Irwandi Ansori
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA SMP Ulvia Fitriani; Bhakti Karyadi; Irwandi Ansori
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.937 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.1.1.82-90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas mengajar guru dan meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas VIIF SMPN 11 Kota Bengkulu melalui penerapan model discovery learning pada materi Pencemaran Lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIF SMPN 11 Kota Bengkulu. Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu convenience sampling. Variabel penelitian ini adalah model discovery learning, aktivitas mengajar guru dan pemahaman konsep siswa. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisa deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh skor rata-rata aktivitas guru pada siklus I yaitu 21 (Baik), dan pada siklus II skor aktivitas guru meningkat menjadi 23,5 (Baik). Adapun persentase ketuntasan pemahaman konsep siswa pada siklus I yang termasuk ke dalam kriteria belum tuntas yaitu 55,6% dan pada siklus II persentase ketuntasan pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan menjadi 76,7% dan termasuk dalam kriteria tuntas. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa model discovery learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa Kelas VIIF SMPN 11 Kota Bengkulu.Kata Kunci: discovery learning, pemahaman konsep, pencemaran lingkungan
PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP Irdam Idrus; Irwandi Ansori; Rio Kurniawan
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.4.2.139-145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa  kelas VII SMP 1 Kota Bengkulu dengan menerapkan pendekatan saintifik.  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif, penelitian terdiri dari dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah satu orang guru IPA dan 32 orang siswa kelas VIIA SMPN 1  Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes. Dari hasil observasi yang dilakukan, aktivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik telah terlaksana dengan baik. Data hasil belajar menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh sebesar 43,75% dan pada siklus II meningkat menjadi 78,13%. Pada sikus II hasil belajar yang diperoleh telah mencapai ketuntasan belajar klasikal mata pelajaran IPA di SMPN 1 Kota Bengkulu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SMPN 1 Kota Bengkulu dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa SMPKata Kunci: Pendekatan Saintifik, Aktivitas Belajar IPA, Hasil Belajar IPA
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MENALAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E Presilia Aditya Perta; Irwandi Ansori; Bhakti Karyadi
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.844 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.1.1.72-81

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan menalar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kota Bengkulu melalui model pembelajaran Siklus Belajar 5E. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif. Penelitian terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kota Bengkulu tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar tes kemampuan menalar siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung rerata skor dan menentukan kriteria aktivitas dan kemampuan menalar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,9 (Baik), dan pada siklus II meningkat menjadi 3,0 (Baik). Rerata skor kemampuan menalar siswa pada siklus I yaitu 76,41 (Cukup), dan pada siklus II meningkat menjadi 85,48 (Baik). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penerapan model Siklus Belajar 5E dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan menalar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kota Bengkulu pada materi Sistem Ekskresi.Kata Kunci: aktivitas siswa, kemampuan menalar, model siklus belajar 5E
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERDASARKAN KERAGAMAN CAPUNG DI PERSAWAHAN KUALO BUKIT ACEH KOTA BENGKULU Fera Waroka; Irwandi Ansori; Abdul Rahman
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.4.2.218-226

Abstract

Lingkungan memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran baik sebagai media, maupun sebagai objek kajian (sumber belajar). Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman capung di Persawahan Kualo Bukit Aceh Kota Bengkulu, untuk kemudian diaplikasikan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi keanekaragaman hayati. Lokasi pengambilan sampel capung penelitian ini adalah Persawahan Kualo Bukit Aceh Kota Bengkulu. Sedangkan uji keterbacaan dan uji coba skala terbatas dilakukan di sekolah menengah atas (SMAN) 9 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 15 spesies (tujuh famili) capung yang terdapat di persawahan tersebut. Famili dengan keanekaragaman tersebesar adalah Libellulidae. LKPD yang disusun terkait studi ini dinilai sangat layak (83,5%) oleh para validator dan juga dinilai sangat baik (88,8%) oleh para peserta didik.  Hasil uji coba skala terbatas menunjukkan, LKPD ini efektif (nilai 80 %) dalam meningkatkan keterampilan penyusunan laporan peserta didik. Berdasarkan hasil validasi, uji keterbacaan dan uji coba tersebut, LKPD berdasarkan keragaman capung di Persawahan Kualo Bukit Aceh Kota Bengkulu ini layak digunakan sebagai bahan ajar materi keanekaragaman hayati kelas X tingkat SMA.Kata kunci : LKPD, Capung, Bahan Ajar
PENGEMBANGAN LKPD BERDASARKAN INVENTARISASI CAPUNG UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES DASAR PESERTA DIDIK KELAS X IPA 2 SMA N 7 BENGKULU UTARA Rani Hidayanti; Irwandi Ansori; Yennita Yennita
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.4.2.180-190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan berdasarkan inventarisasi capung untuk mengukur keterampilan proses dasar peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA2 SMA Negeri 7 Bengkulu Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) dengan instrumen yang digunakan berupa lembar angket (kuesioner) untuk tiga orang validator (dua orang dosen pendidikan Biologi Universitas Bengkulu dan satu orang guru Biologi SMA N 7 Bengkulu Utara) dan lembar keterbacaaan untuk peserta didik. Berdasarkan hasil validasi oleh validator LKPD yang disusun memperoleh hasil persentase rata-rata skor 88% (kategori sangat layak) dan 98,5% dalam uji keterbacaan oleh 27 peserta didik kelas X IPA2 SMA N 7 Bengkulu Utara. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan bahwa desain LKPD yang disusun layak digunakan sebagai bahan ajar materi Keanekaragaman Hayati.Kata kunci: Capung, Inventarisasi, Pengembangan LKPD. 
PENGEMBANGAN LKS MELALUI KEGIATAN IOI UNTUK MENILAI KOGNITIF DAN PERILAKU KONSERVASI SISWA SMA Nur’azizah Prihatiningsih; Aceng Ruyani; Irwandi Ansori
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.238 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.1.1.65-71

