Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Kekerasan Produk Metalurgi Serbuk Berbahan Limbah Aluminium dengan Metode Kompaksi Bertahap IGAK Chatur Adhi WA; Anak Agung Alit Triadi; Made Wijana; I Made Nuarsa; I Made Mara
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN 2021: Special Issue, Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v0i0.252

Abstract

The product resulting from the powder metallurgy process has advantages in terms of mechanical properties and physical properties. Material engineering by mixing several types of metal powders is very possible to do. The composition of this powder metallurgical process material is a mixture of aluminum powder (80%), copper powder (15%) and silicon carbide powder (5%) by weight then compacted with a compaction load gradually, starting with a load of 3 tons, holding for 3 minutes, followed by a load of 3 tons. 4 tons were held for 3 minutes and the last 5 tons were held for 3 minutes by pre sintering 1250C. Sintering in the  kitchen with temperature variations of 4500C, 5000C and 5500C and sintering time for 60 minutes. Tests carried out on the specimens were hardness tests using the Rockwell (HRF) method. The results showed that the hardness of a single material has a hardness of around 35 HRF. The average hardness of the mixed material at a sintering temperature of 4500C is 80 HRF. The hardness of the mixed material at a sintering temperature of 5000C on average is 74 HRF. Meanwhile, the hardness of the mixed material at a sintering temperature of 5500C averaged 52 HRF. It can be concluded that the application of heat at the time of compaction and the selection of the sintering temperature greatly affect the hardness of the product resulting from the powder metallurgy process.  
Pengaruh Besar Butiran Biji Jarak dan Arang Sekam Padi pada Briket Dengan Perekat Kanji dan Tanah Liat Terhadap Kadar Air, Nilai Nalor dan Laju Pembakarannya Panca Sunu Pamungkas; I Wayan Joniarta; Made Wijana
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.241 KB)

