Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGUATAN KAPASITAS KARANG TARUNA DALAM MENGHADAPI BENCANA DI KECAMATAN SUKAMAKMUR Muhammad Zid; Asma Irma; Ode Sofyan Hardi; Sony Nugratama Hijrawadi; Wahid Hasyim Asyari; Zainul Arif; Rifni Aulia; Rachmadiena Aulia; Sarah Apriani
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.598 KB)

Abstract

Abstract Varied physical conditions make Bogor Regency have a high disaster potential. Its hilly morphology makes it an area prone to landslides. Indonesia's Disaster Data and Information in the last 10 years (2008-2018) recorded that there had been 189 landslides in Bogor Regency. The local BPBD has mapped areas prone to landslides and found that areas on the east side of Bogor Regency are more vulnerable than those on the west side. Sukamakmur District, which is located on the east side of Bogor Regency, is also a landslide-prone area. Sukamakmur, Pabuaran and Wargajaya villages are the most prone to landslides in Sukamakmur District. Meanwhile, Sukawangi Village is the area with the most frequent landslide records in the last 4 years. The activity of strengthening the capacity of youth organizations in dealing with disasters is considered a pioneer in disaster-prone areas designed to become disaster-resistant areas. The results of the data collection state that most youth organizations in Sukamakmur Regency have not focused on disasters. This is caused by several obstacles, considering that the area is an area with a high level of disaster vulnerability, a strategy for strengthening the capacity of youth organizations is needed in dealing with disasters. Abstract Kondisi alam fisik yang bervariasi menjadikan Kabupaten Bogor memiliki potensi kebencanaan yang tinggi. Morfologinya yang merupakan perbukitan membuatnya menjadi daerah rawan longsor. Data dan Informasi Bencana Indonesia dalam 10 tahun terakhir (2008-2018) mencatat telah terjadi 189 kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Bogor. BPBD setempat telah melakukan pemetaan daerah-daerah yang rawan akan bencana longsor dan menemukan bahwa wilayah yang berada di sisi timur Kabupaten Bogor lebih luas kerentanannya dibandingkan yang berada di sisi barat. Kecamatan Sukamakmur yang letaknya di sisi timur Kabupaten Bogor tidak luput menjadi daerah rentan longsor. Desa Sukamakmur, Pabuaran dan Wargajaya merupakan yang paling rawan longsor di Kecamatan Sukamakmur. Sementara itu Desa Sukawangi merupakan daerah dengan catatan bencana longsor tersering selama 4 tahun terakhir. Kegiatan penguatan kapasitas karang taruna dalam menghadapi bencana dinilai bisa menjadi pioner untuk sebuah wilayah yang rawan bencana di design menjadi daerah tangguh bencana. Hasil perolehan data menyebutkan bahwa mayoritas karang taruna di Kecamatan Sukamakmur belum terfokus pada kebencanaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, mengingat wilayah tersebut merupakan daerah dengan tingkat rawan bencana yang tinggi maka diperlukan sedangkan strategi terhadap penguatan kapasitas karang taruna dalam menghadapi bencana
Potensi Wisata Edukasi Keragaman Biodiversitas di Pulau Pramuka dan Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Nikita Theresia Afdan; Mega Wulandari; Ode Sofyan Hardi
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v10i2.23045

Abstract

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, salah satu wilayah administrasi di DKI Jakarta yang memiliki potensi keragaman biodiversitas yang dapat dijadikan potensiĀ  ekowisata berbasis edukasi, diantaranya pulau pramuka dan pulau kotok besar. Kedua pulau ini memiliki keragaman biota, seperti penyu, lamun, mangrove, elang laut, hingga elang bondol yang menjadi ikon ibukota Jakarta, oleh sebab itu pentingnya pariwisata edukasi dapat diterapkan di pulau-pulau ini dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, pelajar, ataupun akademisi lainnya untuk menjaga lingkungan serta melestarikan biota-biota yang ada di wilayah ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan survei dan didukung kajian literatur, dengan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer berdasarkan wawancara langsung dan data sekunder melalui petugas di Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKPS). hasil penelitian menunjukkan potensi pariwisata ekowisata berbasis edukasi di pulau pramuka dan pulau kotok besar dapat diterapkan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat hingga pengunjung yang ingin berwisata edukasi.
PENGURANGAN RISIKO BENCANA MELALUI PEMETAAN PARTISIPATIF DI DESA WISATA CISAAT KECAMATAN CIATER KABUPATEN SUBANG Muhammad Zid; Ode Sofyan Hardi; Shendy Septama
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Cisaat is a village located in the district of Ciater, Subang, West Java, Indonesia. The Cisaat Village area includes 4 hamlets, 6 RW, and 28 RTs. Cisaat is a village with a natural panorama that is still beautiful and beautiful and rich in a variety of traditional arts and culture that makes it an aikon in itself. In Village C, there are agro-tourism objects in the form of pineapple and strwaberry gardens that offer the sensation of picking their own fruit, as well as several other tourist attractions. However, Cisaat Village also has the potential for disasters, one of which is hydrometeorological disasters. Residents of Cisaat Village must be able to recognize the potential disaster, so that they can anticipate if a disaster occurs. One of the forms of recognition of this potential is carried out through participatory mapping, where the map making involves the community in identifying potential disasters in Cisaat Village. The purpose of this activity includes mapping tourism potential and making location information in Cisaat Village. The method used in this activity is socialization through Focus Group Discussion (FGD) to produce tourism potential and potential disasters in Cisaat Village. Based on the results of guided discussions conducted together with government officials, Karang Taruna Cisaat Village produced a map of the distribution of tourism potential in Cisaat Village. Abstrak Cisaat merupakan desa yang terletak di kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Indonesia. Wilayah Desa Cisaat meliputi 4 dusun, 6 RW, dan 28 RT. Cisaat merupakan desa dengan panorama alam yang masih asri dan indah dan kaya akan ragam seni dan budaya tradisional yang menjadikannya satu aikon tersendiri. Di Desa Cisaat terdapat objek agrowisata berupa kebun nanas dan strwaberry yang menawarkan sensasi petik buah sendiri, serta beberapa objek wisata lainnya. Namun Desa Cisaat juga memiliki potensi bencana, salah satunya ialah bencana hidrometeorologi. Penduduk Desa Cisaat harus dapat mengenali potensi bencana tersebut, agar mereka dapat mengantisipasi apabila terjadi bencana. Bentuk pengenalan potensi tersebut salah satunya dilakunya melalui pemetaan partisipatif, dimana pembuatan petanya melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi potensi bencana yang terdapat di Desa Cisaat. Tujuan dari kegiatan ini diantaranya melakukan pemetaan potensi wisata dan membuat informasi lokasi di Desa Cisaat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi melalui Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan potensi wisata dan potensi bencana yang terdapat di Desa Cisaat. Berdasarkan hasil diskusi terbimbing yang dilakukan bersama dengan aparat pemerintah, Karang Taruna Desa Cisaat dihasilkan peta sebaran potensi wisata yang terdapat di Desa Cisaat.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Geografi Siswa Kelas X pada Materi Litosfer Melalui Penerapan Soal Evaluasi Bentuk Uraian di SMAN 61 Jakarta Sarah Ummu Azizah; Ode Sofyan Hardi; Lia Kusumawati
Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2024): April : Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/lencana.v2i2.3568

