Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI MICROORGANISME LOKAL AKAR BAMBU TERHADAP KUALITAS TANAMAN JAGUNG TONGKOL Fandi Ahmad; Rian Sondakh; Eril Budiarto
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v1i3.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mol akar bambu dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil Tanaman Jagung. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percontohan Universitas Madako Tolitoli, di desa Tambun, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu Ro= Tanpa Perlakuan (kontrol) R1= Dosis Mol akar bambu 10ml/liter, R2= Dosis Mol akar bambu 20ml/liter, R3= Dosis Mol akar bambu 30ml/liter, Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah keseluruhan terdapat 12 bedengan, yang setiap bedengan terdapat 8 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan tanaman adalah 96 tanaman. Yang diamati yaitu : Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helay), Panjang Buah (cm), Berat Buah (gr) dan Diameter Buah (cm). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, pemberian dosis mol akar bambu R1 (10 ml) dapat menghasilkan tinggi tanaman rata-rata sebesar 110,67 cm, Jumlah daun dengan pemberian dosis MOL dengan dosis R1 (10 ml) dapat menghasilkan rata-rata sebanyak 9,25 helay, panjang buah dengan pemberian MOL dengan dosis R3 (30 ml) dapat menghasilkan rata-rata sebanyak 11,67 cm, Berat buah dengan pemberian dosis pupuk organik cair R3 (30 ml) dapat menhasilkan rat-rata sebanyak 109 gr dan diameter buah dengan pemberian MOL dengan dosis R3 (30 ml) dapat menghasilkan rata-rata sebanyak 3,3 cm.
PENGARUH SUHU PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN VIGORBIJI KOPI LAMPUNG (Coffeacanephora) Junaid Junaidi; Fandi Ahmad
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 7: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i7.1040

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas MadakoTolitoli. Dimulai Bulan September sampai dengan Bulan Oktober 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa suhu perendaman yang terbaik terhadap pertumbuhan vigor biji kopi lampung .Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktor tunggal terdiri dari 3 ulangan 5 perlakuan. Hasil yang didapatkan dari Penelitian ini adalah, yang terbaik terhadap perkecambahan adalah secara keseluruhan dipengaruhi suhu 1000C. sedangkan panjang akar pada Penelitian yang dilakukan tidak berpengaruh pada suhu perendaman.
Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Bokasi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun Fandi Ahmad
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 3 No 2 (2020): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.524 KB) | DOI: 10.31539/bioedusains.v3i2.1657

Abstract

This research aims to find out the effect of dosing bokasi fertilizer on the growth and yield of cucumber crops. The study was conducted from June to September 2019. This study used Randomized Group Design (RAK) consisting of 4 treatment levels namely B0 = No treatment, B1 = Bokashi 3 tons. Ha-1 (6 kg/ bedeng), B2 = Bokashi 5 tons. Ha-1 (10 kg/bedeng), B3 = Bokashi 7.5 tons. Ha-1 (15 kg/ bedeng), B4 = Bokashi 10 tons. Ha-1 ( 20 kg / bedeng). Each treatment was repeated three times, resulting in 15 studies. What if the results of the analysis show a noticeable difference then it will be followed by a real honest difference test (BNJ) of 0.5%. The results showed that the administration of bokashi fertilizer with a dose of 5 Ton.Ha-1 in cucumber plants can give good results to plant growth, starting from the length of the plant is 16.13cm, the number of leaves at the age of 2 MST is 11.83 and at the lifespan of 4 MST is 25.67 strands, the flowering life is 27.67 days, and the weight of the fruit is 2.37 kg. While the dose of bokashi fertilizer 7,5 Ton.Ha-1 on cucumber plants can be seen in the number of fruits that is 6,00 pieces / plant. In conclusion, the use of bokashi fertilizer 5 Ton.Ha-1 has a good influence on the growth of cucumber plants, as well as the use of bokashi fertilizer 7.5 Ton.Ha-1 provides good results for cucumber plants. Keywords: Dosage, Bokashi Fertilizer, Cucumber, Plant Growth
TEKNOLOGI PEMANFATAN LIMBAH SERAI WANGI DAN DAUN CENGKIH SEBAGAI BIOPESTISIDA TERHADAP HAMA KUTU KEBUL (Bemisia Tabaci) Rian Christian Sondakh; Fandi Ahmad; Astuti Astuti
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.6656

Abstract

Hama menjadi masalah untuk petani dan tindakan yang dilakukan para petani adalah menyemprotkannya dengan pestisida kimia. Masalahnya pestisida kimia berdampak tidak baik terhadap kesehatan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini mengaplikasikan ekstrak serai wangi dan daun cengkih untuk pengendalian hama kutu kebul di Tanaman Cabai (Capsicum frustescens L.). Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Madako Tolitoli dimulai pada bulan November sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 1 faktor yaitu dosis pestisida organik dengan 4 taraf perlakuan yaitu : P0 (Kontrol) , P1 (Konsetrasi 25 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih), P2 (Konsetrasi 35 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih), P3 (Konsetrasi 50 ml ekstrak serai ditambah 10 ml konsetrasi ekstrak daun cengkih). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga mempunyai 12 unit percobaan. Hasil percobaan menghasilkan bahwa aplikasi pestisida organik ekstrak serai dan daun cengkih berpengaruh terhadap hama kutu kebul, seperti pada parameter mortalitas, waktu kematian, dan intensitas serangan. Perlakuan P3 dengan konsentrasi 50 ml serai dan 10 ml daun cengkih menjadi perlakuan paling baik karena memiliki efek paling mematikan terhadap hama, dengan mortalitas 100%, waktu kematian paling cepat 19.7 menit, dan intensitas serangan paling kecil 16%. semakin besar dosis pestisida organik serai wangi dan daun cengkih semakin baik dampaknya terhadap mortalitas, waktu kematiannya dan intensitas kerusakan.