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (RnD). Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) bagaimana mengembangkan LKS konservasi kura-kura sehingga layak digunakan pada materi pembelajaran ekosistem, 2) apakah implementasi LKS hasil pengembangan melalui kegiatan Indoor-Outdoor-Indoor (IOI) dapat meningkatkan kognitif siswa, 3) apakah implementasi LKS hasil pengembangan melalui kegiatan IOI dapat meningkatkan kecenderungan berprilaku konservasi bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis kelayakan pengembangan LKS konservasi kura-kura pada materi pembelajaran ekosistem, 2) menilai kognitif siswa melalui kegiatan IOI menggunakan LKS konservasi kura-kura Sumatera dan 3) menilai perilaku konservasi siswa melalui kegiatan IOI menggunakan LKS konservasi kura-kura Sumatera. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kualitatif deskriptif. Pembelajaran dengan menggunakan strategi indoor-outdoor menggunakan LKS konservasi kura-kura Sumatera. Untuk menilai kognitif siswa menggunakan tes tertulis berupa pretest dan posttest, sedangkan untuk menilai perilaku konservasi siswa menggunakan angket prilaku konservasi. Pembelajaran indoor dilaksanakan di sekolah dan pembelajaran outdoor dilaksanakan ditempat konservasi kura-kura Sumatera di Universitas Bengkulu. Uji kelayakan bahan ajar LKS berupa aspek materi dan aspek kebahasaan, dengan persentase 80-88 % memiliki kriteria “sangat layak” untuk di uji cobakan dilapangan. Ketuntasan belajar klasikal (kognitif) dengan persentase 15,3 %, tidak tuntas secara klasikal. Ketidaktuntasan dikarenakan penyampaian konsep materi oleh peneliti dirasa kurang dan peserta didik tidak menyimak pembelajaran dengan baik. Kecenderungan berperilaku konservasi awal siswa dengan persentase 18,43 % dan prilaku konservasi akhir siswa dengan persentase 22,71 %, mengalami peningkatan 4,28 %.Kata kunci: Kura-kura Sumatera, Research and Development (RnD), Lembar Kerja Siswa (LKS), Indoor-Outdoor
PENERAPAN MODEL PBM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Dini Dwi Lestari; Irwandi Ansori; Bhakti Karyadi
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.483 KB) | DOI: 10.33369/diklabio.1.1.45-53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, kinerja, dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Sistem Ekskresi di kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu dengan menerapkan model Pembelajaran  Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 orang.  Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data aktivitas guru dan kinerja siswa adalah teknik observasi, menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi penilaian kinerja. Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kritis yaitu tes tertulis menggunakan lembar tes berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa. Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I yaitu 28 (baik) meningkat di siklus II menjadi 30 (baik). Kinerja siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 57,25% dengan kriteria cukup pada siklus II meningkat menjadi 72,5% dengan kriteria baik. Hasil kemampuan berpikir kritis pada siswa di siklus I memperoleh persentase klasikal 59,39% dengan kriteria cukup kritis, di siklus II meningkat menjadi 73,33% dengan kriteria kritis. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas guru, kinerja dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi di  kelas XIIPA3 SMA Negeri 1 Kota Bengkulu.Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kinerja dan Kemampuan berpikir kritis, Biologi SMA