Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi Strategi Kesiapsiagaan Bencana Dalam Kelompok Masyarakat (Studi Kasus Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma) Diyas Widiyarti; Heni Nopianti
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v6i2.2253

Abstract

Every province in Indonesia can be categorized as a vulnerable area due to its strategic location on the connectivity of the potential of natural resources. The object of study in this study is a rural area in Seluma district named Kungkai Baru village. Readiness studies at lower levels such as local institutions (kelurahan/desa) have not been found, even though the kelurahan/village is a local level institution that has direct contact with the community. This study uses a descriptive quantitative approach, using primary data collection survey questionnaires by looking at the relationship between the independent and dependent variables that have been determined previously. The results of the study showed that preparedness was stated in 1). The attitude of the individual (family) is good. 2). The level of knowledge obtained based on literacy is still low. 3). Mobilization of resources to minimize disaster risk stemming from the experience of each individual becomes a strategy that is carried out independently with an alternative to the evacuation route, namely to the hilly area which is on the west route of Kungkai Baru village to take shelter and save themselves during a disaster. 4). The organization of the new kungkai village community group together in carrying out reforestation activities, currently in 2016 as a conservation area and tourist attraction named "cemoro sewu" or (a thousand fir).
Pelatihan Inovasi Produk “KOBI” (Kerupuk Olahan Biji Kopi) Bagi Masyarakat Desa SURAU Diyas Widiyarti; Heri Sunaryanto; Muhamad Galy Njoman Ari Pribowo
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengorganisasian sumberdaya manusia yang baik dapat mendukung serta meningkatkan roda perekonomian yang sejatinya akan berpengaruh besar bagi taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokalsebagai roda pertumbuhan ekonomi di kawasan perdesaan, yaitu pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengelola biji kopi menjadi kerupuk KOBI (kerupuk olahan biji kopi). Adapun tujuan kegiatan pengabdian ini antara lain: a).Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterbukaan wawasan mengenai bentuk-bentuk inovasi terkait pengelolan biji kopi yang sedang berkembang saat ini; b).Memberikan pengetahuan mengenai peluang dan tantanganyang akan dihadapi oleh kelompok usaha di desa yaitu BUMDES; c).Memberikan pengetahuan sekaligus memberikan penguatan kapasitas berfikir dalam menjawab tantangan dan peluang inovasi produk yang sedang dihadapi oleh desa BUMDES; d).Memberikan pendampingan dalampengolahan, pengemasan dan pemasaran hasil inovasi produk khusunya di desa surau. Hasil dalam kegiatan ini sangat penting menjadikan 1). Menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang produktif, khususnya keluarga di desa wisata; 2).Menumbuhkan pengatahuan menganai perubahan inovasiproduk kopi yang telah berkembang saat ini, di era yang serba berteknologi sehingga dapat menjadi sarana beradaptasi bagi para kelompok atau masyarakat khusunya pelaku industri wisata;3).Melalui kegiatan ini sangat diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada khalayak sasaran dalam mengelola produk pangan yang berbahan dasar biji kopi sebagai upaya menciptakan industri kreatif pangan yang berpotensi ekonomis untuk meningkatkan pendapatan keluarga dalam mendukung desa wisata;4).Kegiatan ini menjadi bagian dalam mendukung pemerintah, khususnya pemerintah desa dalam mengorganisir kelompok atau industri rumah tangga dalam menciptakanpeluang inovasi berkelanjutan. Pelatihan diikuti oleh 27 ibu ibu PKK yang berkomitmen dalam pengembangkan produk dengan metode ceramah dan praktik peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari Jurusan SosiologiUniversitas Bengkulu.Kata Kunci: UMKM, Pemberdayaan, Produk Inovasi
Pengelolaan Harta Pusaka Tinggi Di Solok Selatan Tisa Novita Sari; Hajar G. Pramudyasmono; Diyas Widiyarti; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan harta pusaka tinggi di Nagari Padang Air Dingin, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat denganmenggunakan pendekatan kualitatif. Harta pusaka tinggi adalah harta turun-temurun dari nenekmoyang yang diwarisi berdasarkan garis kerutunan ibu yang berbentuk rumah gadang dan tanah.Data dikumpulkan melalui penerapan teknik observasi non partisipan pada pengelolaan harta pusakatinggi, wawancara mendalam menggunakan teknik semi terstruktur dan dokumentasi. Data yangdiperoleh direduksi dalam kelompok sejenis maupun dicatat variasinya dan kemudian diverifikasiuntuk mendapatkan kesahihan data dan mencukupi kebutuhan jawaban atas masalah penelitian.Simpulan sebagai proses akhir disusun setelah semua data selesai ditelaah. Data dianalisis secarasosiologis dengan menggunakan teori tindakan sosial yang dikemukan oleh Max Weber. Penelitian inimenyimpulkan bahwa pengelolaan harta pusaka tinggi di Padang Air Dingin dilakukan secara