Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Identifikasi Strategi Kesiapsiagaan Bencana Dalam Kelompok Masyarakat (Studi Kasus Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma) Diyas Widiyarti; Heni Nopianti
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2253

Abstract

Every province in Indonesia can be categorized as a vulnerable area due to its strategic location on the connectivity of the potential of natural resources. The object of study in this study is a rural area in Seluma district named Kungkai Baru village. Readiness studies at lower levels such as local institutions (kelurahan/desa) have not been found, even though the kelurahan/village is a local level institution that has direct contact with the community. This study uses a descriptive quantitative approach, using primary data collection survey questionnaires by looking at the relationship between the independent and dependent variables that have been determined previously. The results of the study showed that preparedness was stated in 1). The attitude of the individual (family) is good. 2). The level of knowledge obtained based on literacy is still low. 3). Mobilization of resources to minimize disaster risk stemming from the experience of each individual becomes a strategy that is carried out independently with an alternative to the evacuation route, namely to the hilly area which is on the west route of Kungkai Baru village to take shelter and save themselves during a disaster. 4). The organization of the new kungkai village community group together in carrying out reforestation activities, currently in 2016 as a conservation area and tourist attraction named "cemoro sewu" or (a thousand fir).
MENUMBUHKAN BUDAYA MEMBACA ANAK-ANAK PEDESAAN MELALUI PENGAKTIFAN KEMBALI PERPUSTAKAAN KOMUNITAS DI SRIKATON PONDOK KELAPA BENGKULU TENGAH Sri Handayani Hanum; Purwaka .; Purwadi Eka Tjahjono; Heni Nopianti
DHARMA RAFLESIA Vol 12, No 2 (2014): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v2i12.3431

