Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya Peran Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Pasar Modern Teluk Kuantan Riri Maharani; Sherly Vermita Warlenda; Sentika Nelta Putri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol1.Iss2.951

Abstract

Health counseling on the importance of the role of traders in waste management in the market environment is one of the ways used to increase the knowledge of traders about the importance of waste management and market waste with the aim of changing or influencing the behavior of traders who let waste put in the open space to be left to rot by itself which becomes a source of air pollution because of its smell, and also become the cause of disease outbreaks and as one of the causes of flooding. This counseling aims to know the influence of health counseling on the level of knowledge, attitudes, and practices of traders in maintaining environmental health. The method used in this counseling was using a pre-test before counseling and post-test after counseling. Based on the results of our approach, it can be concluded that maintaining environmental health and knowing the impacts caused by waste is very important for personal health both spiritual and physical health. Therefore, in order to avoid unwanted diseases stemming from environmental health problems, it is necessary to reconsider the process of good waste management. When it is not noticed, it can affect our own health, then we will be vulnerable to various kinds of diseases that can harm ourselves. ABSTRAK Penyuluhan kesehatan tentang Pentingnya Peran Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menambah pengetahuan para pedagang tentang pentingnya pengelolaan sampah dan limbah pasar dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku para pedagang yang membiarkan sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan sendirinya yang menjadi sumber polusi udara karena baunya, dan juga menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit serta sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik para pedagang dalam menjaga kesehatan lingkungan. Metode yang dilakukan dalam penyuluhan ini yaitu menggunakan pre test sebelum melakukan penyuluhan dan melakukan post test setelah melakukan penyuluhan. Berdasarkan dari hasil pendekatan yang kami lakukan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa menjaga kesehatan lingkungan dan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh sampah sangatlah penting bagi kesehatan diri baik kesehatan rohani maupun kesehatan jasmani. Maka dari itu agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan yang berasal dari masalah kesehatan lingkungan tersebut perlu diperhatikan kembali proses pengelolaan sampah yang baik. Karena apabila tidak diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan diri sendiri maka kita akan rentan terkena berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan diri kita.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN NARKOBA PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II PEKANBARU sherly vermita warlenda; arief wahyudi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 01 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i01.226

Abstract

Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Di Provinsi Riau, jumlah kasus penyalahgunaan narkoba meningkat setiap tahunnya, yaitu 488 kasus pada tahun 2013, 601 kasus pada tahun 2014 dan 650 kasus pada tahun 2015. Survei awal dengan mewawancarai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Dewasa Kelas II Kota Pekanbaru mengatakan jumlah narapidana yang saat ini menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan narapidana kasus narkotika dengan terpidana sebagai pengedar, penyalahgunaan atau pengguna narkotik. Penelitian ini bertujuan Diketahuinya Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Narkoba Pada Narapidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian studi cross sectional. Populasi narapidana kasus narkoba di Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru berjumlah 320 orang sehingga jumlah sampel yang diperlukan setelah ditambahkan 10% untuk menghindari dropout sampel adalah 75 orang. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan hasil terdapat hubungan antara kepribadian, keluarga dan lingkungan dengan penggunaan narkoba pada narapidana di lembaga pembinaan khusus anak kelas II Pekanbaru. Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel lingkungan dengan OR 14,2 (95% CI = 6,542-30,820)  artinya responden dengan lingkungan masyarakat yang kurang baik berisiko sebesar 14,2 kali lebih tinggi untuk menggunakan narkoba. Saran diharapkan kepada pihak lapas agar memberikan edukasi dan keterampilan bagi para pengguna kasus narkoba sehingga jika mereka sudah keluar dari lapas tidak mengulangi kasus yang sama.Kata Kunci    :           Narkoba, Narapidana Khusus Anak Kelas II  Pekanbaru
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA USIA 3-4 TAHUN DI PAUD SE- KECAMATAN RENGAT BARAT sherly vermita warlenda; Hastuti Marlina; Reno Renaldi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.406

Abstract

ABSTRAKPerkembangan motorik halus adalah berkembangnya unsur kematangan dan keterampilan yang menggunakan otot-otot halus pada anak balita (usia 3-4 tahun) yang membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata tangan secara progresif. Penelitian ini bertujuan untuk perkembangan  motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017. Metode yang digunakan adalah analitik kuantitatif yang bersifat cross sectional. Sampel berjumlah 76 orang anak usia 3-4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan chi-square, status gizi berdasarkan BB/TB serta perkembangan motorik halus digunakan Denver Development Screening Test II. Hasil penelitian diketahui enam variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun yaitu status gizi, berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, lama di PAUD, pola asuh orang tua di rumah dan jenis permainan yang dimiliki di rumah dengan nilai p value < α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017 telah sesuai dengan usia.
DETERMINAN RENDAHNYA PARTISIPASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI SALAK TAHUN 2018 sherly vermita warlenda; Nila Puspita Sari; Endang Faridawati; Arief Wahyudi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.749

