Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DYPHEMIA IN DIDONG JALU ARITA MUDE AND BIAK CACAK: DISFEMIA DALAM DIDONG JALU ARITA MUDE DAN BIAK CACAK Sediken Tara Munthe; Azman Ismail; Yusri Yusuf; Denny Iskandar; Ramli Ramli
Jurnal Kata Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.864 KB) | DOI: 10.22216/kata.v6i2.1123

Abstract

This study aims to describe the type, function, and linguistic form of dysphemia in Didong Jalu Arita Mude and Biak Cacak. The method used is a descriptive method with a qualitative approach. The technique used is listening, note-taking, and interview techniques. The data of this study are expressions containing dysphemia taken from the video of the performance of Didong Jalu Arita Mude with Biak Cacak. In data collection, 2 respondents participated in the interview and were justified by 2 other respondents. The results showed that in the Didong Jalu poem there were various types, functions and linguistic forms of dysphemia, namely; in the expressions mulaho, naru delahe, lenge mubute beloh gere mera, muperot, silent monkey, etc.
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA PADA ANAK USIA 6 DAN 7 TAHUN DI DESA BEBESEN ACEH TENGAH Munthe, Sediken; Qurrata A’yunin; Inge Ayudia; Meli Afrodita
Lateralisasi Vol. 12 No. 02 (2024): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v13i02.7523

Abstract

This study is entitled "Second Language Acquisition in 6 and 7 Year Old Children in Bebesen Village". This study aims to describe the second language acquisition of 6 and 7 year old children and review the relationship between the environment and second language acquisition studied in the field of syntax. This study uses a qualitative descriptive method. Data were obtained from 6 year old informants named Arika Simah Bengi and 7 year old Naura Khalisa. The data collection technique used the vocative listening technique. The data obtained were analyzed based on the theory of second language acquisition. Both children use Gayo as their first language. In this case, Indonesian is their second language. The results of the study showed that some of the Indonesian sentences spoken by the informants were perfect and some were not perfect when viewed from the syntactic study. The first informant named Arika (6 years old) is already fluent in the language. However, the Indonesian used is not yet complex and the structure is still reversed. Meanwhile, the second informant named Naura (7 years old) is very fluent in Indonesian and her sentences are also complex and long.
Kemampuan Mahasiswa PBI FKIP USK Menggunakan Tanda Diakritik Pada Teks Bahasa Aceh: Kemampuan Mahasiswa PBI FKIP USK Menggunakan Tanda Diakritik Pada Teks Bahasa Aceh Sediken Tara Munthe; Inge Ayudia; Arsyadi Arsyadi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 5: Agustus 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i5.4422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan Mahasiswa PBI USK dalam menggunakan tanda diakritik pada teks bahasa Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Mahasiswa PBI Universitas Syiah Kuala angkatan 2022 yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik acak/random sampling. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa PBI USK menggunakan tanda diakritik pada teks bahasa Aceh dapat digolongkan ke dalam kategori cukup. Data tersebut dapat dilihat dari nilai mahasiswa PBI dalam menggunakan tanda diakritik pada sebuah teks pantun bahasa Aceh. Adapun hasil persentase mahasiswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik berjumlah 4 orang (13,3%), mahasiswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik berjumlah 5 orang (16,67%), mahasiswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup berjumlah 13 orang (43,3%), dan mahasiswa yang memperoleh nilai kategori kurang berjumlah 7 orang (23,3%), serta yang terakhir mahasiswa yang memperoleh kurang berjumlah 0 (0%). Jadi bisa dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan nilai rata-rata dan perhitungan persentasenya kemampuan mahasiswa PBI dalam menggunakan diakritik tergolong ke dalam kategori nilai cukup.
Language Choice in Mixed Families of Different Ethrobs in Empus Talu Village Munthe, Sediken Tara Munthe; Inge Ayudia
Cognitive Development Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Cognitive Development Journal
Publisher : Edutech Publishing Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cognitive.v1i2.14

