Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Kualitatif Strategi Koping Penderita HIV AIDS di Kota Bandung Salami Salami; Annisa Ayu Muvira; Perla Yualita
Faletehan Health Journal Vol 8 No 01 (2021): Faletehan Health Journal, March 2021
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v8i01.243

Abstract

HIV/AIDS is a chronic disease that causes negative impacts in the form of physical, psychological, social, and spiritual problems that subsequently lead people living with HIV/AIDS to live a stressful life. Negative issue and stigmatization issues are also sources of pressure experienced by survivors. They may result in psychiatric disorders which require survivors to have adaptive coping mechanisms. Coping strategies determine an individual’s success in overcoming the pressure. This study aimed to explore coping strategies among survivors by using a qualitative descriptive research method. Interactive analysis model by Miles and Huberman was utilized as the data analysis technique. The data were obtained through semi in-depth interviews which involved 6 participants who were selected by purposive sampling. A total of 6 themes were obtained, namely resignation to God, unwilling to assume about the illness, diversion of problems, attempts of rising up, efforts to overcome problems, and concealment of health status. The researchers concluded that the six participants had a tendency to apply emotion-focused coping techniques. Nurses are therefore recommended to employ intervention strategies by providing counselling and education to people living with HIV/AIDS and their family.
Faktor Sosiodemografi dan Self Efficacy Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 (Study pada Peserta Prolanis) di Puskesmas Talaga Bodas Bandung Salami Salami
Jurnal Medika Cendikia Vol 4 No 01 (2017): JURNAL MEDIKA CENDIKIA
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia the number of patients with DM Type 2 disease is increasing, based on Blueprint for Change report released in September 2013 it is known that the number of DM patients amounted to 7.6 million people. The number of DM patients in Indonesia rose from rank 9 to rank 7 countries in the world. The number of DM patients receiving treatment was only 39 percent, and only 0.7 percent achieved treatment targets. The success of treatment is influenced by various factors such as self efficacy. Self efficacy is one of the important factors in the management of type 2 diabetes. High self efficacy is related to the improvement of glycemic control, medication compliance and self management. The sociodemographic factor is an important factor that must be known to encourage a person to behave in a belief in controlling his illness. This study aims to determine the relationship between sociodemographic factors with self efficacy of type 2 diabetes mellitus. This type of research is descriptive correlation with cross sectional approach. The number of samples used is simple random sampling as much as 40 respondents of prolanis participants at Talaga Bodas Health Center Bandung by using questionnaires Diabetes Self-Efficacy Questionnare (DSEQ). Based on bivariate analysis, there was no correlation between age, sex, occupation and income ( significant between education, duration of illness with self efficacy (p <0,05) relation between age and self efficacy (p value = 0,224). Gender variable, it is known that women have good self efficacy that is equal to 91,6% while efficacy less 8,4% Based on bivariate analysis there is no relationship between sex with self efficacy (p value = 0,102) Similarly, job = 0,916) and income (p value = 0,132), and history of care (p value 0,132), whereas based on educational level and length of DM disease there is correlation with (p value = 0,003) and (p value = 0,001).
Pengalaman Penderita DM Tipe 2 yang Mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dalam Mengendalikan Kadar Glukosa Darah di Puskesmas Nandang Jamiat; Salami Salami; Pipit Pitriani
Jurnal Medika Cendikia Vol 4 No 02 (2017): JURNAL MEDIKA CENDIKIA
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) disease that is not immediately treated will cause various acute and chronic complications. Indonesia developed a DM prevention program called a chronic disease management programme. Prolanis is a system of health services and an integrated proactive approach that is implemented in an integrated manner involving participants, health facilities, and Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS)especially health area. The purpose of this study was to determine the meaning of experience of type 2 DM patients who follow Prolanis. Six participants were taken using purposive sampling. The results of the study identified three themes: (1) knowledge concept of DM, (2) how to treat DM type 2, (3) type of drug and its benefits. DM patients become more aware of how to care, and this needs to get support from the health department through Puskesmas.
VALIDASI MODUL “INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN” UNTUK KONSELING BERHENTI MEROKOK REMAJA DIKABUPATEN KUNINGAN Mustopa; Soon Siew Choo; Faridah Mohd Said; salami suyanto
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.275 KB)