bersamasama.Hartapusakatinggiterbagiatasduabentukyaitumateridannonmateri.Hartapusakatinggimaterijugaterbagiatasduakategoriyaitubergerakdantidakbergerak,yangbergerakterdiridaribajukebesaranadatseorangdatuak dan yang tidak bergerak rumah gadang, tanah (sawah ladang,pandam pakuburan dan tanah ulayat). Harta pusaka tinggi non materi yaitu gelar kebesaran adat.Harta pusaka tinggi materi yang tidak bergerak seperti tanah dan sawah dikelola oleh perempuan, darihasil yang didapat kemudian dibagi sepertiga untuk keperluan rumah gadang dan selebihnyadiserahkan ke pengelola, dan rumah gadang diurus secara bersama-sama dengan mengadakanpertemuan seminggu atau dua minggu sekali. Harta pusaka tinggi materi bergerak dan non materidikelola oleh laki-laki dengan sistem menggilirkan gelar kebesaran adat bila kala datuak yangbersangkutan sudah tidak sanggup lagi memegang tanggung jawab tersebut atau berbuat di luarkodrat sifat dasar seorang datuak. Kata Kunci : Pengelolaan, Harta Pusaka Tinggi.
Hambatan Pelaksanaan Puskesmas Ramah Anak Di Puskesmas Jalan Gedang, Kota Bengkulu Ika Pasca Himawati; Heni Nopianti; Diyas Widiyarti; Yorry Hardayani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan program puskesmas ramah anak (PRA) yang dilaksanakan di Puskesmas Jalan Gedang,Kota Bengkulu dinilai menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar padaanak di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Kehadiran program ini merupakan upaya pemerintahkota dalam merealisasikan kebijakan kota layak anak di Kota Bengkulu. Sebagaimanapenyelenggaraan sebuah program, maka PRA pun tidak terlepas dari hambatan dalam prosespelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai hambatan yang terjadidalam pelaksanaan program Puskesmas Ramah Anak di Kota Bengkulu. Adapun pendekatanpenelitian yang dipilih ialah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukanmelalui wawancara, diskusi kelompok terpumpun,  observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknikpenentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data melaluilangkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian menghasilkankesimpulan bahwa hambatan pelaksanaan puskesmas ramah anak di Puskesmas Jalan Gedangdiantaranya : belum optimalnya pendampingan yang dilakukan oleh gugus tugas puskesmas ramahanak dalam penyelenggaraan PRA, belum tersedianya sumberdaya manusia yang menunjangkeberadaan program yang nantinya diharapkan dapat terintegrasi dalam program PRA, seperti :keberadaan dokter spesialis maupun psikolog, ketidaktersediannya sarana dan prasarana dalammenunjang keberlangsungan PRA seperti alat permainan untuk anak, partisipasi masyarakat dananak di sekitar kawasan yang dinilai masih rendah dalam mendukung program yang ada dipuskesmas, belum adanya tindaklanjut dari hasil kerjasama yang telah dilakukan oleh pihakpuskesmas secara lintas sektoral dengan pihak lain. Kata Kunci : Hambatan, Puskesmas Ramah Anak, Kota Layak Anak
Minapolitan Sentra Unggulan Bumdes (Pengelolaan Ikan Nila Kering) Diyas Widiyarti; Heri Sunaryanto; Sumarto Widiono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan sumberdaya yang baik dapat di manfaatkan untuk meningkatkan perekonomian yangsejatinya akan berpengaruh besar bagi taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunyaadalah program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal sebagai roda pertumbuhanekonomi di kawasan perdesaan, yaitu pengembangan kawasan minapolitan. Pengembangan kawasanminapolitan diharapkan menjadi solusi pembangunan di wilayah pedesaan, dalam sektor perikanan.Potensi dalam pengelolaan minapolitan seperti salah satu contohnya ialah ikan nila dan ikan maskering di kembangkan menjadi olahan yang dapat mendukung sektor BUMDES di desa Sido LuhurKecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, telah dikembangkan menjadi produkunggulan bagi kelompok ibu-ibu PKK namun sinergi dengan pengembangan tersebut dijumpaikendala yang mempengaruhi produktifitas atas produk yang dihasilkan. Inovasi menjadi kata kunciyang ditawarkan oleh kelompok pengabdian masyarakat dalam mengelola produk unggulan yangdimiliki. Inovasi produk yang ditawarkan ialah seperti, pengelolaan ikan nila dan ikan mas bumbufrozeen dengan cara pengemasan yang menarik dan dengan daya simpan tahan lama sehingga dapatmenjangkau area pemasaran yang luas, faktor cuaca yang menjadi kendala dalam proses pengeringanikan sehingga dialternatifkan oleh tim PPM dalam pembuatan rumah plastik multi fungsi green house sebagai alternatif kelompok lebih produktif dan strategi pemasaran dalam penjualan yang harusdijangkau menggunakan media sosial. Pelatihan diikuti oleh 30 ibu ibu PKK yang berkomitmendalam pengembangkan produk dengan metode ceramah dan praktik peserta sangat antusias dalammengikuti kegiatan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari Jurusan SosiologiUniversitas Bengkulu. Kata Kunci : Minapolitan, Produk Unggulan BUMDES
PELATIHAN TEKNIK PENGOLAHAN MANISAN PEPAYA MUDA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI DI DESA AUR GADING Rahma, Nadia Tri; Diyas Widiyarti; Cindy Novellya; Visca Viova; Adillah Cintika; Muhammad Farel Maeza; Roland Firdiansyah; M. Fredy Winata; M. Yaser Alin
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1112

