Dhidhi Pambudi
Pendidikan Matematika FKIP UNS

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN REPRESENTASIPADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARTASURATAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ayuningtyas, Winanti; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.593 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual; 2) Untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan model pembelajaran Number Head Togetherdengan pendekatan kontekstual; dan 3) Untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa dengan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kartasura. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data pelaksanaan pembelajaran dan data kemandirian belajar siswa yang diperoleh melalui observasi, serta data kemampuan representasi siswa yang diperoleh melalui tes. Sumber data pada penelitian ini diperoleh  dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan member check. Teknik analisis data dengan teknik stastistik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu rata-rata persentase kemandirian belajar siswa setidaknya 60% dan rata-rata persentase kemampuan representasi siswa setidaknya 60%.Pelaksanaan model pembelajaran tersebut dimulai dari guru menyampaikan materi secara global kemudian siswa akan mengkonstruk informasi yang diperoleh, guru membentuk kelompok, guru membagikan LKK yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi siswa, kemudian guru memanggil nomor siswa untuk presentasi.Pada pra siklus diperoleh rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 29,17% dan kemampuan representasi siswa 34,12%. Pada siklus I diperoleh rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 40,62% dan kemampuan representasi siswa 51,25%. Pada siklus II diperoleh hasil rata-rata persentase kemandirian belajar siswa 60,54% dan kemampuan representasi siswa adalah 64,50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Number Head Together dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan representasi siswa.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS ACE (ACTIVITIES, CLASS DISCUSSION, EXERCISE ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL (SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017) Rahmawati, Yunia; Kuswardi, Yemi; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.556 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika dilihat dari aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model Pembelajaran Siklus ACE dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas dimana kelas eksperimen terdapat 32 siswa dan kelas kontrol terdapat 32 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen angket aktivitas belajar matematika siswa dan tes prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa (1) siswa yang diberikan model pembelajaran Siklus ACE memberikan prestasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang maupun rendah sedangkan siswa dengan aktivitas belajar sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3)  tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa pada materi barisan dan deret tak hingga
ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN 2012/2013) Nur, Dhimifri Fitria Ain; Triyanto, Triyanto; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.832 KB)

