanyak 73 orang (97,3%), dan hasil analisis data didapatkan nilai signifikan sebesar (p value0,000 ≤ 0,05) yang berarti data dinyatakan sangat signifikan, artinya ada hubungan persepsi pasien tentang komunikasi verbal dan non-verbal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Petugas kesehatan khususnya perawat untuk selalu memperhatikan dan meningkatkan komunikasi yang baik ketika berhadapan dengan pasien, yaitu dengan cara memperhatikan pembicaraan pasien, memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya atau memberikan pernyataan. ABSTRACT Community demands for quality and quality health services are growing in line with the increasing level of knowledge and education and income of the community. Patient satisfaction can be influenced by therapeutic communication factors which consist of two types of verbal and non-verbal communication. The purpose of this study was to determine the relationship between patients 'perceptions of nurses' verbal and non-verbal communication with the level of patient satisfaction at Dinoyo Public Health Center, Malang City.This study is a correlational analytic study, which examines the relationship between two variables, namely the relationship of patient perceptions of verbal and non-verbal communication with patient satisfaction. The population in this study were all outpatients in the Dinoyo health center in Malang in February 2017 as many as 304 people and the study sample used simple sampling random as many as 75 people. The instrument in this study used a questionnaire. Analisis yang digunakan pearson product moment. The results showed that patients' perceptions of verbal and non-verbal communication of nurses were almost entirely categorized as good, namely 74 people (98.7%), patient satisfaction was almost entirely categorized as very satisfied as many as 73 people (97.3%), and the results of data analysis were obtained significant value of (p value 0,000 5 0,05) which means the data is stated to be very significant and H1 is accepted, meaning that there is a relationship between patients' perceptions of nurse verbal and non-verbal communication with the level of patient satisfaction at Dinoyo Public Health Center, Malang City. Health workers, especially nurses, always pay attention to and improve good communication when dealing with patients, namely by paying attention to patient talks, giving patients the opportunity to ask questions or give statements, and nurses must communicate with nurses in accordance with the applicable SOPs in the relevant puskesmas. Keywords: Perception; verbal communication; non verbal communication; patient satisfaction.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN MERJOSARI 02 KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Beci Yomima Sainyakit; Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.855 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1359

Abstract

Pola asuh keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Setiap keluarga biasanya memiliki pola asuh terhadap anak yang berbeda-beda dan usia sekolah 6 sampai 11 tahun dunia sosial anak meluas keluar dari dunia keluarga, anak bergaul dengan teman sebaya, guru, dan orang dewasa lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan prestasi belajar anak sekolah dasar. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan satu kali pengamatan pada rentang waktu tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa berjumlah 43 anak dan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling yang berarti seluruh siswa kelas 5 di SDN Merjosari 02 Malang. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner dan data laporan hasil studi siswa. Metode analisa data yang digunakan adalah uji Spearman Rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (55,8%) pola asuh orangtua yang demokratis menyebabkan prestasi belajar anak dengan kategori baik. Berdasarkan uji spearman rank p-value < α, yaitu 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan pola asuh orangtua dan prestasi belajar pada anak di SDN Merjosari 02 Malang. Disarankan kepada sekolah untuk lebih meningkatkan pembinaan dan konseling kepada orangtua tentang pola asuh yang baik. ABSTRACT Family parenting is very influential on children's learning achievement. Every family usually has a different pattern of care for children and the school age of 6 to 11 years the social world of children extends out from the family world, children associate with peers, teachers, and other adults. The purpose of the study was to determine the relationship of parenting parents with learning achievement of elementary school children. The design of this study uses a correlational research design with one observation at a certain time span. The population in this study were all students totaling 43 children and the sample in this study used Total Sampling, which means all students in grade 5 at SDN Merjosari 02 Malang. The instruments used were questionnaires and student study report data. The data analysis method used is the Spearman Rank test using SPSS. The results showed that most (55.8%) parenting parents who democratically led to children's learning with good categories. Based on the Spearman rank test p-value
EDUKASI TENTANG IMUNISASI BERPENGARUH TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA MALANG Delsiana Winarco Lende; Aprillia Choirun Nisa; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2005

