Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KRISTALINITAS TiO2@PDA HASIL LEACHING ILMENITE TULUNGAGUNG Angela Arin Pratama; Lydia Rohmawati
Inovasi Fisika Indonesia Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.113 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v10n2.p68-72

Abstract

Abstrak Modifikasi polydopamine (PDA) pada TiO2 anatase dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis karena memiliki sifat fotokatalis yang baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur kristalinitas dari TiO2@PDA. TiO2 diekstraksi dari pasir Ilmenite Tulungagung menggunakan metode leaching asam sulfat dengan suhu kalsinasi 500˚C. Kemudian dilakukan penambahan Dopamine Hydrochloride (DA) dalam larutan alkali. Setelah itu dilakukan proses ultrasonikasi selama 3 menit, dan diinkubasi 3 jam pada suhu 90˚C. Selanjutnya sampel disentrifugasi pada 4000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan supernatant dan presipitat. Presipitat hasil sentrifugasi dikeringkan 30 menit pada suhu 80˚C dan didinginkan pada suhu ruang. Kemudian dikarakterisasi XRD untuk mengidentifikasi fasa menggunakan analisis kualitatif dengan software match! dan mengetahui ukuran kristalit menggunakan analisis kuantitatif dengan software rietica. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TiO2 dan TiO2@PDA masing-masing memiliki fasa anatase dengan ukuran nanokristalin 10,80 ± 1,53 nm dan 12,68 ± 2,27 nm. Kata Kunci: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung Abstract Polydopamine (PDA) modification on anatase TiO2 can be applied in the biomedical field because it has good photocatalytic properties. For this reason, this study aims to find out the crystallinity structure of TiO2@PDA. TiO2 was extracted from Ilmenite Tulungagung sand using sulfuric acid leaching method with calcination temperature of 500˚C. Then added Dopamine Hydrochloride (DA) in alkaline solution. After that, the ultrasonication process was carried out for 3 minutes and incubated for 3 hours at 90˚C. And the, sample was centrifuged at 4000 rpm for 5 minutes to separated supernatant and precipitate. The residues resulting from centrifugation were dried at 80˚C for 30 minutes and cooled at room temperature. Then XRD were characterized to identify phase with qualitative analysis using match! software and to know crystallite size with analysis quantitative using rietica software. The results showed that TiO2 and TiO2@PDA had an anatase phase with nanocrystalline sizes of 10.80 ± 1.53 nm and 12.68 ± 2.27 nm. Keywords: TiO2, TiO2@PDA, Anatase, Ilmenite Tulungagung
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU DAN MADU TERHADAP SIFAT ANTIBAKTERI PLESTER LUKA HIDROGEL PVA/KITOSAN Nurul Lathii Fatul Chamidah; Lydia Rohmawati
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v11n1.p48-55

Abstract

Abstrak Plester luka yang ada di pasaran pada umumnya masih menggunakan bahan sintetis, sehingga dapat menimbulkan reaksi hipersensitif pada luka. Oleh karena itu, dibutuhkan plester luka berbahan dasar alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun sirih dan madu sebagai plester luka hidrogel PVA (Polivinil Alkohol)/kitosan yang alami dalam menghambat bakteri S. aureus dan E. coli, dan mengetahui tingkat elastisitasnya. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 3 perlakuan. Ekstraksi daun sirih hijau dan madu menggunakan metode maserasi dengan variasi konsentrasi yakni 5wt%, 15wt%, dan 25wt%. Setiap konsentrasi ditambahkan dengan PVA dan kitosan lalu dipanaskan pada suhu 85ºC selama 5 jam hingga terbentuk membran. Membran tersebut diuji antibakteri, kuat tarik, dan SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi 15 wt% ekstrak daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang paling efektif pada bakteri S. aureus dan E. coli adalah (16,8 0,47) mm dan (18,4 0,35) mm. Sedangkan pada konsentrasi 25 wt% hidrogel memiliki nilai kuat tarik paling baik sebesar 0.219 MPa, modulus elastisitas 0.09 MPa, dan memiliki struktur morfologi berpori dan halus namun masih terdapat aglomerasi. Kata Kunci: plester luka, PVA/kitosan, ekstrak daun sirih hijau dan madu. Abstract Wound plasters on the market in general still use synthetic materials, so they can cause hypersensitivity reactions in wounds. Therefore, a natural-based wound plaster is needed. This study aims to determine the effectiveness of betel leaf and honey as a natural PVA (Polyvinyl Alcohol)/chitosan hydrogel wound plaster in inhibiting S. aureus and E. coli bacteria, and to determine the level of elasticity.. This research method is an experiment with 3 treatments. Extraction of green betel leaf and honey using maceration method with various concentrations of 5wt%, 15wt%, and 25wt%. Each concentration was added with PVA and chitosan and then heated at 85ºC for 5 hours to form a membrane. The membrane was tested for antibacterial, tensile strength, and SEM. The results of this study showed a concentration of 15 wt% green betel leaf extract had the most effective antibacterial activity on S. aureus and E. coli bacteria (16.8 ± 0.47) mm and (18.4 ± 0.35) mm. While at a concentration of 25 wt% the hydrogel has the best tensile strength value of 0.219 MPa, elastic modulus 0.09 MPa, and has a porous and smooth morphological structure but there is still agglomeration. Keywords: wound plaster, PVA/chitosan, green betel leaf extract and honey.
Sintesis CaCO3 Sintesis CaCO3 dari Dolomit Bangkalan dengan Metode Leaching: - Angelina Angel; Lydia Rohmawati
Sains dan Matematika Vol. 7 No. 1 (2022): April, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan biomaterial inorganik yang dapat diaplikasikan untuk pengobatan dan antibakteri. Material ini dapat diekstrak dari batuan dolomit, dimana diketahui kandungan CaO dari dolomit Bangkalan adalah 63,42%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasa dari sampel CaCO3 beserta gugus fungsinya. Sintesis CaCO3 menggunakan metode leaching yaitu melarutkan serbuk dolomit dengan HCl dan aquades, lalu diaduk dalam waktu 45 menit pada suhu 75°C. Setelah itu, larutan disaring dan filtratnya ditambahkan amoniak hingga pH larutan 12, kemudian dialiri gas CO2 2,8 liter/menit dan hasilnya dikeringkan selama 24 jam pada suhu 60°C. Selanjutnya sampel dikarakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourirer Transform Infra Red (FTIR) untuk mengetahui fasa kristal dan gugus fungsi dari CaCO3. Hasil analisis XRD menunjukkan material CaCO3 memiliki fasa kalsit (87,31%) dan vaterit (12,69%). Hal ini sesuai dengan pdf cards database kalsit (96-900-0966) dan vaterite (96-900-7476). Hasil FTIR menunjukkan material CaCO3 memiliki gugus fungsi Ca-O, C-H, C-O, O-H dan carboxyl pada puncak serapan 4000-400 cm-1. Dengan demikian, terbentuknya material CaCO3 dengan metode leaching ini dapat dikembangkan dalam skala besar dikarenakan biaya murah, peralatan sederhana dan diperoleh dari sumber daya alam yang melimpah. Kata Kunci: CaCO3, dolomit, sintesis, leaching
PHOTOCATALYST ACTIVITY OF MgO FROM BANGKALAN DOLOMITE Isna Rahmawati; Lydia Rohmawati
Indonesian Physical Review Vol. 5 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v5i3.162

