Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan Instalasi Listrik Bagi Pemuda Putus Sekolah dan Pengangguran Perdana Putera; Edi Syafri; Irwan A; Trianto Trianto; Indra Laksmana
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2: Mei (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.386 KB) | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i2.31

Abstract

Abstrak: Pelatihan instalasi listrik ini bertujuan untuk melatih kelompok masyarakat usia produktif untuk memiliki keterampilan dibidang instalasi listrik. Kegiatan ini diselenggarakan di labor instrumentasi dan kelistrikan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang bekerjasama dengan Nagari Gurun. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode pemahaman teori dibidang instalasi listrik satu fasa dan tiga fasa sedangkan untuk praktek, peserta melakukan instalasi listrik satu fasa yang biasa dipakai untuk kelistrikan rumah tangga. Dari hasil evaluasi setelah pelatihan peserta dianggap memahami prinsip instalasi listrik, menghitung kebutuhan daya listrik serta mampu melakukan instalasi listrik satu fasa untuk rumah tangga. Namun demikian peserta masih perlu dibawah supervisi pekerja instalasi yang berpengalaman untuk bekerja secara profesional.Abstract: The objective of fhis electrical installation training is to train productive age community groups to have skills in the field of electrical installations. This activity was held in the labor instrumentation and electricity of Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh in collaboration with Nagari Gurun. This training was carried out with a theoretical understanding method of one-phase and three-phase electrical installations while for practice, participants conducted a one-phase electrical installation that is commonly used for household electricity. From the evaluation after the training the participants were considered to understand the principles of electrical installation, calculate electricity needs and be able to carry out single-phase electrical installations for households. However, participants still need to be supervised by experienced installation workers to work professionally.
PEMBUATAN DAN UJI KINERJA MESIN PENGADUK ADONAN GELAMAI UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI GELAMAI Irwan A; Edi Syafri; Evawati Evawati; Perdana Putera
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.687 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.1.46-50.2015

Abstract

Gelamai, a traditional well-known food in Indonesia, was produced through hands of high-skill workers. Since its production needs about 5 to 6 hours it is need a reliable machine to assist the mixing process, to reduce the dependence on labor and also to maintain the homogeneity of production. This research was conducted to implement gelamai kneading machine since the lack appropriate technologies in this industry to overcome this problem is by applying the gelamai mixing machine. The performance test has been done at “NITA” as industrial partner. Specification of the machine is 120x20x130 cm in dimensions. Gelamai kneading machine gelamai uses one HP electric motor power source. Capacity of the machine is 7.26 Kg per hour. With the interest rate of 18% per year it is found that the basic cost is Rp. 2,001 per kilogram.. The success of this research also spur the development of small industries especially Gelamai industry in Payakumbuh that can create new jobs for the community such as the growth of new machine and equipment workshop and Gelamai home industry.Keywords: mixing machine, gelamai, and traditional food industry.
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANULAR TIPE SCREW Elvin Hasman; Naswir Naswir; Irwan A
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.523 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.2.25-28.2015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Mesin Pembuat Pupuk Organik Granular Tipe Screw. Mesin menghasilkan pupuk organik berbentuk granular yang kompak sehingga mudah untuk dibawa dan diaplikasikan ke lahan. Keberadaan mesin ini dapat mengolah bahan-bahan organik yang tersedia di sekitar areal pertanian dibuat menjadi pupuk organic granular sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan ketersediaan pupuk bagi petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan fungsional dan pendekatan struktural. Data teknis mesin yang dibuat adalah;  panjang  160 cm, lebar 80 cm, tinggi 140 cm, mesin penggerak  24 Hp, Rpm 1200, transmisi 1: 6 berat 188 kg. Hasil pengujian kinerja mesin  didapat hasil sebagai berikut; kapasitas efektif  penggranularan  sebesar 409,94 kg per jam  pada Rpm  198,2 ; granular yang dihasilkan diameter 6 mm panjang  6-10 mm, daya motor terpakai 3,052 Hp dan dengan tingkat  kebisingan 97,4 dB operator dapat mengoperasikan mesin selama 3 jam tanpa berpengaruh buruk pada dirinya.  Hasil analisa ekonomis mesin didapat nilai BP = Rp. 35,34/kg; BEP =  4013,067kg; BC ratio = 1,414  dan NVP = 28.474.600.Keberhasilan penelitian ini dapat memacu perkembangan industri pupuk organik dan industri alsitan di Sumbar serta dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat seperti tumbuhnya bengkel alsitan baru dan  jadi pengusaha pupuk organik.Kata kunci: Mesin, pupuk organic, granular, tipe screw dan kinerja.
Rancang Bangun Mesin Pengupas Talas Yudistira; Rildiwan; Musdar Effy Djinis; Zulnadi; Sandra Melly; Irwan A
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023): Tahun 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.13

Abstract

Talas berpotensi besar dalam pemnfaatan diberbagai bidang baik pangan maupun obat–obatan, talas memiliki nilai ekonomis tinggi ketika dapat diolah dengan baik sesuai kebutuhan pasar. Dalam pengolahan talas, salah satu tahap penting yang harus dilakukan adalah tahap pengupasan untuk membersihkan bagian kulit yang tidak digunakan dan dapat mengurangi mutu produk,serta mempermudah pengolahan ketahap selanjutnya. Setalah dilakukan pengujian pengupasan secara manual pada 1 kg talas dibutuhkan waktu selama 7 menit. Maka dari itu perlu pembuatan mesin pengupas talas. Metoda pelaksanaan penelitian adalah identifikasi masalah, desain alat pengupas kulit talas, pembuatan komponen, uji fungsional dan uji kinerja, Hasil uji kinerja mesin pengupas kulit talas didapatkan kapasitas kerja alat adalah 98 Kg/Jam, dengan waktu pengupasan 3 menit. Jika pengupasan semakin lama maka rendemen akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan terkikisnya bagian daging talas.
Analisis Trend, Peramalan, dan Penentuan Daerah Basis Komoditas Padi di Provinsi Sumatera Barat Hendra Alfi; Fajri; Andreas Sitanggang; Benny Warman R; Aflizar; Irwan A; Angga Defrian
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 4 No 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v4i2.440

Abstract

Paddy has become a strategic commodity in Indonesia's national food security system with its dominant role as a staple food source for most people. As one of the main paddy producing areas in Indonesia, West Sumatra Province has quite significant production dynamics in the last few years. This study aims to analyze the trend of paddy production in West Sumatra Province, predict the amount of paddy production in West Sumatra Province, and identify the paddy commodity base areas in West Sumatra Province. The results of the study showed that paddy production in West Sumatra. The methods used in this study were descriptive analysis, Least Square, and Location Quotient (LQ). The results showed that throughout 2018-2024 paddy production in West Sumatra showed a negative trend with an average decline of 22,429.18 tons per year and it is predicted that in 2025-2029 it will experience a decline with an average of 26,307.81 tons per year. Of the 19 regencies/cities in West Sumatra Province, there are 14 areas that are paddy commodity base areas in West Sumatra.