Abstract

ABSTRAK Kelas ibu hamil adalah salah satu strategi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan bayi yang turut mendukung penurunan Angka Kematian Ibu. Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Kelas Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Salak hanya 38,80 % dan masih ditemui kematian ibu hamil/bersalinpada tahun 2016 dan 2017. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mendalam tentang determinan rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Salak. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purposive sampling dan memenuhi prinsip keseuaian dan kecukupan, yaitu 2 orang tenaga kesehatan (Bidan) sebagai informan kunci, 6 orang ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil secara rutin sebagai informan utama dan 5orang keluarga / suami sebagai informan pendukung. Hasil penelitian didapatkan bahwa determinan rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil karena kurangnya pengetahuan ibu hamil dan kurangnya dukungan keluarga / suami. Sikap positif ibu dan dukungan tenaga kesehatan terhadap kelas ibu hamil tidak menentukan partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil. Diharapkan kepada Puskesmas Sungai Salak agar dapat meningkatkan upaya penyampaian informasi tentang kelas ibu hamil tidak hanya melalui penyuluhan, tetapi dapat melalui penggunaanmedia informasi yang lebih baik agar masyarakat dapat menerima informasi dengan baik. Daftar Pustaka : 24 (2010-2018)Kata Kunci      :           Kelas ibu hamil, pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan keluarga/suami, dukungan tenaga kesehatan.
TINDAKAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI KABUPATEN LINGGA TAHUN 2017 Sherly vermita warlenda; Elmia Kursani; Luthfiyya Nabilah; Arief Wahyudi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.906

Abstract

Kekerasan terhadap anak adalah suatu penganiayaan atau perlakuan salah pada anak dalam bentuk fisik, emosional, seksual. Berdasarkan data yang diperoleh dari P2TP2A Kabupaten Lingga kasus kekerasaan anak meningkat khususnya kekerasan seksual. Pada Tahun 2015 tercatat 1 kasus, sedangkan pada tahun 2016 tercatat sebanyak 7 kasus. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Rutan Cabang Tanjung Pinang Kabupaten Lingga, masih terdapat 3 orang pelaku kekerasan seksual yang terdapat di Rutan tersebut. 3 orang pelaku tersebut terjerat Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Mereka terkena pidana 5-15 tahun di penjara. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai penyebab tindakan kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Lingga tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kualitatif. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2017 hingga Desember 2017 di Kabupaten Lingga. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman masa lalu serta hubungan keluarga yang tidak harmonis merupakan salah satu faktor penyebab seseorang melakukan tindakan kekerasan seksual. Pola asuh orang tua di waktu kecil yang membebaskan anaknya serta tidak melarang anaknya melakukan apapun membuat perilaku itu terbawa hingga dewasa. Selain itu, seluruh informan merupakan pecandu alkohol dan pernah menonton video porno melalui handphone. Saran yaitu bagi para informan perlu untuk menghindari menonton video porno serta mengurangi konsumsi alkohol. Perhatian orang tua serta dukungan terhadap anak sangat penting terhadap perkembangan kepribadian anak kedepannya. Selain itu para informan utama juga hendaknya menjalani masa hukuman dengan baik dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya di kemudian hari.Kata Kunci          :    Pengalaman Masa Lalu, Pola Asuh, Pecandu Alkohol Pornografi, Tindak Kekerasan Seksual pada Anak
Analisis Pengelolaan Sampah Anorganik di Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Mandau Tahun 2020 Sherly Vermita Warlenda; Gilang Tu Ramadan
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i3.1214

Abstract

Di negara berkembang umumnya sampah masih dibuang tanpa adanya pemilahan terlebih dahulu, sepertisampah Organik, Anorganik, dan logam masih menjadi satu, itulah yang menyulitkan untuk dilakukannyapenanganan. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume sampah yang tinggi dan tidak dikelola dengan baik dapat berupa gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api￾Api Tahun 2020. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Sampel yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang, variabel yang diteliti antara lain sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana, metode, tahap pemilahan, tahap pengumpulan, tahap pengangkutan dan tahap pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya ketersedian tenaga kerja kebersihan di desa, tidak ada pengalokasian dana khusus untuk pengelolaan sampah anorganik, kurangnya sarana dan prasarana serta tidak adanya masyarakat melakukan tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan dalam melakukan pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api. Peneliti menyarankan kepada Aparatur Pemerintahan Desa untuk mendirikan Bank Sampah di Desa Parit 1 Api-Api agar masyarakat lebih giat dalam pengelolaan sampah menjadi barang berguna sehingga sampah yang masih bernilai ekonomis masih bisa dipergunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE NARAPIDANA LAKI-LAKI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATITIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) KELAS II A PEKANBARU sherly vermita warlenda
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 3 (2021): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i3.2176