Abstract

Edukasi bertujuan memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi, hal ini dapat menumbuhkan motivasi ibu untuk memberikan imunisasi pada anak secara lengkap. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi tentang imunisasi terhadap pengetahuan ibu di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. Desain penelitian mengunakan desain eksperimen One-Group Pre-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 58 ibu yang memiliki balita, dengan penentuan sampel penelitian menggunakan simple random sampling sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 51 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner.Analisa data yang di gunakan yaitu uji Marginal Homoneity menggunakan SPSS 18. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebelum pemberian edukasi kurang dari separuh 25 responden (49,0%) memiliki pengetahuan cukup hampir seluruhnya 41 responden (80,4%) memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi. Hasil uji Marginal Homogeneity didapatkan p value= (0,000) < (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian edukasi tentang imunisasi terhadap pengetahuan ibu di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan peneliti selanjutnya meneliti tentang hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan pemberian imunisasi lengkap pada anak. Dan menambahkan variabel informasi dan pengalaman. Imunization education aims to provide information to increase mother’s knowledge about immunization, this can foster mother's motivation to provide a complete immunizations to her children. The purpose of this study was to determine the effect of providing education about immunization on mother’s knowledge at Puskesmas Kendalkerep, Malang. The study design used an experimental design with the One-Group Pre-Post Test Design approach. The population in this study was 58 mothers who have children under five, with the determination of the study sample using a simple random sampling in order to obtain a research sample of 51 respondents. The data collection technique used instrument in form of a questionnaire. The data analysis method used is the Marginal Homoneity test using SPSS 18. The results of the study proved that before having an education session, 25 respondents (49.0%) had a sufficient knowledge about immunization and after having the education 41 respondents (80.4% ) had good knowledge about immunization. The Marginal Homogeneity test results obtained p value = (0,000)
HUBUNGAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) DENGAN RISIKO ULKUS DIABETIKUM PADA DIABETES MILITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG Herwindi Herwindi; Zaky Soewandi Ahmad; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1192

Abstract

Salahsatu komplikasi yang di timbulkan dari Diabetes melitus adalah neuropati, sirkulasi darah pada daerah kaki dapat diukur dengan pemeriksaan ankle brachial index (ABI). Penelitian bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara nilai ankle brachial index (ABI) dengan resiko ulkus kaki diabetikum pada penderita diabetes melitus tipe II. Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan kuantitatif observasional. variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai ankle brachial index (ABI) dan variabel indevenden dalam penelitian ini adalah resiko ulkus kaki diabetikum. Teknik sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan 31 responden. Uji statistic menggunakan uji fisher exact dengan aplikasi SPSS V.19. Hasil dari analisis hubungan nilai ankle brachial index (ABI) dengan resiko ulkus diabetikum pada DM tipe 2 adalah 17 responden (54,8%) memiliki indikator nilai ABI sedang dan tinggi dengan resiko ulkus sedang dan tinggi 18 responden (58,1%). Hasil uji Fisher exact dengan signifikasi (ɑ) (p < 0,05), didapatkan ρ-value = 0.000 ≤ 0.05 sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan nilai ankle brachial index (ABI) dengan resiko ulkus diabetikum pada DM tipe II di wilayah kerja puskesmas Dinoyo Malang dengan OR=0,071 yang berarti berhubungan resiko ulkus diabetikum, dimana responden dengan nilai ABI sedang dan tinggi akan beresiko mengalami resiko ulkus 0,071 kali. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti antara life style dengan resiko ulkus diabetikum sehinga dapat memperlengkap faktor penyebabterjadinya ulkus diabetikum. ABSTRACT One complication caused by diabetes mellitus is neuropathy, blood circulation in the leg area can be measured by examining the ankle brachial index (ABI). The study aimed to find out the relationship between the value of ankle brachial index (ABI) and the risk of diabetic foot ulcer in Type II diabetes mellitus patients. Analytical correlation research design with observational cross sectional and quantitative approaches. The dependent variable in this study is the value of the ankle brachial index (ABI) and the independent variable in this study is the risk of diabetic foot ulcer. The sample technique uses simple random sampling technique with 31 respondents. Statistical test uses fisher exact test with SPSS V.19 application. The results of the analysis of the relationship between the value of ankle brachial index (ABI) and the risk of diabetic ulcer in type 2 diabetes mellitus were 17 respondents (54.8%) with medium and high ABI indicators with a moderate and high risk of ulcer 18 respondents (58.1%). Fisher exact test results with significance (ɑ) (p
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEJADIAN MULTI DRUG RESISTANCE (MDR) DI RUMAH SAKIT PARU BATU Lela Puspita; Swito Prastiwi; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.1072

