Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PELATIHAN KECAP DARI AIR KELAPA SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA DI DESA SESE, KABUPATEN TOLITOLI Rian Christian Sondakh; Hayatudin Hayatudin; Fandi Ahmad; Kahar Kahar; Adnan Adnan; Mohhammad Adi; Fajrin Fajrin
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.21-30.2021

Abstract

Air kelapa memiliki kandungan kalium, kalor serta klorin yang tinggi sehingga memiliki peluang dikembangkan menjadi produk yang bergizi. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mempraktekkan pengolahan kecap manis serta meningkatkan adding value tehadap produk kecap manis di Desa Sese, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Tolitoli. Metode pelaksanaan adalah observasi, penyuluhan, pelatihan, dan diskusi. Pelatihan pengolahan produk kecap manis air kelapa dapat memanfaatkan potensi desa yaitu air kelapa. Berdasarkan data hasil pelatihan, materi yang diberikan sangat mudah dipahami, hal ini ditunjukan rata-rata 87.56% peserta memahami materi yang diberikan yang sebelumnya peserta belum mengetahui tentang kecap air kelapa yaitu sebesar 66.17%. Hasil analisis data uji hedonik didapatkan rata-rata 9 orang sangat menyukai warna dan aroma, 10 orang menyukai rasanya, dan 6 orang menyukai tekstur dari kecap manis air kelapa. Kegiatan diskusi didapatkan bahwa peserta menginginkan pendampingan dalam pembuatan kemasan, metode penyimpanan dan metode pemasaran. Kata kunci: Air kelapa, Kecap manis, Pengabdian masyarakat, Diversifikasi produk, Tolitoli ABSTRACT Coconut water contains high potassium and chlorine, so it has the opportunity to be developed into a nutritious product. This Community Service aims to provide knowledge and practice sweet soy sauce processing and increase the adding value of sweet soy sauce products in Sese Village, North Dampal District, Tolitoli Regency. The implementation method is observation, counseling, training, and discussion. Training on processing coconut water sweet soy sauce products can take advantage of the village's potential, namely coconut water. Based on the data from the training, the material provided was very easy to understand. It was shown that an average of 87.56% of participants understood the material that previously participants did not know about coconut water soy sauce, which was 66.17%. The hedonic test data analysis results showed that an average of 9 people liked the color and aroma, ten people liked the taste, and six people liked the texture of the coconut water sweet soy sauce. The discussion activity found that participants wanted assistance in making packaging, storage methods, and marketing methods. Keywords: Coconut water, Soy sauce, Community dedication, Product diversification, Tolitoli
Pengaruh pemberian mikroorganisme lokal akar bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai rawit (Capsicum frutencens) Hayatudin Hayatudin
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 2, No 2 (2022): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v2i2.194

Abstract

Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal Akar Bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens L).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal Akar Bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di  Kelurahan Tambun. Kecamatan Baolan. Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah. Dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu pemberian dosis MOL akar bambu (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : Tanpa pemberian MOL Akar Bambu (P0), pemberian dosis MOL Akar Bambu 10 ml/liter air (P1), 20 ml/liter air (P2), dan 30 ml/liter air (P3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis MOL Akar Bambu 30 ml/liter air pada tanaman cabai rawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 7 MST yaitu 145 cm, jumlah daun pada umur 7 MST yaitu 219 helai, jumlah cabang produktif 20,00, dan produksi rata-rata berat buah/tanaman, berat buah/bedeng, berat buah/hektar masing-masing yaitu 23,8 g, 190,7 g, 7.967,55 Kg, dibandingkan dengan pemberian dosis MOL Akar Bambu lainnya. Kata Kunci       :   Tanaman Cabai Rawit, Mikroorganisme Lokal (MOL), Akar Bambu. 
PENGARUH BERBAGAI JENIS MULSA DAN DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING TERHADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) Hayatudin Hayatudin; Adnan Adnan
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v1i3.167