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  tingkat berpikir kreatif (TBK) siswa dalam materi pokok  peluang yang ditinjau dari karakteristik cara berpikir pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran 2012/2013.Penelitian  ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan subjek  dilakukan  dengan  teknik  purposive  sampling.  Subjek  penelitian  dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok siswa dengan karakteristik cara berpikir Sekuensial Konkret (SK), Sekuensial Abstrak (SA), Acak Konkret (AK), dan Acak Abstrak (AA) untuk selanjutnya dianalisis tingkatan berpikir kreatifnya. Data tentang  karakteristik cara berpikir siswa  diperoleh dari hasil tes angket. Sedangkan  data  tentang  tingkat berpikir kreatif siswa diperoleh dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan yaitu  reduksi  data,  penyajian  data,  dan  penarikan kesimpulan/ verifikasi data.Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir SK berada pada rentang TBK0?TBK2. Diperoleh 85,71% telah mencapai TBK 2 yang dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar. Sedangkan 14,29% mencapai TBK 0 yang tidak mampu membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar. 2) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir SA berada pada TBK 2. Dari seluruh subjek dengan karakteristik cara berpikir SA telah dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancarr. 3) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir AK berada pada rentang TBK 0 ? TBK 2. Diperoleh 66,67% telah mencapai TBK 2 yang dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancar, 22,22% mencapai TBK 1 yang telah dapat membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel tetapi belum bisa membuat alternatif penyelesaian masalah dengan lancar (fasih), dan 11,11% mencapai TBK 0 yang tidak mampu membuat alternatif penyelesaian masalah dengan fleksibel dan lancer.4) TBK Siswa dengan Karakteristik cara berpikir AA berada pada rentang TBK 0 ? TBK 1. Diperoleh 50% telah mencapai TBK 1 dan 50% mencapai TBK 0
PENERAPAN MATHEMATICS MOTIVATED LEARNING MODEL ARCS SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP PELUANG SISWA KELAS XI IPS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKUKAN DI SMA N 1 KARANGANYAR) Hapsari, Wirani Dwi; Sugiarto, Bambang; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.01 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar serta pemahaman konsep siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 pada materi peluang melalui penerapan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCS. Sumber data pada penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi, hasil angket, dan hasil tes tiap akhir siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data motivasi belajar yang diperoleh melalui angket dilakukan melalui pemberian skor pada tiap jawaban yang diberikan siswa, kemudian dihitung rataan skor tiap indikatornya. Selanjutnya untuk teknik analisis data motivasi belajar yang diperoleh malalui observasi adalah dengan analisis deskriptif. Dan untuk teknik analisis data pemahaman konsep siswa adalah dengan pemberian level skor pemahaman pada tiap siswa. Validitas data motivasi belajar siswa dapat diperoleh melalui triangulasi waktu dan metode, sedangkan validitas data pemahaman siswadapat diperoleh melalui triangulasi sumber.Hasil penelitian menyimpulkan penerapanstrategi Mathematics Motivated Learning model ARCSpada materi peluang dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa. Hal ini didasarkan pada hasil yang diperoleh pascatindakan. Sebelum penerapan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCS, motivasi belajar siswa untuk kategori cukup tinggi baru mencapai persentase 18%, dan pemahaman konsep untuk level skor pemahaman 3 baru mencapai persentase 14,71%. Selanjutnya setelah diterapkan strategi Mathematics Motivated Learning model ARCSmotivasi belajar siswauntuk kategori cukup tinggi meningkat menjadi 26,47% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 82,35% pada siklus II,sedangkan pemahaman konsep untuk level skor pemahaman 3 meningkat menjadi 47,06% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 67,65% pada siklus II 
PROFIL KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VIII TAHUN AJARAN 2013/2014) Wijayanti, Ria Wahyu; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.052 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa  kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan strategi penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample), dipilih 6 subjek penelitian, 2 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial sedang dan 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara berbasis tugas. Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik verifikasi dan triangulasi waktu. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah kedalam model matematika, (b) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (2) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial  sedang, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (3) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam memahami masalah, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (d) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Cahyo, Yulianto Dwi; Chrisnawati, Henny Ekana; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 5 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 5, September
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.887 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dan untuk mendeskripsikan peningkatan minat dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IIS 4 SMA Negeri 1 Banyudono dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah minat belajar, hasil belajar matematika pada aspek kognitif, dan pelaksanaan pembelajaran. Data minat belajar dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari observasi selama pembelajaran, kemudian data hasil belajardiperoleh dari tes yang dilaksanakan pada tiap akhir siklus. Indikator kinerja penelitian ini yaitu setidaknya 70% siswa mempunyai minat belajar tinggi dan setidaknya 70% siswa mencapai KKM dannilai rerata siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, siswa yang mencapai minat belajar tinggi meningkat dari tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus, persentase siswa yang mencapai minat belajar tinggi yaitu 46,88% dari total siswa, kemudian pada siklus I meningkat sebesar 9,37% menjadi 56,25% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 18,75% menjadi 75%. Dari hasil tes siklus I, 37,50% dari total siswa mencapai KKM dan pada siklus II 71,875% siswa. Langkah pembelajaran TGT yang meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yaitu 1) guru menyajikan materi, 2) siswa dikelompokkan oleh guru menjadi beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari empat siswa yang terdiri dari 1siswa dengan kemampuan tinggi, 2 siswa dengan kemampuan sedang, dan 1siswa dengan kemampuan rendah, tiap kelompok  mendiskusikan permasalahan atau soal kemudian mempresentasikan hasil diskusi, 3) game dimainkan oleh empat siswa dari kelompok yang berbeda pada tiap meja, gameterdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, gamedirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi oleh guru dan diskusi, 4) tournament dilaksanakan tiap pertemuan, tiap siswa dari tiap kelompok ditempatkan di meja turnamen dengan siswa dari kelompok lain yang kemampuan akademiknya setara, e) tim dengan rerata skor tertinggi diberikan penghargaan berupa surat penghargaan dan hadiah.
PROFILRESPONS SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAPADA MATERI POKOK LINGKARAN DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2015/2016) Wardani, Novita Koes; Sutopo, Sutopo; Pambudi, Dhidhi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.514 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil respons siswa quitters, campers, dan climbersdalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok lingkaran berdasarkan taksonomi SOLO. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan snowball sampling.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket AQ dan wawancara berbasis tugas sampai diperoleh data valid. Teknik keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah triangulasi waktu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. (1) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek quitters adalah prestructural.Karakteristik subjek pada level prestructuralantara lain: (a) subjek dapat menggunakan informasi yang diberikan, tatapi kesimpulan yang diperoleh tidak tepat, (b) subjek mempunyai ide untuk menyelesaikan masalah, tetapi proses yang digunakan tidak membentuk kesatuan konsep, (c) subjek asal menjawab soal tanpa mempertimbangkan konsep yang ada, (2) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek campers adalah multistructural. Karakteristik subjek campers pada level multistructuralantara lain: (a) subjek dapat mencari informasi tambahan yang tidak diberikan pada soal, (b) subjek dapat membuat beberapa hubungan dari beberapa informasi yang didapat sebelumnya, tetapi kesimpulan yang diperoleh tidak tepat, (c) subjek tidak dapat menghubungkan beberapa informasi tambahan yang didapat. (3) Profil respons berdasarkan taksonomi SOLO subjek climbers adalah extended abstract. Karakteristik subjekclimbers pada level extended abstract antara lain: (a) subjek dapat menentukan cara yang lebih efektif ketika diberikan permasalahan yang berbeda, yaitu menggunakan cara substitusi, (b) subjek dapat berpikir secara konseptual dan dapat menjelaskan keterkaitannya dalam konteks yang lebih umum
Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kecerdasan Visual-Spasial Siswa Wijayanti, Ria Wahyu; Sutopo, S; Pambudi, Dhidhi
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2016: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan strategi penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample), dipilih 6 subjek penelitian, 2 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial sedang dan 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara berbasis tugas.Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik verifikasi dan triangulasi waktu.Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut.1) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah kedalam model matematika, (b) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (2) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial sedang, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar. (3) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah, memiliki jenis kesulitan (a) kesulitan dalam memahami masalah, (b) kesulitan dalam menentukan strategi penyelesaian masalah, (c) kesulitan dalam menerjemahkan masalah ke dalam model matematika, (d) kesulitan dalam melakukan prosedur matematik yang benar.
The Eye's Signature: Innovative Approaches to Iris Detection pambudi, dhidhi; Fadly, Fadly; Kurniawan, Muhammad Hafiz; Haryanto, Haryanto
International Journal of Advances in Artificial Intelligence and Machine Learning Vol. 2 No. 1 (2025): International Journal of Advances in Artificial Intelligence and Machine Learni
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/ijaaiml.v2i1.379