Abstract

Tingginya perokok remaja pemula di beberapa negara adalah akibat dari permasalahan permasalahan mental emosional baik internal, ekternal dan permasalahan keluarga. Di negara Indonesia survey prevalensi merokok di kalangan remaja Indonesia dari usia 10-18 tahun, sangat mengkhawatirkan yaitu hampir 10% (9,1%) remaja merokok dan ini meningkat sebesar 0,3% dari hasil studi penelitian kesehatan dasar yang dilakukan pada 2013. Fenomena masalah perilaku merokok pada remaja sudah menjadi permasalahan negara negara baik negara berkembang atau negara maju di dunia. Banyak penelitian yang mengaitkan perilaku merokok remaja dengan situasi mental remaja yang berubah-ubah. Modul Integrasi pendidikan kesehatan ini adalah panduan untuk konselor dalam memberikan intervensi perpaduan edukasi kesehatan, komunikasi teraupetik dan Cognitive behaviour Therapy. Modul ini dibutuhkan oleh programer di puskesmas dalam program upaya berhenti merokok dikarenakan di puskesmas belum memiliki panduan untuk melakukan intervensi konseling . Modul ini membantu dalam memulai komunikasi selama sesi intervensi. Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan validasi modul asuhan integrasi pendidikan kesehatan untuk kemampuan programer upaya berhenti merokok di puskesmas. Penelitian ini melibatkan 36 orang peserta dengan metode cross sectional. Proses validasi modul ini menggunakan penilaian dari programer PTM yang kemudian dianalisis statistik dengan Aiken’s V. Dari analisis di dapatkan dari 40 item pertanyaan penilaian adalah valid, dengan alasan V > 0.75, di setiap detil dari 40 items > 0.80. Maknanya adalah memiliki coefficient tinggi atau memiliki validitas yang baik dalam setiap uji point pertanyaan. Analisis dari atas akan disimpulkan untuk semua item valid dan modul terpadu sangat perlu di jadikan standar untuk intervensi bagi konselor perokok remaja di Puskesmas, klinik, dan praktik mandiri. Pengguna modul “Integrasi pendidikan kesehatan” tidak hanya untuk programer tenaga kesehatan di Puskesmas, akan tetapi bisa di gunakan untuk guru bimbingan konseling di sekolah yang menangani permasalahan remaja merokok. Rekomendasinya perlu ada follow-up pada penelitian selanjutnya untuk mengetahui efek jangka panjang dari proses pelatihan dengan modul. Kata Kunci: perokok remaja, pendidikan kesehatan, cognitive behaviour therapy,
Implementasi Fungsi Keluarga Dan Self Care Behavior Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Cijagra Lama Bandung Salami Salami; Inggriane Puspita Dewi; Sajodin Sajodin
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.515 KB) | DOI: 10.33867/jka.v4i2.45

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh lansia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, hipertensi menduduki urutan pertama penyakit yang diderita lansia. Prevalensi hipertensi pada lansia di Puskesmas Cijagra Lama Kota Bandung berdasarkan data terbaru pada bulan Maret 2016, hipertensi menduduki rangking kedua dengan jumlah kunjungan lansia hipertensi rata-rata sebesar 150-170 orang. Perubahan perilaku merupakan kunci utama manajemen pengendalian tekanan darah pada lansia. Faktor lain yang mendukung keberhasilan pengelolaan penyakit adalah keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara fungsi keluarga dengan self care lansia penderita hipertensi. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fungsi keluarga adalah berdasarkan Family Assessment Device (FDA). Sedangkan untuk mengukur self care behaviour pada lansia hipertensi dengan menggunakan instrumen Hypertension –Scale (H-Scale). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasi. Untuk menganalisis hubungan antara fungsi keluarga dengan self care, analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Hasil penelitian terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan self care lansia dengan α = 0,040. Berdasarkan analisis uji regresi komponen fungsi keluarga yang berhubungan dengan self care adalah fungsi afektif dan fungsi kontrol perilaku. Sedangkan yang memiliki hubungan yang kuat adalah kontrol perilaku dengan p value 0,005 nilai OR kontrol prilaku 0.272 lebih besar dari perilaku mengontrol tekanan (0,030). Oleh karena itu, upaya penguatan program perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) melalui home visit kepada keluarga lansia dengan hipertensi perlu ditingkatkan.