Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADABETON MUTU TINGGI METODEDREUX TERHADAP KUAT TEKAN, MODULUS OF RUPTURE, DAN KETAHANAN KEJUT (IMPACT) Slamet Prayitno; Purnawan Gunawan; Andy Feby Develya
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.52 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37259

Abstract

Struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembagaterhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, modulus of rupture dan ketahanan kejut (impact). Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, Benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 10 x 10x 50 cm untuk pengujian modulus of rupture dan Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 5 cm untuk pengujian ketahanan kejut (impact). Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk pengujian kuat tekan, Loading Frame untuk modulus of rupture dan Impact Drop Weight untuk pengujian ketahanan kejut (impact). Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, modulus of rupture dan ketahanan kejut (impact)mutu tinggisetelah ditambah serat tembagapada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, modulus of rupture, danketahanan kejut (impact)berturut-turut sebesar 11,56%; 34,69%; dan 39,16 % dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 40 MM DAN 50 MM PADA BETON NORMAL Andri Mulyono; Agus Setiya Budi; Purnawan Gunawan
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37409

Abstract

Penggunaan baja tulangan sebagai bahan yang dipadukan dengan beton sudah dilakukan sejak lama, hal ini disebabkan karena masing-masing material dapat saling melengkapi yaitu beton sebagai bahan yang lemah terhadap gaya tarik dapat diatasi dengan adanya baja tulangan yang kuat terhadap gaya tarik begitu pula sebaliknya, sehingga beton bertulang banyak digunakan sebagai bahan bangunan sampai saat ini. Akan tetapi permasalahannya adalah baja tulangan merupakan bahan hasil tambang yang tidak dapat diperbaharui sehingga semakin lama akan semakin habis. Sebagai alternatif dicoba menggunakan tulangan yang murah, mudah didapat dan dapat diperbaharui serta bermutu tinggi yaitu tulangan dari bahan bambu.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penelitian ini menggunakan 4 macam variasi untuk penulangan bambu, Tulangan bambu wulung takikan sejajar dengan jarak 40 mm dan 50 mm, dan tulangan bambu wulung takikan tidak sejajar dengan jarak takikan 40 mm dan 50 mm. Masing-masing benda uji 3 buah dengan takikan tipe V, lebar takikan 8 mm dan kedalaman takikan 5 mm. Dimensi tulangan bambu panjang 700 mm, lebar 20 mm dan tebal 5,2 cm. Sebagai pembanding menggunakan tulangan baja diameter 8 mm dengan panjang 700 mm dan benda uji 3 buah. Mutu beton direncanakan dengan f'c = 17,5 MPa. Uji lekat dilakukan pada umur beton 28 hari dengan menggunakan alat Universal Testing Machine ( UTM ).
Pengaruh Penambahan Serat Seng Pada Beton Ringan dengan Teknologi Gas Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Purnawan Gunawan; Wibowo Wibowo; Wachidatun Nikmah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37219

Abstract

Beton ringan gas dibuat dengan cara menambah aluminium pasta ke-dalam campuran beton, berat berkisar antara 400-1800 kg/m³ Untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas ditambahkan serat seng ke-dalam campuran beton. Penambahan serat diharapkan akan menjadi komposit yang kuat dalam menahan kuat tekan dan kuat tarik beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas menggunakan silinder 10 cm x 20 cm dengan variasi prosentase serat 0%; 0,25%; 0,5%; 0,75; dan 1% dari berat beton, berjumlah 6 buah per sampel. Benda uji akan diuji setelah berumur 28 hari. Dari hasil penelitian didapat berat jenis beton ringan gas berserat seng rata - rata adalah sebesar 1895,37 kg/m3. Kuat tekan maksimum adalah pada beton ringan gas dengan kadar serat sebesar 0,5% dengan nilai optimum adalah sebesar 13,374 MPa. Kuat tarik belah maksimum adalah pada beton ringan gas dengan kadar serat sebesar 0,5 % dengan nilai optimum adalah sebesar 2,023 MPa. Modulus elastisitas maksimum adalah pada penambahan serat sebesar 0,5% dengan nilai optimum adalah sebesar 16773 MPa.
RANCANG CAMPUR BETON AGREGAT RINGAN DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI Arnadi Setyawan; Purnawan Gunawan; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.261 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37372