Abstract

Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui interaksi antara mulsa dan pupuk kandang kambing   terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, mengetahui pengaruh mulsa terhadap pertunbuhan hasil bawang merah dan mengetahui pengaruh pupuk kandang kambing terhadap hasil bawang merah.  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Madako Tolitoli  Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah dengan ketinggian tempat 43 mdpl dengan suhu rata-rata 33ºC, dilaksanakan dari bulan januari sampai maret 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang mencobakan berbagai jenis mulsa dan dosis pupuk kandang kambing. Tanaman bawang merah sebagai tanaman indikator berdasarkan rancanagan percobaan, perlakuan merupakan kombinasi dua faktor disusun dengan mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktor pertama adalah jenis mulsa (M) terdiri dari tiga jenis perlakuan yaitu : M0 = kontrol, M1= mulsa plastik perak, M2= mulsa sekam padi, Sedangkan faktor kedua pengunaan dosis pupuk kandang kambing (K) terdiri 3 taraf yaitu: K0= kontrol, K1= 10 t.ha-1, K2= 20 t.ha-1, Berdasarkan dua faktor diatas, 3x3 = 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali 9x3 = 27 petak percobaan. Hasil sidik ragam menunjukan bahwa interaksi perlakuan jenis mulsa dan dosis  pupuk kandang kambing serta faktor tunggal jenis mulsa tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 10, 20, dan 30  HST. Namun faktor tunggal perlakuan dosis pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 40 dan 50 hari setelah tanam.  Hasil sidik ragam menunjukan bahwa interaksi perlakuan jenis mulsa dan dosis  pupuk kandang kambing serta faktor tunggal jenis pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Namun, faktor tunggal perlakuan mulsa berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi.
Pengaruh Pemotongan Bibit Bawang Daun Akibat Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Kahar Kahar; Hayatudin Hayatudin; Alpiana Alpiana
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v2i1.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemotongan Bibit Bawang Daun akibat Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah aplikasi  pupuk organik dengan dosis yang berbeda diberi simbol (D) terdiri dari tiga taraf yaitu : D0 = kontrol, D1= 10 ton.ha-1 atau setara 1 kg / petak dan D2= 15 ton.ha-1 atau setara  2 kg / petak. Sedangkan faktor kedua pemotongan bibit bawang daun diberi simbol (P) terdiri 3  perlakuan yaitu : P0= tidak ada pemotongan, P1= pemotongan 1/3 bagian dari sisa tanaman dan P2= pemotongan 2/3 bagian dari sisa tanaman. Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 petak percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  perlakuan pemotongan bibit anakan berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada  umur 20, 30, 40 dan 50 Hst.  Perlakuan terbaik terdapat pada pemotongan 2/3 bagian dari sisa tanaman. Interaksi pemotongan bibit  bawang daun dengan pemberian pupuk organik dengan dosis yang berbeda  berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada  umur 60 Hst.Kata kunci = Pupuk organik, Pemotongan, Hasil Bawang Daun 
PENGARUH PUPUK NPK DAN INTERVAL WAKTU PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT LOKAL BUOL (Capsicum Frutescens L.) Hayatudin Hayatudin
Jago Tolis : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Madako Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli pada bulan September 2020 sampai Januari 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval waktu penyiangan dengan pupuk NPK pada tanaman cabai rawit lokal buol dengan menggunakan RAK faktorial yang terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yaitu: N0W1 = Tanpa perlakuan dengan waktu penyiangan 20 HST, N0W2 = Tanpa perlakuan waktu penyiangan 30 HST, N0W3 = Tanpa perlakuan dengan waktu penyiangan 40 HST, N1W1 = NPK 350 kg/ha dengan waktu penyiangan 20 HST, N1W2 = NPK 350 kg/ha dengan waktu penyiangan 30 HST, N1W3 =  NPK 350 kg/ha dengan waktu penyiangan 40 HST, N2W1 = NPK 400 kg/ha dengan waktu penyiangan 20 HST, N2W2 = NPK 400 kg/ha dengan waktu penyiangan 30 HST, N2W3 = NPK 400 kg/ha dengan waktu penyiangan 40 HST, N3W1 = NPK 450 kg/ha dengan waktu penyiangan 20 HST, N3W2 = NPK 450 kg/ha dengan waktu penyiangan 30 HST, N3W3 = NPK 450 kg/ha dengan waktu penyiangan 40 HST. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehigga terdapat 36 bedengan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada pengamatan tinggi tanaman perlakuan NPK yang paling baik adalah N3 / 450 kg/ha pada umur 4 MST (115,51) dan N2 / 400 kg/ha pada umur 6 MST (219,03) bobot buah perpohon paling baik adalah N3 / 450 kg/ha (221,54), perlakuan interval waktu penyiangan yang paling baik pada jumlah daun adalah W1 / 20 HST pada umur 6 MST (542), sedangkan pada bobot buah perpohon paling baik adalah W2 / 30 HST (293,96), dan W2 / 30 HST (64).  Kata Kunci :  penyiangan, pupuk NPK, cabai rawit (Capsicum Frutencens L.)PENGARUH  PUPUK NPK DAN INTERVAL WAKTU PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT LOKAL BUOL (Capsicum Frutescens L.)
Perbandingan Biomassa Pertanian sebagai Energi Terbarukan Briket Arang Rian Christian Sondakh; Hayatudin Hayatudin
Jurnal Ilmiah Giga Vol 25, No 1 (2022): Volume 25 Edisi 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v25i1.1720

