Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal Of Community Health Service)

Pemeliharaan Kebersihan Gigi Tiruan Lepasan Pada Ibu-Ibu Yang Berkunjung Di Posyandu Nenas Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar jihan natassa jihan; Sri Wardani; Sri Desfita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol1.Iss2.963

Abstract

Tooth loss is one of the changes in the oral cavity tissue. If the missing tooth is not replaced immediately, it can cause difficulties for the patient himself, such as chewing food, the presence of supra-erupted, tilted, or shifted teeth. The replacement of missing teeth can be done by making a removable denture or fixed denture. Clinical examination and oral care are very important and are the keys to successful removable dental treatment. Oral health is important for everyone. An efficient and regular procedure is needed to clean the GTL and maintain oral and dental health, in order to avoid the occurrence of denture stomatitis. The method used in community service is to provide materials on the maintenance of removable dental hygiene to mothers who visit the Nenas Posyandu in the Working Area of ​​the Tambang Health Center, Kampar Regency. The results showed that after the service, the knowledge of the mothers increased, initially some of the mothers were still confused or did not know the maintenance of denture hygiene and the importance of using dentures in people who had lost teeth. This activity increases the knowledge of mothers in maintaining oral health. ABSTRAK Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan jaringan rongga mulut. Jika gigi yang hilang tidak segera diganti dapat menimbulkan kesulitan bagi pasien sendiri, seperti mengunyah makanan, adanya gigi yang supra erupsi, miring atau bergeser. Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat. Pemeriksaan klinis dan pemeliharaan kebersihan mulut sangat penting serta merupakan kunci keberhasilan perawatan gigi tiruan lepasan. Kesehatan mulut merupakan hal yang penting bagi semua orang. Diperlukan prosedur efisien dan teratur untuk membersihkan GTL serta menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik, agar dapat meminimalisir terjadinya denture stomatitis. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat  adalah  dengan  memberikan materi  tentang pemeliharaan kebersihan gigi tiruan lepasan kepada ibu-ibu yang berkunjung di Posyandu Nenas Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar. Hasil menunjukkan setelah dilakukan pengabdian, pengetahuan ibu-ibu meningkat, yang awalnya ibu-ibu masih bingung atau sebagian belum mengetahui pemeliharaan kebersihan gigi tiruan dan pentingnya penggunaan gigi tiruan pada masyarakat yang telah kehilangan gigi aslinya. Dengan adanya kegiatan meningkatkan pengetahuan ibu dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut nya.
PELATIHAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN PADA LANSIA DI KAMPUNG KB BERKAH BERSAMA KELURAHAN AIR DINGIN PEKANBARU: PELATIHAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN PADA LANSIA DI KAMPUNG KB BERKAH BERSAMA KELURAHAN AIR DINGIN PEKANBARU jihan natassa jihan natassa; Sri Wardani; Fiona Syafitri Syafitri; Sherly Silvia
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1174