Abstract

The formulation of the problem studied is what language is chosen, and what factors influence the choice of language in mixed families in Empus Talu Village, Bebesen District, Central Aceh Regency. This research aims to find out what language is chosen in mixed families in Empus Talu Village, Bebebsen District, Central Aceh Regency and also to find out what factors influence the choice of language in mixed families in Empus Talu Village, Bebebsen District, Central Aceh Regency. The research method used is a qualitative research method. The data source in this research is a mixed family, namely the mother and father have different ethnicities. The family lives in the Empus Talu Village area, Kec. Bebesen, Kab. Central Aceh. The data analysis steps in this research are as follows. Data is grouped based on problem formulation, classifying data according to the aspects studied, correcting the results of observation notes, record all data and carry out re-analysis and convey the results according to the problem in descriptive form, and concluding research results. The language chosen by mixed ethnic families in Empus Talu Village, Bebesen District, Central Aceh Regency is generally Indonesian.
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK terhadap Efektivitas Metode SQ3R dalam Kegiatan Membaca Kritis A'yunin, Qurrata; Munthe, Sediken Tara; Tanjung, Dessi Chairani; Nurrahmah, Nurrahmah; Afrodita, Meli
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, USK, terhadap efektivitas metode SQ3R dalam kegiatan membaca kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, USK yang telah mengikuti mata kuliah keterampilan membaca dan menggunakan metode SQ3R dalam kegiatan membaca berjumlah 35 orang. Sedangkan, data dalam penelitian ini adalah catatan hasil penerapan teknik membaca SQ3R dan tanggapan mahasiswa terhadap penerapan teknik tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan google form untuk menggali persepsi, pendapat, dan pengalaman mereka terhadap metode SQ3R. Selanjutnya, observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran membaca menggunakan SQ3R, baik dalam aktivitas kelas maupun diskusi kelompok. Terakhir, dokumentasi berupa tugas mahasiswa yang relevan untuk memperkuat temuan dari wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa yang menjadi responden memiliki persepsi positif terhadap penerapan metode SQ3R dalam kegiatan membaca kritis. Secara umum, mahasiswa memahami langkah-langkah SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) dengan baik dan dapat mendeskripsikan tahapan tersebut dengan rinci
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK terhadap Efektivitas Metode SQ3R dalam Kegiatan Membaca Kritis A'yunin, Qurrata; Munthe, Sediken Tara; Tanjung, Dessi Chairani; Nurrahmah, Nurrahmah; Afrodita, Meli
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, USK, terhadap efektivitas metode SQ3R dalam kegiatan membaca kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, USK yang telah mengikuti mata kuliah keterampilan membaca dan menggunakan metode SQ3R dalam kegiatan membaca berjumlah 35 orang. Sedangkan, data dalam penelitian ini adalah catatan hasil penerapan teknik membaca SQ3R dan tanggapan mahasiswa terhadap penerapan teknik tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan google form untuk menggali persepsi, pendapat, dan pengalaman mereka terhadap metode SQ3R. Selanjutnya, observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran membaca menggunakan SQ3R, baik dalam aktivitas kelas maupun diskusi kelompok. Terakhir, dokumentasi berupa tugas mahasiswa yang relevan untuk memperkuat temuan dari wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa yang menjadi responden memiliki persepsi positif terhadap penerapan metode SQ3R dalam kegiatan membaca kritis. Secara umum, mahasiswa memahami langkah-langkah SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) dengan baik dan dapat mendeskripsikan tahapan tersebut dengan rinci
Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Ayudia, Inge; Aulia Haqqi; Munthe, Sediken Tara
Ta'dib: Jurnal Pemikiran Pendidikan Vol. 11 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang dapat diindikasi sebagai penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah kurang peranan orang tua dalam upaya meningkatkan prestasi yang berkaitan dengan hasil belajar serta menumbuhkan motivasi belajar terhadap siswa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh peranan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK N 3 Takengon. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi, wawancara dan angket. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah pedoman angket. Berdasarkan hasil analisis dari perhitungan yang diperoleh angka korelasi antara variabel X dengan variabel Y atau rxy adalah 0,512 berdasarkan interpretasi nilai rxy berada pada rentangan antara 0,40 – 0,70 yang berarti antara variabel X dengan variabel Y yaitu antara Peranan orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK N 3 Takengon memang terdapat korelasi/pengaruh yang sedang atau cukup. Adapun saran penulis, yaitu (1) Peranan orang tua harus di tingkatkan agar tingkat motivasi belajar siswa di sekolah dapat meningkat karena peranan orang tua berpengaruh dalam motivasi belajar dan apabila tingkat peranan orang tua kurang atau rendah maka pengaruhnya tingkat motivasi belajar siswa disekolah juga akan menjadi rendah, (2) Pihak sekolah hendaknya memberi masukan kepada orang tua dengan cara rapat atau pertemuan wali murid pada tiap bulannya yang di dalamnya memberikan pengarahan-pengarahan kepada orang tua agar selalu menjalankan peranannya sebagai orang tua dengan perhatian kepada anak ketika belajar malam dan ketika akan berangkat ke sekolah. Tingkat peranan orang tua yang ada di SMK N 3 Takengon tergolong rendah.
Peranan Pembelajaran Sejarah dalam Penanaman Nilai Karakter Religius dan Nasionalisme Di MA Negeri 1 Aceh Tengah Ayudia, Inge; Aulia Haqqi; Munthe, Sediken Tara
Ta'dib: Jurnal Pemikiran Pendidikan Vol. 11 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan sikap religius dan nasionalisme yang dimunculkan oleh siswa-siswa MA Negeri 1 Aceh Tengah; (2) Mendeskripsikan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme di MA Negeri 1 Aceh Tengah; (3) Mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus dan fenomenologi. Lokasi penelitian di MA Negeri 1 Aceh Tengah. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru sejarah kelas X dan XI IPS, serta siswa kelas X dan XI semua jurusan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis yang dilakukan menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sikap religius dan nasionalisme siswa MA Negeri 1 Aceh Tengah dapat dikatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari program-program yang diterapkan sekolah yang dijadikan peraturan sekolah, dan semakin lama menjadi kebiasaan siswa untuk melakukannya. Sikap religius dan nasionalisme siswa juga dibentuk oleh pembelajaran sejarah. Dimana guru mengkaitkan materi sejarah tertentu dengan nilai religius dan nasionalisme. Kedua, peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nilai religius dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang peradaban Islam di Indonesia. Sedangkan peranan pembelajaran sejarah dalam penanaman nasionalisme dapat dilihat ketika guru menyampaikan materi tentang peristiwa sekitar proklamasi, guru juga menanamkan nilai religius dan nasionalisme pada materi lain yang telah disesuaikan dengan materi tersebut. Ketiga, kendala yang guru hadapi terdapat pada proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kendala pada saat perencanaan seperti kurangnya buku penunjang yang dapat menambah referensi materi sejarah. Kendala dalam pelaksanaan adalah kurangnya waktu dan karakter pribadi siswa yang berbeda-beda. Sedangkan kendala dalam evaluasi adalah guru masih kurang dalam memahami karakter masing-masing siswa. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mangenai startegi penilaian keberhasilan dalam penanaman nilai religius dan nasionalisme.
Development of the “Yak Meureunoe Bahasa Aceh” Mobile Learning Application Munthe, Sediken Tara; Mukramah, Mukramah; Santika, Cut; Masyitah, Masyitah
Indonesian Journal of Education Methods Development Vol. 20 No. 4 (2025): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/ijemd.v20i4.955

