Bambang Pardjianto
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Topikal Ekstrak Daun Kesambi Meningkatkan Penyembuhan Luka Pada Mencit Tias Pramesti Griana; Achmad Tri Sugiarto Kharisul Islam Fazri; Pardjianto Bambang
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.11741

Abstract

Proses penyembuhan luka pada kulit akibat injuri terdiri dari 3 fase, fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodeling. Schleichera oleosa memiliki senyawa aktif yang mampu menghambat proses inflamasi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi topikal ekstrak daun kesambi untuk penyembuhan luka pada mencit. 30 mencit jantan yang dieksisi kulit punggungnya, dibagi menjadi 5 kelompok, kontrol negatif (K-) yang tidak diberi apa-apa, kelompok perlakuan yang diberi salep ekstrak daun kesambi dengan konsentrasi 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2) dan 15% (P3). Sebelum diaplikasikan, salep di evaluasi organoleptik, homogenitas, pH dan viskositasnya. Setelah diaplikasikan ke luka kulit pada mencit, diamati eritema yang terjadi di kulit yang sehat sekitar luka, adanya krusta dan granulasi pada hari ke-28. Pengukuran persentase konstriksi dan intensitas warna eritema dilakukan pada hari ke-1, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sediaan salep memiliki bentuk fisik yang baik, pH sesuai untuk kulit, sedangkan berdasarkan SNI, hanya salep dengan ekstrak daun kesambi 15% yang memiliki viskositas baik. Aplikasi sediaan salep ekstrak daun kesambi tidak menimbulkan iritasi pada kulit mencit yang sehat, dan tidak ditemukan krusta atau granulasi pada luka. Persentase konstriksi luka yang tertinggi adalah pada kelompok P3, sedangkan instensitas warna eritema tidak memiliki perbedaan pada semua kelompok mencit. 
Analysis of Smoking Behavior and Stress Management in Hypertension Sufferers of Productive Age at Dr. Moedjito Dwidjosiswoyo Hospital Jombang Eval Braco Athatur; Sandu Siyoto; Bambang Pardjianto
Journal for Quality in Public Health Vol. 4 No. 2 (2021): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v4i2.188

Abstract

The high incidence of hypertension is caused by various causes including the lifestyle of the city community such as obesity, excessive salt consumption, lack of exercise, smoking. In addition, a person's lifestyle psychic condition such as stress can also affect the increase in blood pressure. Stress increases the activity of sympathetic nerves, thus raising blood pressure erratically. The purpose of the study was to analyze smoking behavior and stress management of hypertension sufferers of productive age. The design of this research is analytics with a crossectional approach. The variables of this study are smoking behavior and stress management as independent variables as well as blood pressure as dependent variables. The study population of patients with hypertension hospital dr. Moerdjito Jombang as many as 142 patients in March 2020. Samples were taken with simple random sampling techniques as many as 105 respondents. The data was collected by questionnaire instrument and processed using editing, coding, scoring and tabulating and tested with spearman rho test. This suggests that smoking behavior and stress management in sufferers may affect
Aplikasi Topikal Ekstrak Daun Kesambi Meningkatkan Penyembuhan Luka Pada Mencit Tias Pramesti Griana; Achmad Tri Sugiarto Kharisul Islam Fazri; Bambang Pardjianto
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v8i1.161

Abstract

Proses penyembuhan luka pada kulit akibat injuri terdiri dari 3 fase, fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodeling. Schleichera oleosa memiliki senyawa aktif yang mampu menghambat proses inflamasi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi topikal ekstrak daun kesambi untuk penyembuhan luka pada mencit. 30 mencit jantan yang dieksisi kulit punggungnya, dibagi menjadi 5 kelompok, kontrol negatif (K-) yang tidak diberi apa-apa, kelompok perlakuan yang diberi salep ekstrak daun kesambi dengan konsentrasi 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2) dan 15% (P3). Sebelum diaplikasikan, salep di evaluasi organoleptik, homogenitas, pH dan viskositasnya. Setelah diaplikasikan ke luka kulit pada mencit, diamati eritema yang terjadi di kulit yang sehat sekitar luka, adanya krusta dan granulasi pada hari ke-28. Pengukuran persentase konstriksi dan intensitas warna eritema dilakukan pada hari ke-1, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sediaan salep memiliki bentuk fisik yang baik, pH sesuai untuk kulit, sedangkan berdasarkan SNI, hanya salep dengan ekstrak daun kesambi 15% yang memiliki viskositas baik. Aplikasi sediaan salep ekstrak daun kesambi tidak menimbulkan iritasi pada kulit mencit yang sehat, dan tidak ditemukan krusta atau granulasi pada luka. Persentase konstriksi luka yang tertinggi adalah pada kelompok P3, sedangkan instensitas warna eritema tidak memiliki perbedaan pada semua kelompok mencit.
HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 BERDASARKAN 4 KRITERIA DIAGNOSIS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD KARSA HUSADA KOTA BATU Rohmatulloh, Vanda Rizky; Riskiyah, Riskiyah; Pardjianto, Bambang; Kinasih, Larasati Sekar
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.27198

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena terganggunya metabolisme kronis yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah akibat resistensi insulin. Prevalensi diabetes melitus tipe 2 mengalami kenaikan tiap tahunnya, di RSUD Karsa Husada kota Batu terjadi peningkatan pasien rawat inap pada tahun 2022 dari tahun 2021. Faktor risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2 adalah usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin terhadap angka kejadian penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Karsa Husada Kota Batu. Desain penelitian ini berupa observasional cross sectional kuantitatif dengan teknik total sampling. Responden merupakan pasien rawat inap penderita diabetes melitus tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD Karsa Husada Kota Batu yang berjumlah 87 pasien. Penelitian ini menggunakan data rekam medis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar penderita diabetes melitus tipe 2 adalah wanita dan berusia lebih dari 45 tahun. Berdasarkan analisis uji chi-square didapatkan p value >0,05 dan nilai korelasi sebesar 0,397 dan 0,470. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap angka kejadian diabetes melitus tipe 2 di RSUD Karsa Husada Kota Batu.