Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Students’ Responses through the Use of Edpuzzle as an Application in Achieving Listening Comprehension Rahmita Egilistiani; Ratu Prayuana
Linguists : Journal Of Linguistics and Language Teaching Vol 7, No 2 (2021): DECEMBER
Publisher : Islamic State Institute of Bengkulu (IAIN) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ling.v7i2.5469

Abstract

This study aims to find out students’ responses through the use of Edpuzzleas an application in achieving listening comprehension. As a foreign language in Indonesia, sometimes students will face some obstacles and difficulties in learning the English language; the obstacles that must be faced by the first-year students, where else there are some skills to learn at the same time which will worsen their learning process as it will be hard to be understood with low competence in the first place. The use of Edpuzzle here is expected to help to get through the initial problem related to the achievement of listening comprehension. Edpuzzle is a platform that helps teachers invite students to have fun learning using videos. These videos can be edited and adjusted to the goal of the teachers in the class activity on a particular subject; they can be cut, recorded new voice, and add some more questions if it is needed. In this study, the participants are first-year students in English Literature of the University of Pamulang (UNPAM) with 54 students in the subject of listening. The data were collected by using a questionnaire and the discussion in the e-learning forum of UNPAM in listening subjects. The results of the study revealed that the students were interested in learning the English language of the subject listening using Edpuzzle as it lifts their consciousness so that they can overwhelmingly enjoy the process of learning. They also found out that the subject listening is becoming entertaining to learn and can be a fun learning too even with the task that is difficult for them, alongside their thought that learning English using Edpuzzle can help them improve their listening comprehension in a fun way possible.
Dongeng: Media Pemahaman Multibudaya Bagi Generasi Penduduk Global Yuli Wahyuni; Christy Tisnawijaya; Haryati Haryati; Lisa Suhayati; Ratu Prayuana
Acitya Bhakti Vol 1, No 1 (2021): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v1i1.9136

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat adalah salah satu unsur dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap dosen pada tiap semesternya. Adanya tindakan perundungan, kurangnya rasa tenggang rasa dan perasaan saling mendukung di antara para remaja menjadi latar belakang utama dari kegiatan pengabdian kepada msyarakat ini. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesadaran multikulturalisme di kalangan reamaja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh beberapa dosen dan mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Pamulang melalui pembuatan video dongeng dengan menggunakan stick puppets sebagai properti. hal ini ditujukan kepada tutor dan para peserta didik di Jampang English Village (JEV) Bogor. Melalui metode deskriptif analitis, data memperlihatkan beberapa pengaruh mendongeng terhadap keterampilan kognitif anak. Setelah menyaksikan video yang bersisi dongeng dengan menggunakan hand puppet, ditemukan adanya peningkatan keterampilan peserta dalam hal kerjasama, mendengarkan, pemerolehan bahasa, kreatifitas, imajinasi, dan kesadaran multikultural. Pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menciptakan semangat baru dalam meningkatkan motivasi dan menciptakan materi-materi terkait kesadaran multikultural, sebagai upaya mewujudkan situasi damai dalam kehidupan bermasyarakat.
An Analysis of Code-Mixing Usage in WhatsApp Groups Conversation among Lecturers of Universitas Pamulang Haryati Haryati; Ratu Prayuana
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.180

Abstract

This study was aimed to find out the kinds of code-mixing used by lecturers from some departments and the factors of using code mixing. This study was a descriptive qualitative analysis that attempted to describe the kinds of code-mixing and the factors. The participants of this study were lecturers from 4 different groups of Universitas Pamulang. The participants were selected based on the purposive sampling in order to support the research finding. The data were taken from questionnaire and observation on WhatsApp groups to seek the factors and to classify the types of code-mixing. As the results, the writers found the group of Pelatih TOEFL produced 15 congruent lexicalization, 4 insertion and 0 alternation. The group of Penelitian Internal Unpam produced 15 congruent lexicalization, 6 insertion and 2 alternation. The group of Sastra Unpam produced 9 congruent lexicalization, 10 insertion and 5 alternation. The group of Prodi Sasing produced 17 congruent lexicalization, 3 insertion and 5 alternation. In addition, the distribution of questionnaire resulted the factors of applying code-mixing on all WhatsApp groups. Bilingualism (38%), speaker and interlocutor (4%), situation (5%), vocabulary (46%) and prestige (8%) are the factors found in Pelatih dan Pengawas TOEFL group. Bilingualism (21%), speaker and interlocutor (11.11%), situation (22%), vocabulary (38%) and prestige (8%) are the factors found in Peenelitian Internal Unpam group. Bilingualism (48%), speaker and interlocutor (5%), situation (13%), vocabulary (34%) and prestige (0%) are the factors found in Sastra Unpam group. Bilingualism (55%), speaker and interlocutor (5%), situation (7%), vocabulary 67%) and prestige (12%) are the factors found in Sastra Unpam group.
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENSTIMULASI KOSAKATA BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK TBM KOLONG CIPUTAT Ratu Prayuana; Diyah Iis Andriani; Prichatin Prichatin; Selviana Teras Widy Rahayu
JAMAIKA: JURNAL ABDI MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.522 KB)

Abstract

Kosakata bahasa Inggris dianggap sulit untuk dipelajari. Tidak terkecuali peserta didik di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) KOLONG, Ciputat. Mereka mengalami kesulitan dalam memelajari dan menguasai kosakata bahasa Inggris. Selain faktor latar belakang keluarga, metode belajar membosankan yang diterapkan oleh pengajar membuat peserta didik kurang termotivasi untuk menguasi kosakata bahasa Inggris. Oleh karena itu, TBM Kolong dianggap sebagai tempat yang tepat untuk melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) untuk membantu para peserta didik lebih mengenal dan mampu menggunakan kosakata sederhana berbahasa Inggris. Awalnya, metode yang digunakan dalam PkM di tempat ini adalah dengan cara para pengajar mendatangi TBM secara langsung dan memberikan materi. Namun, selama Pandemi virus Covid-19, kegiatan PkM dilakukan dengan menerapkan social distancing. Sehingga, pada kegiatan PkM kali ini para pengajar memutuskan untuk membuat buku ajar yang tentunya telah disetujui pihak TBM guna menunjang kegiatan belajar mengajar kosakata bahasa Inggris para peserta didik di TBM. Dalam kegiatan PkM tersebut, para pengajar membuat buku ajar yang menitikberatkan pada penggunaan media visual guna menstimulasi kosakata bahasa Inggris para peserta didik. Sebagai hasilnya, buku ajar bergambar tersebut mampu membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar kosakata bahasa Inggris dengan lebih menyenangkan. Warna, cerita dan seluruh tampilan menarik yang disajikan dalam buku ajar tersebut membuat peserta didik lebih tertarik untuk membacanya. Perasaan semangat dan keingintahuan tinggi yang dirasakan oleh peserta didik membuat mereka lebih mudah mengingat kosakata yang di baca. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media visual mampu meningkatkan motivasi peserta didik TBM KOLONG dalam belajar kosakata bahasa Inggris.
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI PENGENALAN KARYA SASTRA PUISI DI TPA AL-IKHLAS PONDOK AREN Selviana Teras Widy Rahayu; Diyah Iis Andriani; Prichatin Prichatin; Ratu Prayuana
JAMAIKA: JURNAL ABDI MASYARAKAT Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.562 KB)

Abstract

Teknologi yang berkembang di era transformasi industri 4.0 memberi dampak positif sekaligus negatif di segala aspek kehidupan manusia. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan jika masyarakat hanya berfokus cara menghadapi revolusi, tanpa mengindahkan pembentukan karakter anak yang dapat menyebabkan merosotnya nilai moral bangsa. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Ikhlas yang berlokasi di Pondok Aren merupakan salah satu lembaga pendidikan agama yang dipercaya mampu memberikan pendidikan karakter anak. Di TPA tersebut mengalami beberapa kendala dalam proses pendidikan karakter anak, yaitu minimnya pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan karakter anak, kurangnya peran lingkungan dalam pembentukan karakter anak usia dini, rendahnya minat baca anak-anak, dan metode pembelajaran yang monoton. Oleh sebab itu, TPA Al-Ikhlas dijadikan tempat pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat berupa pengajaran pendidikan karakter menggunakan karya sastra puisi berbahasa Inggris guna meningkatkan motivasi belajar para peserta didik. Metode yang digunakan adalah Total Phisycal Response mengingat peserta didik adalah anak usia dini. Para pendidik berperan secara aktif memberi contoh membacakan puisi, mempraktekkan dengan gerak tubuh dan intonasi yang tepat, menjelaskan isi kandungan puisi, dan di akhir kegiatan peserta didik akan dibimbing untuk membacakan puisi secara bergantian, membuat gambar ilustrasi, dan juga membuat puisi. Sehingga, pesan moral yang disampaikan melalui metode yang interaktif diharapkan mampu memberikan pendidikan karakter pada peserta didik secara maksimal. Terlebih lagi, para peserta didik dapat belajar bahasa Inggris bersama-sama dengan lebih menyenangkan. Kegiatan PkM dengan puisi ini mampu membentuk karakter anak, memberikan pesan moral dan nasehat, menghibur, serta memotivasi anak untuk berbahasa Inggris.
Objectification in Moxie Film by Amy Poehler Maharanny Setiawan Poetri; Tryana Tryana; Ratu Prayuana; Diyah Iis Andriani; Irfan Rifai
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study entitled Objectification in Moxie film by Amy Poehler. This study aims to analyze the occurances of the issue of objectification that will be examined by using objectification theory, and feminism appoarch to overcome the issue. The object of this study is the film Moxie (2021) directed by Amy Poehler. The film tells the story about high schoolers rebelling the issues that experienced bycharacters related to the main character which is her friends. Thus, as the guidance, the writer applies ten notions of objectification theory by Tarasenko- Struc (2021). This study uses the qualitative method to present the findings in both essay and picture form by describing the narrative and cinematography elements. This study focuses on the action of objectification experienced by the main character as a witness and how does she deal with it. The results of the study are divided into two events. First, it depicts the occurances of objectification in the main character’s highschool, those are: instrumentality, denial of autonomi, inertness, denial of subjectivity, reduction to body, reduction to appearance, and silncing. Second, the main character’s reaction of the issue of objectification is in the form of rebellion based on solidarity and friendship and primacy concrete relationship.