Articles
HUBUNGAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
Syafriani Syafriani;
Afiah Afiah;
Nia Aprilla
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Diarrhea is one of the main public health problems in Indonesia which is one of the second largest causes of death in infants and children. In Indonesia, around 162 thousand toddlers and children die every year or about 460 toddlers and children per day. Outbreaks of diarrhea often hit the people of Indonesia, because Indonesia is an endemic area of diarrhea caused by climate change and poor environmental health. The purpose of this study was to determine the relationship between the home environment and the incidence of diarrhea in children under five. The research design used a cross-sectional research design with a sample of 60 houses whose mothers could be used as respondents. The results of the study on 60 mothers concluded that there were 32 houses in an unhealthy environment (53.3%), a healthy environment in 28 houses (46.7%). For the incidence of diarrhea as many as 20 people (33.3%) and who did not experience diarrhea as many as 40 people (66.7%). Chi Square statistical test to see the relationship between the environment and the incidence of diarrhea proved statistically significant with p value = 0.001. Families are expected to actively seek information from the nearest health service and various media as well as the need for high awareness in preventing diarrheal disease.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU AKSEPTOR KB TERHADAP PEMILIHAN MKJP DI WILATAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG TAHUN 2018
Milda Hastuty;
Afiah Afiah
Jurnal Doppler Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (422.161 KB)
 Untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah menetapkan kebijakan KB melalui penyelenggaraan Program KB. Salah satu upaya yang dilaksanakan dalam program KB adalah melalui penggunaan alat kontrasepsi. Hasil SDKI 2012 menunjukan bahwa angka putus pakai KB yang tertinggi yaitu pada pengguna kontrasepsi pil (40.7%) yang diikuti oleh kontrasepsi jenis suntik (24.7%). Kedua kondisi tersebut akan berdampak pada fertilisasi yang akan mendorong jumlah persalinan dan akan berdampak laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan kependudukan tersebut maka akseptor KB diarahkan untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku akseptor KB terhadap pemilihan Kontrasepsi MKJP di wilayah kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Adapun desain penelitian ini menggunakan pendekatan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Akseptor KB yang datang berkunjung ke fasilitas kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tambang tahun 2017 yaitu 269 orang, dengan jumlah sampel 161 Akseptor KB menggunakan Teknik Accidental Sampling. Analisis yang dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistik Chi-Square. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Bengkalis pada tanggal 07 Mei – 14 Juni 2018. Hasil yang didapat bahwasannya terdapat hubungan antara Umur dengan perilaku responden (p value = 0,001), Pendidikan dengan perilaku responden (p value = 0,001), Pengetahuan dengan perilaku responden (p value = 0,027), sedangkan Dukungan Suami dengan perilaku responden tidak terdapat hubungan (p value = 1,000). Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai alat kontrasepsi dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan memberikan konseling kepada Pasangan Usia Subur (PUS) tentang MKJP
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA PUTRI
Afiah Afiah;
Syafriani Syafriani;
Erlinawati Erlinawati
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The highest cases of early marriage in Kampar Regency are in Kuok sub-district, amounting to 128 cases of early marriage from 234 marriages or around 54.70%. Marriage can be influenced by several factors including knowledge, adolescent environment, adolescent education, family income, parental education, and parental occupation. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge, adolescent environment, adolescent education, family income, parental education and parental occupation with the incidence of early marriage in Kuok Village in 2021. The design of this study was analytic with a Cross Sectional design. The sampling technique in this research is Simple Random Sampling. This research was conducted on 16 – 22 June 2021 in Kuok Village with a sample of 77 marriages. Analysis of the data used is univariate and bivariate. The results of the bivariate analysis based on the Chi Square test showed that the p value of knowledge with a value of 0.039
HUBUNGAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA
Syafriani Syafriani;
Afiah Afiah;
Nia Aprilla
Jurnal Doppler Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Diarrhea is one of the main public health problems in Indonesia which is one of the second largest causes of death in infants and children. In Indonesia, around 162 thousand toddlers and children die every year or about 460 toddlers and children per day. Outbreaks of diarrhea often hit the people of Indonesia, because Indonesia is an endemic area of diarrhea caused by climate change and poor environmental health. The purpose of this study was to determine the relationship between the home environment and the incidence of diarrhea in children under five. The research design used a cross-sectional research design with a sample of 60 houses whose mothers could be used as respondents. The results of the study on 60 mothers concluded that there were 32 houses in an unhealthy environment (53.3%), a healthy environment in 28 houses (46.7%). For the incidence of diarrhea as many as 20 people (33.3%) and who did not experience diarrhea as many as 40 people (66.7%). Chi Square statistical test to see the relationship between the environment and the incidence of diarrhea proved statistically significant with p value = 0.001. Families are expected to actively seek information from the nearest health service and various media as well as the need for high awareness in preventing diarrheal disease.
