Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA KUE KHAS TE’TEKAN DI KABUPATEN ENREKANG A. Siti Nurul Izzati; A. Nuddin; Arman Arman
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 1 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 1, Januari - April Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i1.697

Abstract

Kue khas te’tekan merupakan salah satu makanan tradisional yang ada di Kabupaten Enrekang yang dapat menambah pendapatan Daerah, sehingga perlu diketahui bagaimana pendapatan usaha kue khas te’tekan bagaimana kelayakan usaha kue khas te’tekan dan bagaimana strategi pengembangannya dengan menggunakan metode analisis pendapatan analisis kelayakan dan analisis Interpretativ Stuktural Modelling ISM dengan pengambilan data melalui wawancara dengan pengisian kuisioner untuk analisis pendapatan dan kelayakan sebanyak 30 orang responden dan 12 responden untuk analisis ISM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pendapatan usaha kue khas te’tekan di Desa Mampu Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang sebanyak Rp.18.798.400/produksi dengan tingkat kelayakannya 1.58 dan. Hasil analisis ISM diperoleh program strategi yang strategis adalah : (1) pengembangan teknologi produksi, (2) promosi dan pemasaran, (3) pengembangan usaha, (4) peningkatan kualitas produk.
Strategi Pengembangan Komoditi Lokal Buah Naga berbasis Agribisnis di Kabupaten Soppeng Irmayani Irmayani; Dahlia Purnama; Arman Arman; Nur Ilmi
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.126-135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi dalam pengembangan komoditi buah naga (Dragon Fruit) berbasis agribisnis di Kabupaten Soppeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) berdasarkan hasil pembobotan dan pemberian rating diperoleh skor untuk faktor kekuatan utama dalam usahatani Buah Naga yaitu. Faktor kekuatan Kualitas Buah Naga Merah dan Luas Lahan sedangkan faktor kelemahan yaitu Produk Tidak Tahan Lama, penyakit pada Buah Naga dan harga. Faktor peluang pada usahatani Buah Naga Permintaan Buah Naga Merah meningkat dan Jenis pupuk yang digunakan, dan Faktor ancaman yaitu permainan harga oleh pedagang dan banyaknya persiangan. Strategi Pengembangan Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) di Desa Tottong Kecamatan Donri-donri Kabupaten Soppeng yang menjadi hasil penetapan strategi yang tepat dilakukan adalah Strategi Strenghts-Opportunities (SO) yaitu memaksimalkan Produksi Buah Naga Merah, untuk meningkatkan produksi  pengolahan buah naga, meningatkan kualitas Buah Naga Merah dengan memanfaatkan jenis pupuk terbaik, memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki guna memaksimalkan permintaan Buah Naga.
Development of Local Resources for Rural Communities Based on Sustainable Livelihoods to Improve Farmers' Welfare in Enrekang Regency Irmayani Irmayani; Arman Arman; Dina Aprianty Azis; Muh. Amir
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 15, No 1 (2022): SI: The Turning Point
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.15.1.35-40

Abstract

Specific objectives are: 1). Formulate and develop a sustainable livelihood-based farmer welfare development model to improve the quality of rural farmers' resources. 2). Applying an integrated pattern between all livelihood concepts, namely the use of natural resources, the availability of human resources, the availability of physical resources, the ability to access financing, and the internalization of social capital in the lives of rural communities in Bone-Bone village. Rural farmers in Bone-Bone village are the population in this study, some of which will be selected as the main samples in this study. The sample used in this study used snowball sampling with data triangulation techniques, by determining key informants in advance, including several leaders or figures in this village community. Rural farmers with the scope of agricultural life which is the color of their daily life so that they are expected to be able to make farmers survive, organize their agricultural life into a mainstay commodity and prosper their lives. The interaction between local economic institutions and market intervention institutions has brought changes to the local economic institutional order, where subsistence ethics is still a moral requirement, but does not provide opportunities for farmers to improve welfare. Even the workings of market institutional mechanisms during the economic crisis have increased the gap between layers of farming society.
PELATIHAN KONTEN DIGITAL MARKETING PADA USAHA CATERING ABIZAH Arman Arman; Irninthya Nanda Pratami Irwan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7231

