Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Effect of Online-Based Transportation on Conventional Transportation Revenues in Baubau City Agusman Agusman; Hendra Kundrad Susanto; Muh. Indriyan
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 6 No 2 (2021): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.625 KB) | DOI: 10.35326/scej.v6i2.2117

Abstract

Online-based transportation is a type of transportation that uses a smartphone to store applications in the form of a server that can be used to order transportation equipment in the form of two-wheeled or four-wheeled vehicles. With this online transportation, consumers now no longer have to wait or have to go to wait at the motorcycle taxi stand or at the roadside to wait for a taxi or tell the address because Taxi online already has a coordinate point for a pick-up point for customers. It can even be picked up at home though. In addition, consumers do not need to haggle about fares, because they have been determined based on the distance traveled. Initially, the presence of conventional taxis (Ade Taksi) in Baubau City was 25 units, but over time and coupled with the presence of online transportation, now there are only 8 taxi units that are actively operating. The purpose of this study is to find out how much influence the existence of online-based transportation has on the income of conventional taxi drivers and how people are interested in using conventional taxis after online transportation. Based on the results of research, online transportation has a very negative influence on the income or income of conventional taxi drivers. As evidence, it can be seen from the results of the study that the income of taxi drivers decreased before the presence of online transportation and after the presence of online transportation. The average income earned by conventional taxi drivers is Rp. 4,312,500 and after online transportation of Rp. 3,412,500 and the presence of online-based transportation has a negative impact on the large number of interest in using conventional taxis. This can be proven by the decrease in monthly taxi revenue before the online-based transportation and after the online-based transportation. So that the average number of taxi enthusiasts or customers before the online online-based transportation was 1,170 calls and the average number of customers after the online-based transportation was 927 calls (10.9%). 500 and the presence of online-based transportation has a negative impact on the large number of interest in using conventional taxis. This can be proven by the decrease in monthly taxi revenue before the online-based transportation and after the online-based transportation. So that the average number of taxi enthusiasts or customers before the online online-based transportation was 1,170 calls and the average number of customers after the online-based transportation was 927 calls (10.9%). 500 and the presence of online-based transportation has a negative impact on the large number of interest in using conventional taxis. This can be proven by the decrease in monthly taxi revenue before the online-based transportation and after the online-based transportation. So that the average number of taxi enthusiasts or customers before the online online-based transportation was 1,170 calls and the average number of customers after the online-based transportation was 927 calls (10.9%).
ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN AIR BERSIH WILAYAH PERKOTAAN KOTA WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Agusman Agusman
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 3 No 2 (2017): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.846 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v3i2.276

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tingkat Kebutuhan Air Bersih Wilayah Perkotaan Kota Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan air bersih daerah pelayanan Kota Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi tahun 2028 menurut jumlah penduduk sebesar 31,82 liter/detik, Kebutuhan air bersih menurut prediksi masing-masing jenis pelanggan adalah 15,48 liter/detik. Kekurangan debit pompa produksi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih wilayah Kota Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi pada tahun 2028 adalah sebesar 2,48 liter/detik.
STUDI KENYAMANAN PEDESTRIAN DI TROTOAR Agusman S.T., M.M.
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 7 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.452 KB) | DOI: 10.33506/rb.v7i1.1214