Abstract

Pembuatan manisan dari buah pepaya muda merupakan salah satu metode pengolahan yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam pepaya yang melimpah serta meningkatkan nilai jualnya. Artikel ini menguraikan program kerja pembuatan manisan pepaya muda, yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa KKNT kelompok 89 Universitas Bengkulu, Perangkat Desa, dan 20 ibu-ibu PKK Desa Aur Gading. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pengolahan pepaya muda menjadi manisan yang bernilai ekonomi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah ceramah dan simulasi, yang dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta yang berpartisipasi aktif dari awal hingga akhir acara. Pelatihan ini diharapkan memberikan dampak positif dengan membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu Desa Aur Gading, sehingga dapat meningkatkan penghasilan sampingan mereka. Kata Kunci: Manisan, Penghasilan, Pepaya
STRATEGI MENINGKATKAN POTENSI PEMASARAN UMKM DI DESA LUBUK JALE KABUPATEN BENGKULU UTARA Diyas Widiyarti; Aulya Rahma Vioni; Viona Auliani Pohan; Muthia Nathasya Azzahra; Fanny Rahmah Nur’aini; Arya Yudha Eka Fadila; Anjasmara Pribadi Barlian; Putra Wira Legawa
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i5.1116

Abstract

Pertumbuhan UMKM yang pesat di Indonesia mendorong persaingan yang semakin ketat, terutama dalam pemasaran produk di era digital. Transformasi kegiatan pemasaran berbasis teknologi menjadi hal yang sangat penting, sehingga menuntut pelaku UMKM untuk cepat beradaptasi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Lubuk Jale, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara, yang melibatkan para pelaku UMKM. Berdasarkan wawancara oleh mahasiswa KKN, ditemukan bahwa 20 pelaku UMKM belum mengenal digital marketing untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan dalam pemanfaatan platform digital sebagai sarana pemasaran produk. Metode pengabdian yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam penggunaan digital marketing, branding, dan labelling. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan platform digital untuk pemasaran produk. Simpulan, bahwa pendampingan dalam digital marketing sangat berperan dalam meningkatkan daya saing UMKM di era digital. Kata Kunci: Pendampingan, UMKM, Digital Marketing, Branding, Labelling
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAGI ANAK-ANAK DESA MELALUI PROGRAM RBC Diyas Widiyarti; Nugroho, Galih; Pangestu, Efran; Ananda Putri, Sarah; Miftah Ma’rifaul Latifah; Putri, Ani Kusmita; Susti, Nurliana; Andreansyah, Hanif
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i5.1242

