Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEBU Ibnu Hajar; Ambar Susanti; Hari Prasetjono
AGROSAINTIFIKA Vol 1 No 2 (2019): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.489 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v1i2.355

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usahatani tebu di Desa Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk, dan kelayakan budidaya usahatebu keprasan ke-3 terhadap pendapatan uasahatani tebu di Desa Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk. Penelitian menggunakan metode snowball sampling,untuk pengambilan data primer dan sekunder.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa Berdasarkan hasil dari analisis diatas, rata-rata pendapatan usahatani tebu keprasan ke-3 di Desa Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk adalah sebesar Rp 22.020.000,- untuk 1 kali musim panen dengan luas areal 1 ha.Nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 2,9, dengan R/C rasio sebesar 2,9 berarti untuk setiap Rp.100.000,- biaya yang dikeluarkan maka usahatani tebu menerima pendapatan sebesar Rp. 290.000,-. Nilai B/C rasio atas biaya total yaitu 1,9 yang artinya untuk setiap Rp. 100.000,- biaya yang dikeluarkan, maka usahatani tebu akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 190.000,-. Dengan R/C rasio sebesar 2,9 dan B/C Rasio sebesar 1,9 yang lebih besar dari 1 (R/C ratio > 1) dan 0 (B/C ratio > 0) hal ini menunjukkan bahwa kondisi usahatani tebu keprasan ke-3 di Desa Munung Kecamatan Jatikalen Kabupaten Nganjuk mendapatkan untung dan dikatakan layak untuk dijalankan serta memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya.
Pengaruh Trichoderma sp dan EM4 Terhadap Kandungan Hara Kompos Biomasa Pertanian dan Gulma tivani dwi kurniawati; Ambar Susanti; Sholichatul Ma’rufah
AGROSAINTIFIKA Vol 3 No 2 (2021): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.352 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v3i2.1584

Abstract

Pemanfaatan biomasa dari limbah pertanian dan gulma, yaitu jerami padi, kotoran sapi , dan eceng gondok masih belum dilakukan secara maksimal. Limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar kompos, yang berasal dari penguraian bahan organik atau melalui proses pembongkaran senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses dekomposisi dibantu mikroorganisme yang berperan sebagai decomposer, yaitu Trichoderma sp. dan formulasi EM4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dua mikroba terhadap kandungan hara pada kompos biomasa pertanian dan gulma agar sesuai standar kualitas kompos. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2021 di Laboratorium Terpadu Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dan Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah. Pengukuran sampel N menggunakan metode Kjeldahl, C-Organik menggunakan metode pengabuan, P menggunakan metode pengenceran, pH dan suhu menggunakan pH meter. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, terdiri 9 perlakuan masing – masing 3 ulangan. Perlakuan yang diuji merupakan komposisi K1 (kotoran sapi 25% + jerami padi 25% + eceng gondok 50%) , K2 (kotoran sapi 25% + jerami padi 50% + eceng gondok 25%), K3 (kotoran sapi 50% + jerami padi 25% + eceng gondok 25%), dengan pemberian mikroba; Mo : tanpa pemberian mikroba, Mt : pemberian jamur Trichoderma sp., Mb : pemberian EM4. Kandungan hara pada pupuk kompos biomasa pertanian yang diperlakukan, sudah memenuhi standar SNI 28/Permentan/SR.130/B/2009 yaitu pH berkisar antara 7,5-8%, Nitrogen (N) berkisar antara 0,03-0,12%, Posphor berkisar antara 0,02-0,03%, dan C-Organik berisar antara 28-31%. Sedangkan kadar air kompos belum memenuhi standar SNI karena dibawah 15% dan berkisar antara 7,6-11%.
Eksplorasi Jamur Indigenous Tanaman Jambu Bol Gondang Manis Pada Cekaman Kemarau Nur Afifah; Ambar Susanti; Ruri Febrianti
AGROSAINTIFIKA Vol 4 No 2 (2022): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v4i2.2481

