Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Perbandingan Kinerja Pier Jembatan Tipe Portal dengan Tipe Dinding Ibnu Pudji Rahardjo; Chomaedhi Chomaedhi; Yudnina Hanifah
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.018 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v17i2.5264

Abstract

Analisa peforma strukur terhadap gempa penting untuk diperiksa untuk mengetahui kinerja struktur saat terjadi gempa. Hasil dari analisis ini merupakan salah satu parameter dalam pengambilan keputusan desain struktur. Apakah level kinerja struktur sudah sesuai dengan yang diharapkan atau perlukah tahap retrofit struktur. Dalam studi ini analisa peforma struktur dilakukan terhadap dua model desain pier yang akan digunakan dalam proyek tol Pasuruan-Probolinggo. Pier pertama merupakan pier tipe dinding serta pier lainnya adalah pier tipe portal. Analisa dilakukan sesuai dengan pedoman ATC-40 dengan menginputkan karakteristik kenonlineran struktur. Hasil analisa menunjukkan bahwa level kinerja pier tipe portal adalah DC-LS sedangkan pier tipe dinding adalah DC. Pier tipe portal mempunyai daktilitas yang hampir sama dengan pier tipe dinding, base shear yang diterima pier tipe portal lebih kecil dibandingkan base shear yang diterima pier tipe dinding. Deformasi terjadi pada pier portal lebih besar daripada deformasi pada pier dinding.
Evaluasi Struktur Beton Outfall Condenser di PLTU Tarahan Muhammad Sigit Darmawan; Nur Achmad Husin; Ridho Bayuaji; Dicky Imam Wahyudi; Srie Subekti; Ibnu Pudji Rahardjo; Sungkono Karsidi; Sulchan Arifin; R. Buyung Anugraha Affandhie; Yuyun Tajunnisa
Sewagati Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.497 KB)

Abstract

Sistem kerja PLTU menggunakan dua komponen, yaitu komponen utama dan komponen pendukung. Salah satu komponen pendukung adalah outfall discharge tunnel (outfall condenser). PLTU UPP Tarahan telah menetapkan PT ITS Tekno Sains (ITSTS) untuk melakukan assessment pada outfall condenser karena berada di lingkungan korosif dan telah beroperasi selama 12 tahun. Langkah assessment yang dilakukan yaitu (1) survei pendahuluan dan pengumpulan data sekunder, (2) survei lapangan, (3) pengujian lapangan dan pengambilan sampel (data primer), (4) melakukan pengujian di laboratorium, (5) melakukan pemodelan dan analisis struktur, (6) melakukan perhitungan sisa kekuatan struktur akibat korosi, (7) usulan metode perbaikan serta (8) estimasi biaya perbaikan. Hasilnya, retak pada outfall condenser pada hasil inspeksi visual umumnya dapat dimasukkan dalam kategori ringan dan hanya beberapa titik yang sudah masuk kategori berat karena tulangannya sudah mengalami korosi dan terbuka. Pengujian destructive maupun non-destructive menunjukkan kekuatan beton sudah diatas mutu yang direncanakan yaitu sebesar 21 MPa. Namun, hasilnya belum memenuhi syarat mutu beton untuk lingkungan air laut. Perkiraan kekuatan elemen struktur outfall condenser dengan memperhitungkan efek korosi menggunakan skenario average case yang menunjukkan tidak mengalami penurunan kekekuatan yang signifikan. Hasil assessment tes menyimpulkan bahwa kekuatan beton diatas mutu perencanaan yaitu 21 MPa, namun, hal tersebut masih belum memenuhi syarat mutu beton untuk lingkungan air laut. Perhitungan kekuatan elemen struktur memperhitungkan efek korosi dengan skenario average case. Hasil menunjukkan bahwa tahun 2020 kekuatan outfall condensor berkurang menjadi sebesar 91% dari kekuatan awal. Tahun 2025 menjadi sebesar 82%, dan tahun 2030 menjadi sebesar 74% dari kekuatan awal.
Alternatif Desain Struktur Gedung Rumah Sakit Universitas Islam Malang dengan Base Isolator Tipe Friction Pendulum System (FPS) Wiku Suryawidodo; Raden Buyung Anugraha Affandhie; Ibnu Pudji Rahardjo
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i1.108229

Abstract

Malang daerah yang sering terjadi Gempa Bumi karena letaknya berada pada daerah subduksi lempeng. Kondisi tersebut mengakibatkan sering terjadi gempa ber-skala besar. Dilakukan perhitungan ulang bangunan RS Universitas Islam Malang pada kelas situs sedang (SD) dengan Sistem Rangka Dinding Geser Beton Biasa, Sistem Rangka Dinding Geser Beton Khusus, Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Bahwa semua struktur tidak memenuhi Displacement karena beban gempa berlebih, sehingga perlu dilakukan peredaman kepada gempa yang terjadi. Selain itu, adanya ketidakberaturan struktur juga ditinjau terhadap pengaruh adanya penggunaan base isolation. Tujuan dari laporan ini untuk melakukan desain alternatif gedung dengan base isolator tipe Friction Pendulum System untuk membandingkan dengan sistem struktur lainnya terhadap interstory drift, base shear, displacement, dan fundamental period. Dari analisis yang sudah dilakukan, untuk perbandingan interstory drift akibat gempa, struktur base isolator memiliki interstory drift lebih kecil dibanding fixed base. Base isolator mampu mereduksi interstory drift rata-rata hingga 81.7% terhadap SRPMB, 73.6% terhadap SRPMK, 80.6% terhadap shearwall biasa. 79.4% terhadap shearwall khusus pada arah X serta 83.3% terhadap SRPMB, 75.7% terhadap SRPMK, 46.1% terhadap shearwall biasa. 42.8% terhadap shearwall khusus pada arah Y. untuk perbandingan base shear base isolation lebih besar (meningkat) dibanding fixed base. Hal ini karen koefisien modifikasi respon, R, base isolation lebih kecil dibanding fixed base sehingga menghasilkan gaya gempa yang lebih besar. Namun Struktur dengan base isolator memiliki displacement pada daerah tingkat pertama lebih besar daripada struktur dengan base isolation namun bertambah dengan tidak signifikan daripada fix base.