PENGARUH KONSUMSI BISKUIT BENGKOANG TERHADAP INDEKS GLIKEMIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
RIANI RIANI;
SYAFRIANI SYAFRIANI;
AFIAH AFIAH
Jurnal Ners Vol. 4 No. 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v4i2.1148
Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus dinegara-negara berkembang dikarenakan adanya perubahan pola makan, yaitu dari makanan tradisional yang sehat, tinggi serat, rendah lemak, rendah kalori dengan meningkatnya konsumsi makanan mengandung kalori seperti karbohidrat sederhana, lemak, daging merah dan rendah serat. Pengobatan diabetes melitus pada saat ini, biasanya dilakukan dengan pemberian obat-obat Oral Anti Diabetik (OAD), atau dengan suntikan insulin. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk memilih metode pengobatan alternatif sehingga penelitian farmasi banyak mengeeksplor tanaman yang berkhasiat obat khususnya yang berkhasiat terhadap anti diabetes melitus salah satunya yaitu tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus L. Urb). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh konsumsi biskuit bengkoang terhadap indeks glikemik pada penderita diabetes melitus. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan uji T-Test bahwa terdapat pengaruh konsumsi biskuit bengkoang terhadap indeks glikemik pada penderita diabetes melitus yang dilakukan terhadap 30 orang sampel dengan nilai pvalue 0,000. Diharapkan pada penderita diabetes melitus agar tidak mengkonsumsi makanan yang kadar gulanya terlalu tinggi, pilihlah makanan yang kadar gulanya rendah dan aman untuk kondisi diabetes melitus.
EFEKTIVITAS TERAPI WUDHU MENJELANG TIDUR TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA LABOI JAYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG
NIA APRILLA;
SYAFRIANI SYAFRIANI;
AFIAH AFIAH
Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v6i1.2966
Insomnia merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami sulit untuk tidur, sering terbngun dimalam hari, terbangun terlalu pagi dan tidur yang tidak nyenyak. Jika insomnia pada lansia tidak ditangani dengan segera, maka akan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius seperti depresi, kesulitan untuk berkonsentrasi, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, meningkatkan resiko kematian dan memunculkan berbagai penyakit fisik lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat mengatasi dengan cara non farmakologi yaitu dengan terapi wudhu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi wudhu menjelang tidur terhadap insomnia pada lansia di Desa Laboi Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang.Metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan rancangan one group pretest-posttest design.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang.Instrument penelitian yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner KSPBJ – IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta – Insomnia Rating Scale) dan lembar observasi.Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan terapi wudhu menjelang tdiur efektif terhadap penurunan insomnia pada lansia. Disarankan kepada lansia agar menggunakan terapi wudhu sebelum tidur dan pada saat terbangun di malam hari dalam penanganan insomnia serta memberikan informasi kepada teman-teman maupun keluarga tentang manfaat terapi wudhu dalam mengatasi insomnia.
