Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JIA (Jurnal Ilmu Agama)

AYAT-AYAT POLITIK DALAM WACANA TAFSIR KIAYI-SANTRI STUDI DI KOTA PALEMBANG John Supriyanto; Muhammad Noupal
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v20i2.5073

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana wacana tafsir kiayi-santri yang ada di kota Palembang tentang ayat-ayat politik yang ada di dalam al-Quran. Pemahaman kiayi-santri tersebut penting diungkap mengingat kedudukan mereka yang cukup istimewa di masyarakat. Dari kiayi-santri, biasanya informasi seputar putusan-putusan hukum agama, tidak terkecuali pandangan politik mereka turut mempengaruhi dinamika sosial dan kehidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutic dan analisis wacana untuk melihat bagaimana wacana tafsir kiayi-santri tentang ayat-ayat politik. Dengan sampel para kiayi-santri yang diambil secara random dari berbagai pondok pesantren di kota Palembang didapati kesimpulan bahwa wacana tafsir mereka tentang ayat-ayat politik selalu bersifat kontekstual dan normatif. Hal ini disebabkan karena kiayi-santri selalu melihat realitas politik di sekitarnya dan nilai-nilai ideal yang ada dalam al-Quran. Kata kunci : ayat-ayat politik, wacana tafsir, kiayi-santri, kontekstualisasi
KRITIK SAYYID UTSMAN BIN YAHYA TERHADAP GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA : Studi Sejarah Islam di Indonesia Abad 19 dan Awal Abad 20 Noupal, Muhammad
JIA (Jurnal Ilmu Agama) Vol 14 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v14i2.470

Abstract

Kritik Sayyid Utsman terhadap pemikiran pembaharuan Islam merupakan salah satu bentuk kontroversi Sayyid Utsman yang sangat mengemuka. Ia mengkritik pemikiran dan ide-ide pembaharuan Islam khususnya pada awal abad 20 dan menganggapnya sebagai ajaran sesat dan menyalahi syariat Islam. Sebagai seorang mufti sekaligus penasehat pemerintah Hindia Belanda, kritiknya terhadap Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha menjadi salah satu poin penting untuk melihat lebih jelas keterlibatan Sayyid Utsman dalam sejarah sosial intelektual Islam di Indonesia pada awal abad 20. Kritik Sayyid Utsman terdapat dalam sejumlah besar karyanya. Ia setidaknya menulis tujuh buah buku yang berhubungan dengan pembaharuan Islam. Kritiknya bukan saja diarahkan kepada ide dan pemikiran pembaharuan, tetapi juga kepada tokoh-tokohnya; Afghani, Abduh dan Rasyid Ridha. Sayang, dalam buku-buku tersebut, kita tidak mendapatkan banyak informasi bagaimana awal pembaharuan Islam di Indonesia menemukan momentumnya dalam sejarah sosial intelektual Islam di Indonesia. Kritik Sayyid Utsman terhadap pemikiran Islam di Indonesia dapat dilihat dari dua kasus; tentang reinterpretasi al-Quran dan terbukanya pintu ijtihad. Dalam dua kasus ini, Sayyid Utsman menganggap bahwa gerakan pembaharuan Islam dianggap menyalahi ketentuan yang sudah dibuat oleh para ulama sebelumnya. Apalagi secara  teknis, kemampuan untuk menafsirkan al-Quran dan melakukan ijtihad memerlukan persyaratan khusus yang tidak mungkin mampu dimiliki oleh masyarakat Islam saat itu. Dari sisi ini, kita bisa melihat bahwa kritik Sayyid Utsman lebih bersifat formalitas; yang memang sesuai dengan kedudukannya sebagai mufti.