Abstract

Trotoar dibuat untuk melindungi pejalan kaki dari kendaraan yang melintas di area jalan raya. Trotoar yang semestinya digunakan para pejalan kaki untuk memudahkan mereka berjalan dengan aman diatas trotoar sudah tidak lagi dirasakan. Sebab, trotoar yang tersedia di Jalan Protokol Kecamatan Pasarwajo telah beralih fungsi sebagai tempat pedagang kaki lima dan area parkir bebas oleh masyarakat sekitar. Selain itu kebersihan trotoar juga tidak terjaga sehingga telah ditumbuhi rumput jalanan disekitar trotoar. Di trotoar itu sendiri telah terisi oleh gerobak para penjual gorengan sehingga menggangu kenyamanan pejalan kaki yang akan berjalan di trotoar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kenyaman pengguna di Kawasan trotoar jalan protokol. Berdasarkan tingkat kulitas jalur trotoar, pada lokasi penelitian disimpulkan bahwa  kualitas jalur trotoar belum memenuhi spesifikasi trotoar yang telah disyaratkan. Dimana pasa hasil pengamatan dilokasi penelitian didapatkan hasil pengukuran luas trotoar < 2 meter yaitu 1,5 meter dan ruang bebas trotoar < 2,5 meter yaitu 1,8 meter sehingga menyebabkan tingkat kenyamanan yang sangat rendah dimana fasilitas kebutuhan trotoar yang tidak tersedia dan berdasarkan hasil responden pengguna trotoar lebih mengacu pada tidak nyaman dengan jumlah persentase responden masyarakat terhadap kenyamanan 66% merasa tidak nyaman sehingga perlu perlu adanya penambahan luar trotoar dan perbaikan drainase pada daerah tersebut.
SOSIALISASI “SADAR SAMPAH” PADA MASYARAKAT DI MASA PANDEMIC COVID-19 Nanik Handayani; Agusman Agusman; Nanik Indrayani; Nurhaya Yusuf; Sjaid S Fais Assagaf; Darwin Rukua; Susiati Susiati
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli - Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.537 KB)

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini, yakni menyosialisasikan perilaku dan aksi “sadar sampah” sebagai wujud dalam membangun kesadaran masyarakat desa Namlea di masa pandemic covid-19. Metode yang digunakan adalah metode Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi. FGD dilakukan secara indoor, yakni terdiri dari 25 peserta yang berasal dari para perangkat desa dan masyarakat desa Namlea. Sementara pada metode sosialisasi dilaksanakan dengan sistem door to door, dengan menggunakan media pamflet dan tanya jawab langsung kepada para warga. Hasil pelaksanaan sosialisasi ini, yakni masyarakat sudah dapat membedakan sampah organik dan anorganik serta cara pengelolaan sampah dengan metode 3R. Selama proses tanya jawab, peserta sangat antusias dalam diskusi. Tidak sedikit yang memberikan ide terkait pengelolaan limbah sampah menjadi hiasan yang memiliki nilai ekonomis. Membangun kesadaran masyarakat dalam menyikapi lingkungan harus selalu digiatkan dan kegiatan pengabdian ini sudah memberikan banyak manfaat dan informasi kepada masyarakat desa Namlea agar selalu menjaga kebersihan serta membuang sampah pada tempatnya.
Analisis Biaya Moda Transportasi Ojek di Kota Baubau Agusman Agusman; Syamsul Bahri Bahar; Yevira Dyotami
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 7 No 1 (2022): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v7i1.2527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik angkutan ojek, pengguna ojek, menganalisis faktor-faktor penentu pentarifan, dan untuk menentukan tarif per km berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Ability to Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Hasil dari penelitian ini didapatkan faktor-faktor penentu pentarifan angkutan ojek di Kota Baubau berdasarkan BOK adalah jarak tempuh, biaya pemakaian BBM, biaya servis ringan, biaya servis berat, biaya pemakaian ban, biaya pemakaian oli, umur kendaraan, harga kendaraan, biaya PKB, biaya STNK, biaya TNBK, biaya SWDKLLJ dan biaya pembuatan SIM. Faktor penentu berdasarkan ATP adalah jenis pekerjaan, jarak tempuh, waktu tempuh, intensitas perjalanan, pengeluaran transportasi diluar angkutan ojek dan pengeluaran transportasi untuk angkutan ojek. Sedangkan faktor penentu pentarifan berdasarkan WTP adalah tujuan perjalanan, jarak tempuh,waktu tempuh, intensitas perjalanan, pengeluaran di luar pengeluaran transportasi, dan pengeluaran transportasi untuk angkutan ojek. Tarif ideal yang didapatkan adalah Rp 1.172,53/km. Tarif yang berlaku di dua pangkalan saat ini berada di atas tarif ideal.
Analisis Sedimentasi non layak pada Saluran Intake Bendung Wonco dua Agusman Agusman; Idwan Idwan; Syaiful Setia Putra
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 7 No 2 (2022): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v7i2.3173