Abstract

Konversi minyak tanah ke bahan bakar gas (LPG) terus didorong oleh pemerintah, untukefisiensi dan mengurangi subsidi BBM. Dilain pihak pemerintah terus menghimbaumasyarakat untuk memanfaatkan sumber-sumber energi alternatif yang melimpah dan lebihmurah, salah satunya adalah briket. Sekam padi sebagai salah satu bahan untuk membuatbriket telah banyak digunakan oleh masyarakat karena jumlahnya yang begitu banyak danmudah didapat. Begitu juga dengan biji jarak yang akhir-akhir ini banyak digunakan sebagaibahan bakar alternatif yang potensial. Dalam penelitian ini diterapkan metode eksperimenuntuk mengkombinasi besarnya butiran biji jarak menjadi ukuran 4 mesh, 8 mesh dan 12mesh, dengan arang sekam padi. Kedua bahan tersebut dicampur dengan perekat tepungkanji dan tanah liat. Campuran tersebut dicetak menjadi briket kemudian diuji untukmengetahui kadar air, nilai kalor dan laju pembakarannya. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa semakin kecil partikel biji jarak maka kadar airnya akan lebih rendah,nilai kalornya akan lebih tinggi dan laju pembakaran lebih rendah. Sedangkan penggunaanperekat tepung kanji menghasilkan kadar air yang lebih rendah, nilai kalor yang lebih tinggidan laju pembakaran lebih tinggi. Kadar air briket berkisar antara 4,805 – 8,219%, nilai kalor2.836,024 – 4.215,949 cal/gram dan laju pembakaran 2,84 – 6,02 gram/menit.Kata kunci: Bahan bakar, briket biji jarak, nilai kalor, kadar airConversion the kerosene to fuel gas (LPG) continues to be driven by the government, toefficiency and reduce fuel subsidies. On the other hand the government continues to urgethe public to take advantage of alternative energy sources are abundant and cheaper, one ofwhich is the briquettes. Husk as one of the ingredients to make the briquettes have beenwidely used by the community because there are so many and easy to obtain. Likewise thecastor bean which lately is widely used as a potential alternative fuel. In this study appliedexperimental method to combine the grain size of castor beans into a size 4 mesh, 8 meshand 12 mesh, with husk. Both materials are mixed with starch glue and clay. The mixture ismolded into briquettes are then tested to determine the water content, calorific value and therate of combustion. Results from this study indicate that the smaller the particles, thedistance seeds will be lower water content, calorific value will be higher and lower firing rate.While the use of adhesive starch resulted in a lower moisture content, higher calorific valueand a higher firing rate. Briquettes moisture content ranges from 4.805 to 8.219%, thecalorific value of 2836.024 to 4215.949 cal/ gram and firing rate from 2.84 to 6.02 grams/minute.Keywords: Fuel, briquettes of castor beans, calorific value, water content
PROSES PENGAJARAN GLASS CARVING DI SMK N 1 SUKASADA Made Wijana .; Drs.Agus Sudarmawan, M.Si. .; I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 8 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i3.13388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana perencanaan pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada (2) mengetahui bagaimana proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, (3) Apa saja jenis dan motif Galss Carving karya siswa SMK Negeri 1 Sukasada. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tahap- tahap; (1) Rancangan penelitian,(2) jenis penelitian,(3) lokasi penelitian,(4) Subjek Penelitian, (5) Instrumen Penelitian meliputi observasi, wawancara, dokumnetasi dan kepustakaan, (6) Pengumpulan Data yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan,(7) Metode Analisis Data meliputi analisis domain, analisis taksonomi, (8) Menyusun Hasil Penelitian. Penelitian ini menghasilkan temuan, yakni : (1) mengetahui perencanaan pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, yaitu administrasi mengajar yang paling utama yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), absensi siswa, media pembelajaran, sumber belajar baik berupa buku yang terkait dengan materi ajar Glass Carving, internet, dan jurnal, serta format penilaian siswa dalam menilai hasil kerja siswa dalam proses pembelajaran. (2) mengetahui proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, yaitu Dalam proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap kegiatan awal dalam pembelajaran yang kegiatannya meliputi : meliputi pelaksanaan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas Proses Pembuatan Glass Carving dan Sand Blasting meliputi : Pengenalan Alat dan Bahan serta fungsinya; proses pembuatan Glass Carving dan Sand Blasting; tahap pinising/pewarnaan. Kegiatan terakhir dalam proses pengajaran ialah tahap penutupan pembelajaran .(3) mengetahui apa saja jenis dan motif Galss Carving karya siswa SMK Negeri 1 Sukasada adalah motif yang dipilih ialah motif flora yang kebanyakan merupakan bunga-bunga seperti bunga angrek, mawar, kamboja, dan bunga-bunga lain yang dianggap memiliki nilai keindahan. Kata Kunci : Pengajaran, Glass Carving, Sand Blasting. This study aims to (1) know how the planning of Glass Carving teaching at SMK Negeri 1 Sukasada (2) know how the teaching process of Glass Carving in SMK Negeri 1 Sukasada, (3) What are the types and motives of Galss Carving by students of SMK Negeri 1 Sukasada. In this study, it can be collected using descriptive research method with qualitative approach with stages; (1) Research design, (2) research type, (3) research location, (4) Research subject, (5) Research Instrument include observation, interview, documentation and bibliography, (6) Data collection that is: observation technique, , documentation techniques and literature techniques, (7) Data Analysis Methods include domain analysis, taxonomic analysis, (8) Prepare Research Results. This research resulted the findings: (1) knowing Glass Carving teaching planning at SMK Negeri 1 Sukasada, that is the most important teaching administration syllabus, learning implementation plan (RPP), student attendance, learning media, learning resource either in the form of related book with Glass Carving teaching materials, the internet, and journals, as well as student assessment formats in assessing student work in the learning process. (2) to know the teaching process of Glass Carving at SMK Negeri 1 Sukasada, that is In the process of teaching Glass Carving at SMK Negeri 1 Sukasada can be divided into three stages: the first activity phase in learning activities covering the implementation of apperception, motivation, delivery of learning objectives. The core learning activities consist of the Glass Carving and Sand Blasting Processes include: Introduction to Tools and Materials and their functions; the process of making Glass Carving and Sand Blasting; stage pinising / staining. The last activity in the teaching process is the closing stages of learning (3) knowing what kind of Galss Carving motifs and works by students of SMK Negeri 1 Sukasada is the motive chosen is the floral motif mostly of flowers like angrek, rose, frangipani and flower - other flowers that are considered to have a beauty value.keyword : Teaching, Glass Carving, Sand Blasting.
KERAJINAN KULIT KERANG RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DAN PENUNJANG PARIWISATA DI LOMBOK NTB I Wayan Joniarta; Made Wijana; I.G.A.K Chatur Adhi W.A
Jurnal Abdi Insani Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan ini yaitu mengatasi pencemaran debu kulit kerang sehingga pekerja kerajinan merasa lebih nyaman dan produktifitasnya lebih meningkat. Dalam mencapai tujuan untuk mengurangi dampak pencemaran udara akibat dari proses produksi kerajinan kulit kerang melibatkan 2 UKM (YANTO dan LAMOPS), UKM ini adalah sebagai Mitra dalam program PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah. Dalam proses produksi pengupasan, pengampelasan akan dihasilkan debu kulit kerang yang mencapai 40% dari berat 1 lempeng kulit kerang yang berbobot Rata-rata 750 gram, sehingga kalau debu ini tidak di tangani maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan, dan menganggu kesehatan orang-orang yang dekat dengan usaha kerajinan kulit kerang tersebut. Usaha yang dilakukan yaitu dengan membuatkan sistem penyedot debu dimana dalam sistem itu ada alat penampung debu yang dilengkapi dengan dengan filter udara, selang penghubung fleksibel, mesin penyedot debu, dan corong penangkap debu. Hasil yang didapat setelah aplikasi alat penyedot debu yaitu pencemaran akibat debu berkurang sebanyak 85%. Hal ini bahwa debu-debu terbang yang sebelumnya mencemari lingkungan sekitar dan tempat kerja sudah berkurang. Sebanyak 85 % . Dampak lainnya juga membuat aktifitas tempat kerja menjadi lebih bersih dan lebih nyaman serta secara umum akan mampu menngkatkan produktifitas pekerja sehingga omzet usaha akan meningkat dan pendapatan pekerja lebih meningkat. Debu kulit kerang yang masih murni juga berkhasiat sebagai bahan untuk lulur di salon-salon kecantikan karena sangat berkhasiat untuk menghaluskan kulit dengan kandungan kalsium cukup tinggi.
KAJIAN TEKNO EKONOMI UNIT ALAT PENCACAH PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL SAMPAH PLASTIK: STUDI KASUS-UD. SARI PLASTIK LOMBOK TIMUR, NTB I Made Suartika; Made Wijana; Muhamad Sudrajadinata
Dinamika Teknik Mesin Vol 5, No 2 (2015): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.907 KB)

