Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF IBNU JAMA’AH (TELAAH TERHADAP ETIKA GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) Junaidi Arsyad; Maisaroh Ritonga; Syamsu Nahar
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 4, No 07 (2015): Edukasi Islami - Jurnal Pendidikan Islami Januari 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.611 KB) | DOI: 10.30868/ei.v4i07.64

Abstract

Latar Belakang Historis Modernisasi Pendidikan Islam Andika Novriadi Cibro; Junaidi Arsyad
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 10 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i10.1201

Abstract

Gagasan program modernisasi pendidikan islam mempunyai akar-akarnya tentang modernisasi pemikiran dan institusi Islam secara keseluruhan. Dengan kata lain, modernisasi pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dengan gagasan dan program modernisasi islam. Kerangka dasar yang berada di balik modernisasi Islam secara keseluruhan adalah modernisasi pemikiran dan kelembagaan Islam merupakan persyaratan bagi kebangkitan kaum Muslimin di masa modern. Karena itu, pemikiran dan kelembagaan Islam termasuk pendidikan haruslah dimodernisasi, sederhananya harus disesuaikan dengan kerangka modernitas, mempertahankan kelembagaan Islam tradisional hanya akan memperpanjang nestapa ketidakberdayaan kaum muslim dalam berhadapan dengan kemajuan dunia modern. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi latar belakang historis modernisasi pendidikan Islam melalui studi pustaka. Dalam mengupas perjalanan modernisasi pendidikan Islam, studi ini menggunakan metodologi penelitian studi pustaka yang mencakup pencarian, seleksi, dan analisis literatur yang relevan. Pencarian literatur dilakukan melalui basis data akademik dan perpustakaan online dengan kata kunci yang sesuai. Selanjutnya, literatur yang relevan dievaluasi dan disintesis untuk mengidentifikasi tren, konsep, dan perspektif yang muncul dalam perkembangan pendidikan Islam dalam era modernisasi. Hasil kajian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran dan dinamika modernisasi dalam perkembangan pendidikan Islam serta memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini. Studi ini merupakan kontribusi penting dalam merespons tantangan dan peluang yang dihadapi pendidikan Islam di era kontemporer.
KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF IBNU JAMA’AH (TELAAH TERHADAP ETIKA GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) Junaidi Arsyad; Maisaroh Ritonga; Syamsu Nahar
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4 No. 07 (2015): Edukasi Islami - Jurnal Pendidikan Islami Januari 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v4i07.64

Abstract

Badruddin Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Sa'ad Allah Ibn Jama'ah Shakhr Ibn Ibn Hazim Abd Allah ibn al-Kinany or distinguished by Ibn Jamaah is one of the leaders of Islamic education who have brilliant ideas. Thought studies listed in his book al-Sami Tadzkirat wa al-Mutakallim fi Adab wa al-Alim al-Muta'allim. Thought education is very relevant to today's modern education, one of which is on ethics for teachers in the learning process. One of his thoughts on the ethics of teachers was that a teacher should not be dependent on the results of the teaching profession. This is because science is taught by a teacher is very precious so it is not worth doing. This Research will be focused on the notion of Ibn Jama'ah concerning the ethics teacher. This problem is interesting to study because of the current problems faced by teachers are increasingly complex. The method used is qualitatively using content analysis to analyze how the ideas of Ibn Jamaah regarding this. This research included a literature review that examines the book he wrote. This study shows that thinking about ethics teacher by Ibn Jama'ah according to very relevant to modern education such as the need for teachers to have a consistent attitude, boost performance for work (dynamic), love science, forward to obtain excellent generation, and so forth. Kata kunci: Ibn Jamaah, etika guru, pendidikan Islam
Educational Leadership in Islamic Boarding Schools in the Perspective of K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi Azizah Hanum OK; Junaidi Arsyad; Iqbal Syafi'i
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.3939