Abstract

The purpose of this study was to determine the biodiversity of indigenous fungal in the Gondang Manis Jamaican Aplle plant in Jombang Regency under drought stress. The research was carried out in July 2020. Exploration was carried out on the soil in the rhizosphere and plant tissue, which has the potential to support its resistance in dry season conditions so as to maintain the quality and quantity of Gondang Manis Jamaican Apple as a superior local plant. There were seven morphologically identified fungal species in the soil rhizosphere and plant parts of Gondang Manis Jamaican Apple in Jombang Regency during dry season stress, namely Trichoderma sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., Fusarium sp., Beauveria sp., Mikoriza sp., and Metarhizium sp, and there was one fungus that has not been identified. The highest number of fungal species was found in the rhizosphere soil, and Trichoderma sp was the fungus found in all samples. Meanwhile, Metarhizium sp, was more commonly found in the leaves of plants. Fungal species Trichoderma sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., Beauveria sp., Mycorrhiza sp., and Metarhizium sp. is located as a biological agent, while Fusarium sp. is included in plant pathogenic fungi
The Formulation’s Technique Using Microbes to the Speed Decomposition of Biomass Fertilizers. M Rofi'i; Ambar Susanti; Siti Aminatuz Zuhria
AGARICUS: Advances Agriculture Science & Farming Vol 1 No 1 (2021): June
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potential biomass such as rice straw, Eichornia crassipes and cow dung can be used as raw material for compost. This study aims to determine the ratio of the composition of the best raw materials and determine the minimum time required to produce quality compost. This study used a comparative treatment dose composition of K1 = Cow dung 25% + Straw 50% + Eichornia crassipes 25%, K2 = Cow dung 25% + Straw 25% + Eichornia crassipes 50%, K3 = Cow dung 50% + Straw 25% + Eichornia crassipes 25%.The weight of the material for each treatment is 5kg. This study used 2 local isolates of trichoderma sp, EM4 and without Decomposer for comparison. The composting process lasts for 21 days with temperatures ranging from 28,1°C - 35°C. Compost humidity range 80 to 85%, and pH ranges from 6.5 to 7.5. In general, the quality of the compost produced is in accordance with SNI 19-7030-2004 with K3Mt = 50% cow dung + 25% straw + 25% Eichornia crassipes, with the addition of local microbe Trichoderma sp Isolate can conclude the physical properties of compost. Color (3.83), Smell (4.42), Texture (3.83), and Temperature (29,75 °C), pH 7, humidity 85% with the best test results.
Relationship Factors Social Farmers on The Level Implementation Technology IPM of Rice Plants Muzizah Zizah; Ambar Susanti
AGARICUS: Advances Agriculture Science & Farming Vol 1 No 2 (2021): October
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sendangrejo Hamlet is one of the areas of Banjardowo Village , Jombang District which is the main rice producer. Based on data obtained from the Farmers Group Association (GAPOKTAN) in the hamlet, farmers still carry out conventional and scheduled pest and disease control, it is necessary to implement Integrated Pest Management (IPM) to get better quality and quantity of production. This study aims to determine the relationship of farmer social factors to the implementation of integrated pest and disease management technology (IPM) on rice plants in Sendangrejo Hamlet, Banjardowo Village, Jombang District. The research was carried out. The method in this study used descriptive analysis method, with a variable consisting of 2 variables, namely variable X including age, education, and length of farming while for variable Y consisted of IPM implementation. Respondents were taken by 20 respondents from 154 farmer populations. Questionnaire data (questionnaire) was used with an ordinal scale. It is known that there is a significant relationship between social factors including age, education and duration of farming on the level of IPM implementation on rice plants in Sendangrejo Hamlet, Jombang District. Keywords: Social Factors, IPM Implementation, Rice Plants.
UJI KETERKAITAN TINGKAT PENERAPAN PHT TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) TERHADAP FAKTOR SOSIAL PETANI (STUDI KASUS DI DUSUN BANJARDOWO KECAMATAN JOMBANG) Isnani Khumairoh; Ambar Susanti; Canggih Nailil Maghfiroh
Sigmagri Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.488 KB) | DOI: 10.32764/sigmagri.v1i02.646