Abstract

Processing plastic waste in East Lombok mostly just collect plastic waste processing and then sent to the city in its original form. If the plastic waste is processed by applying plastic shredded units or chopper machine technology, the sale value of the plastic waste will be increased. This study describes to determine of feasibility technical and economic aspects to apply the plastic shredder units. The method used in this study is quantitative method in which the author will be a number of data collection is needed in relation to the issues to be examined, so that the research results can be trusted and relied upon the truth. The results of the study found that the engine performance in terms of the efficiency of each stage of the production process of shredded plastic. To purchase process stages, sorting, drying, packaging, and selling obtained an efficiency of 0.938, while the efficiency of the shredding process is 0.906. Furthermore, to obtain a production capacity of 1230.01 kg/day processing owners must buy raw materials 1588.34 kg/day by the number of machines required 2 units of 3 units of existing plastic shredder. So based on the feasibility analysis in terms of the value of BEP, obtained at 29092.03 kilogram production capacity, with a total cost of Rp 176,424,168.75, NPV Rp 113,545,038.34 (>0) and Net B/C ratio of 1.79 (>0) otherwise feasible. By optimizing the engine to 3 units obtained BEP value equal to the NPV Rp 385.139.485,25 (>0) and Net B/C ratio of 4.01 (>0). From the analysis of the value of shredded plastic BEP selling price is higher than the selling price of plastic intact from Rp 3,531/kg into Rp 6.064,35/kg.
STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN MESIN DIESEL DENGAN METODE BREAK EVEN POINT (BEP) DAN ANALISIS SENSITIVITAS PADA PLTD (Studi Kasus : PT PLN Persero Sektor Pembangkitan Lombok PLTD Ampenan) Made Wijana; A.A. Alit Triadi; Lalu Syahrul Anwar
Dinamika Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2016): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.722 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v6i1.26