PKM BUAH NAGA DI KABUPATEN KAMPAR
syafriani syafriani;
Afiah Afiah;
Syahrial Syahrial
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2897
Buah naga merupakan buah yang kaya akan manfaat bagi tubuh selain sebagai sumber protein, buah naga ternyata juga bisa jadi sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh dalam pengembangannya buah naga ini dapat diolah menjadi  produk yang bervariasi dan bernilai tinggi.Tujuan kegiatan ini adalah membantu para petani buah naga bisa mengembangkan usahanya. Metode pengabdian: penyuluhan, Desain kemasan produk, Pelatihan, Uji coba. Hasil: petani tidak lagi menjual hasil panennya kepengepul pasar dengan begitu saja akan tetapi terdapat berbagaima olahan produk yang dilakukannya sampai kepada  strategi pemasaran. Produk-produk yang kaya dengan gizi dan sehat seperti olahan kerupuk, selai, mie dari buah naga. Kesimpulan: 1. Keutungan penjualan hasil olahan untuk kerupuk buah naga RP.10.000 perbungkus setelah dihitung pembuatan kerupuk buah naga RP8.000, selanjutnya mie buah naga dinjual dengan harga RP. 15 .000 perkg setelah dihitung pembuatan mie RP.10.000 dan selai buah naga dijual dengan harga RP.10.000 setelah dihitung kembali pembuatan RP.6.000 2. Strategi pemasaran dilakukan dengan pengemasan dengan semenarik mungkin karena orang yang memproduksinya hanya sedikit dan dikembangkan melalui sosial media, ditoko-toko
PKM OLAHAN DAUN KELOR DALAM UPAYA PENINGKATAN AIR SUSU IBU DI DESA SALO
Afiah Afiah;
Syafriani Syafriani;
Nia Aprila
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v3i3.9399
Tumbuhan kelor (Moringa Oleifera Lam) sudah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat sebagai obat. Namun pengembangannya menjadi makanan fungsional belum banyak dilakukan. Masyarakat kampar hanya memanfaatkan tumbuhan ini sebagai makanan ternak seperti kambing sehingga perlu ada riset berupa inovasi teknologi yang membuat tumbuhan ini layak untuk dipromosikan manfaat dan khasiatnya. Salah satu cara terbaik yang paling mudah dan praktis untuk mengambil manfaat dan khasiat kelor bagi kesehatan adalah membuat produk makanan daun kelor. Penelitian ini bertujuan mengembangkan daun kelor sebagai sumber bahan baku yang diformulasikan menjadi minuman herbal yang mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini perlu dikembangkan mengingat ketersediaan bahan (simplisia) dari tumbuhan ini sangat mudah didapatkan di daerah Kampar dan teknologi untuk menghasilkan produk sangat mudah diterapkan. Mie daun kelor akan dibuat sebagai produk olahan yang dapat disajikan secara cepat dan instan. Pengujian terhadap produk mie herbal daun kelor yang akan dilakukan meliputi pengujian fitokimia, aktivitas antioksidan, pengujian hedonik untuk tingkat kesukaan produk. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas, menanamkan jiwa berwirausaha, melatih mental dan mengajarkan untuk bekerja keras dan bertanggung jawab. Selain itu, tujuan lainnya yaitu untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dengan mengolahnya menjadi mie kelor dan brounis kelor. Ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu (1) Keterbatasan modal. (2) Rendahnya motivasi untuk wirausaha dengan bahan pokok kelor. (3) Tidak adanya keanekaragaman produk olahan kelor. (4) Tidak adanya kemasan dan pemasaran kelor.
HUBUNGAN KEPATUHAN REMAJA PUTRI DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI MTS DINUL HASANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALAI JAYA
AFIAH;
SYAFRIANI
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v6i2.7880
Remaja putri lebih rentan terkena anemia karena remaja berada pada masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi. Beberapa dampak langsung yang terjadi pada remaja putri yang terkena anemia adalah sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang serta menurunkan konsentrasi belajar yang berdampak pada prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di MTS Dinul Hasanah Wilayah Kerja Puskesmas Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di MTS Dinul Hasanah Kabupaten Rokan Hilir pada tanggal 12-19 Oktober 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang berada di MTS Dinul Hasanah wilayah kerja Puskesmas Balai Jaya tahun 2021 yang berjumlah 64 siswi. Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 64 siswi. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari 64 responden, terdapat 39 responden (60,9%) yang tidak patuh, serta 37 responden (57,8%) yang anemia. ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di MTS Dinul Hasanah Wilayah Kerja Puskesmas Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir dengan p value = 0,002. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan penyuluhan mengenai konsumsi tablet Fe bagi remaja putri.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
SYAFRIANI;
AFIAH
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v6i2.7884
Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya. Salah satu yang menjadi penyebab kurangnya pemberian ASI Eksklusif yaitu pengetahuan dan pekerjaan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di wilayah Kerja UPT Puskesmas Bangkinang Kota. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01 s/d 09 Desember tahun 2022 di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bangkinang Kota. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang berjumlah 99 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah sampel 99 orang. Alat pengumpulan data yaitu Kuesioner. Pengolahan data yang digunakan adalah Analisa Univariat dan Analisa Bivariat. Hasil uji statistik didapat P value = 0,000 (P< 0,05) artinya ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif, P value = 0,002 (P< 0,05) artinya ada hubungan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu mengenai pentingnya memberikan ASI selama 6 bulan kepada bayi