Eko Swistoro
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Kumparan Fisika

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Peserta Didik melalui Penerapan Metode Cooperative Problem Solving Viona Junita Sari; Connie Connie; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.986 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.70-77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar pengetahuan  peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 SMAN 10 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 Orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah  sebesar 26,5 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 30,5 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 34,5 dalam kategori baik. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada siklus I diperoleh sebesar 68,18, siklus II sebesar 76,94 dan siklus III sebesar 87,04. Hasil belajar diperoleh daya serap sebesar 67,12% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 54,54%, meningkat pada siklus II yaitu daya serap sebesar 75,15% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 81,81%, kemudian untuk siklus III, dan meningkat lagi untuk siklus III daya serap sebesar 84,85% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan metode Cooperative Problem Solving pada konsep usaha dan energi di kelas X IPA 2 dapat meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik.                                   Kata Kunci : Metode Cooperative Problem Solving, aktivitas belajar peserta didik, kemampuan pemecahan masalah peserta didik, hasil belajar peserta didik.
Pengaruh Pembelajaran melalui Model Problem Solving Fisika terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas X MIPA MAN 1 Kota Bengkulu Nia Kurniati; Eko Swistoro; Desy Hanisa Putri
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.951 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.40-47

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving fisika terhadap hasil belajar siswa dan kemampuan pemecahan masalah kelas XMIPAdi MAN 1 Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment designs) dan penelitian desain pre eksperimen (one group pretest-postest design). Pengambilan sampel berdasarkan teknik sampling purposive yang diperoleh siswa  kelas X MIPA 2 ( N = 37) sebagai kelas eksperimen dan siswa  kelas X MIPA 3 (N = 38) sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan  hasil  analisis  Uji-T dua sampel independen melalui nilai rata-rata posttest hasil belajar yaitu thitung  >  ttabel (2,47 > 1,99), sedangkan hasil analisis deskriptif kemampuan pemecahan masalah melalui nilai rata-rata (posttest KPM – pretest KPM) menghasilkan 63,5. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan model problem solving fisika terhadap hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalahKata kunci:  Model Problem Solving Fisika, Hasil Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa di SMAN 2 Kota Bengkulu Silvia Anggri Wijaya; Rosane Medriati; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.816 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.28-35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (PBM) terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dan peningkatan sikap ilmiah siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design untuk melihat pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah dan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PBM terhadap peningkatan sikap ilmiah. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas X MIPA C sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA D sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian untuk kemampuan pemecahan masalah dan angket untuk mengukur sikap ilmiah. Analisis pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest, diperoleh hasil pengurangan sebesar 27,09, sedangkan analisis pengaruh model PBM terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa dilakukan dengan uji-t dua sampel independen, dilihat dari skor rata-rata N-gain sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 3,47 > 2,00 pada taraf signifikan (?=0,05). Maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model PBM terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dan sikap ilmiah siswa di SMAN 2 Kota Bengkulu. Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, dan Sikap Ilmiah.
Pengaruh Pembelajaran dengan Model Problem Solving Fisika terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Lebong Tiara Veronica; Eko Swistoro; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol 1, No 2 Agustus (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.716 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.2.31-39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran yang menggunakan model Problem Solving Fisika (PSF) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dan Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dilakukan dengan uji-t dan uji lanjut dengan Cohen’s d menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan model PSF terhadap hasil belajar kognitif siswa yaitu sebesar 0,72 yang berada dalam kategori sedang. Analisis pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest dan uji lanjut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa model PSF memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebesar 1,80 yang berada dalam kategori kuat.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Hasil Belajar Kognitif, Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Fisika terhadap Kemampuan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X MIPA SMAN 4 Kota Bengkulu Mahilda Wiwit Handayani; Eko Swistoro; Eko Risdianto
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.222 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.36-44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving Fisika terhadap kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X MIPA pada konsep momentum dan impuls. Penelitian ini menggunakan dua desain yaitu nonequivalent control group dan one group pretest-posttest. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan penguasaan konsep (TKPK) dan tes kemampuan pemecahan masalah (TKPM). Berdasarkan analisis data menggunakan uji-T dua sampel independen diperoleh rata-rata posttest kedua kelas berbeda secara signifikan dengan nilai thitung > ttabel (2,03 > 2,00) dengan effect size sebesar 0,52, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan penguasaan konsep siswa dengan kategori sedang. Pada penelitian ini pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah diketahui dengan adanya selisih antara skor rata-rata posttest dan skor rata-rata pretest siswa kelas eksperimen (O2 – O1) yaitu 38,04 dengan effect size sebesar 2,89, sehingga besar pengaruh model Problem Solving Fisika terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dikategorikan tinggi.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Kemampuan Penguasaan Konsep, Kemampuan Pemecahan Masalah
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan Menerapkan Model Pembelajaran Penemuan Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik di SMAN 3 Kota Bengkulu Savittriani Savittriani; Andik Purwanto; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.489 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.56-61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar  dan kemampuan pemecahan masalah (KPM) peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 5 yang berjumlah 35 orang. Instrumen peneltian menggunakan lembar observasi dan lembar tes kemampuan pemecahan masalah.  Data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik dengan mencari nilai rata-rata dan standar deviasi (SD).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik siklus I rata-rata skor sebesar 34 (kategori cukup), siklus II sebesar 41 (kategori baik), dan siklus III sebesar 45 (kategori baik). Hasil rata- rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik siklus I sebesar 72,8 (kategori sedang), meningkat pada siklus II sebesar 79,14 (kategori tinggi), meningkat pada siklus III sebesar 90,11 (kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran penemuan  berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Kata Kunci: Model Pembelajaran Penemuan, Lembar Kerja Peserta Didik, Kemampuan Pemecahan Masalah.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS MAHASISWA PENDIDIKAN IPA Indra Sakti; nirwana nirwana; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.4.1.35-42