Abstract

This community service activity was conducted in the Village of Srikaton, Sub-District of Pondok Kelapa, Central Bengkulu District. The aim is to increase reading enthusiasmamong school-age children. Therefore, the target of this activity is the children of localvillages and surrounding areas that are still studying in primary and secondary educationlevels. This activity focused on increasing children's interest in the use of village librarythat had been passive, so that the library is active again. This service activity was carriedout in the form of a drawing competition/coloring pictures, writing stories, and storytelling. In realizing the goal of this community service activity, steps that have been madeare: (a) a dialogue between the team of this community service with some village officersand community leaders to discuss the reactivation of the village library of Srikaton; (b) theplacement of a volunteer who is competent in managing the village library; (c) thedissemination of library services, (d) the donation of recent books to the local villagelibrary and the library of SD Negeri 7 Srikaton (State Primary School 7 Srikaton); (e)conducting an educational event in the village library, (f) monitoring and advising on the management and library services to the village library of Srikaton and the school libraryof SD Negeri 7 Srikaton. The results of this community service activity are as follows: thevillage library, which previously was passive, has been active again since 17August, 2014.The activation was done by the placement of a voluntary librarian in this library. Libraryis open two days a week, which is Saturday from 16:00 to 18:00 and Sundays from 10:00to 13:30. The socialization of the village library services was conducted by the teamthrough a local person, who is the village library volunteer, and the teachers of SD Negeri7 Srikaton. The team also donated 86 titles of books (143copies) worth Rp5.029.800,-.Several educative competition activities based on library collections were done by holding a drawing/coloring contest, summarize the story books, and story-telling. Monitoring andproviding consultation on library management conducted by the team once a monthperiodically from May 2014 until April 2015.Keywords: Community Library Reactivation, School Age Children, Reading Enthusiasm
Peran Kader Kesehatan Dalam Mengimplementasi Program Posyandu Balita Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Posyandu Garuda Kelurahan Tanjung Enim) Fiorensi Yolanda; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran kader kesehatan dalam mengimplementasikanprogram posyandu balita di masa pandemi Covid-19 di Posyandu Garuda Kelurahan Tanjung EnimKecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Posyandu Garuda melayanipemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Peran kader adalah bertugas dan bertanggung jawabdalam melayani kesehatan ibu dan anak. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptifdan informan dipilih secara purposive sampling meliputi para kader kesehatan, tenaga kesehatan, danpengunjung posyandu. Penelitian menghasilkan informasi bahwa peran kader kesehatan dalammengimplementasi program posyandu balita di masa pandemi Covid-19 mengalami perubahansubtantif dan administratif. Perubahan subtantif tersebut ialah kader kesehatan menjadi lebihproaktif dalam menjalankan perannya untuk mengajak para ibu ikut berpartisipasi dalam kegiatanposyandu melalui media sosial dan kunjungan dari rumah ke rumah terhadap balita. Perubahanadministratif meliputi modifikasi pelaksanaan pelayanan kesehatan balita dengan menggunakansistem antrian dan jumlah maksimal pengunjung posyandu di dalam ruang pemeriksaan yaitu 5orang serta menerapkan aturan protokol kesehatan. Kata kunci : Kader Kesehatan, Pelaksanaan Program Posyandu.
Pengelolaan Harta Pusaka Tinggi Di Solok Selatan Tisa Novita Sari; Hajar G. Pramudyasmono; Diyas Widiyarti; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan harta pusaka tinggi di Nagari Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat denganmenggunakan pendekatan kualitatif. Harta pusaka tinggi adalah harta turun-temurun dari nenekmoyang yang diwarisi berdasarkan garis kerutunan ibu yang berbentuk rumah gadang dan tanah.Data dikumpulkan melalui penerapan teknik observasi non partisipan pada pengelolaan harta pusakatinggi, wawancara mendalam menggunakan teknik semi terstruktur dan dokumentasi. Data yangdiperoleh direduksi dalam kelompok sejenis maupun dicatat variasinya dan kemudian diverifikasiuntuk mendapatkan kesahihan data dan mencukupi kebutuhan jawaban atas masalah penelitian.Simpulan sebagai proses akhir disusun setelah semua data selesai ditelaah. Data dianalisis secarasosiologis dengan menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukan oleh Max Weber. Penelitian inimenyimpulkan bahwa pengelolaan harta pusaka tinggi di Padang Air Dingin dilakukan secara bersamasama.Hartapusakatinggiterbagiatasduabentukyaitumateridannonmateri.Hartapusakatinggimaterijugaterbagiatasduakategoriyaitubergerakdantidakbergerak,yangbergerakterdiridaribajukebesaranadatseorangdatuak dan yang tidak bergerak rumah gadang, tanah (sawah ladang,pandam pakuburan dan tanah ulayat). Harta pusaka tinggi non materi yaitu gelar kebesaran adat.Harta pusaka tinggi materi yang tidak bergerak seperti tanah dan sawah dikelola oleh perempuan, darihasil yang didapat kemudian dibagi sepertiga untuk keperluan rumah gadang dan selebihnyadiserahkan ke pengelola, dan rumah gadang diurus secara bersama-sama dengan mengadakanpertemuan seminggu atau dua minggu sekali. Harta pusaka tinggi materi bergerak dan non materidikelola oleh laki-laki dengan sistem menggilirkan gelar kebesaran adat bila kala datuak yangbersangkutan sudah tidak sanggup lagi memegang tanggung jawab tersebut atau berbuat di luarkodrat sifat dasar seorang datuak. Kata Kunci : Pengelolaan, Harta Pusaka Tinggi.