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk menjadi salah satu bentuk pola terintegrasi antara mitra dengan pihak universitas maupun masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pola kerjasama akan terjalin dengan pihak universitas diuntungkan dengan adanya pelatihan pembuatan konten digital marketing.). Kegiatan PKM ini merupakan pelatihan keterampilan pengelolaan usaha berbasis digital, dimana diharapkan memberikan tambahan pengetahuan baru bagi mitra dalam meningkatkan keterampilan, kualitas, dan produktivitas. Khalayak sasaran yaitu mitra kegiatan PKM adalah Catering Abizah yang berlokasi di Kabupaten Soppeng,Sulawesi Selatan. Pada mitra kegiatan permasalahan mitra meliputi : 1) Manajemen usaha yang belum berjalan maksimal.2) Persaingan Usaha yang sejenis,3) Proses Pemasaran masih secara langsung,dan 4)Belum adanya konten yang menarik pada kegiatan pemasaran. Solusi yang ditawarkan melalui pelatihan pembutan konten Digital Marketing yang telah dilaksanakan pada Bulan Februari 2022, melalui tahapan meliputi sosialisasi kegiatan, penyuluhan, pendampingan pembuatan konten promosi yang bersifat digital
Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Penyuluh Kehutanan Dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Di Desa Watang Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang Irninthya Nanda Pratami; Edi Kamil; Yusriadi Yusriadi; Arman Arman
Jurnal Agribis Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Agribis
Publisher : Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/agribis.v10i2.1441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap kinerja penyuluh kehutanan dalam pengelolaan hutan di Desa Watang Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantatif, karena dalam pelaksanannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti data yang diperoleh. Data yang digunakan data primer dan sekunder. Terdapat 64 sampel, dan analisis dengan mengunakan teknis analisis Likert. Dari hasil penelitian diperoleh : bahwa Variabel ( X) adalah persepsi masyarakat tani hutan terhadap kinerja penyuluh kehutanan dalam pengelolaan kawasan hutan yang didasarkan pada beberapa indikator, meliputi terbentuknya kelompok tani hutan, terbitnya izin pengolahan kawasan hutan, tersusunnya rencana kerja tahunan (RKT), pemberian informasi yang terkini (up to date) tentang kehutanan, tersusunnya peta wilayah kerja , tersebarnya informasi kehutanan secara merata, tumbuh kembangnya pemberdayaan dan kemandirian masyarakat kawasan hutan, terwujudnya kemitraan masyarakat yang menguntungkan dalam pengelolahan kawasan hutan, terwujudnya akses masyarakat ke lembaga keuangan dan penyedia sarana produksi, terwujudnya peningkatan produktivitas agribisnis komoditas unggulan dari hasil pengelolaan kawasan hutan, terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat tani di sekitar kawasan hutan. Sedangkan variabel (Y) adalah kegiatan penyuluhan dalam pengelolaan kawasan hutan seperti : pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, pemberian informasi terkini (up to date), berbagi pengalaman, peningkatan produktivitas, efisiensi usaha, peningkatan kesejahteraan dan menjaga kelestarian dan keamanan kawasan hutan.
PENINGKATAN KAPABILITAS MASYARAKAT PESISIR PELAKU USAHA ABON IKAN TUNA DI KELURAHAN KAMPUNG PISANG KOTA PAREPARE Irwan Idrus; Yadi Arodhiskara; Arman Arman; Fajar Ladung; Muhammad Nurul Fikri; Tiara Saputri
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v6i2.1306

