Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PENGASAP IKAN BAGI MASYARAKAT DI DESA KAKI AIR Susiati Susiati; Samsia Umasugi; Muhammad Bula; Risman Iye
BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): BAKTI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LLDikti Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.462 KB) | DOI: 10.51135/baktivol1iss2pp10-20

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pembuatan alat pengasap ikan kepada masyarakat Desa Kaki Air. Metode dalam pengabdian ini menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research), yakni pelatihan berupa edukasi berbasis teori dan praktik terkait pelatihan pembuatan alat pengasap ikan kepada masyarakat Desa Kaki Air yang meliputi dua tahapan, yakni tahap pendampingan teori dan tahap pendampingan praktik. Sasaran pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat Desa Kaki Air, Kecamatan Kaeyeli, Kabupaten Buru. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, yakni tahap persiapan, yaitu tim pengabdi melakukan observasi awal, yakni tim pengabdi ke lokasi untuk melihat, mendeteksi, serta menganalisis situasi atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa Kaki Air. Setelah tim pengabdi mengidentifikasi masalah, selanjutnya tim menetapkan pendekatan yang cocok untuk diaplikasikan dalam kegiatan pengabdian ini; tahap pendampingan teori, yakni tim pengabdi memberikan materi-materi terkait pengolahan ikan dan pengasapan ikan. Dalam pemberian materi ini, tim menggunakan metode ceramah, presentasi, diskusi, dan tanya jawab. Peserta sangat antusias mengikuti dan mendengarkan penjelasan para pemateri. Hal tesebut terlihat saat diskusi, peserta banyak memberikan pertanyaan, gagasan atau ide terkait wujud alat pengasapan yang akan dipraktikkan; tahap pendampingan praktik, yakni tim beserta peserta pelatihan membuat secara langsung alat pengasap ikan dengan mengacu pada konsep-konsep yang telah disepakati saat tahap pendampingan teori. Hasil karya tim sangat diapresiasi oleh peserta serta para perangkat desa Kaki Air.
Kajian Geografi Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara: Analisis Dialektometri Susiati Susiati; Risman Iye
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 6 No 2 (2018): Gramatika, Volume VI, Nomor 2, Juli--Desember 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.27 KB) | DOI: 10.31813/gramatika/6.2.2018.154.137--151

Abstract

The language uniqueness of each region shows an identity of its region, so it is important to do a study that can clearly show its uniqueness. This study aims to describe the phenomenon of language usage in several vernaculars ​​in Southeast Sulawesi by applying a triangular dialectometry analysis. The instrument of this research uses dialectometry approach. Data collection methods uses a method of field fucking (direct field method). Data of this research is analyzed by using triangle dialectomentry method. This method uses the numbers as a basis for sorting. The results showed that the overall observation point that analyzed by using dialectometry, entered in the four formulation categories, namely the formulation below 20% (no language and dialect differences, ie between the Wakatobi language Kaledupa dialect and Tomia dialect), formulation 31-50% (the difference subdilek, that is between Pancana Language and Kioko Language), formulation 51-80% (dialect difference, ie between the Wakatobi language, Tomia dialect and Pancana language; Pancana language and Wakatobi language, Kaledupa dialect; Kioko language and Wakatobi language, Tomia dialect; Wakatobi language, Tomia dialect and Cia-Cia; Cia-Cia Language and Kioko Language; Kioko Language and Tolaki Language), and formulations 81 and above (language differences, between Tolaki and Cia-Cia languages).
IDEOLOGI PRANGGAPAN PAMFLET SOSIALISASI PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BURU samsudiin sofie; Risman Iye; A. Yusdianti Tenriawali; Susiati Susiati
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 20 No 1 (2021): Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 1 Januari 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.201.07

Abstract

ABSTARCT This research reveals the presumptive ideology of the socialization of environmental conservation pamphlets in Buru Regency. This research is a qualitative descriptive study. This means that in this study the researcher observed and analyzed the sentences in the Socialization Pamphlet for Environmental Conservation in Buru Regency through a pragmatic approach. The data source used for this study was the Environmental Conservation Socialization Pamphlet in Buru Regency, while the type of data in this study was written data, in the form of sentences in pamphlets containing presuppositions. This research reveals the types of presuppositions in the environmental preservation socialization pamphlet, namely: (1) existential presuppositions, (2) factive presuppositions, (3) lexical presuppositions, (4) structural presuppositions, and (5) counterfactual presuppositions while non-active presuppositions are not found. menemenyekuruh Government and LSM are trying to socialize environmental preservation in real terms in Buru Regency. This means that the pamphlet publisher does not use inactive presuppositions which in fact are presuppositions that are assumed to be incorrect or allow wrong understanding due to the use of uncertain or ambiguous words. Keywords: ideology; Presumption; Flyer; Buru Regency
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN BURU Iin Sulastri Ode Ami; A. Yusdianti Tenriawali; Susiati Susiati
Kelasa Vol 15, No 2 (2020): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v15i2.130