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat belajar anak-anak di lingkungan pendidikan formal dan informal. Beberapa strategi yang diidentifikasi meliputi penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan metode yang dapat menciptakan suasana belajar yang menarik. Metode pengabdian yang digunakan adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Ruang Belajar Ceria (RBC) berbeda dari pengajaran konvensional dalam hal cara dan proses kegiatan pembelajarannya. Kegiatan RBC melibatkan Kepala Sekolah, dewan guru, dan siswa di SDN 034 Desa Lubuk Jale. Suasana pembelajaran diubah menjadi lebih informal untuk mendorong ekspresi diri siswa, dengan seluruh anggota kelompok KKNT berpartisipasi dalam pelaksanaannya. RBC menghadirkan pengalaman belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar mereka. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa metode dan suasana yang baru dalam RBC efektif dalam memotivasi anak-anak untuk belajar. Simpulan, bahwa penerapan strategi yang inovatif, seperti Ruang Belajar Ceria, dapat signifikan meningkatkan minat belajar anak-anak, sehingga berkontribusi pada proses pendidikan yang lebih efektif. Kata Kunci: Pendidikan, Minat Belajar, Strategi, RBC
Increasing Knowledge and Skills of Pokdarwis through Making Interior Products and Souvenirs Based on Local Wisdom Prihatiningrum, Atik; Panji Anom Ramawangsa; Diyas Widiyarti
International Journal of Community Service Learning Vol. 8 No. 4 (2024): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v8i4.85227

Abstract

Community-based tourism development is an important strategy in improving the welfare of local communities, especially in tourist villages. The Tourism Awareness Group (Pokdarwis) has a strategic role in managing tourism potential in a sustainable manner, but often faces challenges in the aspects of knowledge and skills to create added value through creative products. Making interior products and souvenirs using bamboo aims to increase the knowledge and skills of Pokdarwis in processing bamboo into environmentally friendly products based on local wisdom. The aim of this research is to improve the skills of Pokdarwis in designing product designs, composing shapes using tools effectively, and introducing the products that have been produced to the general public as strengthening the role of Pokdarwis in realizing Sapta Pesona. Implementation of activities uses a participatory learning and action approach with stages of socialization, application of technology, training and assistance in making products. Data obtained from pre-test and post-test results and processed using qualitative descriptive analysis. The results of this activity were an increase in knowledge by an average of 90% for the 10 participants and an increase in the skills of the Pokdarwis in processing bamboo into interior products and souvenirs which produced glasses, cups and room partitions with lumbon and rafflesia motifs which represent unique local values. The implications of this research are Increasing the knowledge and skills of Pokdarwis members will strengthen their role in managing village tourism, especially in creating creative products based on local wisdom.
Factors Inhibiting The Utilization of Agricultural Land Management in Improving The Community Economy (Case Study of Embong Village, Embong Satu, Kota Baru, Uram Jaya District) Faujio Tri Andika; Heni Nopianti; Diyas Widiyarti
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 1 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i1.830

Abstract

In agriculture in Indonesia, the majority of farmers are rice farmers, which is a type of plant that has been planted for generations and is also used as the main staple of community consumption; if we look closely at the potential of agriculture in Indonesia, it is very strategic for the welfare of the community, especially rural communities or forest fringe communities. In the community of Uram Jaya sub-district, or more precisely, the community of Embong Village, Embong Satu, Kota Baru, they experience a problem where they can only plant rice once a year due to the beliefs that have been held so far by the people there. In addition to the existence of obstacles to the agricultural process by culture and community values and norms, in this village, there are also several disturbances from various aspects ranging from the lack of local government empowerment efforts, lack of knowledge on the creation of new community innovations, and to the state of the community that lacks interest in new things in agriculture. This research aims to determine the community's understanding and ability to use land in the best possible way by knowing the potential inhibiting factors in land utilization and the relationship between government integration with the community in improving agriculture. This study uses qualitative methods with data collection techniques and interviews with the community, the village government, and the community members who participated directly. This research proves that agriculture in Embong, Embong Satu, and Kota Baru villages is experiencing obstacles in its agricultural development due to natural factors, culture, values, norms, and poor community and government relations.