Abstract

Salah satu permasalahan dalam penanggulangan TB Paru adalah pengobatan yang tidak teratur di masa lalu yang diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman Tuberkulosis atau Multi Drug Resistance (MDR), dan di Indonesia ada lebih dari 500.000 TB MDR yang salah satunya dipengaruhi oleh PMO (Pengawas Menelan Obat). Peran PMO yang masih kurang menyebabkan terjadinya MDR.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiHubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Dengan Kejadian Multi Drug Resistance (MDR) Di Rumah Sakit Paru Batu.Metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pengawas Menelan Obat (PMO) pasien tuberkulosis paru dan pasien tuberkulosis paru yang ada di Rumah Sakit Paru Batu sejumlah 105 orang. Pengambilan sampel sebanyak 32 orang dengan teknik sampling menggunakan metode accidental sampling. Instrumentyang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data dengan menggunakan uji chi square dan didapatkan nilai p-value 0,223 > 0,05, yang menunjukkan tidak terdapat hubungan peran pengawas menelan obat (PMO) dengan kejadian MDR. Hasil penelitian Sebanyak 20 responden (69%) memiliki peran PMO yang baik dan sebanyak 10 responden (31%) adalah suspek TB MDR.Berdasarkan hasil penelitian ini PMO diharapkan untuk memperbanyak informasi dan aktif bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyakit TB Paru. Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji faktor-faktor lain (pengetahuan, sikap dan perilaku) PMO maupun kepatuhan, atau lama pengobatan pasien TB Paru itu sendiri dengan kejadian MDR. ABSTRACT One of the problems in the treatment of pulmonary Tuberculosis (TB) who are not regularly in the past who is alleged to have caused a double immunity against tuberculosis germs or Multi Drug Resistance (MDR). Indonesia there are more than 500,000 MDR TB is one of them influenced by the drug superintendent. The purpose of this study was to analyze the relationship between drug superintendent with luti-drug resistance (MDR) in Paru-Batu Hospital. The study design was descriptive correlation with cross sectional method. The study population was all patients with TB amounted to 105 people. Sampling with a accidental sampling as many as 35 people. Data analysis using chi square test with a significance value of 0.05. The results of the study most respondents total of 20 respondents (69%) have the role of drug superintendent is good and as many as 10 respondents (31%) MDR TB is suspected.The results of statistical analysis controlling data using chi square test p value 0.223 obtained values> 0.05, meaning there is no role of drug superintendent with the incidence of MDR.Recommended for further research to examine other factors (knowledge, attitudes and behaviors) drug superintendent and compliance, or prolonged treatment of patients with pulmonary TB itself with MDR event. Keywords: MDR; Drug Superintendent.
HUBUNGAN PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN INTRAVENA DENGAN KEJADIAN PHLEBITIS PADA PASIEN BALITA DI RSIA IPHI BATU Lucia Nelciyen; Susi Milwati; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.637 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.567

Abstract

Terapi cairan intravena merupakan terapi pemberian cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena untuk menggantikan cairan yang hilang, yang biasanya dilakukan pada pasien dehidrasi. Salah satu komplikasi dari terapi cairan intravena adalah terjadinya phlebitis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan prosedur pemberian terapi cairan intravena dengan kejadian phlebitis pada pasien balita. Penelitian menggunakan desain korelasional, dengan pendekatan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI Batu berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien anak-anak yang mendapatkan terapi intravena pada ruang rawat inap anak yang berusia 1-5 tahun berjumlah 33 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dalam bentuk chek list. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya pemberian terapi cairan intravena dikategorikan baik yaitu sebanyak 32 orang (97,97%). Hampir seluruh responden mengalami kejadian phlebitis dalam kategori tanda awal phlebitis yaitu sebanyak 32 orang (97,97%). Analisis data menggunakan uji Spearman Rank, didapatkan p value 0,029 (α ≤ 0,05) yang berarti terdapat hubungan prosedur pemberian terapi cairan intravena dengan kejadian phlebitis pada pasien balita di Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI Batu. Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat untuk memberikan terapi intravena sesuai Standar Operasional Prosedur pemasangan infus yang ada.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BULLYING PADA REMAJA AWAL Yunita Bulu; Neni Maemunah; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.155 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1473