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pelaksanaan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas X-b SMA Negeri Sawa Kabupaten Buru, dan (2) mendeskripsikan hasil kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw  siswa kelas X-b SMA Negeri Sawa Kabupaten Buru. Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK), skenario PTK dirancang dua siklus. Setiap siklus, dilakukan dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri Sawa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) pengamatan (observasi), (2) tes, dan (3) wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw berhasil meningkatkan keaktifan belajar siswa, (2) peningkatan kemampuan menulis puisi dengan metode kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas kelas X SMA Negeri Sawa Kabupaten Buru  meningkat dari siklus I ke siklus II, 42,30% siswa yang tuntas memperoleh nilai 65 ke atas pada siklus I atau 11 siswa yang tuntas pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 82,62% atau sebanyak 22 siswa yang tuntas memperoleh nilai 65 ke atas dan 4 siswa (15,38%) tidak tuntas yamg memperoleh nilai 65 ke bawah.
Citra Perempuan dalam Iklan Sabun Shinzui Risman Iye; Susiati Susiati; Karim Karim
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 6 No 1 (2020): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.97 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v6i1.529

Abstract

Advertising is a surefire tactic of producers in promoting an item or service so that interest and curiosity appear for consumers. This study aims to describe the characteristics of the image of women in Shinzui soap advertisements. This type of research uses qualitative methods with a semiotic approach. The data consists of two, namely primary data and secondary data. Data collection techniques in this research are observation and study of document contents. The data that has been obtained is then processed to look for the meaning contained in the data. The first thing to do is to write it in the form of a detailed description then reduce it (process it). The results showed that the three advertisements that became the research data have the same characteristics, namely in each scene the feminism traits have been shown, namely using a beautiful white dress, unraveling hair, a woman's posture that has purposional criteria and the image of women's figure is more highlighted in biological properties to attract consumers. Furthermore, the image of women in advertisements consists of two, namely having a biological or physical appeal and the attractiveness of gentle, graceful and graceful behaviors or characters.
Kearifan Lokal Dalam Perilaku Sosial Remaja Di Desa Waimiting Kabupaten Buru Susiati Susiati; Andi Masniati; Risman Iye; La Husni Buton
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 1 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.746 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i1.747

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi perilaku sosial remaja di Desa Waimiting; 2) menganalisis nilai-nilai kearifan lokal dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan sumber data berasal dari para remaja, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa Waimiting. Metode dalam penelitian ini adalah observasi non partisiatif dengan teknik survei lapangan (field study), wawancara (interview), studi dokumentasi, dan studi literatur. Tahap analisis data, meliputi pereduksian data, penyajian data, verifikasi data, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sosial remaja di Desa Waimiting terbagi atas dua, yakni 1) perilaku sosial internal remaja di Desa Waimiting yang meliputi persaingan (persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan yang bersifat kelompok), kerja sama (gotong royong dan tawar menawar), simpati, empati, membagi, meniru, nasionalis, patuh, dan cinta lingkungan; 2) perilaku sosial ekternal remaja di Desa Waimiting, antara lain lebih banyak menghabiskan waktu dengan gedget, sikap egois, kurang bersosialisasi, cendering bebas dalam menampilkan diri. Nilai-nilai kearifan lokal dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting, yakni dilihat dari wujud adat istiadat nilai kearifan lokal meliputi kepatuhan, kebersamaan, nilai pendidikan, saling menghormati; dilihat dari wujud sikap positif terhadap limgkungan atau alam, antara lain cinta dan saling menghargai; wujud kegiatan masyarakat yang dilandasi oleh aspek keagamaan, pendidikan, dan sosial budaya, yakni berkeyakinan, tanggung jawab, dan saling membantu serta kerja sama. Nilai-nilai kearifan lokal yang bergeser dalam perilaku sosial remaja di Desa Waimiting, yakni nilai kebersamaan dan nilai kerja sama.
Implementasi Nilai Budaya Lokal Sebagai Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Buru Andi Masniati; Susiati Susiati; Kurniati Tuasalamony; Rahma Satya Masna Hatuwe; La Husni Buton; Taufik Taufik; Riki Bugis; Risman Iye; Harziko Harziko
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 2 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.833 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i2.830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui nilai-nilai budaya lokal apa yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru dan 2) mengidentifikasi implementasi nilai budaya lokal dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnologi. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan teknik observasi partisiatif, interview (wawancara), dan studi dokumentasi. Tempat yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah di Desa Waimiting dan Desa Kayeli. Sumber data dari para responden, yakni pelaku budaya, tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan Nilai-nilai budaya lokal apa yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru, yakni dari sistem kepercayaan masyarakat, sistem kemayarakatan, sistem kekerabatan, sistem teknologi, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian, bahasa, serta kesenian, upadara adat, dan pantang larang. Dari beberapa unsur-unsur budaya tersebut lahir nilai atau norma tata laku yang berkearifan lokal dalam masyarakat seperti perilaku seni, perilaku spiritual, perilaku ekonomi, perilaku politik, serta perilaku lain dalam kehidupan dan benda-benda sebagai kesatuan material. Implementasi nilai budaya lokal dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru mencakup empat pilar, yakni Mengandung pilar Environmental Responsibility; Local Economy Vitality; Cultural Sensitivity; Experiaental Richness.
Kearifan Lokal Tardisi Masaurat Nur Fadhilah Amir; La Husni Buton; Susiati Susiati; Andi Masniati; Roos Nilawati Marasabessy
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 3 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.233 KB)