Abstract

In the industrial sector, water pollution due to dye waste needs special attention because it can harm humans and the environment. A waste-absorbing material with good photocatalytic properties is required to overcome this problem. The photocatalytic properties are owned by metal oxide materials, one of which is Magnesium Oxide (MgO) material. This study aims to analyze the activity level of MgO photocatalytic from Bangkalan dolomite. MgO synthesis was carried out by the leaching method, where UV-Vis characterized the results to determine the photocatalytic ability of MgO against methylene blue (MB). In this characterization, various treatments (sunlight, UV light, and darkroom conditions) were carried out with radiation times of 180, 240, and 300 minutes. The results of the UV-Vis spectrum analysis showed that MgO had a band gap of 4.01 eV. The degradation efficiency of photocatalytic obtained optimal under sunlight, UV light, and in a dark room with a radiation time of 300 minutes at 82%, 42%, and 34%. Thus, the synthesis of MgO in sunlight showed good photocatalytic activity in reducing MB dye to use for processing waste from the dye industry.
PEMBUATAN KIT SEDERHANA KALORIMETER DARI BAHAN BEKAS BAGI GURU IPA FISIKA Lydia Rohmawati; Woro Setyarsih; Nugrahani Primary Putri
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v4n2.p79-84

Abstract

Students are actively demanded such as observing, asking questions, collecting data, associating, and communicating mainly in science learning. However, laboratory facilities in South Surabaya Middle School are known incomplete and some do not even have a laboratory, so as the teacher gives the material using the lecture method. One of the science materials is thermodynamics, especially with regard to calorimeter devices, whose application is about Black Principle. The calorimeter equipment on the market is very expensive, so it is necessary to conduct training and assistance on making simple calorimeter tools bywaste material. The training carried out on the Surabaya South Science MGMP teachers included making calorimeters by used materials, testing tools by practical training, and giving questionnaires in the form of responses and suggestions related to training activities. The results obtained from this activity included the knowledge and skills of the teachers in making simple calorimeter tools of waste material, and positive attitudes from the teachers to apply the tool as a medium of learning in the classroom.
Pelatihan Pembuatan KIT Energi Alternatif untuk Mendukung Pembelajaran Model PjBL Meta Yantidewi; Imam Sucahyo; Mita Anggaryani; Lydia Rohmawati; Muhammad Habibbulloh; Endah Rahmawati
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.676

Abstract

Guru adalah salah satu pilar pendidikan berkualitas yang berperan penting sebagai fasilitator dan motivator, termasuk juga guru fisika. Sebagai fasilitator dan motivator, tentunya guru fisika harus mampu memfasilitasi dan memotivasi siswa dalam pembelajaran fisika. Pembelajaran fisika dalam Kurikulum Merdeka menuntut para siswa berpikir kritis dan inovatif melalui proses penemuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL). Salah satu penerapan model pembelajaran PjBL di mata Pelajaran fisika adalah pada materi energi alternatif. Sayangnya, guru-guru masih kesulitan menerapkannya. Fakta inilah yang mendorong tim PKM Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya mengadakan kegiatan pengabdian berupa pelatihan pembuatan KIT energi alternatif untuk mendukung pembelajaran model PjBL. Kegiatan PKM ini dibagi dalam beberapa tahapan, yakni: identifikasi masalah dan kebutuhan mitra, persiapan PKM, pelaksanaan PKM pelatihan pembuatan KIT Energi Alternatif, dan melakukan evaluasi hasil kegiatan PKM. Sebanyak 22 orang guru fisika yang tergabung dalam MGMP Fisika Kota Surabaya menjadi peserta pelatihan. Kedua puluh dua orang guru tersebut sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Bahkan dari hasil angket respon dengan menggunakan Google Form yang disebar ke peserta nampak bahwa materi pelatihan yang diberikan tergolong baru, sangat menarik, dan inspiratif. Hasil angket juga menunjukkan bahwa materi pelatihan relevan dengan kebutuhan guru di sekolah.