Abstract

Fenomena perilaku bullying merupakan bagian dari kenakalan remaja yang sering di ketahui terjadi pada masa- masa remaja, dikarenakan masa ini remaja memiliki egosentrisme yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia Budi Kota Malang. Penelitian ini bersifat Korelasional dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua siswa kelas VII dan VIII SMP Kristen Setia Budi Kota Malang yang diambil data terbaru pada tanggal 10 Januari 2018 sebanyak 30 orang siswa, dan teknik sampling menggunakan total sampling. Metode analisa data yang digunakan yaitu Odds Ratio dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan faktor teman sebaya dengan nilai signifikan 0,003 (p value ≤ 0,05) dan nilai OR sebesar 5,0, faktor media sosial dengan nilai signifikan 0,006 (p value ≤ 0,05) dan nilai OR sebesar 3,857, serta faktor lingkungan sosial dengan nilai signifikan 0,004 (p value ≤ 0,05) dan nilai OR sebesar 4,5. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor teman sebaya, media sosial, dan lingkungan sosial, berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia Budi Kota Malang. Bullying dapat berdampak buruk pada kondisi psikologi korban, oleh karena itu tindakan bullying perlu ditinggalkan dan dapat merangkul teman tanpa memandang kondisi fisik, lingkungan asalnya baik ekonomi, sosial dan agama teman. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dengan cara mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying dengan cara melakukan observasi langsung kepada remaja. ABSTRACT Phenomenon of bullying habit is one of teens naughtiness and it often happens in adolescence, because in this time teens have a high egocentrism. This study aims to figure out all factors influencing bullying habit to the teens at Setia Budi Christian Junior High School Malang. This study is Coresionalist by using cross sectional approach. The population of this research is the all students at Setia Budi Christian Junior High School in city of Malang in the grade one and two in which, the recent data are taken from 30 students, on 10th January 2018. The sampling technique used is total sampling and the data analysis method used is Odds Ratio by using SPSS. The research result shows that peers factor gives the significant value 0.003 (p value ≤ 0.05) and OR value is 5.0. factor of social media with the significant value 0.006 (p value ≤ 0.05) and OR value is 3.857. and social environment factor with the significant value 0.004 (p value ≤ 0.05) and OR value (p value ≤ 0.05) and OR value of 4.5. So it can be concluded that the factors of peers, social media and social environment have a significant effect to the bullying habit of teens at Setia Budi Christian Junior High School Malang. Bullying could give a bad effects toward the psychological condition of the victims, therefore bullying action needs to be avoid and the students need to be encouraged to make friends with anyone without questioning on their psychical condition and background such as economy and religion. Keywords: Bullying behavior; factors social media; peers; social environment.
PERBEDAAN LAMA HARI RAWAT INAP PASIEN PNEUMONIA DENGAN NON PNEUMONIA DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTABARU Doddy Rakhmadi; Tanto Hariyanto; Sulasmini Sulasmini
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.224 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1387

Abstract

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru dan bagian distal dari brokhiolus terminalis yang mencakup bronkhiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Setiap tahun setidaknya ada 11 juta sampai 20 juta anak di dunia dirawat di rumah sakit karena penyakit pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama hari rawat inap pasien pneumonia dengan non pneumonia di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru Periode Tahun 2010. Desain penelitian menggunakan metode uji beda dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 24 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan rumus parametric independent sample t-test diketahui hasil perhitungan menggunakan uji beda dengan tingkat signifikan sebesar 0,05, didapat nilai p-value 0,012 (p value < 0,05) yaitu masih lebih kecil dari batas kritis sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan lama hari rawat inap pasien pneumonia dengan non pneumonia diruang perawatan anak rumah sakit umum daerah kotabaru. Dari hasil tersebut bagi masyarakat diharapkan masyarakat mengetahui lama hari rawat penyakit pneumonia karena berhubungan dengan pemberian antibiotik dan memberikan uap air hangat untuk mencairkan dahak, agar petugas kesehatan dapat memberikan perawatan yang baik kepada penderita pneumonia dan tidak memperpanjang lama perawatan bagi pasien non pneumonia dan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menambah variabel penelitian penyebab penyakit pneumonia. ABSTRACT Pneumonia is an inflammation of the pulmonary parenchyma and the distal part of the terminal brokhiolus which includes the respiratory bronchhiolus and alveoli and gives rise to lung tissue consolidation and disruption of the local gas exchange. Every year at least 11 million to 20 million children in the world are hospitalized because of pneumonia. This study aims to determine the differences in the length of stay of non-pneumonia pneumonia patients in the child care room, Kotabaru Regional General Hospital in the period of 2010. The study design used a different test method with a cross sectional approach with a sample of 24 people taken by total sampling technique . Based on the results of data analysis using the independent sample t-test parametric formula it is known that the calculation results using a different test with a significant level of 0.05, obtained p-value of 0.012 (p value