Abstract

Judul penelitian ini adalah Analisis Sedimentasi Pada Saluran Intake Bendung Wonco Dua. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran secara langsung pada objek penelitian untuk mengetahui berapa besar jumlah sedimen yang ada pada saluran intake Bendung Wonco Dua dan Berapa besar debit air pada saluran intake Bendung Wonco Dua, dan didapatkan hasil penelitian yaitu Jumlah sedimentasi yang tertampung pada dasar bawah saluran intake bendung Wonco Dua sepanjang 50 meter adalah V =1,29 m3 . Sedimentasi non layak ini belum mempengaruhi kebutuhan air para petani karena dianggap masi stabil dan menurut keterangan para petani kebutuhan air saat ini masi mencukupi sedangkan Debit Aliran air pada saluran intake bendung Wonco Dua yang didapat adalah Q= 2,144 m3 /s sehingga dapat disipmpulkan ketebalan sedimentasi belum mempengaruhi kecepatan dan debit air yang dibutuhkan oleh petani kelurahan kampeonaho.
Analisis Perbandingan Nilai Kerusakan Jalan Berdasarkan Pengamatan Metode Pci (Pavement Condition Index) dan Metode Iri (International Roughness Index) pada Jalan Poros Pasarwajo-Dongkala Kabupaten Buton Jeni Hardiana; Idwan Idwan; Agusman Agusman
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol 6 No 1 (2021): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v6i1.3362

Abstract

Jalan Poros Pasarwajo-Dongkala merupakan jalan arteri sekunder dengan tipe 1 lajur 2 arah. Kerusakan jalan yang terjadi pada jalan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain beban kendaraan yang berlebihan (overloading), arus lalu lintas padat karena jalur ini merupakan jalur perkantoran Takawa, pasar Kaloko, serta kawasan industri di antaranya Pusat Pelelangan Ikan (PPI), PT. Triko serta beberapa lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kerusakan jalan dan jenis penanganannya dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI dan International Roughness Index (IRI.) Proses survey dan pengukuran dilapangan dilakukan untuk mengetahui luasan kerusakan dan pengelompokkan tingkat kerusakan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode PCI dan IRI untuk dapat mengidentifikasi kondisi perkerasan jalan serta jenis perbaikan yang dibutuhkan sesuai Permen PU No: 13/PRT/M/2011 dan metode Asphalt Institute MS-17. Hasil penelitian dan analisis dari metode PCI dan IRI diperoleh nilai yang cukup berbeda pada setiap segmennya yaitu pada metode PCI kondisi jalan sangat baik 12%, kondisi baik 36%, kondisi sedang 36%, rusak ringan 28% dan rusak berat 3%. Sedangkan pada metode IRI, kondisi jalan sangat baik 0%, kondisi baik 19%, kondisi sedang 53%, rusak ringan 28%, dan rusak berat. Untuk jenis penanganan kerusakan yang sesuai dengan metode PCI adalah tambalan dan lapis tambahan sebesar 68% dan rekonstruksi sebesar 32%. Sedangkan untuk metade IRI jenis penanganan yang sesuai adalah pemeliharaan berkala sebesar 53%, peningkatan jalan sebesar 28%, serta pemeliharaan rutin sebesar 19%.
PENYUSUNAN PROFIL KAWASAN DAN PEMETAAN POTENSI KOMODITI UNGGULAN PADA DESA BUKIT ASRI KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON Muh. Sayfullah. S; Musrifin Musrifin; Idwan Idwan; Agusman Agusman; Hendra Kundrad SR; Ahmad Rifaldi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17927