Abstract

Abstract. Briquettes are renewable energy sourced from agricultural waste and used as a household fuel. The availability of farm or plantation waste is a good impetus for developing environmentally friendly briquette fuels. This study aims to determine the characteristics of briquettes from various types of agricultural biomass. The research was carried out at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Madako Tolitoli University, from May to June 2020. This study used a completely randomized design (CRD) with one factor: the type of briquettes consisting of 4 levels of treatment: coconut shell, coconut fiber, rice husk, and corn cobs. Each treatment was repeated three times so that there were 12 research units. The results showed that various types of biomass produced the characteristics of briquettes with better quality, which can be seen from the research parameters of moisture content, burning time, combustion speed, and density. Coconut shell biomass has more noticeable results to the moisture content obtained is 1.76%, burning time is 215.26 minutes, combustion speed is 0.005 gr/second, and density is 0.57 gr/cc. Abstrak. Briket adalah sumber energi terbarukan yang bersumber dari limbah pertanian dan digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Ketersedian limbah pertanian atau perkebunan menjadi dorongan yang baik dalam pengembangan bahan bakar briket ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik briket dari berbagai jenis biomassa pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Madako Tolitoli, dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu jenis briket yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam padi, dan tongkol jagung. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis biomassa menghasilkan karakteristik briket dengan kualitas lebih baik dapat dilihat dari parameter penelitian kadar air, lama pembakaran, kecepatan pembakaran, dan densitas. Biomassa tempurung kelapa memiliki hasil lebih menonjol dari kadar air yang didapatkan adalah 1.76 %, lama pembakaran 215.26 menit, kecepatan pembakaran 0.005 gr/detik, dan densitas 0.57 gr/cc.
Pengaruh Interval Waktu Pembumbunan Dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogeae L) Nursidah Kasim; Hayatudin Hayatudin; Junaidi Junaidi
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v2i3.235

Abstract

Tujuan penelitian adalah Mengetahui interaksi antara perlakuan interval waktu pembumbunan dengan perlakuan dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah penelitian ini dilaksakan dikebun percobaan Universitas Madako Toli-toli Kecamatan Baolan Kabupaten Toli-toli Provinsi Sulawesi Tengah. Dilaksanakan dari bulan September sampai desember  2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola facktorial terdiri dari dua faktor. Faktor Pertama adalah pembumbunan dengan tiga taraf, tanpa pembumbunan (P0) Pembumbunan 15 hari setelah tanam (P1) dan pembumbunan 30 hari setelah tanam (P2)  Faktor ke dua adalah dosis pupuk kandang ayam terdiri dari tiga taraf  adalah tanpa dosis pupuk kandang ayam (K0) Dosis pupuk kandang ayam 2 kg/bedeng (K1)  Dosis pupuk kandang ayam 3 kg/bedeng (K2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor tunggal perlakuan pupuk kandang ayam dan pembumbunan  (P2K2)  memberikan hasil yang lebih baik pada parameter tinggi tanaman. demikian pula pada faktor interaksi perlakuan interval waktu pembumbunan dan dosis pupuk kandang ayam.memberikan hasil lebih baik pada parameter jumlah daun 15, 30, 45 dan  60 hari setelah tanam (HST).Kata kunci: kacang tanah, pembumbunan, pupuk kandang
Analisis Pendapatan Kegiatan Pembesaran Peranakan Kambing Etawa Di Desa Malulu Kabupaten Tolitoli Hayatudin Hayatudin
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v3i2.334