Abstract

General Background: The preservation of regional languages in Indonesia faces serious challenges due to globalization and the declining interest of younger generations in using local languages. Specific Background: The Acehnese language, as a carrier of rich cultural and philosophical values, has experienced a reduction in daily use, necessitating innovative educational media that align with digital learning trends. Knowledge Gap: Current Acehnese language instruction still relies on conventional methods that lack interactivity and technological integration. Aims:This study aims to design and develop the “Yak Meureunoe Bahsa Aceh” mobile-based learning application using the 4D model (Define, Design, Develop, Disseminate) to enhance learning motivation and preserve the Acehnese language. Results: Validation results from linguists, media experts, and language teachers yielded an average feasibility score of 82.7% (highly feasible), while field trials showed a learning motivation increase with a mean score of 78.7%. Novelty: The application integrates linguistic accuracy, interactive design, and accessibility through mobile technology, making it the first comprehensive Acehnese language learning tool based on the 4D model. Implications: This innovation provides an effective medium for regional language revitalization, supports independent learning, and serves as a model for developing digital learning applications for other local languages Highlights: Promotes regional language preservation through digital learning. Uses the 4D model to ensure systematic application development. Increases student motivation and engagement in language learning. Keywords: Acehnese Language, Mobile Learning, 4D Model, Language Preservation, Educational Technology
Revitalizing the Acehnese Language through the “Cinta Bahasa Aceh” Instagram Community Mukramah, Mukramah; Munthe, Sediken Tara
Academia Open Vol. 10 No. 2 (2025): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.10.2025.12639

Abstract

General Background: The Acehnese language, as a crucial component of Indonesia’s linguistic and cultural diversity, faces a decline in daily use among teenagers due to modernization and the dominance of Indonesian and foreign languages. Specific Background: The emergence of social media platforms such as Instagram presents a new opportunity for language revitalization through interactive and youth-oriented digital content. Knowledge Gap: Despite the growing use of digital media in education, empirical studies examining its effectiveness in regional language revitalization remain limited. Aims: This study investigates the effectiveness of the “Cinta Bahasa Aceh” Instagram community in revitalizing the Acehnese language among adolescents. Results: Using a quasi-experimental design with 60 respondents, findings reveal significant improvement in vocabulary (32%), understanding of common expressions (28%), and conversational ability (35%) following a four-week digital intervention. Novelty: The study integrates Fishman’s Reversing Language Shift theory, Gilster’s digital literacy framework, and Rogers’ diffusion of innovation theory, highlighting Instagram as a participatory platform that transforms passive learners into active cultural agents. Implications: These results confirm that social media-based initiatives can serve as adaptive and replicable models for regional language preservation, offering both theoretical and practical contributions to the sustainability of linguistic heritage in the digital era. Highlights: Digital media effectively enhances youth engagement in language preservation. Instagram fosters active, participatory learning of regional languages. The study offers a replicable model for revitalizing endangered languages. Keywords: Language Revitalization, Digital Media, Instagram, Teenagers, Acehnese Language