Abstract

This research aims to develop and evaluate a deep learning-based iris detection system using a specialized Convolutional Neural Network (CNN) architecture. The research methodology includes data set preprocessing, CNN model design, training using Adam optimization, as well as evaluation using accuracy, precision, recall, and F1 score metrics. The dataset used was obtained from Kaggle and preprocessed before being divided into training, validation, and testing sets. The CNN model consists of three convolutional layers with increasing filter sizes (32, 64, and 128), ReLU activation, batch normalization, and MaxPooling layers for efficient feature extraction, as well as dropout regularization to reduce overfitting. Experimental results show that the proposed model achieves a high classification accuracy of 97.33%, with robust performance against variations and noise in iris images. Comparative analysis with traditional iris recognition methods confirms the superiority of deep learning in handling challenges such as lighting changes and occlusions. Although the results are promising, challenges such as data bias and computational demands are still a concern. Future research will explore more advanced architectures as well as additional pre-processing techniques to improve the generalizability and effectiveness of the system in real-world applications.
3D Box Packing with Heuristics and Metric Analytics Kasem Alqudah, Mashal; Pambudi, Dhidhi; Zakaria, Mohd Zaki
International Journal of Advances in Artificial Intelligence and Machine Learning Vol. 2 No. 2 (2025): International Journal of Advances in Artificial Intelligence and Machine Learni
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/ijaaiml.v2i2.409

Abstract

Background of Study: The 3D Bin Packing Problem (3D-BPP) is an NP-hard problem crucial for logistics and supply chain optimization, aiming to efficiently pack boxes into containers while maximizing space and maintaining stability. Traditional heuristics like First Fit and Best Fit are fast but lack optimality and adaptability in dynamic environments. Metaheuristic approaches, such as Genetic Algorithms (GA), offer better solutions but with higher computational costs.Aims and Scope of Paper: This study presents a comparative analysis of First Fit, Best Fit, and a custom Genetic Algorithm as packing strategies for 3D-BPP. It evaluates these methods against multiple performance metrics to understand their trade-offs and proposes future research directions.Methods: The study uses a dataset of 5,000 cargo records from an Indonesian logistics company, including item dimensions and weights, preprocessed for normalization and filtering. A 3D simulation environment built with PyBullet visualizes the packing process. Performance metrics include space utilization, total packed weight, packing time, access efficiency, stability score, and placement success rate. A Wall-Building heuristic acts as a fallback for unplaced items.Result: First Fit provides fast, lightweight solutions suitable for real-time applications. Best Fit shows marginally better space utilization but lacks robustness. The Genetic Algorithm outperforms both heuristics in packing quality, accessibility, and load stability, though with significantly higher computation time. No single algorithm dominates across all metrics.Conclusion: The choice of packing method should align with specific operational constraints: speed, compactness, or quality. A hybrid model combining heuristic initialization with GA refinement is a promising direction for future research to develop more intelligent, context-aware packing systems.