Abstract

Kecamatan Kapontori merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Buton dengan Ibu Kota Desa Watumotobe Kecamatan Kapontori terdiri dari 17 Desa. Ibu kota Kecamatan Kapontori adalah Desa Watumotobe. Jika dilihat dari jarak ibu kota kecamatan dengan masing-masing desa/desa, Desa Bukit Asri memiliki jarak dari ibu kota kecamatan yaitu mencapai 20 Km, sedangkan yang paling dekat dengan ibu kota kecamatan adalah Desa Wakangka dan Desa Lambosango Timur, yang berjarak 2,0 Km dan 2.90 Km. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat adalah mendampingi masyarakat dalam mengidentifikasi potensi komoditi unggulan wilayah setempat dan permasalahannya serta melakukan penyusunan profil Kawasan. Potensi yang terdapat dalam kawasan yaitu dalam bidang pertanian, peternakan dan perkebunan. Permasalahan yang diperoleh berdasarakan potensi komoditi unggulan adalah tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai seperti infrastruktur pasar sehingga berpengaruh besar terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Analisis Perencanaan Bangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mohammad Yamin Berdasarkan SNI Gempa 1726-2019 Muhammad Abdu; Muh. Sayfullah; Agusman Agusman; Dendi Ikhwan Irianto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13103

Abstract

Rumah sakit Ibu dan anak Mohammad Yamin merupakan bangunan yang terletak di kota bau bau dengan jumlah tingkat bangunan yaitu empat lantai. Di mana struktur bangunan ini baik dari kolom, balok, plat, dan fondasi menggunakan beton bertulang selain itu struktur ini menggunakan Lift pada bangunannya dan juga shear wall dikarenakan struktur ini memili tidak beraturan Horzontal. Perencanaan struktur didapat mode1 dan mode 2 mengalami translasi sehingga mode memenuhi syarat dimana mode 1 dan mode 2 tidak mengalami rotasi selain itu simpangan (?) =12,11 mm < simpangan ijin ( ?ijin = 40mm). Dalam perhitungan didapat penulangan TP.1(130) ?10-150 untuk arah x dan y, TP.2(150) ?10-150 untuk arah x dan y, TP.3(120) ?10-200 untuk arah x dan y, , TP.4(100) ?10-250 untuk arah x dan y. dimensi yang digunakan baik untuk kolom, balok, plat dan penulangannya yaitu SF.1 (300/600) untuk penulangan utama tumpuan 4D16 sedangkan untuk Lapangan 4D16, untuk sengkang tumpuan ?10-100 dan Lapangan ?10-200. BL.1 (400/800) untuk penulangan utama tumpuan 8D16 sedangkan untuk Lapangan 8D16, untuk sengkang tumpuan 4?10-100 dan Lapangan 3?10-200. BL.3 (400/600) untuk penulangan utama tumpuan 6D16 sedangkan untuk Lapangan 5D16, untuk sengkang tumpuan ?10-100 dan Lapangan ?10-200. BA (300/400) untuk penulangan utama tumpuan 4D16 sedangkan untuk Lapangan 2D16, untuk sengkang tumpuan ?10-100 dan Lapangan ?10-200. Sedangkan untuk kolom, K.1 (600/600) untuk penulangan utama 16D16, untuk sengkang tumpuan 4?10-100 dan Lapangan 3?10-200. K.2 (500/500) untuk penulangan utama 10D16, untuk sengkang tumpuan 3?10-100 dan Lapangan 3?10-200. K.3 (400/400) untuk penulangan utama 8D16, untuk sengkang tumpuan ?10-100 dan Lapangan ?10-200
Making Boundaries and Site Plans in Nambo Village, Lasalimu District, Buton Regency Muh sayfullah; Idwan Idwan; Ahmad Efendi; Agusman Agusman; Sitti Febriyany Aldha
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 3 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.18

Abstract

Buton Regency is a Level II region in the Indonesian province of Southeast Sulawesi. Nambo Village is comprised of three hamlets: Nambo, Lagonturu, and Tandaompure. It has an area of 25.5 kilometers. When it comes to carrying out operations, both government and community social, the people of Nambo community constantly promote mutual collaboration. The Village Government and Karangtaruna both have programs for planning and designing village boundaries and site plans, however relevant parties lack the skills or knowledge to participate in the planning and design process. The debate outcomes resulted in the design of the Nambo village border and site layout, as well as the materials to be utilized in the village boundary construction process. To enhance the look of the border, mountain stone foundations, brick walls, and natural stone are employed