Nining Yus Mei
STAI YDI Lubuk Sikaping

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BIMBINGAN KONSELING DAN INOVASI PRODUK KIPANG PULUT BONJOL Nining Yus Mei; Rosi Yulita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.255 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4230

Abstract

Abstrak: Usaha Mikro Kipang Pulut Bonjol membutuhkan dukungan dan bimbingan konseling untuk memajukan kembali usaha yang sempat down selama pandemi Covid 19. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kembali rasa percaya diri pengusaha Kipang Pulut Bonjol setelah pandemic Covid 19. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dengan menggunakan metode SWOT. Beberapa masalah  produksi dan managemen juga menjadi kendala untuk diselesaikan yang mana di antaranya kemampuan memasarkan produk di era digital, kurangnya variasi rasa dari kipang pulut Bonjol. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut dilakukan pendampingan dan pelatihan secara bertahap yang meliputi aspek Bimbingan Konseling, pemasaran di bidang digital,  pengembangan produk rasa yang bervariasi. Dari kegiatan pendampingan dan pelatihan ini telah  meningkatnya  rasa percaya diri pemilik usaha, pemasaran yang semakin meningkat, dan inovasi produk berupa kipang pulut Bonjol yang beraneka rasa. Salah satu rasa varian yang baru adalah Kicok (kipang pulut dengan toping coklat). Diharapkan dengan adanya perbaikan dan inovasi ini berdampak pada peningkatan produksi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan usaha kipang pulut Bonjol. Abstract:  Kipang Pulut Bonjol Micro Business requires counseling support and guidance to bring back a business that was down during the COVID-19 pandemic. The purpose of this service program is to increase the confidence of the Kipang Pulut Bonjol after the Covid 19 pandemic. The method used in this service program is the SWOT method. Several production and management problems have also become obstacles to resolve, including the ability of market digital products, the lack of variation in the taste of Kipang Pulut ita,. To overcome these problems, assistance and training are carried out in stages covering aspects of Counseling Guidance, digital marketing, development of various flavor products. From this mentoring and training activities, the business owner's self-confidence has increased, increased marketing, and product innovation in the form of various flavors of kipang pulut Bonjol. One of the new flavors of the variant is Kicok (kipang pulut with chocolate topping). It is hoped that these improvements and innovations will have an impact on increasing production which will lead to an increase in the welfare of the Kipang Pulut Ita Bonjol business.
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Standar Penilaian Oleh Guru PAI di SMPN 3 Pariangan Romi Maimori; Zulfani Sesmiarni; Eliwatis Eliwatis; Susi Herawati; Nining Yus Mei
Instructional Development Journal Vol 5, No 3 (2022): IDJ
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/idj.v5i3.20350

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksaanaan penilaian beerdasarkan standar penilaian oleh guru pendidkan agama Islam di SMPN 3 Pariangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjuukan bahwa guru pendidikan agama Islam sudah melaksanakan penilaian sesuai dengan standar penilaian, namun belum terdapat pengembangan rubrik terhadap instrument penilaian yang sesuai dengan keadaan siswa secara kontekstual di sekolah. Guru melakukan penilaian melalui form penilaian, baik aspek sikap (sikap spiritual dan Sikap sosial), aspek pengetahuan dan keterampilan, akan tetapi belum tertuang secara detail ke dalam laporan capaian kompetensi peserta didik, hal ini disebabkan guru hanya terpola oleh program penilaian yang sudah diberikan oleh pemerintah. Meskipun demikian, sudah ada sebagian guru menyiapkan dengan baik ada pula hanya sekedar memenuhi kelengkapan mengajarnya. Kondisi inilah yang bagi sebagian guru belum dilaksanakan dengan sepenuhnya, sehingga pelaksanaan penilaian hanya terkesan sebagai rutinitas formal