Abstract

Dengan bertambahnya usia, resiko kekurangan gigi akan sangat besar, sehingga kebutuhan untuk gigi palsu (gigi tiruan) juga meningkat. Penggunaan gigi tiruan mempunyai tujuan buat menghindari terganggunya fungsi akibat kehilangan gigi, namun warga sering kurang menyadari perawatan gigi tiruan begitu penting terutama pada lanjut usia. Gigi tiruan yang kurang terpelihara bisa memberikan dampak pada kesehatan rongga mulut dari pengguna gigi tiruan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan pada lansia di Kampung KB Berkah Bersama Kelurahan Air Dingin Pekanbaru. Metode pelaksanaan pengabdian adalah memberikan pelatihan tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan pada lansia di Kampung KB Berkah Bersama Kelurahan Air Dingin Pekanbaru. Pelatihan dilakukan terhadap 27 orang lansia yang hadir dengan memberikan kuesioner sebelum dan sesudah pemberian materi. Pemberian materi dalam bentuk ceramah, dan tanya jawab interaktif yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan lansia terhadap materi yang diberikan dengan memberikan kusioner pretest dan posttest. Hasil pretest sebelum pelatihan sebanyak 65 % lansia menjawab benar dan hasil posttest meningkat menjadi 90 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan sebesar 25 %. Kesimpulan kegiatan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman lansia tentang perawatan gigi tiruan akrilik lepasan. Abstrack As people age, the risk of tooth loss increases, so the need for dentures increases. The use of dentures has the aim of preventing functional impairment due to tooth loss, but often people are less aware of the importance of maintaining the cleanliness of dentures that are used, especially in the elderly. Poor denture hygiene can have an impact on the oral health of denture users. The purpose of community service is to increase knowledge about maintaining the cleanliness of removable dentures in the elderly in the Berkah Bersama KB Village, Air Cold Village, Pekanbaru. The method of implementing the service is to provide training on maintaining the cleanliness of removable dentures for the elderly in the KB Berkah Bersama Village, Air Cold Village, Pekanbaru. The training was conducted on 30 elderly people who attended by giving questionnaires before and after giving the material. Giving material in the form of lectures, and interactive question and answer conducted to evaluate the level of understanding of the elderly on the material provided by giving pretest and posttest questionnaires. Pretest results before training as many as 65% of the elderly answered correctly and posttest results increased to 90%. This shows that training activities can increase the knowledge of the elderly about maintaining the cleanliness of removable dentures by 25%. The conclusion of the activity shows that there is an increase in the knowledge and understanding of the elderly about the maintenance of removable dentures.
D PENGUKURAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA DI POSYANDU NENAS DESA KUALU WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG KABUPATEN KAMPAR: PENGUKURAN MASSA TULANG Sri Desfita Desfita; Sri Wardani; Jihan Natassa; Wulan Sari
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss1.1213

Abstract

Pada Usia 40 tahun massa tulang pada wanita dewasa mulai menurun. Pengukuran massa tulang pada wanita dewasa penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap osteoporosis. Saat ini belum ada program pencegahan osteoporosis pada wanita dewasa dalam bentuk pengukuran massa tulang sehingga perlu dilakukan pengukuran massa tulang agar wanita dewasa dapat mengetahui kesehatan tulangnya dan risiko terhadap osteoporosis. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini membantu wanita dewasa dalam mengetahui kesehatan tulangnya dan risiko terhadap osteoporosis melalui pengukuran massa tulang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan mengukur massa tulang dan status gizi wanita dewasa dengan indeks status gizi Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengukuran massa tulang dan berat badan menggunakan alat Timbangan Badan Digital BC-G02 Body Composition Monitor sedangkan untuk pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise. Sebanyak 22 wanita dewasa mengikuti kegiatan pengukuran massa tulang dengan rata-rata usia 36,9 tahun, usia terendah 24 tahun dan usia tertinggi 50 tahun. Status gizi wanita dewasa sebagian besar termasuk gizi lebih (40,9%) dan obes (31,8%). Massa tulang responden sebagian besar termasuk kategori kurang (72,7%). Disarankan kepada wanita dewasa untuk meningkatkan massa tulangnya dengan meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D. Abstract At the age of 40 years, bone mass in adult women begins to decline. Measurement of bone mass in adult women is important to prevent osteoporosis. Currently, there is no osteoporosis prevention program for adult women in the form of measuring bone mass, so it is necessary to measure bone mass hence adult women could know their bone health and risk for osteoporosis. The purpose of this community service was to assist adult women in knowing their bone health and risk for osteoporosis by measuring bone mass. The implementation of community service activities was carried out by measuring bone mass and nutritional status of adult women with the BMI nutritional status index. Measurement of bone mass and body weight using the Tanita Digital Scales BC-G02 Body Composition Monitor, while measuring height using a microtoise. A total of 22 adult women participated in the measurement of bone mass with an average age of 36.9 years, the lowest age was 24 years and the highest age was 50 years. The nutritional status of adult women mostly included overweight (40.9%) and obesity (31.8%). Most of the respondents' bone mass was in the poor category (72.7%). It is recommended for adult women to increase their bone mass by increasing the intake of calcium and vitamin D.