Abstrak Program pengembangan literasi dan numerasi untuk anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sanggar Belajar Rawang, Selangor, Malaysia, bertujuan untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan formal yang dihadapi anak-anak TKI, yang sering mengalami keterlambatan dalam penguasaan literasi dan numerasi. Melalui metode pembelajaran yang interaktif dan kontekstual, serta keterlibatan aktif pendidik dan orang tua, program ini berhasil meningkatkan kemampuan akademik anak-anak TKI. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 75% anak mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca dan menulis, sementara 70% lainnya menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep-konsep matematika dasar. Selain itu, program ini juga meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi anak-anak dalam proses pembelajaran. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya pendidikan yang inklusif dan berbasis komunitas dalam mendukung perkembangan anak-anak migran, meskipun masih terdapat tantangan terkait sumber daya dan keberlanjutan program. Saran untuk penguatan kemitraan, diversifikasi materi pembelajaran, dan peningkatan keterlibatan orang tua menjadi penting untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan. Kata kunci: literasi; numerasi; anak TKI; pendidikan migran; sanggar belajar. Abstract The literacy and numeracy development program for the children of Indonesian Migrant Workers (TKI) at Sanggar Belajar Rawang, Selangor, Malaysia, aims to address the limited access to formal education faced by TKI children, who often experience delays in mastering literacy and numeracy skills. Through interactive and contextual learning methods, along with the active involvement of educators and parents, this program has successfully improved the academic abilities of TKI children. Evaluation results show that 75% of the children improved their reading and writing skills, while 70% demonstrated a better understanding of basic mathematical concepts. Additionally, the program enhanced the children's learning motivation and participation in the learning process. This success underscores the importance of inclusive and community-based education in supporting the development of migrant children, though challenges related to resources and program sustainability remain. Recommendations for strengthening partnerships, diversifying learning materials, and increasing parental involvement are crucial to ensuring the program's continued positive impact. Keywords: literacy; numeracy; indonesian migrant workers' children; migrant education; learning center.