Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ACUTE TOXICITY TEST OF WHITE TURMERIC (CURCUMA ZEDOARIA) EXTRACT ON HISTOPATHOLOGICAL ANALYSIS OF THE HEART MUSCLE Nicholas Nicholas; Fiska Maya Wardhani; Erny Tandanu; Rico Alexander
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 3 (2022): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i3.12374

Abstract

Kunyit putih (Curcuma zedoaria) adalah tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai obat herbal di Asia, khasiatnya dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh, sebagai anti nyeri dan anti inflamasi. Penggunaan obat herbal secara umum dipercayai oleh masyarakat memiliki efek samping cenderung rendah dibandingkan obat modern, akan tetapi belum ada banyak penelitian mengenai efek samping dari penggunaan kunyit putih. Kebaruan dalam penelitian ini karena meneliti uji akut ekstrak kunyit putih terhadap analisis gambaran histopatologi otot jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas akut dari ekstrak etanol rimpang kunyit putih terhadap gambaran histopatologi otot jantung. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) dengan berat antara 150-200 gr. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang dilakukan yaitu pemberian aquades, NaCMC1%, dosis EKP 250 mg/KgBB, EKP 500 mg/KgBB, EKP 750mg/KgBB, dan EKP 2000 mg/KgBB. Parameter yang diamati adalah hiperemi, hemoragi dan degenerasi dari sel otot jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat tikus yang mati akibat pemberian EKP, akan tetapi terdapat kerusakan ringan pada dosis EKP 250 mg/KgBB, kerusakan sedang pada dosis EKP 500 mg/KgBB, kerusakan sedang-berat pada dosis EKP 750mg/KgBB dan kerusakan berat pada dosis EKP 2000 mg/KgBB. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa kerusakan sel otot jantung meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol rimpang kunyit putih dimana kerusakan sel otot jantung terberat pada dosis EKP 2000mg/kgBB.Kata kunci : jantung; kunyit putih; tikus. AbstractWhite turmeric (Curcuma zedoaria) is a herbal plant that is widely used as herbal medicine in Asia because of its properties which are believed to increase the body's immune system, anti-inflammatory, and an analgesic. The use of herbal medicine is generally believed by the public to have lower side effects than modern medicine, but in reality, there has not been much research on the side effects of white turmeric usage. The novelty in this study was due to the acute study of white turmeric extract on the histopathological analysis of heart muscle. Therefore, this study aims to determine the acute toxicity of white turmeric's rhizome ethanol extract on histopathological features of the heart muscle. This experiment used 30 male white Wistar rats (Rattus norvegicus) with a weight between 150-200 grams. Rats were divided into 2 control groups and 4 groups of treatment. Treatment given to the rats are aquadest, NaCMC 1% WTE 250mg/KgBW, WTE 500mg/KgBW, WTE 750mg/KgBW, and WTE 2000mg/KgBW . The parameters observed are hyperemia, hemorrhage, and degeneration of heart muscle cells. The result showed in this study were that there were no mice that died due to EKP administration, but there was mild damage at WTE dose of 250 mg/KgBB, moderate damage at WTE dose of 500 mg/KgBB, moderate-severe damage at WTE dose of 750mg/KgBB and severe damage on WTE dose of 2000 mg/KgBW. Based on the results of this research, it can be concluded that there is significant damage found along with an increasing dose of white turmeric extract given, where the damage on heart muscle cells is most severe at WTE dose of 2000 mg/KgBW.
Kadar Serum Interleukin-6 Tikus Wistar Jantan Pada Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kunyit Putih Richardo Chandra; Adhayani Lubis; Arie Siah Putra Siahaan; Erny Tandanu; Fiska Maya Wardhani
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 7 No. 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v7i2.3163

Abstract

Latar belakang : Interleukin 6 ( IL–6 ) merupakan salah satu zat sitokin yang dikeluarkan bila terjadi respon inflamasi, hal ini sering disebabkan oleh adanya infeksi dari zat patogen seperti bakteri dan virus. Kunyit putih memiliki zat kurkumin yang mengandung diferuloylmethan dimana dapat berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kunyit putih dalam menurunkan IL-6 pada tikus putih. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental mengunakan design post-only control. Penelitian ini dibagi atas VI kelompok dimana masing-masing kelompok diberikan perlakuan berbeda. Kelompok I : diberikan aquades, kelompok II : NaCMC 1%,  kelompok III-VI secara berurutan diberi ekstrak kunyit putih sebanyak 2000 mg; 750 mg; 500 mg; 250 mg yang diberikan per-oral. Setelah itu dilakukan pengukuran IL–6 mengunakan ELISA kit. Hasil : Berdasarkan analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis didapatkan rerata kadar IL–6 pada masing-masing kelompok I-VI adalah 362,041 pg/ml; 405,609 pg/ml; 397,908 pg/ml; 355,071 pg/ml; 441,025 pg/ml;  443,593 pg/ml. Berdasarkan uji Mann-Whitney, terdapat perbedaan signifikan pada kelompok I dengan kelompok V dan kelompok VI. Didapatkan pemberian ekstrak kunyit putih dengan dosis 750 mg memiliki efektifitas terbaik dalam menurunkan kadar IL - 6 Kesimpulan : Pemberian ekstrak kunyit putih dengan dosis 750 mg memiliki efektifitas terbaik dalam menurunkan kadar IL – 6.
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK KUNYIT PUTIH (CURCUMA ZEDOARIA) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS Erny Tandanu; Veronica Lawrence; Stephanie Taniwan; Chairul Radjab Nasution; Nicolas Xavier Ongko
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.19107

Abstract

Kunyit putih (Curcuma zedoaria) banyak digunakan oleh masyarakat luas karena dipercayai sebagai tanaman herbal yang bermanfaat dalam mengobati bermacam penyakit. Curcumin yang merupakan salah satu kandungan kunyit putih diyakini mempunyai manfaat sebagai antioxidan, anti inflamasi, anti mikroba, anti kanker, anti aterosklerosis dan anti diabetes. Secara umum, kepercayaan masyarakat tehadap penggunaan kunyit putih sebagai pengobatan herbal memiliki efek samping yang minimal jika dibandingkan dengan obat modern, namun penelitian mengenai efek samping dari penggunaan kunyit putih belum banyak diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui uji toksisitas akut ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) terhadap gambaran histopatologi pankreas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan design Post Test Only Control Group Design dengan 30 ekor Rattus norvegicus  jenis kelamin jantan dengan berat berkisar antara 150-300 gram. Tikus putih dibagi menjadi kontrol negatif aquades dan kontrol positif NaCMC 1%, dan 4 kelompok perlakuan ekstrak kunyit putih dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, 750 mg/KgBB, dan 2000 mg/KgBB. Hasil yang didapat bahwa ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) tidak menunjukkan efek toksisitas akut pada pancreas tikus putih berupa tidak adanya nekrosis, edema dan sel radang pada  gambaran histologi pankreas.