Abstract

ABSTRAK Dilakukan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan penerapan model Project Based Learning (PjBL) di Program Studi Pendidikan IPA  FKIP  Universitas Bengkulu Tahun 2020 pada mata kuliah IPA-3. Penelitian ini secara umum bertujuan meningkatkan literasi sains mahasiswa calon guru IPA. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk (1) menghasilkan  perangkat pembelajaran dengan Project Based Learning (PjBL) berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang dilengkapi instrumen tes literasi sains (2) mendeskripsikan peningkatan literasi sains  mahasiswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (3) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek. Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (penelitian tindakan kelas/PTK) dengan  4 siklus yaitu perencanaan (planning), Tindakan (Acting), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap perencanaan (planning), dilakukan beberapa kegiatan sebagai perancangan produk awal, yaitu: (1)  pengembangan perangkat pembelajaran yaitu (a) RPP (b) bahan ajar (c) LKPD (d) Instrumen tes Literasi Sains.   (2) Validasi ahli (content validity) perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran valid. (a) aktivitas mahasiswa menunjukkan peningkatan yakni dari 3,62 pada siklus I menjadi 3,74 pada siklus II. (b) Literasi sains mahasiswa menunjukkan bahwa rata-rata persentase kemampuan literasi sains mahasiswa baik pada 3 aspek literasi sains yaitu aspek konten (53,80%), aspek proses (44,038%) dan aspek konteks (35,088%). Kata Kunci : Model Project Based Learning, Literasi Sains ABSTRACT Classroom Action Research was carried out by applying the Project Based Learning (PjBL) model in the Science Education Study Program FKIP Bengkulu University in 2020 in the IPA-3 course. This research generally aimed to improve the science literacy of science teacher student candidates. While the specific objectives were (1) to produce learning tools with Project Based Learning (PjBL) in the form of a learning implementation plan (RPP) and student activity sheets (LKPD) equipped with scientific literacy test instruments (2) to describe the increase in student scientific literacy with Project Based Learning (PjBL). (3) describes an increase in student learning activities with Project Based Learning (PjBL). This research was a Classroom Action Research (classroom action research / CAR) with 4 cycles, namely planning (planning), action (acting), observation (observation), and reflection (reflection). At the planning stage, several activities were carried out as the initial product design, namely: (1) developing learning tools, namely (a) RPP (b) teaching materials (c) LKPD (d) Scientific Literacy test instruments. (2) Expert validation (content validity) of learning tools. The results showed that the learning device was valid. Student activity showed an increase, from 3.62 in the first cycle to 3.74 in the second cycle. Student science literacy showed that the average percentage of students' scientific literacy skills was good in 3 aspects of scientific literacy, namely the content aspect (53.80%), the process aspect (44.038%) and the context aspect (35.088%). Keywords : Project Based Learning, Science Literacy
Pengaruh Model Problem Solving terhadap Kemampuan Penalaran dan Hasil Belajar Fisika di Kelas XI MAN 1 Kepahiang Krisma Ayu Sutrisno; Eko Swistoro; Rosane Medriati
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 3 Desember (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.517 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.3.45-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran dan hasil belajar fisika fluida statis di kelas XI MAN 1 Kepahiang. Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dan jenis disain yang digunakan adalah nonequivalent control design dengan dua kelas sampel yakni 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Pengukuran menggunakan pretest dan posttest. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial dan dilanjutkan dengan uji-t dua sampel independen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran di MAN 1 Kepahiang, yakni thitung 2,4 > ttabel 2,02, dan terdapat pengaruh signifikan model Problem Solving terhadap hasil belajar fisika di MAN 1 Kepahiang yang ditunjukkan dengan thitung 4,41 > ttabel 2,02. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model Problem Solving terhadap kemampuan penalaran dan hasil belajar fisika fluida statis di kelas XI MAN 1 Kepahiang.Kata Kunci : Problem Solving, Kemampuan Penalaran, Hasil Belajar
Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Discovery Learning di Kelas X IPA 3 Ega Oktofika; Rosane Medriati; Eko Swistoro
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 1 No. 1 April (2018): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.161 KB) | DOI: 10.33369/jkf.1.1.62-69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  peningkatan aktivitas belajar siswa, keterampilan proses sains siswa (KPS) dan hasil belajar siswa  melalui penerapan model Disecovery Learning. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 3 yang berjumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I termasuk dalam kategori cukup, kemudian menjadi baik pada siklus II dan semakin baik pada siklus III. Keterampilan proses sains yang diuji adalah keterampilan mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menafsirkan dan berkomunikasi. Dari kelima keterampilan yang diuji, persentase peningkatan tertinggi dari siklus ke siklus adalah pada keterampilan merumuskan hipotesis, sedangkan keterampilan yang paling dikuasai siswa adalah pada keterampilan mengajukan pertanyaan. Hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan secara keseluruhan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I diperoleh daya serap siswa sebesar 70,5 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 63,3 % (belum tuntas), meningkat pada siklus II diperoleh daya serap siswa sebesar 76,5 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 80 %  (tuntas), dan meningkat lagi pada siklus III diperoleh daya serap siswa sebesar 83,6 % dan ketuntasan belajar siswa sebesar 100 % (tuntas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Discovery Learning  dapat meningkatkan keteampilan proses sains dan hasil belajar siswa.Kata kunci : Discovery Learning, aktivitas belajar, keterampilan proses sains, hasil belajar.