Abstract

This study intended to analyze the feasibility of the use of the Power Plant (PLTD) of Ampenan using the break even point (BEP) and sensitivity analysis. That there are several alternatives that can be taken are: first, if the use of the selling price to the public's ability to     Rp. 800 per kWh and a subsidy of Rp. 29.758.612.278 per month, then power plant will have a turnover in the  month to 12 to earn a revenue of Rp. 159.148.857.478. Secondly, if the use of the selling price to Rp. 900 per kWh and a subsidy of Rp. 28.100.809.978 per month, then power plant  will have a turnover in the month to 12  to earn a revenue of Rp. 179.042.464.663. Thirdly, if the use of the selling price to Rp. 1000 per kWh and a subsidy of Rp. 26.443.007.678 per month, then power plant will have a turnover in the month to 12 to earn a revenue of        Rp. 199.936.071.847. Then the results of research using sensitivity analysis to changes in the initial investment is known that the increase in initial investment 600,83% below power plant  is still feasible to operate.. But the power plant  would not be feasible to operate when the increase 600,83% above the initial investment.Furthermore the sensitivity analysis to changes in income are known to decrease in revenue of less than 85,73% of power plant is still worth operating.  But if the decline in revenue was down more than 85,73% power plant operation is not feasible.
PENYULUHAN TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI SMA 1 KOTA BIMA i made suartika; hendry sakke tira; I made mara; I kade wiratama; made wijana -
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 1, No 2 (2019): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.142 KB)

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat di SMA 1 Kota Bima adalah memberikan penyuluhan tentang pemahaman tata cara, model, dan teknologi yang digunakan dalam pengelolaan sampah. Siswa sebagai sumber sampah di sekolah perlu diberikan pemahamam tentang pentingnya pengelolaan sampah. Dengan bertambahnya pemahaman siswa terhadap pengetahuan dan teknologi, diharapkan dapat meningkatkan peran aktif masyarakat (siswa) dalam pengelolaan sampah. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Dengan berkurangnya sampah dari sumbernya akan membantu kinerja (efisiensi, efektifitas) pemerintah dalam pengelolaan sampah dan sekaligus dapat meningkatkan kualitas fungsi lingkungan.Metode yang digunakan dalam  kegiatan ini adalah metode penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa kemudian diberikan ceramah mengenai bahaya dan manfaat sampah, model dan teknologi pengelolaan sampah. Kata Kunci: Sampah, Metode Pengelolaan Sampah, Teknologi Pengelolaan Sampah
Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Pendekatan Ergonomis di UMKM Anak Agung Alit Triadi; Paryanto Dwi Setyawan; Rudy Sutanto Sutanto; Made Wijana Wijana; Syahrul Syahrul Syahrul
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 4, No 1 (2022): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.354 KB)