Hambatan Pelaksanaan Puskesmas Ramah Anak Di Puskesmas Jalan Gedang, Kota Bengkulu Ika Pasca Himawati; Heni Nopianti; Diyas Widiyarti; Yorry Hardayani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan program puskesmas ramah anak (PRA) yang dilaksanakan di Puskesmas Jalan Gedang,Kota Bengkulu dinilai menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar padaanak di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Kehadiran program ini merupakan upaya pemerintahkota dalam merealisasikan kebijakan kota layak anak di Kota Bengkulu. Sebagaimanapenyelenggaraan sebuah program, maka PRA pun tidak terlepas dari hambatan dalam prosespelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai hambatan yang terjadidalam pelaksanaan program Puskesmas Ramah Anak di Kota Bengkulu. Adapun pendekatanpenelitian yang dipilih ialah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukanmelalui wawancara, diskusi kelompok terpumpun,  observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknikpenentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data melaluilangkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian menghasilkankesimpulan bahwa hambatan pelaksanaan puskesmas ramah anak di Puskesmas Jalan Gedangdiantaranya : belum optimalnya pendampingan yang dilakukan oleh gugus tugas puskesmas ramahanak dalam penyelenggaraan PRA, belum tersedianya sumberdaya manusia yang menunjangkeberadaan program yang nantinya diharapkan dapat terintegrasi dalam program PRA, seperti :keberadaan dokter spesialis maupun psikolog, ketidaktersediannya sarana dan prasarana dalammenunjang keberlangsungan PRA seperti alat permainan untuk anak, partisipasi masyarakat dananak di sekitar kawasan yang dinilai masih rendah dalam mendukung program yang ada dipuskesmas, belum adanya tindaklanjut dari hasil kerjasama yang telah dilakukan oleh pihakpuskesmas secara lintas sektoral dengan pihak lain. Kata Kunci : Hambatan, Puskesmas Ramah Anak, Kota Layak Anak
Analisis Hubungan Kualitas Pelayanan Akademik Dengan Kepuasan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu Heni Nopianti; Sumarto Widiono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian mahasiswa terhadap kualitas layanan akademik Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu. Penilaian terhadap kualitas pelayanan akademik tersebut diukur dari tingkat kepuasan mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti memilih menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara.Teknik proportionate stratified random sampling dipilih untuk menentukan responden dengan kriteria yaitu sampel berstatus aktif sebagai mahasiswa di Jurusan Sosiologi UNIB yang dikelompokkan berdasarkan tahun angkatan. Setelah dilakukan penghitungan dan menemukan jumlah sampel dari masing-masing strata maka penentuan responden dengan cara random/acak (simple random sampling). Total sampel dalam penelitian berjumlah 178 responden. Teknik olah data melalui prosedur reduksi data, editing, coding dan tabulating. Data yang diperoleh dianalisissecara statistik berbasis tendensi sentral, persentase, dan penyajiannya melalui tabulasi distribusi tunggal maupun grafis. Guna mengetahui hubungan antar variabel, peneliti menggunakan uji statistik korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasanmahasiswa Sosiologi Universitas Bengkulu terhadap pelayanan akademik Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu berada pada kategori cukup puas dengan tingkat layanan kepentingan pada kategori penting. Nilai mean pada aspek reliability 3,23; responsiveness 3,26; empathy 3,24;assurance 3,36; dan tangible 3,42.  Hasil uji korelasi dengan Product Moment menunjukkan ada hubungan antara pelayanan akademik jurusan Sosiologi UNIB dengan Kepuasan mahasiswa. Kata kunci : Kepuasan, Kualitas, Layanan Akademik, Mahasiswa,
PENGEMBANGAN DESA SURAU SEBAGAI DESA WISATA MELALUI PELATIHAN PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL WEBSITE DAN MEDIA SOSIAL Ika Pasca Himawati; Heni Nopianti
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Surau Village is one of the villages in the Central Bengkulu region, which is considered to have potential natural resources in the form of rice fields, a river known as Lubuk Vi, suspension bridges, cliffs, waterfalls, warm springs and lakes. This potential is one of the assets in developing Surau village to become a tourist village area. So later, it is expected to impact improving the socio-economic welfare of the village community. Therefore, a critical aspect in realising this is the need for media as a means of information related to the description and potential of the village so that the area can be known more widely, especially in cyberspace. To support this, community service activities are carried out in the form of website management training and social media for tourism awareness groups (pokdarwis) in Surau Village, Bengkulu Tengah. The method used in this activity is through flexible training through discussions, questions and answers, and direct demonstrations to the tourism awareness group (pokdarwis). The activity results are a Surau village website that displays information about the village profile and village tourism potential that the public can access, as well as website management assistance provided to tourism awareness groups with the aim that the website can be managed sustainably and adequately by tourism awareness groups in the village. Abstrak Desa Surau merupakan salah satu desa di kawasan Bengkulu Tengah yang dinilai memiliki potensi sumberdaya alam berupa : area persawahan, sungai yang dikenal dengan sebutan lubuk Vi, jembatan gantung, tebing, air terjun, sumber mata air hangat dan danau. Pada dasarnya potensi tersebut menjadi salah satu aset dalam mengembangkan desa surau untuk menjadi kawasan desa wisata. Sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi bagi masyarakat desa. Oleh karenanya, salah satu aspek yang dinilai cukup penting dalam mewujudkan hal tersebut ialah diperlukan adanya media sebagai sarana informasi terkait dengan gambaran dan potensi desa agar kawasan tersebut dapat dikenal secara lebih luas khususnya di dunia maya. Sebagai upaya dalam mendukung hal tersebut maka kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pelatihan pengelolaan website dan media sosial bagi kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Desa Surau, Bengkulu Tengah. Metode yang digunakan pada kegiatan ini melalui pelatihan secara fleksibel melalui dengan cara diskusi, tanya jawab, dan peragaan secara langsung kepada kelompok sadar wisata (pokdarwis). Adapun hasil kegiatan berupa website desa surau yang menampilkan informasi mengenai profil desa serta potensi wisata desa yang dapat diakses oleh publik secara luas. Serta adanya pendampingan pengelolaan website yang dilakukan kepada kelompok sadar wisata dengan tujuan agar website dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan oleh kelompok sadar wisata yang ada di desa tersebut.
Factors Inhibiting The Utilization of Agricultural Land Management in Improving The Community Economy (Case Study of Embong Village, Embong Satu, Kota Baru, Uram Jaya District) Faujio Tri Andika; Heni Nopianti; Diyas Widiyarti
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 1 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i1.830