Abstract

There are age, education level, and duration of farmers in cultivating rice, are social factors that need to be studied to determine the extent to which these factors affect the implementation of IPM on farmers. This study aims to determine the relationship between social factors of farmers with the level of application of integrated pest control technology (IPM) in Dsn. Banjardowo district. Jombang. The research method used is descriptive analysis method, with a variable consisting of 2 variables, namely the X variable which consists of age, education and duration of farming, and 2 Y variables which consist of the application of IPM. The research population amounted to 112 respondents with a sample of 20 respondents. The questionnaire data collection technique (questionnaire) was used as a measurement with an ordinal scale or score. The factors of age, education level and duration of farming are significantly related to the level of implementation of Integrated Pest Management (IPM) in Banjardowo Hamlet, Banjardowo Village, Jombang District.
Implementasi Mikoriza sebagai Sarana Pengetahuan Konservasi Mandiri Lahan Marginal di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang Ambar Susanti; Rohmat Hidayat; Hari Prasetjono
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v1i2.921

Abstract

The purpose of training of mycorrhizalas biological agents, conducted in Tanjungwadung village, District of Kabuh, Jombang, 30 July to 23 August 2017, is to liaisefarmers to academic factsin order to convey actual information and to discuss aboutmycorrhiza. The benefits of this activity relates to agriculture education for farmers to increasesoil fertility with the application of mycorrhizal as a biological agents’ fertilizer, to become oneof the solution to the problem of dependence on chemical fertilizers. The methods ofagricultural discussions and demonstrations of mycorrhizal propagation with appropriatetechnology can be done by farmers in the field. The questionnaire to the trainees wasconducted as a form of evaluation to the farmers’ knowledge after receiving the training.Based on the results, 1) pre-test results on pests and diseases in tobacco and onion crops,ranged 60%, and increased 80% during post test; 2) knowledge of synthetic chemical fertilizerduring pre-test averaging 40%, and post test 70%, while 3) pretest about mycorrhiza onlyabout 20%, and post-test 40%. The training participants are capable of practicing the way ofmycorrhizal propagation with the appropriate production technology of MycorrhizalArbuscularVascular (MAV) that can be done by the farmers in the marginal land.
Penekanan Penyakit Karat Daun Pada Kedelai Akibat Phakopsora pachyrhizi Syd. Menggunakan Mikoriza Indigenous Pada Tanah Litosol Ambar Susanti; Mazidatul Faizah; Muh. Lutfi Syaiul Khamid
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2 No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Agriculture faculty, Darul ‘Ulum Islamic University (UNISDA) of Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v2i1.1282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikoriza indigenous terhadap tekanan serangan penyakit karat daun Phakopsora pachyrhizi Syd pada tanaman kedelai di tanah litosol. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Agroekoteknologi dan lahan percobaan di Universitas KH.A. Wahab Hasbullah. Rancangan penelitian menggunakan RAK factorial dengan metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan inokulasi dengan kerapatan pustule yang diuji pada tanaman kedelai pada media tanah litosol tidak berpengaruh nyata terhadap persentase intensitas penyakit pada kedelai. Perlakuan K2M2 pada tanaman kedelai yang diuji mempunyai intensitas penyakit karat daun P. pachyrhizi Syd. terendah (8,03 persen) dengan nilai kandungan fenol tertinggi(4,67 persen) pada perakarannya, yang dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman kedelai terhadap infeksi pathogen P. pachyrhizi Syd. Mikoriza sudah menginfeksi perakaran tanaman kedelai yang diuji tujuh hari setelah inokulasi pada media tanah litosol.