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah 1) mengikaji nilai-nilai kearifan lokal budaya masaurat di desa Ubung; dan mengidentifikasi makna dan fungsi budaya masaurat di desa Ubung; 2) mengidentifikasi makna dan fungsi tradisi masaurat di Desa Ubung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kultural. Data diperoleh dari data primer dengan sumber data berasal dari aparat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Ubung. Metode dalam penelitian ini adalah observasi non partisiatif dengan teknik survei lapangan (field study), wawancara (interview), dan studi dokumentasi. Tahap analisis data, meliputi pengidentifikasian data, pengklasifikasian data, dan penganalisisan data. Hasil penelitian menunjukkan tradisi masaurat sarat dengan nilai kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan dalam tradisi masaurat berupa (a) nilai kebersamaan; (b) kekeluargaan; (c) musyawarah mufakat; (d) gotong royong; (e) partisipatif; (f) peduli sosial; (g) rasa kasih saying; (h) kerendahan hati; (i) perhatian; (j) setia kawan. Makna tradisi masaurat bagi masyarakat Maluku khususnya warga desa Ubung adalah bahwa manusia Maluku bukan hanya manusia yang berpribadi tunggal melainkan mereka memiliki ekspresi sebagai manusia Maluku yang memahami dan menunjukkan diri sebagai homo sosial. Sementara, fungsi tradisi masaurat bagi masyarakat Maluku, khususnya masyarakat desa Ubung adalah (a) untuk menjaga warisan dari para tetua adat manusia Maluku; (b) untuk memelihara, melindungi, dan melestarikan nilai-nilai tradisi masaurat yang sarat dengan kai wait, kebersamaan, dan kekeluargaan; (c) untuk mengembangkan dan memeberi ilmu serta wawasan kepada para generasi tentang makna hidup serasa dan sepenanggungan dalam hidup sosial dan lain-lain.
Konstruksi Sosial Masyarakat Namlea atas Pola Hidup Bertoleransi Antara Umat Beragama La Husni Buton; Susiati Susiati; Taufik Taufik
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 4 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.821 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i4.1554

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama dan 2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap pola hidup bertoleransi antara umat beragama. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses konstruksi sosial masyarakat Namlea terhadap cara hidup bertoleransi antarumat beragama berpegang pada teori konstruksi sosial Peter L. Berger, yakni dibagi menjadi dua tahapan, antara lain sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Pada tahap sosialisasi primer, yang memegang peranan penting dalam memberikan pembelajaran serta menginternalisasikan cara hidup dan sikap bertoleransi antarumat beragama kepada anggota keluarga adalah orang tua yang dituakan dalam rumah tangga. Proses konstruksi sosial secara sekunder melalui pembelajaran di lingkungan masyarakat, baik itu melalui sekolah formal maupun melalui tetua adat, tokoh agama dan lain-lain. Kaitannya dengan sikap dan cara hidup bertoleransi antarumat beragama, maka dalam ketetapan adatpun masyarakat dituntut untuk saling menghargai, menghormati, menerima perbedaan baik itu agama, suku, maupun adat tradisi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi munculnya konstruksi sosial terhadap cara hidup bertolansi antarumat beragama pada masyarakat Namlea, yakni budaya, pendidikan, sosial kemasyarakatan, ekonomi, dan agama.
The Symbolic Meaning of Wedding Offerings in Buru Island Risman Iye; Jafar Nurlatu; Susiati Susiati; Taufik Taufik; Harziko Harziko; Fithriyah Inda Nur Abida
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 8 No 1 (2022): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3612.656 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v8i1.1797

Abstract

The meaning of a marriage is the union between the two brides, namely a man and a woman. This research examines the symbolic meaning of the groom's surrender to the bride. The approach used in this study is a semantic approach. The semantic approach is an approach to see the form of speech and interpret the form of the speech or the meaning of symbols. In determining the source of data for research, it is based on the ability and skill of the researcher in trying to uncover a subjective event and determine the informant in accordance with the terms and conditions so that the data needed by the researcher is truly in accordance with nature or concrete facts. Data collection techniques carried out in this study were interviews, recording, notes, and documentation. Data analysis is a process of arranging data sequences, organizing them into patterns, categories, and basic units of description. The data that has been obtained through the recordings, then analyzed using descriptive methods, namely the depiction of the facts found as they are. The results of the study show that there are seven forms of offerings given by the groom, namely a. seserahan banana, b. seserahan betel leaf, c. seserahan ring, d. women's clothing e. traditional food and fruits, f. household furniture. g. surrender of money. Then from the meaning of the surrender, the two existing cultural values are, the social values contained in the handover ceremony at the Buru Island marriage and cultural values.