Abstract

In agriculture in Indonesia, the majority of farmers are rice farmers, which is a type of plant that has been planted for generations and is also used as the main staple of community consumption; if we look closely at the potential of agriculture in Indonesia, it is very strategic for the welfare of the community, especially rural communities or forest fringe communities. In the community of Uram Jaya sub-district, or more precisely, the community of Embong Village, Embong Satu, Kota Baru, they experience a problem where they can only plant rice once a year due to the beliefs that have been held so far by the people there. In addition to the existence of obstacles to the agricultural process by culture and community values and norms, in this village, there are also several disturbances from various aspects ranging from the lack of local government empowerment efforts, lack of knowledge on the creation of new community innovations, and to the state of the community that lacks interest in new things in agriculture. This research aims to determine the community's understanding and ability to use land in the best possible way by knowing the potential inhibiting factors in land utilization and the relationship between government integration with the community in improving agriculture. This study uses qualitative methods with data collection techniques and interviews with the community, the village government, and the community members who participated directly. This research proves that agriculture in Embong, Embong Satu, and Kota Baru villages is experiencing obstacles in its agricultural development due to natural factors, culture, values, norms, and poor community and government relations.
Collaboration Between Women and Child Protection and Women's Crisis Center in Assisting Victims of Sexual Violence Against Children Mavitia Humairah Ms; Heni Nopianti; Ika Pasca Himawati
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 1 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i1.880

Abstract

This research is based on the issue of child sexual abuse, which is a problem in Indonesia, including in Bengkulu City; in response to this, government and non-government institutions must collaborate in assisting victims of child sexual abuse. This research aims to analyze the collaboration process between the Women and Child Protection Agency and the Women's Crisis Center in helping victims of child sexual abuse in Bengkulu City, analyzed using functional structural theory proposed by Talcott Parsons. This research uses a qualitative approach and is a descriptive research type. Data collection techniques used were non-participant observation, semi-structured interviews, and documentation. The results show that the collaborative mentoring process was carried out through several indicators: active online and offline communication and high trust and commitment between the two in solving problems. The deliberation stage is the hallmark of collaboration as community strengthening, which involves the community in preventing and handling cases. In some programs implemented, access to human resources is lacking, so collaboration can be established to achieve a more optimal service assistance process and the availability of financial resources from the central government. This study concludes that in addition to a smooth mentoring process, there are still obstacles, including the lack of evaluation and budget from the local government to support the smooth mentoring process.