Abstract

The phenomenon of the decline of many Islamic boarding schools in Indonesia is caused by the inability of the descendants of the Kiai or pesantren founders to continue the relay of educational leadership. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi with his ideas and thoughts provided a solution to overcome the educational leadership crisis. This study aims to analyze educational leadership in Islamic boarding schools from the perspective of K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi and its relevance to UURI No. 18 of 2019 concerning Islamic Boarding Schools. This research is qualitative research with the type of library research using a character study approach. The results of this study are: (1) Educational leadership in Islamic boarding schools in the perspective of K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi is summarized in the following four points: First, the nature of the pesantren leadership as a central figure, caregiver, and protector of the students, teachers, and staff. The pattern of educational leadership is transformational and collective, not individual or charismatic. Second, there are seven roles of an educational leader in an Islamic boarding school. Third, pesantren leaders must have 14 qualifications that are indicators of their feasibility, professionalism, and competence. Fourth, the leader regeneration program can be carried out with seven methods. (2) Thoughts of K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi have relevance to UURI No. 18 of 2019 concerning Islamic Boarding Schools.
SYEKH MUSTHAFA HUSEIN AL-MANDILY: PIONIR TRADISI PESANTREN DI SUMATERA UTARA Faisal Musa; Hasan Asari; Junaidi Arsyad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 03 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i03.4162

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang jaringan pesantren Musthafawiyah Purbabaru di daerah Sumatera Utara, khususnya di daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yakni meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Kota Padangsidimpuan. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, tidak kurang 40 pesantren dari 123 pesantren yang ada di daerah Tapanuli Bagian Selatan sepanjang tahun 1940-2022 memiliki hubungan keilmuan guru-murid dengan pesantren Musthafawiyah Purbabaru yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein pada 1912 yang lalu. Pesantren tertua yang didirikan oleh alumni Musthafawiyah Purbabaru nampaknya adalah pesantren NU Paringgonan yang didirikan oleh Syekh Usman Ridwan Hasibuan pada tahun 1940. Pada tahun-tahun berikutnya, yakni sejak zaman awal kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga abad modern saat ini, puluhan lembaga pendidikan pesantren kemudian secara berturut-turut didirikan oleh santri alumni pesantren Musthafawiyah Purbabaru di Tabagsel, dan ratusan lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Dari hasil penelitian di atas dapat disebutkan bahwa tradisi pesantren yang pada awalnya banyak tumbuh dan berkembang di Jawa saat ini telah berkembang luas ke berbagai daerah lain di luar Jawa, termasuk Sumatera Utara melalui berbagai pola jaringan, khususnya jaringan keilmuan guru-murid (teacher-student network).
PERSONALITY COMPETENCE OF EDUCATORS TO SA'ID HAWWA PERSPECTIVE Junaidi Arsyad; Azizah Hanum OK; Rudi Saputra
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 02 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i02.4165

Abstract

Personality is the element that determines the interaction of educators with students as role models, educators must have personalities that can be used as profiles and idols. To examine the personality of educators, it is necessary to examine the previous scholars, because it is undeniable that there are not a few contributions given by the previous scholars, especially in the world of education, one of which is Sa'id Hawwa. The objectives of this research are. 1) To analyze the personality competencies of educators according to Sa'id Hawwa. 2) To analyze the relevance of the personality competencies of educators according to Sa'id Hawwa with contemporary Islamic education. In this research, the approach used is a qualitative approach with the type of character study research with two stages, namely inventory and critical evaluation. The data collection instrument in this study was documentation in the form of books by Sa'id Hawwa related to this research. The results show that 1) The personality competencies of educators according to Sa'id Hawwa are understanding, sincere, guiding the community, jihad/sincere, willing to sacrifice, obedient, consistent, brotherly/ukhuwah, honest, committed and intelligent. 2) The relevance of the personality competencies of educators according to Sa'id Hawwa with contemporary Islamic education is appropriate, even though the personality competencies of educators are contained in the Law on Educators and Lecturers No. 14 of 2005 which is intended for the public and decided nationally and is not based on Islam, but contains very Islamic values
Types Of Rasulullah’s Educational Media in The Perspective of Bukhari Hadith Junaidi Arsyad; Maisaroh Ritonga; Syamsu Nahar
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4565