Abstract

Rendahnya kapabilitas (capability)  sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu persoalan di wilayah pesisir. Hal ini terlihat dengan kurangnya skill, minat dan kreatifitas masyarakat pesisir untuk berwirausaha. Di sisi lain  potensi wilayah pesisir sangat strategis khususnya pengembangan usaha di bidang perikanan. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi masyarakat pesisir terkait pentingnya pengembangan usaha abon ikan. Metode pada kegiatan PKM ini adalah dengan memberikan beberapa rangkaian pelatihan secara terstruktur dan sistematis kepada pelaku usaha abon ikan agar memiliki motivasi  kerja yang tinggi dan kompetensi dalam mengelola usaha home industry sehingga dapat meningkatkan profit usaha. Tahapan pelaksanaan kegiatan diawali dengan sosialisasi dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) dengan mitra dan stakeholder, pelaksanaan pelatihan peningkatan motivasi  SDM,  manjemen keuangan usaha serta  pendampingan pelaku usaha.  Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu pelaku usaha abon ikan tuna memiliki peningkatan kapabilitas dalam mengelola usaha. Pelaku usaha memahami filosofi bekerja dan berwirausaha secara komprehensif sehingga memiliki motivasi  yang tinggi untuk berwirausaha serta mampu menyusun laporan keuangan usaha dengan teknik pembukuan sederhana.  Abstract. The low capability of human resources (HR) is one of the problems in coastal areas. This can be seen by the lack of skills, interests, and creativity of coastal communities for entrepreneurship. On the other hand, the potential of coastal areas is very strategic, especially for business development in the field of fisheries. This community service activity aims to provide understanding and knowledge for coastal communities regarding the importance of developing a shredded fish business. The method in this activity is to provide several series of structured and systematic training to shredded fish businesses in order to have high work motivation and competence in managing home industry businesses so that they can increase business profits. The stages of implementing the activities begin with socialization in the form of a Forum Group Discussion (FGD) with partners and stakeholders, implementation of training to increase HR motivation, business financial management, and mentoring of entrepreneurs. The result of these activities is that shredded business actors have increased capability in managing their business. Entrepreneurs understand the philosophy of working and entrepreneurship comprehensively so that they have high motivation for entrepreneurship and are able to compile business financial reports using simple bookkeeping techniques
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Melakukan Usaha Tani Bawang Merah (Allium Cepa Var. Aggregatum) di Desa Sumillan Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Indra Wardana; Yusriadi Yusriadi; Arman Arman
Jurnal Agribis Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Agribis
Publisher : Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/agribis.v11i1.1681

Abstract

In Alla District perspective, the highest production increase was dominated by shallots from several existing leading commodities. This was due to the decision of farmers to switch commodities to farming shallots. The decision of farmers to switch farming depends on the awareness of farmers to maximize their farm income. The more farmers who decide to plant shallots, the more production will increase. This study aims to determine: What factors influence the decision making of farmers to do shallot farming (2) What factors are the most influential simultaneously on the decision making of farmers to do shallot farming in Sumillan Village, Alla Subdistrict, Enrekang Regency. This study uses a quantitative descriptive research method, because the implementation includes data, analysis and interpretation of the meaning of the data obtained. The data used are primary and secondary data. There were 50 samples in this study and then processed using SPSS 24. Analysis using multiple regression analysis techniques. From the research results obtained: that the variables that influence the decision making of shallot farmers are internal factors with variables income, and capital. While external factors, the variables are selling price. The most influential variable partially is the income variable because it has a hinger T arithmetic value than other variables.
PELATIHAN PEMBUATAN SOSIS HOMEMADE DAN PEMASARANNYA MELALUI DIGITAL MARKETING PADA KELOMPOK PKK DESA LAPEOKECAMATAN CAMPALAGIANKABUPATEN POLEWALI MANDARSULAWESI BARAT Rasbawati Rasbawati; Arman Arman; Irmayani Irmayani; I.D. Novieta; Harsani Harsani; Fitriani Fitriani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15500