Abstract

Implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dengan pendekatan ergonomis bekerjasama dengan Mitra UKM yaitu Workshop Ponks Gallery dengan sasaran intinya adalah karyawan dan pemilik usaha. Berdasarkan hasil pendahuluan dengan cara observasi diketahui bahwa mitra (pengrajin kayu limbah) lebih banyak bekerja dalam sikap kerja yang statis. Pekerja juga mempunyai karakteristik yang berbeda seperti jenis kelamin, usia dan masa kerja yang memungkinkan adanya kelelahan setelah bekerja. Selama bekerja, para perajin sering tidak menggunakan alat keselamatan diri. Berdasarkan kondisi seperti ini perlu dilakukan sosialisasi metode kerja yang ergonomis serta pemanfaatan alat keselamatan diri sehingga program K3 di mitra terealisasi. Alat keselamatan diri seperti helm, sarung tangan, kaca mata, masker, alat pelingdung telinga dan sepatu).Kegiatan implemetasi dan demonstrasi di lokasi mitra berlangsung selama 1 hari dengan melibatkan seluruh karyawan dan pemilik usaha. Materi yang diberikan yaitu pengenalan metode kerja ergonomis (posisi, waktu dan gerak) dan pengenalan alat pendukung keselamatan kerja, fungsi, dan cara menggunakan secara benar. Kuisioner di awal dan akhir penyuluhan akan memberikan gambaran bagaimana perubahan tingkat kesadaran karyawan terhadap kenyamanan dan keselamatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah minimal 90 % karyawan mau sadar dan menerapkan metode kerja ergonomis serta menggunakan alat keselamatan kerja secara rutin sehingga mampu menunjang pelaksanaan penerapan K3 di tempat kerja.Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dan mitra sangat antusias berinteraksi serta bersifat terbuka menerima transfer iptek dari tim. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang prioritas untuk menjaga kelangsungan usaha mitra. 
Penerapan Teknologi Briket pada Pengusaha Arang Tempurung Kelapa Tradisional Anak Agung Alit Triadi; Arif Arif Mulyanto; I Wayan Joniarta; Made Wijana; I Made Nuarsa
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 4, No 1 (2022): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1751.037 KB)

Abstract

Arang yang diproduksi oleh masyarakat pemanfaatannya terbatas untuk pembakaran sate dan pemanasan setrika. Harga jual per kg sebesar Rp. 3000. Arang yang dibuat masih banyak kelemahannya diantaranya umumnya berdebu, jika dipegang tangan menjadi hitam, dan nilai ekonomis masih rendah. Pemanfaatan arang dapat ditingkatkan melalui diversifikasi produk menjadi briket. Sifat-sifat umum briket arang yang dilihat secara kualitatif diantaranya adalah : bersih tidak berdebu, cukup keras, tidak terlihat adanya retak atau pecah, mengeluarkan sedikit asap dan tidak berbau, abu sisa pembakaran kecil, menghasilkan kalor panas yang tinggi dan konstan serta menyala terus tanpa dikipas. Arang tempurung kelapa yang diperoleh dari hasil proses pengarangan dihancurkan dengan mesin penghancur tepung (disk mill) dengan kombinasi ayakan jagung dan ayakan kopi sehingga diperoleh serbuk arang dengan ukuran mesh 20 – 40. Selanjutnya arang serbuk dicampur dengan perekat kanji (3 - 4% berdasarkan berat). Serbuk arang dan lem kanji diaduk sampai rata menjadi adonan yang bisa dikepalkan. Fungsi lem adalah untuk merekatkan antar butir serbuk arang sehingga memudahkan proses pembuatan briket. Briket arang yang dihasilkan masih basah, maka dilakukan pengeringan udara, bila ada oven dapat dikeringkan dalam oven pada suhu 600C, selama 4 jam. Dari kegiatan ini, masyarakat sudah mampu untuk membuat bahan bakar briket dari arang tempurung kelapa, khususnya sisa-sisa hasil sortiran. Dimensi briket berbentuk silinder dengan diameter 1,25 inchi dan panjang 2,25 inchi.
Pemberdayaan Nelayan Tradisional Dengan Menerapkan Lampu Pemanggil Ikan di Kabupaten Lombok Barat I Made. Suartika; - Pandri. Pandiatmi; I G.A.K Chatur Adhi W.A; - - syahrul; - Made. wijana
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 3, No 2 (2021): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9408.969 KB)

Abstract

Kegiatan program kemitraan masyakakat (PKM) nelayan tradisional dengan penerapan lampu pemanggil ikan di Lombok Barat ini bertujuan untuk meningkatkan jam operasional nelayan dan mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang.  Dengan menerapkan lampu diharapkan nelayan dapat melaut di malam hari sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapan. Kegiatan PKM diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pelaksanaan PKM menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yaitu; melibatkan masyarakat kelompok nelayan secara langsung dalam kegiatan mulai dari penyiapan, perencanaan, dan pembuatan maupun pengoperasian alat sehingga nelayan dapat melaksanakan sendiri pembuatan lampu pemanggil ikan. Hasil kegiatan adalah terpasangnya lampu perahu nelayan yang berfungsi sebagai penerangan dan mengundang ikan.