Abstract

This research means to defeat the issue of the absence of instructive media and the negligible use by instructors in educating and learning exercises, particularly PAI learning in schools or madrasas. This exploration makes sense of that well before this time different Rasulullah saw. have involved different sorts of instructive media in learning exercises which are arrangements in conquering the above issues, which are tracked down in a few hadiths in the book Jami' As-Sahih by Imam Bukhari. This exploration is a sort of library research. The information legitimacy strategy is done with the level of trust (validity) and constancy by examining research information. Information examination utilized in this exploration is content examination. The consequences of this review are that overall the kinds of instructive media involved by the witnesses in conveying material in the educational experience are characterized into 4 sorts of media, to be specific: a. Human-based media incorporates: pretending, Rasulullah saw. utilizing the tongue, fingers, hands, nose, knees and the tips of the toes. b. Print media, Rasulullah saw. using mail. c. Visual media, including: pictures, sun, moon, trees and plants and downpour, and d. sound media. Rasulullah saw. using sound media by raising his voice and utilizing the word قرا in a few hadiths.
Peran Muslimat Al-Washliyah dalam Pendidikan di Kota Medan Pasca Reformasi Rizki Ananda Putra; Syaiful Akhyar Lubis; Junaidi Arsyad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Muslimat Al-Washliyah terkhusus di bidang pendidikan setelah era reformasi. Untuk memperoleh sumber data penelitian, dilakukan upaya kombinasi penelitian lapangan dan studi kepustakaan, di mana peneliti bertugas sebagai peneliti partisipan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Organisasi Muslimat Al-Washliyah berdiri pada tanggal 12 November 1938 di Pematang Siantar dengan nama awal Puteri Al-Washliyah. Sebelum Muslimat Al-Washliyah didirikan, organisasi Al-Washliyah yang pertama dibentuk dan didirikan pada tanggal 30 November 1930, artinya Muslimat Al-Washliyah berdiri 8 tahun setelah organisasi Al-Washliyah didirikan. Komitmen Al-Washliyah untuk mendirikan suatu organisasi sangatlah tinggi, dilihat dari usaha dan peranannya. Dan peranan Muslimat Al-Washliyah begitu penting dan berdampak positif dalam kemajuan organisasi terutama di bidang pendidikan. Setelah era reformasi peran Muslimat Al-Washliyah mampu membawa dampak yang begitu signifikan dalam perkembangannya baik lembaga-lembaga pendidikan umumnya, mulai dari pendidikan pra sekolah sampai pendidikan tinggi, baik pendidikan formal dan non-formal mengalami perkembangan baik dari segi fasilitas, jumlah unit bangunan sekolah maupun program-program pendidikan.
Internalization of Multicultural Islamic Education in Pharmaceutical Vocational School, Medan City Uswatun Dalimunthe; Azizah Hanum OK; Junaidi Arsyad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4991

Abstract

Pharmacy Vocational High School is one of the educational institutions involved in the form of health services. Interdisciplinary knowledge is not enough. Pharmacy majors also emphasize developing potential in the technology for manufacturing, storing and supplying medicines. In the daily context, it also requires interaction in a multicultural environment and adheres to Islamic values. In general, Islamic teachings with a multicultural paradigm have been manifested in Islamic religious education which is explicitly expected to be implemented by all students in their professional world. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. This research managed to find that; Islamic religious education with a multicultural paradigm has been successfully internalized through good interrelationships in the school environment, internalized values include tolerance (tasamuh), mutual assistance (ta'awun) and social harmony (tawazun), and moderation in religion (tawasuth). Furthermore, this study also found that the internalization of multicultural values goes through the stages of value transformation, value transactions, and trans-internalization of values that are manifested through teaching and cultivating by upholding tolerance.
Strategi Dayah Salafiyah Dalam Mencetak Kader Ulama Di Era Modern Munzir Munzir; Lahmuddin Lubis; Junaidi Arsyad
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Strategi, kontribusi dayah salafiyah dalam mencetak Kader Ulama di era Modern ini . Penelitian ini berargumen bahwa dayah salafiyah memiliki peran strategis dalam menjadikan Santri menjadi calon Ulama di era Modern. Dayah salafiyah merupakan lembaga pendidikan Islam paling awal di Indonesia. Dayah mempunyai peranan penting dalam upaya mewarisi dan mendakwah religius, warisan intelektual dan spiritual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan alat studi dokumentasi, observasi, catatan lapangan dan wawancara. Setelah memperoleh data, peneliti menganalisis dengan teknik mereduksi data, menyajikan data, melakukan verifikasi dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa: pertama, peranan dan kontribusi dayah salafiyah dalam mencetak kader Ulama dalam di era modern selalu melibatkan pimpinan dayah, teungku dayah, santri dan masyarakat. Pimpinan dayah selalu aktif dalam kegiatan mendakwah baik di dalam dayah maupun di luar dayah. Kedua, strategi dalam mencetak kader ulama di dayah dilakukan dengan membuat kebijakan pimpinan dayah, pembiasaan, membangun kesadaran santri, keteladanan, kedisiplinan dan pembudayaan. Semua kegiatan dan strategi dipantau dan dinilai oleh pimpinan dayah atas keberhasilan guru dan santri dalam mencetak kader ulama yang ada pada    dayah Salafiyah di era Modern.