Abstract

Analisis Pendapatan Kegiatan Pembesaran Peranakan Kambing Etawa di Desa Malulu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Penelitian bertujuan Untuk mengetahui besarnya pendapatan kegiatan  pembesaran peranakan kambing Etawa di Desa Malulu Kabupaten Tolitoli dan untuk menilai besarnya nilai RC – Ratio usaha Pembesaran kambing peranakan Etawa di Desa Malulu Kabupaten Tolitoli selama satu tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan pembesaran peranakan kambing Etawa untuk wilayah Malulu Kabupaten Tolitoli sebesar Rp.59.214.000,- dengan pendapatan rata-rata Rp.11.842.800,- dari 5 responden. Nilai RC-ratio sebesar 1,27 yang merupakan hasil pembagian antara total pendapatan dan total biaya. Tingkat keuntungan kegiatan pembesaran peranakan kambing etawa untuk wilayah Malulu adalah sebesar 1,3 berarti bahwa dengan pengeluaran sebesar satu rupiah akan diperoleh pengembalian sebesar 130 rupiah (RC-ratio), sehingga kegiatan pembesaran peranakan kambing etawa untuk  di Desa Malulu Kabupaten Tolitoli layak diusahakan.Kata Kunci : Kambing etawa, produksi, pendapatan, RC- ratio  
Analisis Produksi Usahatani Kelapa Dalam (Cocos nucifera) Di Kecamatan Tolitoli Utara Hayatudin, Hayatudin; Maskur, Maskur
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 4 No 2 (2024): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v4i2.594

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi besaran biaya total, penerimaan, dan pendapatan, serta perbandingan biaya/pendapatan di Kecamatan Tolitoli Utara. Studi ini dilakukan di Kecamatan Tolitoli Utara dari Oktober 2022 hingga Desember 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei kasus di Kecamatan Tolitoli Utara. Sampel diambil dari 4 desa (Lakuan Tolitoli, Timbolo, Binontoan, dan Gio). Sampel terdiri dari 30 petani, dan metode sampel acak sederhana digunakan untuk menentukan responden. Data primer dan sekunder adalah jenis data yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kelapa di Kecamatan Tolitoli Utara rata-rata menghasilkan Rp1.810.323,33 per musim tanam, dengan penerimaan sebesar Rp2.893.333,33, sehingga mereka menghasilkan Rp1.083.010,00 pendapatan, dan usahatani tersebut layak untuk diusahakan berdasarkan rasio R/C sebesar 1,59 lebih dari 1.Kata Kunci :Kelapa Dalam, Analisis Usaha tani, R/C Ratio
ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN GALANG (STUDI KASUS) Hayatudin, Hayatudin; Resti, Resti
Tolis Ilmiah : Jurnal Penelitian Vol 5 No 2: November
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/tolis.v5i2.547

Abstract

Efisiensi ekonomi sangat dibutuhkan di dunia pertanian, dalam hal permintaan dan pendapatan khususnya melalui tanaman pangan padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya total, penerimaan, pendapatan dan kelayakan usahatani padi sawah di Kecamatan Galang. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Galang pada bulan Maret sampai bulan April 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan mengambil kasus di Kecamatan Galang. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga desa yaitu Desa Lakatan, Kalangkangan dan Lalos dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang petani. Penentuan responden dilakukan dengan metode sampel acak sederhana. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya total, penerimaan, pendapatan dan kelayakan R/C Ratio dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani padi sawah di Kecamatan Galang rata-rata per hektar per musim tanam petani menghasilkan biaya total sebesar Rp. 10.442.117,23, penerimaan sebesar Rp. 21.160.852,75 sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 10.718.735,52 dan usahatani tersebut layak untuk diusahakan berdasarkan R/C Ratio sebesar 2,03 > 1, BEP produksi 1.180,22 kg dan BEP harga Rp. 4.365,98/kg yang lebih kecil dari rata-rata produksi 2.391,70 kg dan rata-rata harga Rp. 8.847,62/kg.