Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN APLIKASI E-MONOGRAFI DATA ADMINISTRASI DESA KEDUNGPELUK KECAMATAN CANDI Suci Megawati; Tauran Tauran; Indah Prabawati; Badrudin Kurniawan; Ahmad Nizar Hilmi; Luci Fransiska; Yoan Wandan Sari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7733

Abstract

Transformasi digital lebih luas dari hanya merubah layanan menjadi online namun bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan. Pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administrasi sebagaimana definisi pada Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Tantangan pelayanan publik yang dihadapi semakin kompleks dengan adanya pandemi Covid-19. Perlu adanya kebijakan-kebijakan terobosan dan inovatif dalam rangka mengatasi permasalahan dengan tetap beroreintasi kepada pelayanan publik terbaik yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk membantu Pemerintah Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo dalam pengoperasian aplikasi website desa atau Sistem Informasi Desa (SID). Pentingnya pengembangan ini untuk membantu pemerintah desa melakukan aktivitas pelayanan publik kepada masyarakat yang mana diarahkan untuk dilakukan berbasis digital di era new normal ini. Pemerintah desa sudah berupaya melakukan pengembangan namun belum berhasil karena beberapa kendala antara lain keterbatasan infrastruktur, SDM, dan finansial. Oleh karena itu target dari kegiatan ini yaitu meningkatkan keterampilan perangkat desa dalam pengoperasian aplikasi website desa atau SID Desa Kedungpeluk. Selain membantu mengembangkan aplikasi, kegiatan ini juga diarahkan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa dan masyarakat dalam menggunakan dan memanfaatkan aplikasi tersebut secara berkelanjutan.
PELATIHAN PERANCANGAN PROGRAM DI DESA ALASGUNG KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO Melda Fadiyah Hidayat; Tjitjik Rahaju; Tauran Tauran; Trenda Aktiva Oktariyanda; Badrudin Kurniawan; Novia Agustyas Putri; Salsa Izza Shafinaz Sukardi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24721

Abstract

Berdasarkan Renstra Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal menyatakan bahwa isu strategis yang masih menjadi permasalahan salah satunya adalah kurangnya kapasitas sumberdaya manusia perdesaan yang unggul. Selain itu, Diantara potensi sumberdaya manusia pedesaan adalah kelompok perempuan. Hal ini sejalan dengan sasaran rencana pembangunan yang terdapat dalam dalam RPJM 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Permasalahan yang ada adalah lemahnya partisipasi perempuan yang kurang di dalam kebijakan publik khusunya dalam perencanaan pembangunan desa. Minimnya peran kelompok perempuan dalam kebijakan publik terlihat mulai dari proses perencanaan hingga proses evaluasi kebijakan. Metode yang diterapkan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dalam bentuk pemberian pelatihan yang bersifat teori dan praktek kepada kelompok perempuan dan aparatur pemerintah Desa Alasagung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pemberian pelatihan bersifat teori di lakukan dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil pretest dan post test yang didapatkan jika , Nilai mean, minimum, maksimum, dan modus mengalami peningkatan. Pertama mean, rata-rata nilai partisipan naik dari 43 menjadi 55. Kedua minimum, nilai minimum partisipan naik dari 15 menjadi 25. Ketiga maksimum, nilai maksimum partisipan naik dari 60 menjadi 70. Dan Keempat adalah modus, nilai paling banyak muncul sebelum pretes adalah 45 sedangkan saat ini adalah 65. Melalui pengukuran mean, min, maks, modus, terlihat bahwa tingkat kemampuan partisipan meningkat. Partisipan memahami materi-materi yang sudah disampaikan oleh pemateri.