Abstract

Maraknya produk olahan jadi dalam hal ini sosis yang beredar di pasaran membuat masyarakat harus pandai memilih produk mana yang aman untuk dikonsumsi terlebih untuk konsumsi anak-anak. Hal ini disebabkan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan komposisi standar produk olahan. Oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan sosis homemade untuk menghasilkan produk yang bernilai gizi yang tinggi dan aman untuk dikonsumsi oleh kalangan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelompok PKK Desa Lapeo Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Metode pelaksanaan pengabdian ini berupa a) penyuluhan, b) tanya jawab dan demontrasi langsung kepada anggota kelompok PKK Desa Lapeo. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan PKM ini terlaksana adalah anggota PKK Desa Lapeo memiliki kemampuan dan keterampilan dalam membuat sosis bernilai gizi tinggi dan sehat. Kesimpulan dari PKM ini berjalan lancar dan anggota kelompok PKK Desa Lapeo sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Analisis Pola Kemitraan Petani Penangkar Dengan PT. Sang Hyang Seri (persero) Unit Produksi Benih I Sidrap ainun muthmainnah; Nurhapsa Nurhapsa; Arman Arman
Jurnal Agribis Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Agribis
Publisher : Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/agribis.v11i2.1889

Abstract

This research is entitled analysis of partnership patterns of breeder farmers with PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sidrap Seed Production Unit. This study analyzes the partnership pattern of breeder farmers with PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sidrap Seed Production Unit. The form of data collection in this study is primary data and secondary data. By using the method of descriptive data analysis by simply tabulating, the data obtained from the sample either by interview or by existing questionnaires. The results of this study indicate that the partnership pattern that exists between breeder farmers and PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sidrap Seed Production Unit is included in the ENOUGHLY EFFECTIVE category. From the results of the interviews conducted, it was found that the partnership pattern used was an agribusiness operational cooperation partnership (KOA) pattern. In the partnership implementation process, there are 7 activities carried out, namely: location survey, partnership proposal, administration and partnership contract, implementation/monitoring, evaluation and operational assistance. While the effectiveness of the partnership pattern that has been established is quite effective, however there are several factors that need to be further improved, namely the supply of heavy equipment and the availability of means of transporting captive-bred animals.
Community Empowerment in Utilizing Local Agricultural Waste as an Effort to Recover The Red Onion Farming Economy: Pemberdayaan Masyarakat dalam Memanfaatkan Limbah Lokal Pertanian sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian Usahatani Bawang Merah Irmayani Irmayani; Arman Arman; Nur Ilmi; Masnur Masnur
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i4.14479

Abstract

Enrekang Regency is the largest shallot producing area in South Sulawesi. The spread of shallot cultivation is found in several sub-districts in Enrekang Regency, especially in several sub-districts, especially in Baraka Sub-District, Banti Village, which is the largest producer of shallot commodities. Shallots require intense agricultural inputs so that farmers often insist on using chemicals in controlling pests and plant diseases that attack them, of course this has a very bad impact on the health of farmers and the environmental ecosystem, especially the shallot commodity itself which is cultivated is unhealthy for consumption because it contains dangerous heavy metals. Even though around the brand there are many agricultural wastes that are simply wasted and not utilized. These agricultural wastes can be processed into good organic fertilizer for plant growth and land rehabilitation. So that this community service aims to train shallot farmers to process and utilize agricultural waste that is around them to be used as good organic fertilizer for plant growth in the long term. This service activity was carried out with the partners of the Keinnawa Farmers Group in Baraka Village to increase awareness, concern, insight, skills and expertise in processing useful agricultural waste. The number of farmers involved is 55 people with community education, outreach, direct practice and mentoring methods. The results of this dedication resulted in the level of participation of farmers to be involved by 83% in activities and increased awareness of utilizing waste by 77%. The results obtained need to be continuously improved, especially the involvement of government officials to collaborate with academics to get assistance with Keinnawa Partners in maintaining the continuity of this activity.