Abstract

Pada dasarnya semua jenis beton ringan diproduksi dengan jumlah kandungan udara yang besar baik dalam acuan maupun antara butiran agregat. Sehubungan dengan itu, ada tiga jenis dasar beton ringan seperti beton agregat ringan, beton busa, beton tanpa agregat halus. Empat jenis utama dari pengolahan beton agregat ringan yang sudah digunakan secara luas di Inggris, Amerika dan Eropa mempunyai kategori seperti serpihan batu, tanah liat dan batu tulis yang diolah dari putaran dapur pengeringan (Leca, Kermazite), serpihan batu atau tanah liat yang diolah dari sintering grate (Aglite, Agloporite), bijih ampas yang diolah dari mesin atau proses penyemprotan (Foamed Slag), agregat dari abu sisa pembakaran (Lytag). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan proses rancang campur beton agregat ringan dengan bahasa pemrograman Borland Delphi yang dapat mempercepat waktu pengerjaan mix design beton dibandingkan cara manual dengan keakuratan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode empiris (pendekatan) ACI dan dalam program pemodelan rancang campur beton atau mix design agregat ringan ini dibantu dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7. Pembuatan program dengan cara memodelkan/menterjemahkan prosedur penelitian agregat kasar, agregat halus, semen, air, referensi tabel-tabel, referensi grafik-grafik. Melakukan uji validasi program sebelum program di kompilasi dan di dokumentasikan. Hasil yang didapat pada akhir penelitian ini adalah software Rancang Campur Beton Agregat Ringan yang merupakan software alat bantu perhitungan mix desgin yang mengunakan metode empiris (pendekatan) ACI. Dengan sistem perhitungan yang terkomputerisasi dapat mengoptimalkan segala proses perhitungan yang lebih cepat serta meminimalkan terjadinya kesalahan, sehingga data lebih sistematis dan dapat dikelola dengan baik, software yang digunakan menggunakan Borland Delphi 7. Dari hasil uji validasi program dan sistem manual, disimpulkan bahwa terdapat 0 % simpangan sistem. Sehingga logika program telah berjalan dengan benar dan kemudahan interaksi program dengan pengguna.
KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN BENTUK "V" DENGAN JARAK ANTAR TAKIKAN 2 CM DAN 3 CM PADA BETON Budi Santoso; Agus Setiya Budi; Purnawan Gunawan
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.911 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37383

Abstract

Tulangan baja adalah bahan bangunan yang tidak dapat diperbaharui. Bahan dasar pembuatan baja (biji besi) juga semakin terbatas dan tidak mungkin ditingkatkan produksinya. Bambu dipilih sebagai alternatif pengganti karena merupakan hasil alam yang murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Salah satu hal yang terpenting dalam beton bertulang adalah adanya kelekatan antara tulangan yang digunakan dengan beton sehingga beton tidak mengalami selip. Tulangan bambu bertakikan dapat mengurangi pengaruh penyusutan atau pengembangan karena kandungan air dengan adanya bagian saling mengunci antara permukaan tulangan dan beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Mesin dan Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini beton silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Tulangan bambu yang digunakan adalah bambu ori takikan V dengan dimensi lebar 20 mm dan tebal 5,2 mm. Sebagai pembanding tulangan baja polos dengan diameter 8 mm. Tulangan ditanam pada pusat beton silinder sedalam 150 mm. Dari hasil pengujian diperoleh nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori bernodia jarak 3 cm adalah 0,1092 MPa dan bambu ori bernodia jarak 2 cm adalah 0,1254 MPa. Nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori tanpa nodia jarak 3 cm adalah 0,0412 MPa dan bambu ori tanpa nodia jarak 2 cm adalah 0,0571 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,2782 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori 3,3427 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm..