Budi Santosa
Department Of Civil Engineering, Soegijapranata Catholic University

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Efektivitas Uji Tidak Merusak Dan Uji Merusak Pada Dinding Bata Beton Hasil Perbaikan Dengan Additive Kimiawi Di Daerah Rawan Rob Ludfie Hardian Putra; Erik Kurniawan; Rr. M.I. Retno Susilorini; Budi Santosa
G-SMART Vol 2, No 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.611 KB) | DOI: 10.24167/gs.v2i1.1454

Abstract

This research was conducted by using non-destructive test method and destructive test to investigatethe compressive strength of repaired concrete masonry wall with chemical additive sited at Sriwulan Village which is tidal flooding prone area and PucangGading Village. Non-destructive test using Hammer Test was conducted at age 12 months, 13 months, and 14 months after concrete masonry wall being repaired.It was found that in Sriwulan Village, the highest compressive strength is 49.37 MPa at age 14 month whilethe highest compressive strength value is on the in PucangGading is 50,51 MPa at age 13 month. It was also found that destructive test using Core Drill Test was conducted at age 14 month after the masonry wall have been repaired. The highest compressive strength in Sriwulan village was 58,6 MPa and in PucangGading was 82,63 MPa.
Analisis Tinggi Muka Air Daerah Genangan Banjir Rob Sungai Banjirkanal Barat Bagian Hilir Menggunakan Software HEC-RAS Rahmat Harta; Prambudi Terrano; Budi Santosa
G-SMART Vol 4, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gsmart.v4i1.1940

Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang sejatinya dapat diminimalisir dampaknya ataupun bisa dihindari jika tahu sumber permasalahannya. Kenaikan debit banjir sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perubahan tata guna lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS), dan bentuk profil sungai yang tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi disetiap periodenya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui luas genangan yang terjadi akibat limpasan dari sungai banjirkanal barat pada daerah yang tergenang rob, serta memberikan solusi alternatif mengatasi dan meminimalisir terjadinya banjir. Data yang diperlukan berupa data curah hujan harian dari tahun 2005 – 2017 di lima stasiun hujan, yaitu Stasiun Madukoro, Stasiun Simongan, Stasiun Kalisari, Stasiun Gunungpati, dan Stasiun Sumur Jurang. Hasil dari penelitian ini adalah luas area genangan periode ulang 2 tahunan sebesar 1.461.331 m2 dan tinggi muka air banjir antara 1,17 m sampai 4,52 m. Luas area genangan periode ulang 5 tahunan sebesar 1.841.309 m2 dan tinggi muka air banjir antara 1,67 m sampai 4,8 m. Luas area genangan periode ulang 10 tahunan sebesar 2.455.585 m2 dan tinggi muka air banjir antara 2,01 m sampai 5,01 m. Luas area genangan periode ulang 25 tahunan sebesar 2.681.935 m2 dan tinggi muka air banjir antara 2,32 m sampai 5,2 m. Luas area genangan periode ulang 50 tahunan sebesar 3.579.047 m2 dan tinggi muka air banjir antara 2,47 m sampai 5,28 m. Luas area genangan periode ulang 100 tahunan sebesar 5.131.457 m2 dan tinggi muka air banjir antara 2,56 m sampai 5,34 m. Dari permodelan tersebut dapat diketahui pada bagian mana yang terjadi limpasan. Maka dari itu dilakukan solusi altermatif berupa normalisasi sungai.
Kinerja Jangka Panjang Kolom Hasil Perbaikan Dengan Bahan Tambah Bonding Adhesive Agent Cindy Deniswara; Richardo Pelipus Boru Ratomesang; Rr.M.I. Retno Susilorini; Budi Santosa
G-SMART Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.394 KB) | DOI: 10.24167/gs.v1i2.1266

Abstract

The research was conducted to investigate the performance of old repaired columns inSriwulan Village (Sayung) and Pucang Gading. The performance of 3 columns wasinvestigated by non destructive test and destructive test at age of repaired columns at 12, 13,and 14 months. Non destructive test conducted by Hammer Test while destructive testconducted by Core Drill Test. The results of research has shown that from Hammer Test,highest compressive strength at age 14 months was 45,65 MPa. For Core Drill Test results,the highest compressive strength 73,62 MPa found in Pucang Gading at column 1 at zone A byage 14 months while the lowest at same site and column at zone C 14,22 MPa
Studi Perencanaan Pola Operasi Waduk RanduguntingKabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah Guna Kebutuhan Air Irigasi Junario Vito Ardana; Satrio Sinung Nugroho; Budi Santosa; Daniel Hartanto
G-SMART Vol 5, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gsmart.v5i1.2889

Abstract

Pengolahan air di waduk menjadi hal yang sangat penting karena dalam pemanfaatannya perlu perencanaan dan pengoperasian yang tepat dan efisien. Tujuan dari penelitian adalah menghitung debit ketersediaan dan kebutuhan air, kapasitas tampungan efektif serta melakukan simulasi pola pengoperasian dari Waduk Randugunting.Hasil analisis didapat debit andalan berkisar dari 0,07 m3/detik hingga 33,67 m3/detik. Sedangkan dari hasil analisis debit kebutuhan air irigasi dengan pola tanam existing dengan luas DI 1.595 ha, didapat debit maksimum sebesar 2,07 m3/detik. Hasil simulasi dengan pola tanam existing selama 30 tahun (2010-2039) didapat persentase keberhasilan periode 99,86%.
The Advantage of Moringa oleifera Powder Addition in Natural Polymer Modified Concrete Mixture Rr. M. I. Retno Susilorini; Budi Santosa; VG. Sri Rejeki; M.F. Devita Riangsari; Yan’s Dianaga Hananta
G-SMART Vol 1, No 1: Juni 2017
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.52 KB) | DOI: 10.24167/gs.v1i1.920

Abstract

Polymer modified concrete has become innovative materials to increase durability and sustainability of concrete. It is now important to develop natural polymers that are ‘greener’ than other chemical polymers. Therefore, this research wants to investigate compressive strength of natural polymer modified concrete added with Moringa oleifera powder, with and without its skin. This research was conducted experimentally in laboratory. There three compositions concrete mixture of several concrete cylinder specimens with dimension 10 cm x 20 cm which were cured in plain water for 7, 14, and 28 days. Compressive strength of normal concrete were designed as about f’c = 30 MPa. All specimens were tested for compressive strength after curing. This research meets conclusions: (1) Natural polymer modified concrete added by Moringa oleifera with skin specimens have compressive strength 82.85% compared control specimens; (2) Extreme high compressive strength has achieved by natural polymer modified concrete added by Moringa oleifera without skin specimens that have compressive strength 165,2% compared control specimens; and (3) Natural polymer made of Moringa oleifera is proven to increase the compressive strength of concrete
Kajian Kawasan Risiko Banjir Di Sungai Banjir Kanal Barat Dengan Mempertimbangkan Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) Ivan Kurniawan; Maria Marcellina Harnita Permatasari; Budi Santosa
G-SMART Vol 4, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gsmart.v4i2.2332

Abstract

Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah memiliki curah hujan tinggi yang mempengaruhi peningkatan muka air. Kota Semarang tak jarang dilanda bencana banjir karena sungai tidak lagi mampu menampung air sehingga melimpas ke daratan di daerah sekitarnya. Selain itu, penurunan muka tanah menjadi salah satu faktor terjadinya banjir di Kota Semarang. Oleh sebab itu, dilakukan pengkajian terhadap pemodelan kawasan risiko banjir pada Sungai Banjir Kanal Barat dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS.Tujuan utama dari peneltian ini adalah mengetahui tingkat risiko banjir pada area di sekitar Sungai Banjir Kanal Barat. Penelitian ini melakukan kegiatan perhitungan curah hujan harian maksimum, mencari hidrograf aliran dan melakukan pemodelan Sungai Banjir Kanal Barat dengan menggunakan metode unsteady flow.Hasil analisis dari penelitian ini berupa peta risiko banjir kawasan Sungai Banjir Kanal Barat sebelum dan sesudah penuran muka tanah selama 10 tahun. Wilayah yang memiliki tingkat risiko banjir tertinggi dalam penelitian ini adalah Panggung Lor. Selama 10 tahun, peningkatan jumlah penduduk terpapar naik sebesar 5,52% pada kawasan Sungai Banjir Kanal Barat.
Potensi Laju Erosi Das Waduk Randugunting Menggunakan Metode USLE Rigel Putra Samudera; Muhammad Genta; Budi Santosa; Djoko Suwarno
G-SMART Vol 5, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gsmart.v5i1.2892