Abstract

This research aims to determine the improvement of students' cognitive learning outcomes in geography through the application of essay evaluation questions on lithosphere materials. Data collection was carried out from January-February 2023, at SMAN 61 Jakarta. The research method used by the researcher is a quantitative method with true experimental approach, and pretest-posttest control group design, where the researcher acts as a teacher in class, assisted by subject teachers as collaborators. The instrument used is a formative test on lithosphere material in the form of essay questions consisting of 8 questions. The results show that the application of evaluation questions through essay form in improving students' cognitive learning outcomes in geography has a varied range of measurable cognitive level results, from C1 to C6. Students have freedom to express their thoughts and explore in choosing answers, which allows for a broader and more complex measurement of cognitive thinking abilities.
Efektivitas Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Pemahaman dan Minat Belajar di Sekolah Dasar Ayundini Yuliantina Sambonu; Samadi; Ode Sofyan Hardi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1247

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan dampak positif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di kelas 5 SD atau Fase C. Temuan ini menekankan pentingnya penerapan model CTL secara lebih luas dan konsisten dalam proses pembelajaran. Melalui CTL, guru dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik dengan mengaitkan konsep akademis dengan situasi kehidupan nyata, yang pada gilirannya meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. Selain itu, pelatihan yang memadai bagi guru tentang penerapan CTL diperlukan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan dan inspiratif. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pengembangan materi ajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan peserta didik, yang dapat mendorong kurikulum yang lebih adaptif terhadap kebutuhan belajar. Studi ini membuka peluang untuk penelitian lanjutan mengenai efektivitas CTL di berbagai mata pelajaran dan tingkat kelas yang berbeda, serta strategi optimal untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi guru dan sekolah, serta dasar ilmiah untuk pengembangan pendidikan yang lebih baik di masa depan.
Pengembangan Media Realitas Virtual Berbasis PBL untuk Meningkatkan Kompetensi Kreatif dan Kolaboratif dalam Pembelajaran Fenomena Geosfer Mohammad Nur Ramadhan; Samadi; Ode Sofyan Hardi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran realitas virtual dalam meningkatkan kompetensi kreatif dan kolaboratif pada materi fenomena geosfer di MA Al-Khairiyah menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Media yang digunakan adalah platform Millealab dengan pendekatan kuantitatif quasi eksperimental post-test only control group design. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dokumen psikologi, dan lembar penilaian, menunjukkan hasil validasi materi sebesar 81% dan validasi media sebesar 81,6%, sehingga dinyatakan layak. Meskipun hasil uji coba menunjukkan penurunan rata-rata efektivitas media dari 87,4% menjadi 75,5%, uji t pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan. Rekomendasi meliputi penggunaan virtual box dengan earphone, alokasi waktu yang memadai, dan resolusi gambar tinggi untuk mendukung pembelajaran.
Perbandingan Hasil Belajar Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping dan Student Facilitator and Explaining di Sekolah Menengah Atas Fachry Yanuar; Aris Munandar; Ode Sofyan Hardi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil belajar keterampilan berpikir kritis siswa antara model pembelajaran Mind Mapping dan Student Facilitator and Explaining pada mata pelajaran Geografi, khususnya materi Dinamika Atmosfer, di kelas X IPS SMAN 63 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan total populasi 70 siswa, terdiri dari 35 siswa di setiap kelompok eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui tes yang diberikan setelah siswa menerima perlakuan sesuai model pembelajaran. Analisis menggunakan uji independent t-test menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kedua model pembelajaran (p = 0,001 < 0,05), sehingga hipotesis penelitian (H1) diterima. Rata-rata nilai kelas dengan model Student Facilitator and Explaining adalah 90, lebih tinggi dibandingkan kelas dengan model Mind Mapping yang memperoleh rata-rata nilai 88. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan model Mind Mapping. Temuan ini memberikan implikasi bagi guru untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif dalam mendukung pencapaian hasil belajar siswa.