Abstract

Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal, dapat berupa penebalan atau bintil kemerahan pada kuit, mengelompok atau tersebar, kadang bersisik, dan berair. Kondisi lingkungan dilapas yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat memengaruhi rendahnya personal hygiene para penghuninya, Survei awal yang telah dilakukan di Lapas Kelas II A Pekanbaru didapatkan bahwasannya penyakit dermatitis menduduki peringkat pertama dari 15 penyakit yang terdapat di LAPAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene narapidana laki-laki dengan kejadian penyakit dermatitis di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Pekanbaru Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh narapidana laki-laki di Lapas Kelas II A Pekanbaru yang berjumlah 1723 orang. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 156 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji-square. Hasil penelitian yang didapatkan ada hubungan antara kebiasaan mandi dengan nilai p=0,001 dan POR=12,444, penggunaan sabun secara bersama dengan nilai p=0,001 dan POR=21,570, kebersihan pakaian dengan nilai p=0,001 dan POR=5,034, kebersihan handuk dengan dengan nilai p=0,001 dan POR=14,745, kebersihan tangan, kaki dan kuku dengan dengan nilai p=0,001 dan POR=8,533, dan kebersihan tempat tidur dan sprei dengan nilai p=0,001 dan POR=9,638 dengan kejadian dermatitis di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Pekanbaru. Disarankan kepada lapas diharapkan sebagai bahan informasi dan masukan untuk meningkatkan sanitasi lingkungan lapas, serta bagi narapidana agar memelihara kebersihan dirinya sebagai upaya mengurangi risiko terkena penyakit  dermatitis. 
Determinan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru Christine Vita Gloria; Zulmeliza Rasyid; Sherly Vermita W; Elmia Kursani; Bizanti Umayyah
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v1i2.919

Abstract

This study aims to see whether the determinants are related to treatment compliance for pulmonary tuberculosis patients at the 2019 health center. This type of research is a quantitative observational cross-sectional design. The results showed that with a P value of 0.05, there was a significant relationship between knowledge (P value = 0.005 and POR = 14.276), attitudes (P value = 0.506 and POR = 1.615), family support (P value = 0.038 and POR = 1,961), the role of health workers (P values = 0.026 and POR = 4.440), with medication adherence for pulmonary tuberculosis patients. Conclusions, of the 4 variables there are 3 variables related to adherence to taking pulmonary TB drugs in the Work Area of the Siak Hulu II Health Center, namely knowledge, family support, and the role of health workers and 1 unrelated variable, attitude. Keywords: Obedience, Medicine, Lung Tuberculosis
Pengetahuan Ibu Berhubungan dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016 Sherly Vermita Warlenda; Rini Novita Sari
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 3 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.835 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol3.Iss3.125

Abstract

Toilet training to children is an effort to train the children to be able to control the urinate and defecate process. Toilet training can conduct to children on 18 months-2 years old. In this training, children needs preparation physically, psychologically and intellectually, So children expected to be able to control the urinate and defecate by them selves. The study aims is to find out the correlation between knowledge, education level, occupation and mother’s ages with the implementation of toilet training to children. This was a quantative analytical study with cross sectional approach. The samples were 41 respondents in early childhood Cerliana Islam. The sampling was used saturated sampling techniques. The data collection was used quesonnaires. The data analyze was an univariate and bivariate with chi-square test at the 95% confidence level used a computer program. The results showed. There was a significant correlation between mother’s knowledge (p = 0.00), with the implementation of toilet training in children aged 3-5 years in early childhood Islam Cerliana Pekanbaru. It is recommended to mother to train their children to urinate and defecate in the toilet early. The other side, it is recommended to school especially teachers to teach toilet training early to children by avoid the use of diapers.
Determinan Masturbasi pada Remaja di SMA Negeri 3 Tapung Kabupaten Kampartahun 2017 Sherly Vermita Warlenda; Arief Wahyudi; Zahra Sumayah Siregar
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 4 No 2 (2018): Journal of Community Health
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.767 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol4.Iss2.257

Abstract

Masturbasi adalah aktivitas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ seks sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh faktor perkembangan pertumbuhan organ reproduksi yang terjadi pada remaja. Perubahan akibat kematangan seksual secara biologis yang dialami oleh remaja merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan remaja mengalami kebingungan dalam menghadapi dorongan seksualnya adalah dengan melakukan masturbasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan masturbasi pada remaja SMA Negeri 3 Tapung Kabupaten Kampar Tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara teknik Stratified Random Sampling yakni siswa SMA yang dipilih secara acak berdasarkan jumlah total sampel yang diinginkan yaitu sebanyak 87 siswa. Analisis dilakukan dengan uji statistik Chi-square yang bertujuan untuk menghubungkan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,9% responden terpapar media massa, 78,2% responden mempunyai pengetahuan rendah, 60,9% responden mempunyai orang tua yang tidak berperan, 77% responden mempunyai pengaruh teman sebaya yang berpengaruh. Dari hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara media massa (Pvalue = 0,001 dan OR = 6,591 [2,126-20,429]), pengetahuan (Pvalue = 0,018 dan OR = 4,200 [1,405- 12,558]), peran orang tua (Pvalue = 0,001 dan OR = 8,533 [2,726-26,708]), dan pengaruh teman sebaya (Pvalue = 0,005 dan OR = 5,091 [1,713-15,128]). Kesimpulan dari hasil penelitian 4 variabel yang diteliti (media massa, pengetahuan, peran orang tua dan pengaruh teman sebaya) 4 variabel mempunyai hubungan bermakna dengan masturbasi dan saran agar orang tua lebih dapat menjalin komunikasi lebih intensif dengan remaja.