Abstract

DAS merupakan daerah sebagai daerah tangkapan hujan yang rentan terhadap erosi yang dapat mengakibatkan permaslaahan pada sedimentasi Waduk. Besarnya sedimentasi yang terus meningkat dapat mempengaruhi kinerja waduk. Tujuan penelitian ini adalah menadapatkan nilai laju erosi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan sedimentasi pada DAS, serta membuat peta kriteria sebaran erosi DAS Waduk Randuguting dari tahun 2010 hingga 2019 dibantu dengan sistem informasi geografis (SIG) berupa Arc-Gis. Pada metode USLE dibutuhkan beberapa parameter seperti faktor erosivitas hujan (R), faktor erodibilitas tanah (K), faktor panjang dan kemiringan lereng (LS), dan faktor penggunaan lahan dan pengolahan tanah (CP).Hasil dari penelitian ini didapatkannya nilai laju erosi DAS Waduk Randugunting tertinggi pada tahun 2014 sebesar 153.848 ton/ha dengan klasifikasi tingkat bahaya erosi sedang, dan terendah pada tahun 2012 sebesar 58.672 ton/ha dengan klasifikasi tingkat bahaya erosi ringan. Selain itu, didapatkan pula peta kriteria berupa peta sebaran erosi DAS Waduk Randugunting dari tahun 2010 hingga 2019. Berdasarkan nilai laju erosi didapatkan sediment yield sebesar 7705.682 ton/ha dan didapatkanpula umur layanan Waduk Randugunting yaitu 35 tahun.
Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Polimer Termodifikasi Alami Amylum serta Bahan Tambah Madu Febri Satrio Nugroho; Putra Bintang Rizalditya; Rr.M.I Rretno Susilorini; Budi Santosa
G-SMART Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.758 KB) | DOI: 10.24167/gs.v1i2.1393

Abstract

The resesearch used amylum as a modified polymer and honey as its added ingredient. Therewere with 3 compositions with honey, 0%; 0.03%; and 0.3%, and also 6 amylum compositions,0.1%; 0.2%; 0.5%; 1%; 2%; and 5%. The number of specimens with 20 cm in length and 10cm were 270 that were tested for compressive strength, and the number of specimens with 30cm length and 15 cm in diameter were 90 that tested for splittingtensile strength. The resultsof this research met conslusions: (1). Optimum compressive strength achieved by specimenKT-M0,03-G with 0,03% honey and 0,5% amylum of cement weight; (2) Optimum splittingtensile strength achieved by specimen KTB-M0-A with 0,% honey and 0,10% amylum of cementweight;
Permodelan Hidrologi Daerah Aliran Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan Dengan Perangkat Lunak HEC-HMS Angsa Dilaguna Biru; Tamara Budi A; Budi Santosa
G-SMART Vol 2, No 2: Desember 2018
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gs.v2i2.1764

Abstract

Along with the increase of human population, the necessity of housing will increase as well. Therefore land use change cannot be avoided. Land use change on watersheds (DAS) is one of the causes of flood. The purpose of this study is to examine the changes of hydrograph on watersheds caused by land use change within 20 years. The data used in the form of rainfall data in 2011-2016, land use maps in 2011 and 2031 and topographic maps of soil types. Using HEC-HMS software will be obtained the results of 2011 and 2031 river flow hydrograph. The results of this modeling were compared to find out the Peak Discharge at weir Ps. Kletak. In 2-year return period of 2011 and 2031 are 662,6 m3/s and 770,8 m3/s with increase 16.33%, and for a 50-year return period of 2011 and 2031 are sebesar 1643,2 m3/s dan 1774,2 m3/s with increase 7.97%.
Kajian Potensi Erosi Di Daerah Aliran Sungai Babon Menggunakan Permodelan GeoWEPP Revangga Dandha Pratama; Dimas Jalu Setyawan; Budi Santosa
G-SMART Vol 3, No 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gs.v3i2.1892

Abstract

At the time of the high intensity of rainfall in Semarang, the water contained in the Babon River had overflowed, resulting in flooding of parts of the area adjacent to the Babon river flow. This matter has many factors, there are erosion and sediment produced. This study aims to study erosion potential in the Babon watershed, using the Geospatial Interface for Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP) modeling. The results of the modeling are the amount of erosion rate and erosion distribution in the study area. The erosion prediction period in this study is in 2006 - 2015. Data needed in GeoWEPP operation are Digital Elevation Model, climate data, land use data, and soil type data. Based on the GeoWEPP process in the Babon watershed the erosion rate was 36.1 tons / ha / year and the sediment yield was 26075.2 tons / year. From the results of the erosion rate produced divided by the reasonable erosion rate get the Erosion Hazard Level index (TBE) of 3.6 or including medium TBE. Based on the distribution of erosion maps produced, the area experienced the greatest erosion rate in the Ungaran region. This is due to the fact that it belongs to the highlands and has a high slope value.