Pemberdayaan Remaja Produktif melalui Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Lokal untuk Pembuatan Hand Sanitizer di Desa Banjarsari Jombang Rohmat Hidayat; Elin Nur Maf’ullah; Dewi Mardiyanti; Ambar Susanti
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah mampu memanfaatkan tanaman sirih dan jeruk nipis yang ada di lingkungan sekitar, dan membantu masyarakat sasaran membangun kesadaran untuk mencuci tangan sebagai salah satu menghindari penularan dari kuman maupun virus corona. Mitra kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang pembuatan hand sanitizer adalah Karang Taruna Desa Banjarsari, Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang. Peserta difokuskan penduduk berusia produktif berjumlah 20 orang. Metode pelatihan berupa ceramah dan diskusi yang dilanjutkan dengan praktek membuat hand sanitizer dari bahan alami. Materi yang diberikan adalah manfaat dari daun sirih dan jeruk nipis untuk sanitasi dan pembuatan hand sanitizer dengan bahan alami, setelah itu dilakukan pendampingan sampai mampu untuk membuat hand sanitizer secara mandiri. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa peserta pelatihan atau audiens antusias dalam mengikuti kegiatan ini, pertanyaan yang banyak sekali dilontarkan yakni mengenai bahan untuk pembuatan hand sanitizer. Tingkat kepuasan peserta pelatihan adalah sangat puas 83%, puas berkisar 15%, kurang puas 2%, dan tidak puas 0%. Keterlibatan pemuda usia produktif dikarenakan mereka menjadi agen perubahan (agent of changes) dalam lingkungan menjadi strategis. untuk mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan lingkungan. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat dapat mendorong kreatifitas dan inovasi dari pemuda untuk berperan serta membangun desa dengan memanfaatkan potensi lingkungan desa sekitar.
Revitalisasi Lahan melalui Gerakan Penanaman Seribu Pohon sebagai Upaya Pencegahan Erosi di Desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang Siti Aminatuz Zuhria; M. Suhada Nasrulloh; Achmad Ghozali; Ambar Susanti
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan PKM revitalisasi lahan melalui gerakan penanaman seribu pohon sebagai upaya pencegahan erosi di desa Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang adalah untuk; 1) meningkatkan dan membentuk kesadaran tentang konservasi sumber daya lahan di lingkungan, 2) meningkatkan pengetahuan tentang manfaat penghijauan dan menjaga lingkungan, dan 3) menumbuhkan rasa memiliki dan berperan dalam menjaga lingkungan melalui gerakan tanam dan pelihara pohon. Tempat kegiatan di Desa Banjarsari, kecamatan Bandar Kedung Mulyo, kabupaten Jombang pada bulan Oktober 2020. Mitra dalam kegiatan PKM tentang revitalisasi lahan adalah pemuda dan masyarakat desa Banjarsari. Tim PKM Unwaha terdiri dari Dosen Fakultas Pertanian sebagai fasilitator dan para mahasiswa Unwaha. Pelaksanaan PKM kegiatan pertama menggunakan metode sosialisasi dalam bentuk pemberian materi, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab tentang manfaat revitalisasi lahan melalui penghijauan. Substansi materi pertama adalah cara penanaman bibit pohon, dan pemeliharaan bibit pohon. Kegiatan ke dua adalah menggunakan metode praktek dan aplikasi di lapang. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tim PKM bersama dengan pemuda Karang taruna dan warga desa Banjarsari. Kegiatan PKM secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, berdasarkan pengukuran tiga komponen. Tiga komponen tersebut Program PKM yaitu kesesuaian dengan keinginan masyarakat,kerjasama pengabdian tim PKM bersama masyarakat,dan Peningkatan pengetahuan masyarakat untuk menjaga lingkungan. Adanya kegiatan tersebut diharapkan ada kesadaran masyarakat akan untuk memelihara lingkungan hidupnya mengingat wilayah mereka berada di kawasan rentan banjir